Memayu
Selalu seperti itu, jika lupa menyalakan alarm pasti akan terlambat bersiap pergi bekerja. Kali ini memang jam kerjanya jauh lebih pagi karna ia harus ikut atasannya ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Sudah menjadi makanan sehari-hari jika harus mendapatkan omelan dari atasannya, tapi sikapnya yang cuek, teguran-teguran itu hanya akan berlalu ditelinganya.
Dialah Memayu Hara, yang kerap disapa Mayu, gadis umur 22 tahun yang berprofesi sebagai perawat yang kini bekerja sebagai asisten dokter ternama di Jakarta. Bukan hal yang mudah menjadi seorang asisten dokter, apalagi atasannya ini tergolong orang yang sibuk, disiplin, pekerja keras, dan bukan type orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain dengan mudah, jadi terang saja saat Mayu melakukan kesalahan maka seluruh omelan akan menghujam dirinya bertubi-tubi.
Ia bergegas membersihkan tubuhnya, meskipun dengan gaya mandi kilat dan entahlah mungkin dia lupa memakai sabun, tak apa, kali ini dia bisa mengandalkan parfum, semua persiapan dengan buru-buru, entah rapi atau tidak ia hanya membayangkan omelan atasannya saja, sembari memoleskan mascara dibulu matanya, sembari pula mata pojoknya melirik ponsel yang rupanya sudah berdering berpuluh-puluh kali.
Maklum saja, hari ini ada seminar yang harus atasannya hadiri diluar kota, sebenarnya lebih asik bekerja dirumah sakit, tapi karna tawaran menjadi asisten dokter ini gajinya bisa dibilang lumayan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dikampung dan menyekolahkan adik semata wayangnya jadi Mayu lebih memilih tawaran ini.
“sabar sis, elah.. paling ngomel doang, nggak sampe dipecat” celoteh Dewi teman satu asramanya, benar dia tinggal di asrama yang kusus disediakan untuk karyawan Klinik Spesialis milik atasannya.
Mayu tidak menggubris sama sekali, segera ia beranjak memakai sepatu, kejadian lain entah bagaimana ia lupa meninggalkan pasangan sepatu ternyamannya disuatu tempat sehingga menyebabkan ia harus mencari sepatu yang lain.
“memakan waktu saja” tukas Mayu dan mempercepat langkahnya sembari memainkan ponsel, mencari-cari nama dikontaknya.
“Mayu cepat! Sudah ditunggu Babe!” suara ngapak pak Andi terdengar jelas dari balik pagar besi bangunan Asrama yang ia tempati.
Babe, entah dari mana asal muasal nama itu, nama sebutan untuk dr.Hanan, atasannya, mungkin karna beliau lebih seperti ayah untuk para karyawannya. Terdengar kurang sopan, tapi dr.Hanan terlihat senang dan biasa saja saat diluar jam kerja para karyawan memanggilnya, Babe.
“baru aja, saya mau nelpon pak Andi” tukas Mayu seraya membonceng motor pak Andi dan menuju Klinik.
Hari ini sangat melelahkan, serasa ingin kembali memaki-maki atasannya jika marah kepada orang tua tidak menyalahi norma, seperti tidak ada capeknya dr.Hanan mengomel sepanjang perjalanan. Mayu hanya bisa pasrah, untung saja acara sudah selesai, dan mereka sampai diruangan tepat waktu. Entah apa yang akan terjadi kalau-kalau terlambat, mungkin jika masih hidup satu abad tidak akan cukup untuk dr.Hanan mengomel, tapi tak apalah, menjadi dokter memang sudah sepatutnya disiplin waktu, Mayu hanya perlu patuh pada aturan dr.Hanan.
“Mayu, ponsel kamu itu sudah harus diganti, saya yakin ponsel kamu sudah rusak makanya tidak nyala saat kamu pasang Alarm” tukas dokter Hanan, atasannya. Kadang dr.Hanan ini bisa menjadi sangat galak tapi sering juga tiba-tiba baik sendiri.
Mayu hanya bisa nyengir, ia berdalih ponselnya eror, padahal jelas-jelas ia yang lupa memasang Alarm, karena dia baru saja patroli menjaga seseorang yang membuatnya tidak tidur semalaman, bahkan menyebabkan sepatu kesayangannya hilang sebelah.
🌷🌷🌷🌷
Ditempat lain.
“sudah membaca kabar dari Andra?” tanya kassandra kepada suaminya yang baru saja pulang dari kantor.
Reynan hanya menggelengkan kepala dan mulai meletakan tas kerjanya dimeja. Andra adalah sahabat Kassandra dari kecil, meskipun mereka dekat hanya sebagai sahabat, Reynan sedikit tidak suka, tapi apalah, istrinya selalu bisa membuatnya mengerti.
“Andra mau opening bisnisnya dibandung loh sayang, dia ngundang kita buat dateng, kamu bisa nggak kalo minggu depan luangin waktu buat dateng?”
Reynan masih terdiam, entah apa yang ada difikirannya, dia hanya sedang bosan membahas apapun sejak semalam.
“Rey, kamu nggak lagi sakit kan?” Kassandra mendekati suaminya.
Reynan menghela nafas, melempar senyum manjanya kepada kassandra, ”bisa minta tolong peluk aku sebentar?"
Kassandra berjalan mendekati suaminya dan memeluk suami manjanya. Reynan bukan type laki-laki yang romantis, tapi reynan tahu caranya memperlakukan wanitanya dengan indah.
“aku tidak punya apa-apa saat ini kecuali kamu”
Kassandra tersenyum, dia merasa sangat dihargai walaupun delapan tahun sudah pernikahannya, dia dan Reynan belum juga dikaruniai keturunan, tapi keluarga dan suami tidak pernah mempermasalahkan itu, bahkan Reynan sama sekali tidak berubah walaupun tiga tahun ini suaminya tau bahwa kassandra benar-benar tidak bisa memberikannya keturunan, tapi tetap aja dalam hati Kassandra, ia merasa gagal menjadi istri.
“sayang, bilang sama Andra dia perlu properti apa aja tinggal hubungin sekretaris Fahda, biar dari perusahaan yang nyiapin semua, itung-itung kita jadi sponsor, hahaha”
“serius? Terimakasih sayang” kassandra menghujani puluhan ciuman kepada suaminya.
Reynan terbilang pengusaha muda yang sukses merintis usahanya dari nol dibidang properti tanpa bantuan ayahnya yang notabenenya termasuk pengusaha batu bara sukses. Ia merintis karirnya dari kuliah hingga sekarang perusahaannya sudah memiliki cabang dibeberapa daerah.
Reynan selalu menjadi kebanggaan keluarganya, selain anak tunggal, Reynan juga cucu tunggal dari keluarganya, entah bagaimana ujungnya nanti jika ayah dan ibunya benar-benar sudah menuntutnya untuk memperoleh keturunan, reynan hanya tidak sanggup meninggalkan wanitanya saat ini, dia hanya ingin bersama Kassandra untuk selamanya, setelah apa yang sudah mereka lalui untuk terus saling menguatkan satu sama lain, dengan apa jika bukan dengan kesetiaan dan cinta.
Entah kenapa fikirannya mulai kacau tiga tahun terakhir ini, saat dokter benar-benar mengabarkan jika kassandra lah yang kandungannya kering yang menyebabkan mereka tidak memperoleh keturunan, sebenarnya hanya mereka berdua yang tau. Tapi tidak sekarang, dr.Meca (istri dr,Hanan) tanpa sengaja memberitahukan ini kepada Martha (ibu Reynan).
Awalnya tidak mengapa, tapi Reynan merasa dia harus menjaga istrinya dan memutuskan untuk meninggalkan rumah orang tuanya dan tinggal dirumah sendiri yang ia beli dari hasil kerja kerasnya. Dia hanya tidak ingin jika suatu saat ayah atau ibunya mengatakan kekecewaannya kepada Kassandra, Reynan berfikir cukup kepada reynan saja keluh kesah itu mereka lontarkan, jangan kepada Kassandra. Hati Kassandra sangat berharga, Reynan benar-benar ingin menjaga wanitanya dengan seluruh hidupnya.
Tapi Kassandra bukan anak kecil, dia wanita dewasa yang sudah berkeluarga, selalu terbesit dihati dan fikirannya, bagaimana mungkin keadaan akan selalu seperti ini, Reynan laki-laki normal, sepandai apapun ia menyimpan keinginannya untuk menjadi seorang ayah didepan kassandra, mata Reynan tidak bisa berbohong.
Beberapa kali Kassandra mencoba menguji kesetiaan suaminya, mengenalkan dengan wanita pilihannya, bahkan sempat mencoba menjodohkan Reynan dengan Fahda sekretarisnya dikantor tanpa Reynan tau. Tapi ia merasa menjadi sangat jahat pada dirinya sendiri dan keluarganya, membiarkan orang yang kita cintai bersama dengan orang lain terasa sangat amat menyakitkan, entah lakon apa yang sedang ia ciptakan dirumah tangganya, Kassandra hanya ingin suaminya bahagia tanpa harus meninggalkannya, sulit memang, tapi Kassandra merasa harus ada yang berkorban. Semua usahanya sia-sia saja, hati Reynan sangat lembut, cintanya sangat besar hanya untuk Kassandra.
..............
#Terimakasih sudah membaca karya pertamaku, jangan lupa like, komen, vote ya 🥰🥰🥰
Terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Nona Bucin 18294
hai kak 😁
2021-06-27
0
Nna Rina 💖
menarik...
2021-03-26
0
intan puji astuti
like untuk mu kk
2021-03-12
0