Bab 05 Mimpi Buruk

Hari berganti begitu cepet tidak terasa satu Minggu sudah berlalau, Alantta tengah memasukan beberapa bajunya kedalam tas. Malam ini setelah pulang dari kantor ia akan langsung berangkat ke Bandung.

Dia sudah mengabari orang tuanya tadi malam, hanya saja dari semalam ia tidak bisa menghubungi Ariel dia merasa cemas, karena tidak biasanya Ariel seperti ini.

Alantta duduk di atas kasur ia meraih ponselnya yang ada di atas nakas tangan nya mulai mengirim pesan untuk laki-laki itu.

Meskipun Minggu lalu ia sudah memberi tau Ariel, tapi setidaknya ia harus memberi kabar pada laki-laki itu atas keberangkatannya malam ini.

***

Alantta berjalan memasuki ruangan Rendra dengan beberapa berkas di tangannya.

"Tuan. ini berkas-berkas yang belum Anda tandatangani" Alantta meletakkan berkas-berkas itu di atas meja.

"Dan rekapan Data projek dengan PT.Mutiara Permai sudah saya kirimkan Email nya ke anda Tuan" sambungnya

Rendra menghentikan aktivitas nya.

"Baik Akan aku lihat nanti." laki-laki itu menatap Alantta "Dan aku ingin kau mengatur kembali pertemuan dengan Tuan Handoko Minggu depan" Handoko adalah CEO dari PT.Mutiara Permai.

"Baik Tuan. Akan saya atur" jawab Alantta lugas.

"Bagaimana dengan PT.Global Group ? Tuan Giovani sudah beberapa kali meminta untuk bisa bertemu dengan Anda" lanjut perempuan itu.

Rendra membuang nafas kasar.

"Aku sama sekali tidak tertarik untuk bekerjasama dengan Giovani"

"Dunia bisnisnya cukup kotor. beberapa investor juga sudah tau kelicikan dia" sambung Rendra.

Laki-laki itu menatap Alantta dan kembali berucap. "Bagaimana keberangkatan mu keBandung . Apa kau akan mengendarai mobil sendiri kesana ?"

"Saya akan berangkat setelah pulang dari kantor Tuan, dan saya akan menaiki Bus saja"

"Baiklah, setelah pulang dari kantor aku akan mengantarmu ke terminal" ucap Rendra. "Sebagai ucapan terimakasih karena Minggu lalu kamu sudah mau membantuku untuk menghandle mamah"

Alantta tersenyum menatap Rendra, laki-laki berwajah tampan dan memiliki segalanya itu terkenal sangat kaku dan bersifat dingin. Tapi hanya dengan orang-orang tertentu pria itu menunjukan sifat hangatnya. Alantta bersyukur karena sekarang Rendra sudah bisa mencairkan sedikit sifat dinginnya pada Alantta, laki-laki itu sekarang bisa menjadi dirinya sendiri di depannya.

"Baiklah Tuan, saya dengan senang hati menerima tawaran anda"

***

Rendra keluar dari dalam mobil ketika melihat Alantta keluar dari gedung apartemen, perempuan itu membawa tas yang tidak terlalu besar karena hanya membawa beberapa baju saja, Andra mengambil alih tas itu dan memasukan nya kedalam kursi belakang, Rendra masuk kedalam mobil dengan diikuti Alantta yang duduk di samping nya laki-laki itu melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

Tidak ada percakapan di antara mereka, karna Alantta yang terlalu fokus dengan pikirannya sendiri. Sampai saat ini ia belum mendapatkan kabar dari Ariel, kemana sebenarnya laki-laki itu pergi pesan yang Alantta kirim saja tidak di baca.

Rendra melirik Alantta, sedari tadi perempuan itu hanya fokus melihat keluar kaca hingga laki-laki itu menghentikan mobilnya.

Alantta menatap Rendra, gadis itu mengerutkan dahinya karna Rendra tiba-tiba menghentikan mobil.

"Ada apa Tuan ?"

Rendra menunjuk ke depan yang di ikuti mata Alantta, sudah banyak mobil berjejer di sana (macet) .

Sudah lima menit mereka terjebak macet, akhirnya Rendra memutuskan untuk keluar.

"Saya Akan melihat ada apa di depan, kau tunggu di sini saja" ucapnya

alantta mengangguk. Rendra keluar berjalan kedepan mencari sumber kemacetan, ia melihat didepan sana banyak orang berkerumunan Rendra bertanya pada salah satu orang di situ.

"Maaf mas, ini ada apa ya ?"

"Ada kecelakaan mobil mas, orangnya masih di dalem kejepit kayanya lagi berusaha di keluarin" jawab orang itu.

"Tuan"

Rendra memutar tubuhnya mendengar suara itu, Alantta sudah berdiri menatap laki-laki itu.

ya.. Alantta memutuskan keluar menyusul Rendra karna ia juga sangat penasaran apa yang terjadi.

"Ada apa Tuan" tanya Alantta.

"Ada kecelakaan mobil" jawab Rendra.

alantta terdiam, kalo macetnya lama dia bisa ketinggalan Bus tapi jiwa keingintahuan nya selalu muncul, perempuan itu berjalan mendekati kerumunan tapi Rendra mencekal lengannya membuat perempuan itu menghentikan langkahnya.

"Kamu bisa ketinggalan Bus Alantta" ucap Rendra.

"Kita putar balik saja, lewat jalan lain" lanjutnya.

"Sebentar Tuan saya ingin melihat nya, sebentar saja" pintanya

Entah kenapa Alantta ingin sekali melihat nya, akhirnya dia dan Rendra berjalan kearah kerumunan itu.

Terlihat sebuah mobil berwarna merah yang hancur parah bagian depannya, Alantta terdiam melihat mobil itu mulutnya kaku, wajahnya memucat mobil itu seperti mobil Ariel.

perempuan itu langsung membuang pikiran buruknya, di Negara ini bukan cuma Ariel yang memiliki mobil seperti itu. tidak mungkin itu Ariel.

perempuan itu terus berdebat dengan pikirannya sendiri.

"Sepertinya cukup parah" Rendra berucap sambil melirik Alantta, perempuan itu lerlihat pucat. "Kau sakit" lanjutny

Alantta hanya menggeleng.

Ketika para relawan itu berhasil mengeluarkan korban Alantta sangat terkejut, tubuh perempuan itu bergetar air matanya keluar begitu saja.

"Ariel" Alantta berucap lirih

Satu kata itu berhasil membuat Rendra malingkan wajahnya kearah perempuan itu.

Alantta berlari menghampiri Ariel, perempuan itu menangis histeris melihat laki-laki itu terkulai lemas dengan darah yang sudah membasahi sekujur tubuhnya, ia memeluk tubuh Ariel.

"Kenapa kaya gini Riel, sadar Ariel" ucap perempuan itu di tengah Isak tangisnya

"Maaf Nona korban harus segera di bawa ke rumah sakit" ucap salah satu petugas Ambulance.

"Sa_saya ikut pak, saya pacarnya"

"Saya juga ikut pak" ucap Rendra yang memang sedari tadi sudah ada di belakang Alantta.

mereka masuk kedalam ambulance, Alantta terus menggenggam tangan Aril perempuan itu tak henti-hentinya menangis, ia tidak tau harus bagaimana. Alantta hanya berharap kalau ini semua hanyalah mimpi buruk.

Alantta dan Rendra duduk di kursi tunggu, disana juga sudah ada keluarga Ariel.

Rendra mengusap bahu Alantta, mencoba memberi ketenangan untuk gadis itu yang ta henti-henti menangis.

"Tenangkan dirimu Alantta, semua pasti akan baik-baik saja" ucap Rendra.

"Tidak ada yang baik-baik saja" perempuan itu menjawab dengan Nada sedikit tinggi, ia sudah tidak peduli meski itu adalah Atasannya.

"Anda lihat sendiri kan bagaimana keadaan Ariel" lanjutnya dengan suara yang melemah.

Rendra tidak menjawab, dia mengerti dengan keadaan yang di alami Alantta perempuan itu sedang terpukul ia tidak akan bisa mengontrol emosinya.

Seorang dokter keluar dari ruangan dimana Ariel berada, semua keluarga menghambur kearah Dokter itu termasuk juga Alantta.

"Dokter bagai mana keadaan anak saya ?" ucap Andin mamahnya Ariel yang masih terisak.

Dokter itu terdiam sejenak sebelum menjawab "Kami sudah berusaha sebisa kami nyonya, benturan di kepala anak anda terlalu parah ia mengalami pendarahan karna pembulu darah yang pecah, maaf nyonya kami tidak bisa menyelamatkan anak anda"

Alantta terdiam bibirnya kelu, tubuh perempuan itu mulai bergetar ia mencoba melihat sekeliling berharap semuanya mimpi tapi yang ia lihat semua orang sudah menangis dan mamahnya Ariel yang sudah ta sadarkan diri.

Rendra menarik tubuh Alantta kedalam pelukannya, dia tau perempuan itu butuh pelukan ia membiarkan perempuan itu menangis di dada bidangnya hingga tubuh Alantta merosot kebawah dan tak sadarkan diri.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

☠ 🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

☠ 🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

yang sabar ya Alantta,,, mngkin tuhan lebih syg sm Ariel makanya dia dipanggil duluan 😢😢

2024-10-02

0

maduan

maduan

semangat thor.

2020-11-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Terlambat
2 Bab 2 Hari weekend
3 bab 03 Keluarga Baru
4 Bab 04 pembahasan perjodohan
5 Bab 05 Mimpi Buruk
6 Bab 06 Mencoba Melepaskan
7 Bab 07 Kecanggungan
8 Bab 08 Seperti Pencuri
9 Bab 09 Cemburu
10 Bab 10 ungkapan perasaan
11 Bab 11 Tidak Akan Memaksa
12 Bab 12 Sedikit Permainan
13 Bab 13 Kalah Dengan Perasaan
14 Bab 14 Perasaan Clara
15 Bab 15 Ungkapan Clara
16 Bab 16 Pertanyaan Reno
17 Bab 17 Kecemasan Maria dan Adwin
18 Bab 18 Saran Reno Untuk Clara
19 Bab 19 Definisi keluarga
20 Bab 20 Makan Malam
21 Bab 21 Makan Malam ll
22 Bab 22
23 Bab 23 Bergandengan Tangan
24 Bab 24 Pulang Lebih Awal
25 Bab 25 Masalalu
26 Bab 26 Kisah Hidup Reno
27 Bab 27 Pertengkaran Kecil
28 Bab 28 Gosip Yang Menyebar
29 Bab 29 Berbaikan
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32 Proyek Besar
33 Bab 33
34 Bab 34 Giovani
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Pemberitahuan
74 pengumuman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01 Terlambat
2
Bab 2 Hari weekend
3
bab 03 Keluarga Baru
4
Bab 04 pembahasan perjodohan
5
Bab 05 Mimpi Buruk
6
Bab 06 Mencoba Melepaskan
7
Bab 07 Kecanggungan
8
Bab 08 Seperti Pencuri
9
Bab 09 Cemburu
10
Bab 10 ungkapan perasaan
11
Bab 11 Tidak Akan Memaksa
12
Bab 12 Sedikit Permainan
13
Bab 13 Kalah Dengan Perasaan
14
Bab 14 Perasaan Clara
15
Bab 15 Ungkapan Clara
16
Bab 16 Pertanyaan Reno
17
Bab 17 Kecemasan Maria dan Adwin
18
Bab 18 Saran Reno Untuk Clara
19
Bab 19 Definisi keluarga
20
Bab 20 Makan Malam
21
Bab 21 Makan Malam ll
22
Bab 22
23
Bab 23 Bergandengan Tangan
24
Bab 24 Pulang Lebih Awal
25
Bab 25 Masalalu
26
Bab 26 Kisah Hidup Reno
27
Bab 27 Pertengkaran Kecil
28
Bab 28 Gosip Yang Menyebar
29
Bab 29 Berbaikan
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32 Proyek Besar
33
Bab 33
34
Bab 34 Giovani
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Pemberitahuan
74
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!