Kau Ajarkanku Cinta

Kau Ajarkanku Cinta

Kau Merubah Duniaku

Dalam gelap ku tertatih melangkah

Meraba harapan dalam kegelapan

Dan kau datang bagaikan cahaya kunang

Menatihku melangkah ke depan

Pagi ini Caca bergegas bersiap untuk meeting di kantor.

"Semoga aku tidak terlambat hari ini," gumam Caca sambil mengendarai motornya.

Setelah beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara benturan.

Gubrakkk

"Awww sakit sekali kakiku," rintih Caca.

Tak lama kemudian beberapa warga dan pengguna jalan berkerumun untuk membantu Caca.

"Hei berhenti! Jangan kabur!" teriak beberapa warga yang berusaha mengejar pengemudi motor yang menyerempet Caca.

"Sudah Pak tidak perlu dikejar, ini cuma luka kecil." cegah Caca.

Beberapa warga tampak tidak terima dengan keputusan Caca untuk melepaskan pelaku itu, mereka tampak kesal.

"Ini Dek, diminum dulu teh manisnya biar nggak gemetaran," ucap seseorang sambil menyerahkan segelas teh manis.

"Terima kasih Bu," jawab Caca ramah.

"Apa perlu diantar ke rumah sakit?" tanya salah seorang warga dengan ramah.

"Oh tidak perlu Pak, saya telepon teman saya saja, biar jemput saya."

Caca meraih tas kecilnya dan mulai mencari daftar nama teman yang ada di kontak ponselnya.

"Yogi ... aku kena musibah nih, boleh minta tolong nggak?" tanya Caca lewat sambungan telepon.

"Musibah apa Ca? Kamu dimana? Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Yogi beruntun.

"Aku nggak apa kok, cuma ada sedikit luka. Aku ada di depan minimarket yang di sebrang SD Suka Pintar, kamu bisa kesini nggak jemput aku?"

"Ok Ca, kamu tunggu di situ bentar ya," jawab Yogi.

Beberapa menit kemudian Yogi datang bersama salah satu temannya.

"Ya ampun Ca kok bisa sih? Kamu jatuh?Kamu ditabrak?" tanya Yogi seperti wartawan.

"Udah nanti aja aku ceritain. Sekarang, tolong anterin aku ke kantor, aku ada meeting soalnya," ucap Caca.

"Ke kantor apanya, kamu luka gitu lho! Udah, ijin aja ke bos, pasti juga ngertiin kok, namanya juga musibah," protes Yogi.

"Tapi …."

Belum selesai berbicara, Yogi sudah memotongnya. "Pokoknya nggak ada tapi-tapian! Sekarang, aku bawa motor kamu ke bengkel, sekalian aku kerja, soalnya aku shift pagi nih."

"Terus aku giman dong?" tanya Caca sambil meringis kesakitan.

"Udah kamu tenang aja, biar diurus Alex semua. Aku berangkat kerja duluan ya Ca sekalian masukin motor ke bengkel."

"Ok thanks," jawab Caca.

Lalu Alex membantu Caca untuk naik ke atas motor. Sesekali Alex melirik Caca yang meringis menahan sakit di kakinya.

Tanpa basa basi Alex membawa Caca ke klinik terdekat.

"Nih obatnya buruan diminum biar sakitnya reda," ucap Alex lembut.

"Oh ok thanks ya, tapi aku belum sarapan jadi nggak bisa minum obat dulu. Nanti aja deh kalau udah sampai kos," jawab Caca.

Alex membantu Caca untuk naik ke motor dan membawanya ke warung Mak Inem. Warung itu warung yang biasa Yogi dan Alex nongkrong.

"Lhoh kok kesini? Kamu laper?" tanya Caca kebingungan.

Alex memberikan seporsi makanan dan segelas teh hangat.

"Nih buruan makan terus minum obatnya," ucap Alex lembut.

"Oh ok, thanks ya," jawab Caca tersenyum.

Setelah selesai makan dan minum obat, Caca baru sadar kalau bahkan Caca belum tau siapa nama orang yang sudah menolongnya ini.

"Eh hmm sekali lagi thanks ya," ucap Caca.

"Iya sama-sama, tapi kalau sekali lagi kamu bilang thanks lagi nanti dapet hadiah piring cantik lho," canda Alex mencairkan suasana.

"Hahaha bisa aja kamu, oh iya kenalin aku Caca," ucap Caca sambil mengulurkan tangan.

"Aku Alex," balas Alex seraya menjabat tangan Caca sambil tersenyum.

Kring ... kring ... kring ....

Suara telepon Caca memecah suasana

"Halo Kak Igun," jawab Caca lirih.

"Halo Ca, kamu kemana kok nggak ikut meeting hari ini?" tanya Kak Igun.

"Aduh maaf Kak belum sempat ngabarin, aku habis kena musibah kak di jalan. Jadi aku ijin ya kak, nih ada surat dokternya kok Kak," terang Caca.

"Ya ampun kamu baik-baik aja kan Ca?yaudah nggak papa kamu istraht dulu aja," ucap Kak Igun lembut.

"Ok thanks Kak," jawab Caca.

Tanpa disadari, Alex sedari tadi terus mencuri pandang saat Caca sedang menerima telepon. Sepertinya Alex merasakan sesuatu.

"Yaudah yuk aku anterin kamu ke kos biar bisa istirahat," ucap Alex lembut.

"Ok," jawab Caca tersenyum.

Alex menyadari bahwa ada perasaan bahagia saat bersama Caca dan perasaan ingin melindunginya.

Saat di perjalanan tiba-tiba Caca meminta Alex untuk mampir ke warung nasi terdekat.

Caca membeli dua bungkus makanan, air mineral, susu kotak dan beberapa biskuit.

Setelah itu Caca meminta Alex untuk putar balik dan berhenti di suatu tempat.

Caca perlahan turun dari motor dan menyerahkan semua yang dibelinya tadi kepada seorang Ibu yang duduk di bawah pohon bersama seorang anak kecil dengan pakain lusuh dan raut wajah yang terlihat lemas.

Dengan ramah dan ceria Caca menyapanya. Mereka tampak sangat bahagia. Ucapan terimakasih mereka ucapkan berulang-ulang kepada Caca.

Alex semakin kagum dan tertarik terhadap kepribadian Caca.

Setelah itu Caca berpamitan dan segera kembali ke kos untuk beristirahat.

Alex meminta untuk bertukar nomor hp dengan Caca dengan dalih kalau motor Caca sudah selesai diperbaiki bisa langsung menghubungi Caca.

Semenjak saat itu Caca semakin dekat dengan Alex. Caca juga merasakan kebahagiaan saat bersama Alex.

Semakin dekat dengan Caca, semakin Alex sering menyaksikan Caca sering memberikan sekadar makanan dan minuman untuk orang-orang yang membutuhkan.

Perasaan kagum, bangga, suka dan sayang terhadap Caca semakin besar.

Alex memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya terhadap Caca.

Dan ternyata Caca mempunyai perasaan yang sama terhadap Alex. Mereka menjalani hari-hari mereka dengan bahagia dan bermakna.

Alex yang biasanya bersikap dingin sekarang menjadi Alex yang ramah. Alex yang biasanya tidak peduli dengan orang di sekitarnya, kini menjadi Alex yang lebih peka terhadap orang di sekitarnya yang membutuhkan.

Tiga hari kemudian, mereka bertemu di kos Caca. Mereka asik berbincang di teras kos untuk melepas rindu.

"Sayang apa kamu bisa main capit boneka?" tanya Caca penuh harapan.

"Bisa dong sayang, yuk kita main capit boneka. Kita ambil sebanyak mungkin," jawab Alex bersemangat.

Alex berhasil mendapatkan banyak boneka. Caca terlihat sangat bahagia. Senyum Caca benar-benar membuat Alex bahagia dan bertanya dalam hatinya, kenapa Caca bisa sebahagia itu hanya karena boneka?

Setelah bermain capit boneka, Caca meminta Alex untuk mengantarnya ke minimarket untuk membeli beberapa sembako.

Alex semakin bingung di buatnya, tapi Alex tetap menuruti keinginan Caca. Alex terus melaju sesuai arahan Caca.

Betapa terkejutnya Alex karena ternyata Caca membawanya ke sebuah panti asuhan.

Untuk pertama kalinya Alex berkunjung langsung ke panti asuhan.

Semua yang ada di panti asuhan menyambut mereka dengan hangat dan ceria.

Mereka terlihat sangat dekat dan akrab dengan Caca.

Kemudian Caca membagikan boneka hasil bermain capit tadi kepada adik-adik di sana dengan penuh canda tawa.

Beberapa sembako Caca serahkan kepada ibu pengurus panti. Ibu pengurus panti tampak bahagia dan mengusap kepala Caca dengan penuh kasih sayang.

Alex masih terpana dengan kekasihnya. Alex merasa sangat bahagia bisa memiliki kekasih seperti Caca. Tak henti-hentinya Alex memandangi kekasihnya yang sedang bersendau gurau bersama adik-adik panti.

"Kami pun juga sangat mengagumi Caca," ungkap Ibu pengurus panti memecah lamunan Alex.

"Apa Caca sering kemari Bu?" tanya Alex penasaran.

"Ya ... Caca rutin kemari untuk memberikan sembako dan kebutuhan yang lain, setelah dia menerima gaji atau mendapat rezeki. Dia selalu berbagi dengan kami.

Disaat Caca sedih, dia juga datang kemari tapi tidak untuk berkeluh kesah. Dia tetap berusaha tersenyum dan ceria di hadapan kami meskipun dia sedang bersedih," ucap Ibu pengurus panti.

"Ya ... dia gadis yang baik, aku sangat menyayanginya." ungkap Alex sambil tersenyum.

Tak terasa hari sudah sore, Alex dan Caca mohon diri untuk pamit pulang. Alex dan Caca berhenti sejenak untuk makan malam.

Alex mengenggam erat tangan Caca.

"Sayang kenapa kamu begitu baik," tanya Alex lembut.

Caca tersenyum dan menggenggam erat tangan Alex.

"Sayang aku tak sebaik itu, aku hanya melakukan sedikit kebaikan. Aku merasa belum taat dalam beribadah, setidaknya aku berusaha untuk tidak menambah dosa dan berusaha menabung sedikit pahala dengan sedikit kabaikan tadi," terang Caca lembut dengan tatapan yang dalam.

Alex sekali lagi terpana dan memeluk erat kekasihnya itu. Jawaban Caca itu selalu terngiang-ngiang dalam benak Alex. Dia menyadari betapa buruk dirinya selama ini.

Terpopuler

Comments

Lulu_-

Lulu_-

Mantap kak🥰🥰🥰 ceritanya bagus.

2021-03-02

1

Fibriani

Fibriani

Hay kak aku lanjut baca ya .... Semangat 💪💪💪 aku baru sempat mampir, baru selesai up 😂

2021-03-02

1

Nick Haris

Nick Haris

benar apa yang aku duga ! diam diam alex menyukai caca sejak lama..
awas kau alex !! engkau telah merebut perhatian caca dari ku ! lol 😂😂

2021-02-20

3

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!