Ke esokan harinya, Alantta tengah membuat sarapan di Apartemen nya.
Hari ini adalah hari Weekend. Hari dimana ia terbebas dari segala pekerjaan nya.
Gadis itu tengah manuangkan adonan pancake kedalam teplon, setelah Pancake itu matang ia memindahkan nya kepiring dan menuangkan sedikit madu di atasnya. perempuan itu membawanya ke meja makan yang ta jauh dari dapur, ia melahapnya dengan nikmat.
Jika di pikir pikir, ia sudah jarang sekali memiliki watu bersantay. terkadang meskipun di hari libur Rendra sering kali menelponnya jika ada sesuatu yang tida bisa ia lakukan sendiri.
Saat ia tengah melahap kembali sarapan nya tiba tiba suara bel berbunyi. Alantta berjalan untuk membukakan pintu saat ia membuka pintu terlihat laki laki tampan yang memamerkan senyuman manisnya yang langsu di balas kembali senyuman manis oleh Alantta.
Laki laki itu masuk kedalam yang langsung di ikuti dari belakang oleh Alantta.
"Kamu bawa apaan itu ?" ucap Alantta dengan tersenyum.
"Aku bawa buah buahan buat kamu, dan beberapa bahan-bahan makanan."jawabnya
"Aku tau mengingat bagai mana kesibukan kamu, kamu tidak akan sempat untuk berbelanja kan meskipun bahan makanan kamu sudah habis."
Alantta langsung menghambur memeluk laki laki itu "Terimakasih sayang, kamu selalu tau apa yang aku butuhkan. Terimakasih sudah selau ngertiin aku"
laki laki itu membalas pelukan Alantta dan mencium pucuk kepala Alantta "Sama sama" jawab nya.
Ini yang membuat Alantta sangat menyayangi Ariel, laki laki itu selalu pengertian. meskipun pekerjaan Alantta membuat mereka jarang bertemu pria itu tidak pernah sekalipun mengeluh.
Ariel selalu memanfaatkan waktu sempitnya bersama Alantta dengan membuat gadisnya itu bahagia .
Laki laki itu tidak ingin membuang buang waktu sempitnya untuk pertengkaran yang tidak penting.
"Riel Minggu depan aku mau ke Bandung. Aku kangen banget sama mamah." ucap Alantta sambil menatap pria itu yang tengah mengupas Apel.
Ariel menghentikan kegiatan nya dan berucap "Tante Rena juga pasti kangen banget sama kamu" Ariel menghentikan uacpannya sejenak "Tapi, maaf ya Taa. kayanya Aku gak bisa nganterin kamu."
"Gak papah. Aku bisa kok pulang sendiri."
"Kamu udah minta izin sama perusahaan kamu ?"
"Udah ko, aku udah ngomong dari jauh jauh hari aku ngambil cuti dua hari." ucap Alantta yang hanya di balas anggukan oleh Ariel.
Sebenarnya Alantta tidak tau sampai sejauh mana hubungan nya dengan Ariel.
Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama, bahkan Ariel pun sudah cukup dekat dengan keluarga Alantta. Hanya saja laki laki itu tidak pernah membicarakan keseriusannya.
***
Di dalam Apartemen.
Rendra tengah menyeruput kopi sambil berjalan kearah sofa. laki laki itu mendudukkan tubuhnya seraya mengambil remot tv.
"Makannya kamu itu nikah Ren. biar kamu tuh ada yang ngelayanin semua kebutuhan kamu tuh ada yang nyiapin" suara wanita paruh baya itu membuat Rendar memalingkan wajahnya dan berdecak sebal.
"Kalo cuma nyiapin kebutuhan aku mah gak usah repot-repot Nikah mah. tiap hari juga ada Alantta yang nyiapin."
"Beda dong Ren, Alantta itu kan ngelakuin itu karena dia kerja sama kamu" jawab Maria.
wanita paruh baya itu tida habis pikir kenapa di usianya yang hampir menginjak kepala tiga anaknya itu belum juga ingin menikah. Maria memang sesekali sering mengunjungi Apartemen Rendra mengingat anak semata wayangnya itu jarang sekali mengunjungi nya.
"Ren, kalo dipikir-pikir Alantta itu anaknya baik ya cantik pula. sebenarnya kamu sama dia lumayan co-"
"Mah. jangan mikir yang aneh-aneh Alantta itu cuma sekertaris aku, dan aku gak suka diatur atur masalah jodoh" potong Rendra sebelum omongan mamahnya itu semakin ngaco.
"Mamah tuh, cuma takut Ren mamah ini kan sudah Tua mamah ingin sebelum mamah meninggal mamah sudah merasakan senangnya menimang cucu" ucap Maria dengan memasang wajah melas, agar anaknya itu bisa mengerti.
Rendra beranjak mendekati mamahnya yang duduk di kursi sebelah.
"mamah itu masih muda, masih cantik pula jadi kalo nunggu beberapa tahun lagi gak akan masalah menurut aku" laki-laki itu mencium pipi mamahnya sekilas dan beranjak pergi masuk kedalam kamar.
Maria berdecak, percuma saja membahas masalah jodoh dengan Rendra anak itu akan punya 1001 alasan untuk menghindari pembahasan ini. tapi ia tidak akan menyerah jika Rendra tidak bisa mencari jodohnya sendiri maka ia yang akan mencarikan nya.
***
Jam setengah tujuh pagi Alantta suadah berada di Apartemen Rendra, gadis itu tengah menyiapkan pakaian untuk dikenakan atasannya.
setelah menemukan baju yang cocok Alantta melangkah keluar memasuki dapur. ia mengambil teplon dan mulai memanggang roti tak lupa ia menglesi selai coklat, setelah dirasa sudah siap gadis itu memindahkannya kedalam piring dan mulai membawanya ke meja makan.
Rendra keluar dari kamar dan berjalan kearah meja makan, sudah ada secangkir kopi hitam dan sepiring roti bakar disana laki-laki itu duduk di salah satu kursi bibirnya mulai terangkat sedikit memperlihatkan senyuman pagi yang manis.
"Apa tidurmu nyenyak" laki-laki itu melirik Alantta sekilas sambil memasukan sepotong roti kedalam mulutnya.
Alantta yang tengah berdiri di samping Rendra mengerejap.
"Tentu tuan, sangat nyenyak" jawab Alantta tegas.
Laki-laki itu hanya menganggukkan kepalanya.
Didalam mobil Rendra tengah sibuk memainkan ponselnya, laki-laki itu terlihat sangat sibuk memainkan benda pipih itu. Alantta yang duduk disamping kursi kemudi melirik kearah Rendra pria itu terlihat sangat tampan meskipun ekpresi wajahnya taterbaca.
Mobil berhenti tepat didepan Lobi kantor, salah satu scurity menghampiri membukakan pintu mobil. Rendra keluar sambil merapihkan jas nya laki-laki itu mulai melangkah masuk.
"Tunggu tuan" Alantta berjalan menghampiri Rendra yang sudah menghentikan langkahnya.
Perempuan itu berdiri di hadapan Rendra, tangannya meraih dasi laki-laki itu dan mulai merapihkan nya. semua orang menatap mereka. meskipun itu adahal hal yang sudah biasa mereka lihat tapi untuk karyawan wanita hal itu selalu berhasil membuat mereka iri.
Setelah kegiatannya sudah selesai Alantta dan Rendra kembali berjan memasuki lift.
Rendra menatap Alantta laki-laki itu tersenyum simpul.
"Apa kau tidak takut wanita disini akan membenci mu" ucap laki-laki itu.
Alantta sudah bisa menebak kemana pertanyaan Rendra menjurus.
"Mereka tidak akan berani membenci saya Tuan, mengingat posisi saya sebagai sekertaris Anda" gadis itu menghentikan ucapannya sejenak."mereka juga sudah pasti tau ini bagian dari pekerjaan saya, dan saya sudah melakukannya selama dua tahun" lanjut gadis itu.
Pintu Lift terbuka Rendra berjalan keluar tanpa menjawab, laki-laki itu langsung masuk kedalam ruangan nya entah apa yang dipikirkannya laki-laki itu seperti tidak puas dengan jawaban yang Alantta berikan.
Rendra mendudukkan tubuhnya dikursi kekuasaan nya, ia melamun menatap kosong kearah jendela hingga suara ketukan terdengar. Alantta masuk dengan membawa secangkir kopi ia meletakkan nya di atas meja gadis itu sedikit membungkuk kan badannya dan kembali berbalik kearah pintu, saat hendak melangkah "Alantta" suara Rendra menghentikan langkahnya. Alantta berbalik menatap pria itu.
" iya Tuan"
Rendra terdiam sejenak. laki-laki itu sedikit ragu dengan apa yang akan dia katakan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
☠ 🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅
menglesi => mengoleskan,,, mksd nya ya thorrr 🙏
2024-10-02
0
Wahyu Cell
jadi ingt sama sekertaris Kim🙂
2021-04-06
2
maduan
ceritanya bagus.
semangat thor
2020-11-06
0