Kau Mengalihkan Duniaku

Gelapku perlahan bersemi

Berwarna dan bermakna

Sepiku tak nampak lagi

Kini kurasa apa itu cinta

Beberapa makanan berjejer rapi di meja makan. Aroma lezatnya mengudara di ruangan itu.

"Alex ... waktunya sarapan sayang!" seru Mamah alex memanggil.

"Iya Mah," jawab Alex dari kamarnya.

"Wah wah anak mama ceria sekali hari ini, siapa gerangan yang menjadi alasan anakku senyum di pagi ini?" goda Mamah Alex tersenyum

"Mamah bisa aja, Mah aku rasa dia bukan hanya kekasihku tapi dia juga tekhnisi hati yang dikirim Tuhan untukku." ucap Alex berbinar.

"Wow sepertinya gadis itu benar-benar special ya," ucap Mamah Alex bersemangat.

"Ya ... dia wanita special kedua setelah Mamah," ucap Alex.

"Oh ya ... oke ceritakan tentangnya sambil sarapan!" ucap Mamah Alex penasaran.

Mereka sarapan dengan iringan cerita dari Alex. Dengan antusias dan berbinar Alex menceritakan semuanya tentang Caca kepada Mamahnya. Mamah Alex bahagia melihat Alex yang terlihat bahagia menceritakan kekasihnya itu.

Alex tak pernah terlihat sebahagia ini sebelumnya. Bahkan ini tak terlihat seperti Alex yang dingin dan tak acuh itu.

"Udah dulu ya Mah ceritanya, Alex berangkat kerja dulu." pamit Alex .

"Oke lah ... tapi kamu beneran nggak ada cita-cita buat ngenalin Caca ke Mamah?" ucap Mamah Alex protes.

"Hahaha iya besok Alex kenalin," ucap Alex seraya mencium tangan Mamahnya.

Sejak hari itu tatapan mata yang dingin,raut wajah yang kaku tak nampak lagi pada Alex.

Alex menjadi lebih ramah dan itu membuat teman-temannya merasa aneh karena belum terbiasa.

Seminggu ini, Alex tidak bisa menemui Caca.

mereka hanya berkomunikasi melalui hp.

Caca sedang pulang ke rumah orang tuanya dan menyelesaikan beberapa pekerjaan di sana.

Tanpa disadari Alex mulai terbiasa dan tergerak hatinya ketika menjumpai orang yang membutuhkan. Kebiasaan itu membuat Alex merasakan ketenangan dan kepuasan hati. Alex semakin mengerti apa itu bersyukur.

Akhirnya Alex bertemu dengan Caca setelah seminggu tidak bertemu. Alex membawa Caca ke rumahnya dan mengenalkan Caca kepada mamahnya. Mamah Alex menyambut Caca dengan hangat.

"Pagi tante ... saya Caca," ucap Caca ramah sambil mengulurkan tangannya.

"Pagi Caca, saya Mamahnya Alex,oh ya panggil Mamah aja Ca," ucap Mamah Alex lembut.

"Iya tan- eh Mah," jawab Caca canggung.

Selanjutnya Caca sering bertemu dengan Mamah Alex. Mamah Alex sangat menyayangi Caca dan memperlakukannya dengan baik.

Suatu hari Caca menemani Alex untuk latihan band. Salah satu anggota band Mars tidak hadir saat itu. Mereka berlatih dengan tidak bersemangat. Banyak kesalahan terjadi berulang-ulang dan itu membuat Alex marah.

Situasi menjadi hening akibat kemarahan Alex. Lalu Caca beranjak dari duduknya dan mengambil gitar. Caca mulai memainkan lagunya. Alex dan anggota Mars yang lain terkejut dan kagum dengan permainan gitar Caca.

"Mau sampai kapan kalian cuma ngeliatin aja? Yuk aku temenin kalian latihan!" ajak Caca tersenyum.

"YA!" jawab Mars serentak.

Sesekali Alex bernyanyi sambil melirik Caca dengan bahagia. Anggota Mars yang lain juga menjadi bersemangat latihan.

Setelah latihan selesai Mars mengucapkan terimaksih pada Caca atas partisipasinya dalam latihan.

Kemudian Alex membawa Caca ke tepian danau untuk menikmati suasana sore. Mereka berbincang dan bercanda gembira.

"Sayang ternyata kamu pintar memainkan gitar ya," ucap Alex.

"Gak sepandai itu kok, aku cuma belajar sedikit karena di bandku posisiku sebagai vokalis sama kaya kamu," jawab Caca.

"Wah kamu punya band juga?" tanya Alex antusias.

"Ya ... namanya Venus, bukankah kalian berlatih untuk festival minggu depan? Kami juga mengikutinya." terang Caca.

"Benar, kami berlatih untuk festival itu. Semoga kita sukses bersama dalam festival itu." ucap Alex.

"Ya tentu, kita akan berhasil dalam festival itu." jawab Caca meyakinkan.

Hari-hari berikutnya Caca dan Alex disibukkan dengan latihannya masing-masing. Tiba saatnya Festival dimulai. Sebelum acara dimulai Mars dan Venus bertemu. Mereka saling berjabat tangan dan berkenalan satu sama lain.

Acara dimulai, satu per satu peserta sudah tampil, begitu juga dengan Mars dan Venus. Keduanya tampil memukau. Dan saatnya pengumuman pemenang festival tiba.

"Yo yo yo kira-kira siapa ya juaranya?" ucap pembawa acara menyemarakkan acara.

Para peserta tampak tegang menantikan pengumumannya.

"Ok langsung aja deh, untuk juara ke tiganya adalah ... Galaxy!" ucap pembawa acara semangat.

Penonton bersorak tak henti-hentinya.

"Mohon tenang dulu, sekarang saya akan membacakan juara ke dua dan juara pertamanya," ucap pembawa acara menenangkan.

"Ok juara ke dua adalah... Mars!" ucap pembawa acara.

Alex dan anggota Mars yang lain tampak gembira, Caca dan anggota Venus lainnya pun ikut senang dan memberikan selamat kepada Mars. Sorak penonton semakin riuh menyemarakkan acara.

"Dan juara pertama festival band kali ini adalah ... VENUS!" ucap pembawa acara ceria.

Caca dan anggota Venus lainnya bersorak dan berpelukan. Alex dan Mars juga ikut bersorak untuk Venus.

Acara hari itu berakhir menyenangkan. Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai, piala dan sertifikat festival. Setelah acara selesai Mars mengajak Venus untuk beristirahat sejenak di warung Mak Inem.

Mars terdiri dari Alex, Yogi, Diky dan Viko.

Venus terdiri dari Caca, Mhocan, Pia dan Cika.

"Gimana kalau kita rayain kemenangan ini bareng-bareng?" ajak Yogi antusias.

"Tapi Caca udah rencanain kalu menang mau dirayain bareng adik-adik panti," terang Mhocan.

"Yaudah kita ngikut aja ya guys," pinta Alex pada Mars.

"Oke!" sahut Mars mengiyakan.

Sebelum ke panti mereka ke minimarket untuk membeli beberapa sembako. Sesampainya di panti, adik-adik panti bersorak gembira.

"Kak Caca datang!" teriak Kiko gembira.

Caca memeluk Kiko dan tersenyum. Mereka berbaur dengan adik-adik panti, bermain dan menyanyi bersama. Yogi mendekati Mhocan. Mereka berbincang dan mulai akrab.

"Venus sering kesini?" tanya Yogi penasaran.

"Caca yang mengenalkan kami dengan panti ini. Setiap kami menang dalam festival, kami merayakannya disini. Dulu Caca pernah bilang kalau disini kita akan dapetin kebahagiaan yang istimewa. Awalnya aku juga nggak percaya, tapi setelah bertemu dengan adik-adik ini, melihat mereka tertawa membuat kami senang dan tenang."cerita Mhocan.

"Ya ... aku juga merasakannya, Caca juga berhasil membuat perubahan besar pada Alex." ucap Yogi tersenyum.

Hari mulai gelap, Mars dan Venus berpamitan. Mereka mampir di sebuah cafe untuk merayakan kemenangan. Kini mereka menjadi lebih dekat. Banyak hal yang mereka obrolkan.

Disaat mereka sedang asik bercanda, Caca meninggalkan meja dan berjalan ke teras samping cafe itu. Caca memandangi langit yang bertabur bintang.

Alex menyusul kekasihnya dan menggenggam tangannya.

"Hai, kenapa kamu disini?" tanya Alex lembut.

"Sayang lihatlah bintang-bintang itu, bukankah sangat indah?" ucap Caca tersenyum.

"Ya ... bintang itu indah sepertimu," jawab Alex.

"Hmm sejak kapan kamu belajar nggombal?" ucap Caca tersipu.

Ya Ca, kamu bagaikan bintang-bintang itu, dan aku bagaikan langit gelap itu, ucap Alex dalam hati.

"Udah malam nih, pulang yuk Ca, Cika udah ngantuk." ucap Cika.

"Oh oke," jawab Caca mengiyakan.

Saat mereka bersiap untuk pulang tiba-tiba Caca jatuh pingsan. Mereka terkejut dan panik. Alex meminta anggota Mars yang lain untuk mengurus motor Alex dan mengantar Venus pulang. Alex memanggil taxi dan membawa Caca pulang ke rumahnya.

Mereka semua pulang dengan khawatir.

Sesampainya di rumah, Mamah Alex terkejut melihat Alex yang menggendong Caca. Alex meletakkan Caca di tempat tidur dengan lembut.

"Sayang, Caca kenapa?" tanya Mamah Alex khawatir.

"Caca tiba-tiba pingsan Mah,mungkin Caca kecapekan." jawab Alex.

Beberapa saat kemudian Caca mulai sadar, matanya terbuka perlahan. Alex dan Mamahnya lega karena Caca sudah sadar.

"Sayang ... kamu nggak papa kan?" tanya Alex khawatir.

"Aku nggak papa kok, paling cuma kecapekan." jawab Caca menenangkan.

"Yaudah sekarang biarin Caca istrahat dulu, biar Mamah temani Caca tidur di sini." ucap Mamah Alex.

"Terima kasih Mah," ucap Caca lembut.

"Sama-sama sayang, sekarang kamu istirahat dulu gih!" pinta Mamah Alex.

"Iya Mah, Mamah juga istirahat ya. Sayang kamu juga istirahat ya, kamu pasti juga capek." pinta Caca pada Alex.

"Yaudah aku istrahat dulu ya," ucap Alex lembut sambil mencium kening Caca.

Mamah Alex senang melihat anaknya yang kini menjadi lembut dan penyayang. Beberapa saat kemudian Caca sudah tertidur, Mamah Alex bersiap untuk beristirahat juga.

Alex datang lagi ke kamar untuk memastikan Caca tidur. Setelah melihat Caca sudah tertidur di sebelah Mamahnya yang juga sudah tertidur, Alex tersenyum lega lalu beranjak pergi ke kamarnya.

Drettt drettt ....

Ponsel Alex bergetar.

"Haloo," ucap Alex.

"Lex Caca gimana? Dia nggak kenapa-napa kan?" tanya Yogi khawatir.

"Caca tadi udah sadar tapi ni dia udah tidur lagi. Mungkin Caca kecapekan," terang Alex.

"Syukurlah kalau gitu, yaudah deh istirahat sana gih," kata Yogi.

"Oke," jawab Alex singkat.

"Eh Lex jangan tutup dulu teleponnya! Tadi Mhocan telepon, katanya Caca besok nggak usah masuk kerja dulu. Mhocan udah minta ijin ke atasannya Caca." ucap Yogi.

"Oh oke, thanks ya." jawab Alex sembari menutup telepon.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like like 👍

2021-02-14

1

Ade Yayuk

Ade Yayuk

lanjut...
jejak like🥰

2021-02-08

1

De

De

nama band nya saling melengkapi ya😄
semangat kak!

2021-01-24

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!