"Pak, sore ini mau langsung pulang kerumah atau mau mampir kemana dulu?” tanya Yudi, sopir pribadi Reynan.
Hari ini sangat melelahkan, setelah pertemuannya dengan kolega bisnis yang sangat menguras pikirannya. Sesekali Reynan memandangi ponselnya yang belum ada pesan balasan masuk satupun dari istrinya, mungkin ia sangat sibuk diacara Mama.
“Pak?” Tukas Yudi meminta jawaban.
Reynan tergelak, ”Pulang saja Yud”
“Baik pak"
Ponsel Reynan berbunyi.
Mama
“Hallo, ma?”
“Rey, mama kirim makanan buat kamu sama Kassandra, Kassandra Hpnya nggak aktif, bilangin Kassandra jangan terlalu banyak makan pedas-pedas jadi nggak diare mendadak, untung aja Budhe Titi nggak sibuk, jadi Mamah bisa minta bantuin buat bikinin kue” suara Mamahnya begitu lantang diponsel Reynan.
“Kassandra sakit Mah?”
“Iya, makanya dia nggak dateng, kamu gimana sih Rey, Kassandra sakit aja kamu nggak tahu, harus selalu baik sama istri loh Rey, jangan cuek, jadi cepet deh Mama dapet cucu, masa harus dijelasin juga sih Rey" Tukas Mama panjang lebar.
“Nggak dateng kerumah gimana si Ma? Jelas-jelas Kassandra pergi” Tanya Reynan, feelingnya mulai bercabang-cabang.
“Ya nggak jadi kerumah. Kan semalem langsung balik lagi kerumah kalian, gimana si kamu Rey?”
Reynan terdiam.
"Rey, are you ok?" Tanya Mama.
“Oh, Iya Ma, I'm ok” Jawab Reynan.
“Iya, jangan lupa jagain Kassandra, i love u”
Reynan mematikan Telfonnya. Jantungnya bergetar, perasaannya tak menentu.
Dari kejauhan Reynan sudah melihat mobil Kassandra terparkir dihalaman Rumahnya yang luas. Reynan segera turun, perasaannya sangat aneh, dia mencoba untuk selalu berfikir positif kepada istrinya. Saat masuk rumah, keadaan rumah memang masih sepi, ia mencoba mencari Kassandra keseluruh ruangan tapi tidak ia temukan, entah kenapa naluri positifnya berkembang menjadi sebuah amarah. Reyhan menarik kulkas dengan kasar dan mengambil air dingin disana, menuangnya kedalam gelas dan menenggaknya sekaligus, ia selalu melakukan ini pada saat kesal.
“Sayang” suara Kassandra terdengar dari balik kamar kecil dekat dapur “Kamu sudah pulang?”
Reynan mendekat, ”Kamu” Reynan menghela nafas, ia memegangi wajah istrinya yang memerah, suhunya terasa sangat panas,”kamu kenapa?”
“Harusnya aku yang tanya, kamu kenapa? Wajahnya tampak buruk, kamu marah sama aku?”
Reynan menghela nafas, “Nggak penting, kamu sakit?”
“Aku diare, semalem mau pulang kerumah takut gangguin kamu, akhirnya aku nginep ketempat Icha”
“Nggak bisa gitu dong sayang, aku ini suami kamu, kamu nggak usah ngrasa nggak enak gitu sama aku, aku sampe berfikiran yang buruk sama kamu”
Kassandra memeluk suaminya, ”Tapi kamu percaya kan sama aku? Aku cuma nggak mau gangguin kamu yang lagi tidur”
“Ini alasan kenapa aku nggak bisa kalo harus jauh bahkan ninggalin kamu, kamu selalu baik dan mengerti setiap kondisi ku, tapi lain kali jangan sungkan lagi, delapan tahun nggak cukup buat nggak ngrasa nggak enak?”
Reynan memeluk istrinya,”kamu udah makan?”
Kassandra menggelengkan kepala, keceplosan.
“kok bisa?! Pada kemana asisten rumah tangga sampai nggak ada yang masak?” Reynan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, Ada Yudi disana, dibelakang ada Jiah yang sedang membereskan pakaian.
Kassandra menarikk lengan suaminya, ”sayang, Mbok Jum udah nggak kerja jadi nggak ada yang masak”
“nggak kerja gimana?”
Kassandra terlihat santai menjelaskan kepada Reynan,”gini, mbok Jum kan masaknya kan kayaknya itu-itu aja nggak bisa yang ala-ala jepang atau makanan luar gitu, jadi aku mau cari koki aja buat masak dirumah”
Reynan mengernyitkan dahinya,”sejak kapan kamu suka masakan luar?”
“Kemarin”
“Tapi nggak harus kamu pecat Mbok Jum kan? Udah lama lo dia nemenin kita disini” tukasnya sambil merebahkan tubuhnya pelan-pelan disofa.
“Aku kan juga pengen suasana baru”
Reynan memandang lekat-lekat istrinya.
“Nggak papa kan?”
Reynan mengangguk, ”Kamu aneh”
Kassandra meringis.
Reynan terlihat memainkan ponselnya.
Menginap dirumah Icha.
Sebenarnya itu hanya sebuah alasan. Icha sahabatnya sudah lama meninggalkan jakarta dan pindah ke Bali setelah menikah. Reynan tahu itu, tapi Kassandra fikir tidak akan sedetile itu Reynan bisa ingat apapun yang sudah ia ceritakan, pekerjaan yang banyak dan tiada waktu tanpa memikirkan perusahaan membuat Kassandra yakin asalan itu sangat cocok dan akan suaminya percayai.
Ia menggagalkan rencana untuk datang kerumah Mertuanya, saat dijalan menuju rumah mertuanya tiba-tiba ponselnya berdering, ”Hallo, honey?”
“Aku dirumah sakit, mobilku menabrak seseorang” terdengar suara laki-laki dari balik ponselnya.
“Apa?! Kok bisa? Yaudah aku kerumah sakit sekarang, kamu share lokasinya aja ya, aku kesitu sekarang”
Kassandra segera memutar arah dan menuju kelokasi dimana kekasihnya berada, tidak lupa untuk memuluskan rencananya menemui kekasihnya, Kassandra menelfon mertuanya dan membuat alibi.
“Haloo Ma?”
“Hey kamu udah sampai mana San? Sama Rey nggak?”
“Nggak Mah, Sandra sendiri, tapi kayaknya Sandra nggak jadi kerumah deh Mah, Sandra diare nih dari tadi perutnya nggak enak banget"
“Kamu habis makan apa si San? Yaudah deh nggak papa, kamu pulang aja, jaga kesehatan ya, nanti kabarin Mama ya"
“iya Ma, nanti Sandra Kabarain, Mama nggak usah Nelpon Reynan dulu, takutnya khawatir, nanti Sandra aja yang telfon Mama ya?”
“Iya San, kamu ati-ati ya, jangan lupa kedokter"
“Iya Ma, terimakasih ya Ma"
Klik. Panggilannya terputus.
“untung Mama percaya sama aku” Tukasya puas dalam Hati.
Mertuanya memang tergolong manusia paling simpel, nggak pernah banyak tanya dan mencampuri urusan rumah tangganya, mungkin ini salah satu alasan Kassandra masih bertahan, entahlah kelanjutannya.
Bimo, laki-laki yang ia kenal semenjak SMA, persahabatan yang mereka bangun, Kassandra, Bimo, Andra dan Icha sangat kental hingga luluspun mereka masih tetap saling komunikasi, bahkan sering kali Kassandra membantu para sahabatnya itu dalam urusan Bisnis, bukan karena dirinya yang pandai, tapi tetap saja karena Reynan yang ikut andil membantu sahabatnya itu atas kemauan Kassandra.
Sudah tiga bulan ini mereka resmi menjalani hubungan asmara mereka secara diam-diam, Kassandra amat sangat mencintai Reynan, tapi karena ketakutannya kehilangan Reynan semakin menjadi, tentang ia yang tak bisa memberi Reynan keturunan, ia takut jika suaktu-waktu bisa saja Reynan atau Mama papanya menendangnya jauh dari rumah mereka, Kassandra memilih mendua berharap jika sesuatu hal buruk itu terjadi setidaknya hatinya tidak akan terlalu sakit karna sudah menemukan pengganti Reynan.
Keputusan yang salah memang, tapi Kassandra hanya punya kekuatan ini sekarang, ia awalnya memilih Bimo karena suatu hal sama tidak sengaja terjadi dikehidupan mereka. Bimo ,mengalami perceraian pada pernikahannya dengan Melati karena Bimo yang ternyata mandul, Melati merasa dirinya masih muda dan pernikahannya baru berusia 4 tahun lalu memutuskan untuk bercerai dengan suaminya dan kini telah menikah dan mempunyai seorang anak perempuan.
Itulah mengapa Kassandra sangat yakin hidup bersama seseorang yang memiliki nasib yang sama dengan dirinya akan mempermudah urusan cintanya tanpa harus ia takut kehilangan orang yang ia sayangi. Meskipun Reynan tak sedikitpun mempermasalahkan itu, bahkan kerap kali Reynan menawarinya untuk mengasuh anak dipanti asuhan, Kassandra sangat antusias namun fikirannya kembali kepada Reynan, ia tak akan mudah menerima anak asuhnya, karna dia laki-laki normal yang menghendaki ingin memiliki anak sendriri, pasti. Selalu ketakutan dan ketakutan itu yang selalu menghantuinya disetiap hari dan malam sepanjang menjadi Nyonya Reynan Samodra.
............
#Terimakasih sudah membaca karya pertamaku, jangan lupa like, komen, vote ya 🥰🥰🥰
Terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Styasih Retno
next
2020-11-14
0
Aimar Shaqiri
di lanjut
"penasaran sama lanjutan nya"
semanggat yaa😊
2020-11-08
2