Alantta

Alantta

Bab 01 Terlambat

Seorang gadis berjalan dengan tergesa gesah memasuki sebuah Apartemen mewah di Ibu Kota. perempuan itu merutuki dirinya sendiri .

"Gimana mungkin Aku bisa bangun kesiangan" oceh nya sambil memasuki sebuah lift .

Seingat nya, Dia sudah memasang alarm pukul lima pagi. "Ting" suara lift mempokuskan kembali Perempuan itu,

ketika pintu lift terbuka ia langsung berlari menuju salah satu kamar .

"Maaf, Tuan, saya terlamabat" ucap nya ketika sudah memasuki salah satu apartemen itu.

Terlihat seorang pria tampan tengah memakai jam tangan sambil menatap nya.

"Bagai mana bisa, kamu terlambat setengah jam Alantta ?" ucap pria itu sambil menatap Alantta, terlihat gadis itu sedikit engos engosan sedang menetralkan kembali nafasnya .

"Baiklah, karena ini pertama kali kamu melakukan kesalahan saya maafkan" sambung nya.

"Terimakasih tuan, saya pastikan ini tidak akan terulang kembali"

Alantta gadis cantik berusia dua puluh empat tahun itu sudah dua tahun mengabdikan hidupnya menjadi sekertaris pribadi Rendra Putra Adwinata. seorang CEO sekaligus putra tunggal dari keluarga Adwinata Group. Ia cukup menikmati pekerjaan ini meskipun pekerjaan ini hampir menyita seluruh waktunya. bagaimana tida, pagi pagi ia sudah harus berada di Apartemen Rendra untuk menyiapkan segala kebutuhan atasannya itu. mulai dari penampilan sampai sarapan pagi nya.

Sesekali Alantta mengeluh karena terkadang tida bisa membagi waktunya untuk Ariel sang kekasih. tapi ia sangat bersyukur karena Ariel tipe laki laki yang sangat pengertian, laki laki itu tidak pernah sekalipun mengeluh meski Alantta tidak bisa membagi waktu untuk dirinya.

Mengingat Ariel, perempuan itu merasa sangat beruntung memiliki kekasih seperti Ariel.

Rendra Putra Adwinata. pria tampan dan gagah itu sangat di idolakan oleh kaum Hawa. laki laki itu hampir tidak memiliki celah kecacatan sedikitpun di tubuhnya. hanya saja, pria itu tidak pernah lagi terlihat menjalin hubungan dengan seorang wanita. kejadian tiga tahun yang lalu dimana ia ditinggalkan Serly sang kekasih tanpa kabar membuatnya menutup kehidupan asmara nya.

Alantta dan Rendra memasuki Gedung pencakar langit dengan Berlogo tulisan Adwinata Group. gadis itu berjalan sedikit di belakang Rendra, memasuki sebuah lift menuju ke lantai 8 dimana ruangan CEO berada.

Di dalam lift, Rendra melirik Alantta yang berada di samping nya.

"Jam berapa rapat di adakan ?" Ucap nya.

Alantta menoleh dan mengambil iPad didalam tas nya.

"Jam 11 siang Tuan. dan jam makan siang ada pertemuan dengan PT Global group" jawab alantta.

Ketika pintu lift terbuka mereka bergegas keluar. saat hendak membuka pintu ruangan nya Rendra kembali berucap.

"Percepat rapat satu jam lagi. dan tunda, pertemuan dengan PT Global group kita akan turun kelapangan jam 11 nanti, Aku ingin meninjau langsung area pemukiman yang akan di bangun Perumahan nanti"

"Baik, Tuan." jawab perempuan itu, sambil menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Ketika Rendra memasuki ruangan nya, perempuan itu berjalan menuju pantry yang tidak jauh dari meja kerjanya.

Pantry itu di buat khusus untuk CEO dan sekertaris nya.

Alantta membuat kopi hitam untuk Rendra dengan menambahkan satu sendok teh gula kedalam nya. setelah selesai, perempuan itu mengantarkan kopi itu keruangan Rendra dan meletakkan nya di atas meja.

"Kopinya Tuan" ucapnya .

"Apa Tuan ingin saya pesankan makanan?" ucapnya kembali menawarkan makanan, mengingat tadi pagi ia tida sempat membuatkan sarapan untuk pria itu.

"Tida perlu, saya belum lapar" jawabnya singkat sambil melihat-lihat berkas yang ada di meja kerja nya.

"Baik kalo begitu saya permisi"

Rendra tida menjawab laki laki itu hanya menganggukan kepalanya.

Setelah keluar dari ruangan Rendra, Alantta duduk di meja kerja nya. memain kan laptop dengan jari jari mungil nya.

Bekerja dengan Rendra memang sedikit membosan kan. sifat nya yang dingin dan kaku itu membuat Alantta terkadang sedikit jenuh, tapi meski begitu ia masih bersyukur Rendra buka tipe atasan yang semena mena, dibalik sifatnya yang dingin Rendra adalah laki laki yang Dewasa dan bertanggung jawab.

Sudah dua tahun ia bekerja dengan Rendra, ia sudah tau sifat dan kebiasaan atasan nya itu.

Rapat sudah selesai, Alantta dan Rendra masuk kedalam mobil untuk meninjau pemukiman yang akan di bangun perumahan.

Setelah sampai laki laki itu berjalan keluar menghampiri salah mandor yang di ikuti Alantta dari belakang.

Sudah setengah jam lebih Alantta mengikuti Rendar dari belakang. perempuan itu sedikit kesusahan berjalan mengingat ia memakai sepatu hak tinggi di area galian tanah.

"Gak bisa apa jalan nya pelan dikit, Gak tau apa gue kusahan jalan" gumam Alantta lirih

Gadis itu sedikit tertinggal.

"Aduh.. Alantta, udah tau Meu ketempat kaya gini bukan nya ganti sepatu dulu" gumam nya lagi.

Dan"BRUUKK" mendengar suara itu Rendra menghentikan langkah nya ia membalikan tubuhnya, dijarak tiga meter ia sudah melihat Alantta tersungkur di tanah. semua orang menatap perempuan itu sambil menahan tawa. Rendra bisa melihat wajah Alantta memerah menahan malu.

Laki laki itu berjalan menghampiri Alantta.

ia berjongkok menyamakan tinggi mereka.

"Apa yang kau lakukan" Tanya Rendra.

"Apa tadi dia bilang. apa yang Aku lakukan? batin Alantta dia gak liat gue jatoh"

"Saya jatuh Tuan" jawab Alantta.

sebenarnya, tanpa harus dia memberitau pun Rendra pasti juga sudah tau.

"Maksud saya. apa yang kamu lakukan di tempat seperti ini, memakai sepatu hak tinggi"

tanpa menunggu jawaban dari Alantta Rendra langsung mengangkat tubuh perempuan itu, dan membawa nya kedalam mobil.

Didalam mobil Alantta tertegun melihat perlakuan Rendra. laki laki itu membuka sepatu Alantta.

"Apa ini sakit" ucap laki laki itu sambil mengusap kaki Alantta.

Perempuan itu tidak menjawab, hanya menganggukan kepalanya saja.

dengan telaten Rendra mengusapkan salep pereda nyeri ke permukaan kulit Alantta sambil memijit nya perlahan lahan.

"Apa masih sakit ?" ucap Rendra

"Sudah sedikit agak mendingan, Terimakasih tuan." jawab Alantta sambil menurunkan kaki nya

Rendra menatap Alantta sekilas. dia tida tau ada apa dengan sekertarisnya hari ini. dimulay dari datang terlambat, dan datang ketempat seperti ini dengan memakai sepatu hak tinggi.

menurut pria itu, ini bukan sifat Alantta sama sekali. dua tahun dia mempekerjakan Alantta di samping nya. gadis itu terlihat begitu cekatan dan cerdas bahkan ia selalu berinisiatif sendiri tanpa harus di beri tau.

Sangat minim perempuan itu melakukan kesalahan dalam pekerjaan nya.

Rendra berpikir, apakah ia terlalu memporsir pekerjaan Alantta ? hingga gadis itu kekurangan istirahat, dan membuat dia tida fokus dalam bekerja .

"Tuan, apa kau baik baik saja" suara lembut itu membuyarkan lamunan Rendra .

"Ya, saya baik baik saja" jawabnya singkat.

Episodes
Episodes

Updated 73 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!