Dengan terpaksa Dhani dan Jiya mengajak Vania pulang tanpa membeli gaun yang akan ia kenakan di hari ulang tahunnya.
Vania bergegas masuk kamar untuk ganti. Mbak Lastri yang melihat kedatangan Vania langsung memberitahu.
"Di dalam ada paket untuk nona Vania." Ucap Mbak Lastri.
"Paket untuk saya Mbak?" ucap Vania sambil menunjuk dirinya.
"Iya nona.” Balas Mbak Lastri.
Vania langsung masuk kamar mandi dan ganti baju santai. Setelah itu Vania memandangi paket yang ada di hadapannya. Dalam hati ia bertanya siapakah yang mengirim paket untuknya.
Dengan pelan-pelan Vania membuka paketnya.
"Hadiah ini khusus buat anak Bunda yang cantik. Semoga kamu suka hadiah dari Bunda. Miss you."
Vania tersenyum saat membaca secarik kertas yang menempel di dalamnya.
Di kantor Archie...
Hari ini Archie benar-benar tidak konsentrasi kerja. Ia terus memikirkan Vania, senyumnya, bahkan pelukannya.
Tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara ketukan.
"Maaf, Pak! Ini sudah waktunya jam pulang kerja. Kalau sudah tidak ada yang dibutuhkan saya mau pamit pulang.” Ucap sekertaris Rini pada Archie.
"Mm, sepertinya sudah tidak ada. Kamu boleh pulang.” Balasnya.
Sekertaris Rini membalikkan badan kemudian menutup pintunya dengan pelan-pelan.
Begitu sekertaris Rini keluar dari ruang kerjanya ponsel Archie berdering. Archie tersenyum saat melihat namanya.
"Assalamualaikum Ar."
"Waalaikumsalam Mas “
'Maaf. Tadi mas lupa kasih tahu kalau 2 hari lagi Vania ulang tahun. Datanglah ke rumah kalau kamu ada waktu."
"Aku tidak janji ya Mas. Akan aku usahakan."
"Iya, kalau bisa kamu datang."
"Iya mas."
Archie tersenyum senang kemudian ia pulang ke apartemennya.
--------------
Di dalam kamar, Archie membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Tiba-tiba dering ponsel berdering berkali-kali itu membuat Archie kesal karena sudah mengganggu tidur dan mimpinya.
Archie mengusap wajahnya dengan kasar. Ia langsung meraih telepon di atas nakas.
...-Pembicaraan antara Archie dan sekertaris Rini-...
"Halo Rini. Ada apa kamu malam-malam menghubungi aku. Apa tidak bisa besok pagi saja."
"Maaf Pak Archie. Maafkan saya karena sudah mengganggu tidur Pak Archie. Saya hanya ingin memberitahu perubahan jadwal untuk rapat besok."
"Cepat katakan."
"Rapat dengan Tuan Daud di undur sampai ada kabar dari Tuan Daud."
"Kenapa pakai acara di undur? Bukankah Tuan Daud sudah menandatangani kontrak kerja samanya."
"Menurut asistennya, Tuan Daud harus segera pulang. Karena beliau mendapat kabar kalau istrinya masuk rumah sakit."
"Dan barusan asisten Tuan Jordy juga menghubungi saya untuk meeting besok minta di majukan jam 10. Apa bapak bisa?”
"Bisa, kamu siapkan saja kontraknya. Untuk harga segera aku kirim ke kamu. Besok pagi kamu taruh di ruangan biar besok aku cek sebelum berangkat meeting.
Setelah itu Archie mengirimkan email ke sekretaris Rini.
---------------
Archie tiba di kantor tepat pukul 08.00. Archie masuk ke lift lalu ia menekan tombol menuju lantai 10.Tiba di lantai 10 pintu lift terbuka dan Archie langsung menuju ruangannya.
"Selamat pagi, Pak,” sapa sekertaris Rini berada di mejanya.
"Selamat pagi. Kontrak untuk Tuan Jordy apa sudah selesai?" tanya Archie.
"Sudah, Pak. Sudah saya taruh di meja bapak.” Jawab sekertaris Rini.
"Aku cek dulu," jawab Archie. Kemudian masuk ke ruang kerjanya.
Sedangkan di tempat lain, terdengar suara jam terus berjalan.Waktu demi waktu terus berganti. Bahkan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 waktu jam istirahat pertama.
Vania benar-benar merasakan badannya tidak enak seketika itu meminta Cahaya untuk membawa ke ruang UKS.
"Cahaya, tolong bawa aku ke UKS." pinta Vania.
Cahaya melihat wajah Vania pucat langsung panik. Cahaya langsung membawa Vania ke UKS.
Azam dan Neo melangkahkan kakinya ke ruang UKS setelah mendengar Vania sakit.
"Kamu kenapa, Van?" tanya Azam dan Neo barengan.
Vania dan Cahaya mengangkat kepalanya melihat ke arah Azam dan Neo. Mereka berdua meringis mendengar ucapan Azam dan Neo.
"Vania tidak enak badan. Siapa yang kasih tahu ke kalian kalau Vania sakit?" tanya Cahaya pada Azam dan Neo.
Azam dan Neo sama-sama menahan nafas panjang setelah mendapatkan pertanyaan dari Cahaya.
"Tadi kita dengar dari teman kelas. Dan kita berdua langsung kemari." jawab Neo.
"Aku gak apa-apa kok Kak! Kalian berdua kembali saja buat latihan basket." ucap Vania pada Azam dan Neo.
Sontak Azam dan Neo menepuk jidatnya, mereka baru sadar kalau mereka ada latihan basket.
"Hum, kita tinggal latihan basket. Kalau ada apa-apa kabari langsung." ucap Azam.
"Iya." Jawab Cahaya.
Langkah kaki Azam dan Neo tiba-tiba terhenti karena melihat Widia.
"Neo... Azam."
Widia menghampiri mereka berdua dengan membawakan kaos basketnya.
"Kata Pak Roni kalian berdua di suruh datang ke ruangannya." ucap Widia sambil menyodorkan kaosnya.
Senyum terbit di bibir Azam saat melihat Widia memberikan kaosnya dengan jutek.
Sementara Neo, dia hanya tersenyum saat melihat Azam tersenyum senang.
"Aku ke toilet sebentar, Azam." pamit Neo.
Azam langsung mengangguk mengiyakan ucapan Neo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Xio Shan
Ada tujuan apa datang ke kota T hingga ga bs plng, hrs nunggu 1minggu.. kasihan vania..
2021-04-06
0
𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊
aleena mampir kk😘
2021-04-05
0
listiSabran
Jadir thor dengan 5 like, rate dan fav nya juga. 😊
2021-04-03
0