PENGAGUM RAHASIA

PENGAGUM RAHASIA

Theater

"Brummm........"

Sebuah sepeda motor memasuki parkiran sekolah. Seorang cowok turun dari sepada motor V-xion FI merah. Di lepasnya helm merah KYT senada dengan warna motornya. Dengan tas ransel berbentuk bulat di punggungnya.

Dia berjalan menuju pos satpam.

"Pak Kholik titip helm ya!"𝚜erunya sambil meletakkan helm di meja pos satpam.

"Oke, "balas Pak Kholik sambil jarinya membentuk simbol oke.

Dia lanjut masuk ke halaman sekolah. Saat melewati lorong sekolah antara kelas XI IPS dan aula, dia mendengar suara aneh. Karena penasaran dia mencoba mencari suara itu.

"Hik...hik...hik"

Terdeng suara tangisan wanita dari arah aula sekolah. Dia mengendap-endap ke arah pintu aula. Rasa penasaran menantangnya untuk melihat asal suara itu. Walau merasa agak merinding disko. Ditambah lagi suasana sore yang mendung.

"Kreeeeeeek.....! "

Dia membuka sedikit pintu aula. Membuat celah untuk mengintip ke dalam. Gelap , lalu seberkas cahaya menyorot dibalik sebuah kain yang membentang. Terlihat siluet tubuh wanita berambut panjang. Duduk tertunduk. Kemudian bangkit dan meliuk-liuk kan tubuhnya dengan gemulai seiring dengan suara musik yang mengalun. Gerakannya semakin cepat dan tiba - tiba ambruk.

"Woi!!"sebuah tangan menepuk punggungnya dari belakang. " Ngapain lo disini?"lanjutnya bikin cowok itu melonjak kaget. "Katanya mau latihan basket, ini malah bengong,"

Dia menoleh pelan, berusaha menetralkan wajah kaget dan bengongnya. Kembali memasang wajah datar.

Rupanya yang mengagetkan tadi anak basket yang bernama Galuh. Terlihat dari baju basket yang digunakan, dengan potongan cepak khas tentara.

Melihat ekspresi wajah temannya Galuh menjadi curiga. "Lihat apa sich lo?"sambil berusaha menjulurkan kepalanya ke celah pintu yang terbuka.

Tapi dengan gesit cowok itu menghalau kepala galuh, sambil berkata "ck gak ada apa apa". Segera ditariknya tubuh Galuh menjauhi aula.

"Temen-temen dah pada siap?"tanyanya mengalihkan pembicaraan.

" Sudah lah, tinggal lo aja yang belum datang, " balas Galuh sambil menunjuk ke arah cowok itu.

"Sorry bro, baru juga telat 10 menit"ucapnya sambil melihat melihat arloji yang menunjukkan pukul 15.40.

"Tu dah ditunggu temen-temen," kata Galuh sambil menunjuk ke arah lapangan basket, yg lagi rame dengan kumpulan cowok jangkung.

"Gue ganti baju dulu bro, nich lo bawain tas gue, ada bola basket baru ," ucap cowok itu sambil melemparkan tas ransel bulat warna hitam dengan aksen warna kuning.

Tanpa banyak bicara cowok tadi langsung berlari menuju toilet yang berada di bagian belakang sekolah. Sedangkan Galuh menuju lapangan sambil menimang bola orange.

***

Sementara itu didalam aula.

Gadis yang tadi roboh. mulai bangkit. Tegak berdiri dengan disinari cahaya yang mengarah ke tubuhnya. Menampakkan siluet. Kemudian melantunkan sebuah syair :

Seperti dalam dongeng,

kerajaan telah menjadi batu ..... .

Rumah-rumah penuh batu ...... .

Tanah lempung menjadi batu.

Menjadi patung di rawa-rawa .... .

Siapapun kamu, dari mana asal usulmu, tidak ada bedanya .......

semuanya menjadi satu, menjadi batu .... batu-batu menumpuk dalam istana.

Lihatlah! Tujuh langit berderit buka pintu. Pohon-pohon menghitam karena ludah batu ....

debu-debu menghitam karena batu-batu .....

aku perempuan yang tak ada dalam tubuhmu ...............

"Duaarrr,"

Terdengar bunyi letusan yang disusul dengan robohnya gadis itu.

"Cut"suara seorang cowok disusul dengan suara tepuk tangan.

"Prok.... Prok... Prok"

"Oke bagus" ucap cowok tersebut. Dia adalah Anton ketua teater Moeda, sekaligus merangkap jadi sutradara dari drama ini.

Tadi merupakan satu adegan drama. Di dalam aula ini memang sedang ada anak Theater Moeda yang sedang latihan.

Gadis itu bangkit, mengibas-ngibas bajunya, mengambil nafas mencoba untuk menenangkan rasa nerves. Digenggam tangan kanannya menghilangkan rasa gemetar nya. Dia keluar dari balik kain putih menuju ke Anton.

"Kamu kurang alami waktu jatuhnya," ucap Anton. "Tapi secara keseluruhan sudah bagus akting mu. Semangat! " lanjutnya dengan mengepalkan tangan memberi semangat.

"Baik kak, saya usahakan lagi,"balas gadis itu, dengan rasa gugup.

" Oke, kamu istirahat dulu!"perintah anton. "Ayo giliran berikutnya" Instruksi anton untuk anak-anak Theater lainnya.

Terlihat beberapa cowok dan cewek yang berada dalam ruangan tersebut. Ada yang sedang berkumpul di sudut , ada yang duduk didepan panggung aula dan beberapa yang sedang mondar-mandir.

Gadis itu langsung menuju ke tempat teman-temannya yang duduk di sudut kanan aula.

Nama gadis itu NAWA CITA siswa kelas X E SMAGHA. Gadis penyuka kucing dengan tinggi 155cm,berat 40kg, berambut lurus ,bermata bulat. Nawa baru 3 bulan ini bergabung di ekstra Theater sekolahnya. Dia yang sejak SMP sudah suka dengan dunia Theater, ingin lebih mengasah kemampuan aktingnya di SMA ini. Dan untuk pertama kalinya dia akan ikut pertunjukkan drama dengan judul 'PEREMPUAN DALAM KERETA',yang akan dipentaskan 3 minggu lagi di GOR Mojopahit, dalam rangka peringatan bulan bahasa.

Walau hanya jadi pemain figuran yang berakting dibelakang layar, terlihat hanya siluet aja. Tapi dia sudah cukup senang.

"Bagus tadi,"tanya Karlina, gadis berambut keriting sebahu, bertubuh mungil.

" Terimakasih,"jawab nawa sambil tersenyum."tapi penjiwaan masih kurang,"ucap nawa dengan nada terdengar sedih. Dia merasa masih belum menguasai teks dengan maksimal. Ya, masih harus mengalahkan rasa nerves yg mengerogoti jiwanya.

"Tenang, gak usah grogi banget. Santai aja," Timpal maria, gadis cantik, tinggi semampai dan jago akting.

"Ih, lo mah enak, dah jago! Lha aku? Merinding disko! Nich demam panggung ku kambuh," terlihat telapak tangan nawa yang masih gemetar. "aku ke toilet dulu ya,"pamitnya. Dengan segera dia keluar aula dan lari menuju toilet.

Maria dan Karlina hanya bisa geleng kepala sambil berkata "hmm...kebiasaan"

***

Sampai diarea toilet Nawa tidak langsung masuk ke salah satu biliknya. Dia jalan ditempat dengan menggerakkan jari-jarinya. Lalu ambil kuda-kuda dan mulai bergaya yoga mengatur nafas. Dengan kedua tangan naik keatas lalu turun secara perlahan diikuti membuang nafas dari mulut. Dilanjutkan dengan mengatur nafas dan mengeluarkan suara.

"Aauumm.....aauumm....aauumm......."

Nawa sedang mempraktekkan teknik untuk menghilangkan rasa gugup dan demam panggung nya.

Tiba-tiba pintu bilik toilet terbuka. Keluarlah seorang cowok tinggi memakai kaos hijau bertuliskan TIM BASKET SMAGHA. Berjalan kearah Nawa sambil berkata "suara apa itu?" dengan nada heran. "Kayak suara kucing mau beranak aja!"ucapnya dengan nada mengejek dan tertawa geli.

Nawa langsung berlagak tidak ada apa-apa sambil menutupi rasa kagetnya.

" Kucing beranak?yang ada harimau beranak!"jawabnya sebel.

"Apa situ gak bisa bedain, suara kucing sama harimau"ucap Nawa dengan nada jengkel dan sambil melotot. " Kucing itu meong, harimau itu aum"lanjutnya sambil memasang wajah garang harimau dengan kedua tangan membentuk cakar.

Cowok itu memperhatikan tingkah Nawa dengan bersandar di pilar dan tangan yang terlipat didada. Dia lalu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Nawa "hahahaha!! Harimau? Ada juga kucing garong"di kibaskan tangannya ke arah Nawa sambil berlalu pergi dengan mengumamkan "dasar gadis aneh!! "

Walau samar-samar Nawa masih bisa mendengarkan. "Situ yang aneh!"balas Nawa. Kemudian Nawa langsung masuk ke dalam bilik toilet dengan perasaan sebel.

"Kenapa ini kamar mandi banyak banget, sempit pula."omel Nawa melampiaskan kekesalannya pada kamar mandi yang tidak berdosa.

Gimana tidak kesal? Tingkahnya tadi yang menurut orang awam aneh, dilihat cowok tak dikenal. Jadi rasa malu, kesal dan jengkel menyatu menjadi satu bagai gado-gado Pak Kana.

Di sekolah ini memang terdapat 10 bilik toilet. Yang berjajar dari sabang sampai Merauke. Sampai pernah masuk koran, gara-gara siswa yang lagi studi ke kantor DPRD minta agar kamar mandi sekolahnya diperluas.

***

"Lama banget sich Wa?lo gak pingsan kan di kamar mandi?" kata Karlina begitu Nawa duduk di sisinya.

"Enggak Lina cantik!" balasnya acuh sambil membuka-buka kertas naskah.

"Trus ni kenapa muka jadi jutek gini?"tanya Lina. Yang seenaknya mencubit dua pipi Nawa.

"aduh...aduh!!!!!" Erang Nawa sambil tangannya berusaha melepaskan cubitan Lina di pipi dan menggosok pipinya yang sakit.

"Kesambet lo ya???"tanya Lina penuh selidik.

"Iya, kesambet setan ganteng nyebelin" Nawa berseru kesal.

"Iidiih!!! Yang ada ganteng ngangenin"

"Yee...!!!yang ini nyebelin"

"Siapa???" Karlina berseru penuh selidik.

"Ada dech, RA... HA... SI....A!"balas Nawa

"Udah fokus latihan" Omel Nawa. Kalo tidak diakhiri bisa tambah panjang obrolan dengan miss kepo ini. Karlina ini tipe cewek cerewet, super heboh dan kepo mania.

Karlina meringis"Gitu aja sewot!"

"Maria mana?" tanya Nawa, yang mencoba menganti topik pembicaraan. Nawa menoleh kanan kiri mencari keberadaan temannya.

"Tuch, lagi mojok sama Mas Anton" Tunjuk Karlina kearah pintu keluar bagian depan aula.

Nawa mengarahkan pandangannya kearah tempat yang ditunjuk Karlina . Terlihat Maria melambaikan tangan, tanda dia memanggil Nawa. Sedetik kemudian Nawa menuju ketempat Maria. Terlihat 7-8 orang sedang berkumpul. Rupanya Anton sedang memberi arahan kepada mereka.

"Temen-temen, saya mengumpulkan kalian untuk memberikan info bahwa kalian resmi menjadi pemeran drama 'Perempuan dalam kereta'. Begini pembagian perannya, perempuan 1 diperankan Maria, perempuan 2: Ratna, Suami : Damar, Istri ; Devi, Laki-laki saya sendiri dan perempuan dalam bayangan dibawakan Nawa. Untuk Denok dan Momon membantu di pencahayaan dan busana."jelas Anton. "Oke jelas semua?" Imbuhnya

"Jelas!!!"kompak semua menjawab.

" Kembali ketempat, bersiap kita akhiri latihan hari ini!" instruksi Anton.

Kedelapan nya langsung membubarkan diri, kembali ketempat. Langsung membentuk lingkaran dengan teman lainnya. Dan duduk bersila.

"Teman-teman hari ini latihan cukup disini. Untuk yang tidak kebagian peran jangan berkecil hati. Kalian masih sangat diperlukan di tim ini. Kita juga bisa belajar tentang pencahayaan, dekorasi, busana dan tata rias. Theater Moeda kita tidak akan jaya, tanpa dukungan kalian semua. Ekstrakurikuler ini menjadi terfavorit dan merupakan slah satu penyumbang banyak prestasi bagi sekolah kita karena dukungan kalian. Makan mari terus berkarya. Kalian siap???"

"Siap!!!" jawab mereka kompak

"Sebelum kita akhiri, mari kita melakukan pendinginan dengan meditasi penutup. Ambil nafas, keluarkan perlahan, tenangkan jiwa dan pikiran" Anton memberi instruksi kepada junior-juniornya. Dengan sikap mediasi dengan kaki bersila dan tangan diatas kedua paha, mereka mengatur nafas. Penuh keseriusan mereka melakukan meditasi.

*****

Bersambung ke Bab 2

*Kira-kira siapa ya cowok misterius tadi

*dan bagaimana penampilan Nawa

#tunggu kelanjutannya ya

Terimakasih pada sahabatku semua. Teruntuk kalian yang selalu dihati.

Terpopuler

Comments

Nawa 01

Nawa 01

Terima kasih dukungan like nya.

2022-09-20

0

Febri sir

Febri sir

aku mampir Kak udah aku like ya:)
semangat

2022-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!