Episode 4 Bucin Sejati

Mobil Reynan sudah terparkir didepan loby, Yudi segera membukakan pintu untuk Reynan dan Mayu beserta teman-temannya.

“Pak Reynan kok nggak bareng Bu Kassandra?” tanya Dewi didalam perjalanan.

“Kassandra lagi dibandung, berangkat tadi siang”

Ya, memang istrinya yang sedang tidak enak badan itu berpamitan untuk kebandung menghadiri acara pembukaan cabang usaha baru milik Andra, Reynan tidak bisa ikut karena siang tadi ada meeting yang tidak bisa ia tinggalkan.

Tiga gadis itu saling menatap.

“Kok kebandung nggak diantar sama pak Reynan sih, kan kasian tau” tukas Dewi menyairkan suasana hatinya yang terbakar rasa ingin tau.

“Kebetulan saya lagi nggak sempet nganter” Jawab Reynan santai, sesekali melempar senyum nya kepada ketiga gadis itu, saat senyum terlihat matanya yang tinggal segaris.

“Hehe hebat ya pak Reynan bisa sepercaya itu dengan Bu Kassandra”

“Suami istri kan harus begitu”

Mayu sesekali memberi Isyarat kepada teman-temannya untuk tidak banyak bertanya.

“Tapi sekarang harus waspada juga pak, banyak loh pebinor-pebinor berkeliaran”

“pebinor? Mahluk jenis apa itu?”

“maksudnya perebut bini orang, pak”

Reynan terkikik, tapi dalam hati kecilnya ia merasakan sesuatu yang muncul tiba-tiba. Hatinya berubah tak secerah tadi, ingatannya berlalu pada sebuah kenyataan yang akhir-akhir ini tidak bisa hilang dari otaknya.

“buktinya saya liyat istri pak Reynan...” Imel menutup mulutnya, merasa ada yang salah.

Mayu dan Dewi memandangnya penuh dendam,”imel.......!!!!!”

“maaf pak, keceplosan, sebenernya bukan begitu..”

Pandangan Reynan menjadi berubah, ia merasa tidak nyaman dengan perkataan Imel, ia merasa salah mengantar orang-orang ini menumpang dimobilnya. Entah kenapa setiap ada kalimat atau kata yang menyudutkan Kassandra, otak dan emosinya mendidih. Dengan suasana yang mencekam didalam mobil, akhirnya Mayu dan teman-temannya turun dari mobil.

“yudi, bisa kamun berikan kontak mobil?”

Dengan Ragu-ragu Yudi memberikan kontak mobil.

“Masuk!” Reynan memandang Mayu untuk menuruti perintahnya.

Teman-teman Mayu kaget dan hanya terdiam, apalagi Imel, ia merasa sangat bersalah sudah keceplosan mengatakan hal yang harusnya tidak ia katakan. Tapi entah kenapa Reynan hanya menyuruh Mayu.

Mayu masuk kedalam mobil dan Reynan menutup pintunya dengan keras. Mayu terdiam, entah apa yang ada difikiran Reynan, Mayu tak berani memandang wajah Reynan yang sedang mengendarai mobil dengan ugal-ugalan, Mayu tenang, tapi jantungnya berdegup sangat kencang, ia mengingat akan malam itu, malam dimana tidak ada satu orangpun yang tau, kecuali pak yudi. Ia takut Reynan akan mencelakainya atau bahkan membunuhnya, entahlah pikirannya tidak karuan, mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Mayu menjerit, entah kenapa perasaannya menjadi sangat buruk, hidupnya seperti akan berakhir.

Reynan tidak peduli, amarahnya semakin mengembang, tapi entah kenapa mendengar Mayu menjerit hatinya merasa tidak tega.

Reynan segera menghentikan mobilnya.

Mayu menenangkan dirinya dengan tubuh yang sangat takut. Mayu mencoba merangkai kata untuk memberanikan diri bertanya kepada Reynan, belum sempat ia bertanya Reynan sudah memukul setir mobil, Mayu terdiam, Reynan terlihat sangat marah.

“Apa yang kamu mau?!”

Mayu menggeleng, ia sama sekali tidak mengerti.

“Jangan hanya gara-gara malam itu, kamu bisa seenaknya sendiri membicarakan dan menilai-nilai keburukan Kassandra kepada teman-temanmu itu!”

Mayu mulai mengerti, masih merangkai kata, jantungnya berdebar sanagt kencang, entah dijalan mana mobil yang ia kendarai saat ini, ”Tapi saya tidak pernah bilang apapun kepada siapapun tentang malam itu,pak”

Reynan menatapnya tajam, ”Saya tidak akan segan-segan memberi pelajaran untuk kamu, teman-teman kamu, bahkan keluarga kamu jika perlu, jangan sekali-kali menyimpulkan hal buruk tentang istriku!”

Mayu terdiam, dia baru tahu siapa sebenarnya pria didepannya ini, Reynan adalah budak cinta yang sesungguhnya.

“Keluar!” Reynan membentaknya.

Mayu segera membukan pintu mobil dan keluar. Entah apa yang akan terjadi, Reynan benar-benar salah faham dan menurunkannya di jalanan sepi seperti ini.

Reynan membuka kaca mobilnya dan belum puas memarahinya.

“Kenapa? Bapak marah sama saya?”

“kamu bertanya?! Berani-beraninya kamu mencoba mengungkap sesuatu tentang istri saya”

“apa maksud pak Reynan?”

“kamu membuntuti Kassandra kan?”

Mayu menggeleng, entah Apa yang Pria ini katakan, tidak ada kerjaan apa sampai harus membu tuti istrinya, melihat Reynan berkata kasar kepadanya, presentasi tentang Mayu menilai Reynan 100% laki-laki ganteng , maskulin, baik hati turun menjadi 5%.

“Saya tidak mau siapapun untuk tahu masalah saya, tapi kamu lancang, dua kali Saya pergokin kamu mencoba mencari tahu tentang istri saya”

“maaf pak, mengikuti istri bapak? Apa tidak sebaliknya? Bapak yang mengikutinya?”

“diam kamu!”

“Mau mengancam saya lagi? Kurang puas Pak Rey menurunkan anak gadis dijalanan sepi seperti ini? Kenapa pak Rey nggak tanya saja sama teman-teman saya tadi? kenapa mereka bicara seperti itu? Bapak punya dua mata yang normal, hati yang tulus, masa depan yang suci, jangan pura-pura buta, pura-pura tuli hanya untuk satu wanita murahan seperti istri bapak”

“Cukup!”

“Untuk apa semua yang bapak miliki, banyak orang yang memilih pulang daripada harus berjalan diatas duri, saya prihatin, hanya tidak mengrti jalan fikiran anda, saya harap anda bisa menghargai hidup anda dengan mengakhiri kisah istri anda dengan pria lain dan memutuskan hal besar dari hidup pak Rey. Anda terlalu sempurna untuk perempuan macam Kassandra!”

Reynan terdiam seperti tidak percaya Mayu akan berani mengatakan hal itu kepadanya.

“Dan satu lagi, jangan karena saya orang miskin, terus bapak bisa seenaknya menilai saya! saya bukan tukang gosip diklinik pak, kalo saya mau, berita malam itu saya laporin saja kemedia, malah bisa jadi uang” entah apa yang ada difikiran Mayu, kata-katanya muncul begitu saja.

Reynan terlihat marah dan keluar dari mobilnya, ”kotor sekali otak kamu itu, segala permasalan pribadi orang kamu mau sulap menjadi uang, saya bisa menuntut kamu atas penyebaran berita bohong”

“Saya tidak bohong, saya punya buktinya, bahkan saya bisa memberi tahu kepada seluruh dunia kalo pak Reynan ini pengecut dan sejati-jatinya budak cinta”

“diam kau anak kecil!”

“maaf ya pak, saya perempuan 22 tahun, mata saya normal, otak saya juga normal, saya..”

Reynan reflek memegang tangan kecil mayu dengan keras. Mayu menyerngit kesakitan, mata Reynan tampak memandang dengan tatapan membunuh, entah apa adegan selanjutnya, tapi tangannya kini sudah mulai terasa begitu sakit.

“Reynan,”

Tiba-tiba dr,Demas (anak dr.hanan) keluar dri mobilnya.

Reynan menengok dan segera menurunkan tangan Mayu, Mayu mengaduh kesakitan.

“Mayu? Kalian ngapain disini?”

Reynan menghela nafas, ”Tanyakan saja pada anak buahmu ini, jika dia berani mengatakan sesuatu, jangan harap kehidupannya akan berjalan normal”

Kata-kata Reynan kali ini terasa sangat menakutkan, bahkan Reynan berani mengatakan ancaman ini sekalipun didepan dr.Dhemas.

dr.Dhemas masih bingung, ia segera mendekati mayu yang masih mengaduh memegangi tangannya.

Reynan berjalan menuju mobil, “Dia berjalan tidak hati-hati, hampir saja tertabrak"

Cerdas sekali Alibinya. Bisik mayu dalam hati, dasar laki-laki aneh. Mayu menggelengkan kepala, sungguh dia salah menilai Reynan sebelumnya, dasar bucin maksimal.

dr.Dhemas menghela nafas, entah dia harus percaya atau tidak.

“nasib baik malam ini ada yang menolongmu, dokter pula” tukas Reynan sembari berbalik masuk kedalam mobil tanpa mengucap sepatah katapun kepada dr.demas. Reynan melajukan kembali mobil mewahnya.

“kamu nggak papa, May?” tanya Dhemas mendekat.

“saya nggak papa kok dok, makasih ya dok sudah menolong saya lolos dari amukan singa Bucin”

“maksudmu?”

Mayu menutup mulutnya,”maaf ya dok, saya suka oleng kalo abis kaget”

“jadi bneran kamu tadi hampir ketabrak mobilnya Rey?”

“iya ajalah dok, daripada saya bingung lagi jawabnya”

“maksudnya?”

Mayu meringis.

“kenapa Reynan dan kamu ngomongnya jadi ambigu begini si”

dr.Dhemas segera mengantar Mayu pulang.



..................