Selamat membaca. 🙏
Mohon dukungan dan kritik sarannya.
###
"Oper gue!"
"Ye......"
"Prok.... Prok.... Prok"
Terdengan suara ruih dilapangan basket. Sorak sorai terdengar mengema saat bola berhasil masuk dalam keranjang. Yap, sedang ada pertandingan three on three dilapangan. Antara junior dan senior basket.
Nawa dan dua temennya baru keluar dari aula dan akan mengambil sepeda diparkiran belakang. Mereka melihat ke arah lapangan Basket.
Secara tiba-tiba Karlina menarik tanggan Nawa dan Maria. "Eh...eh stop dulu"
"kita lihat basket dulu ya!? Kelihatan lagi seru tuch" bujuk Karlina
"Ogah"bantah Nawa
" Please!!! bentar aja kok"rayu Karlina. "Lagian belum jam lima"
"Iya dech! Demi tuan putri, apa sich yang enggak!" Ucap Nawa di buat-buat.
"Lebay!" Karlina jadi sewot.
"Iya...iya cantikku" makin alay Nawa menjawab.
Maria hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah dua temannya yang lagi absurd. Ditepuknya bahu Nawa dan Karlina "maaf gue gak bisa ikut, udah ditunggu mami dirumah, mau ada acara kondangan."
"Oke, never mind!"balas keduanya.
Kemudian Nawa dan Karlina berjalan menuju lapangan basket. Dan Maria ke parkiran ambil sepeda motornya dan langsung pulang.
" Lin kita lihat dari jauh aja. Dari sini masih kelihatan kok,"kata Nawa yang langsung duduk dibawa pohon Ketepeng depan kelas XII IPS 2.
"Oke dech" Karlina langsung ikut duduk juga."eh lo bisa lihat kan dari jarak segini?"sambung nya.
"Tenang gue tadi bawa kacamata kok," jawab Nawa sambil membuka tas ransel hitamnya dan mengeluarkan kotak kacamata warna silver. Segera dipakai kacamata warna tembaga bergagang hitam itu.
Sebenarnya Nawa tidak mau lihat terlalu dekat dengan lapangan basket, karena penampilan mereka yang beda dengan lainnya. Sekarang ini mereka sedang memakai baju serba hitam mulai dari Nawa yang pakai kaos hitam, celana jeans hitam dan sepatu snikers hitam beraksen kuning. Ditambah dengan ransel dan topi hitam yang dipakainya.
Sedangkan Karlina memakai blus hitam dan rok hitam dibawa lutut. Cuma tas dan sandalnya aja yg g hitam tapi pink. Kontras banget rasanya. Memang anak Theater identik dengan warna hitam.
"Sebenarnya apa sich asiknya basket??? Kok banyak yang minat!" Kata Nawa yang matanya tidak lepas melihat ke arah lapangan.
"Lo tanya gue?" Tanya Karlina memastikan.
"Iya Lina.... Masak gue tanya setan?" Balas Nawa sewot.
"Kali aja Wa, elo kan suka halu gak jelas gitu."
"Haluan juga elo, yang suka merayu pohon"ucap Nawa sambil menyenggol Karlina dengan sikunya.
" Eh.... Hello!!!! Parahan elo yang merayu tiang bendera."
Karlina menoleh ke arah Nawa "oh abang Ibnu Jamil, dirimu semanis permen, seenak coklat dan se seksi teletubbies, ku mohon jangan tinggalkan aku. Huhuhuhu!" Karlina menirukan kata-kata Nawa minggu lalu waktu latihan theater.
"Hahahaha.... "
Wajah Nawa langsung cemberut. Tapi seketika berbinar ."tapi kan habis itu gue kepilih jadi pemain!" Nawa berkata bangga.
"Pertanyaan gue tadi belum lo jawab lin" Lanjut nawa.
"Gini say, Basket itu merupakan salah satu cabang olahraga yang bergengsi ,juga disukai banyak orang. Ada "Kejuaraan Dunia FIBA, kompetisi terpenting dalam dunia bola basket internasional. Diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Basketball, turnamen babak final Kejuaraan Basket adalah ajang olahraga yang paling banyak ditonton di dunia, melebihi bahkan Olimpiade. Kalo di negara kita ada Indonesian Basketball League (IBL), liga bola basket tertinggi yang dikelola secara profesional di Indonesia yang diatur oleh Perbasi dan diikuti oleh 12 klub peserta dari seluruh Indonesia."Karlina menjelaskan panjang lebar.
"Ckckckck.habis makan apa lo? tumben otak lo encer?!" kata nawa heran dengan teman satu ini.
"Gue gitu lho!!!!" Nada bangga Karlina membuat Nawa ketawa cekikikan.
"Lin, tu yang main siapa aja? Kok gue pada gak kenal"Nawa berseru penasaran.
"O..., sini gue jelasin. Perhatikan baik-baik." Karlina mendekatkan diri ke Nawa.
"Yang potongan cepak kayak tentara tu Galuh kelas XI IPA 2, yang gundul itu Iwan kelas XI IPS 3 dan yang putih, ganteng, lincah,jago dan rambutnya belah pinggir itu Awan kelas XI IPA 2. Lha lawannya tu yang pakai kaos jaring-jaring orange. Ada Dito dari kelas XII IPS 3, Irdinata kelas XII IPA 1 dan Maikel kelas XII IPS 1."jelas Karlina bersemangat.
"Mereka tu pemain-pemain basket terbaik SMA kita Na. Bisalah bila di sejajar kan dengan pemain basket Indonesia seperti Daniel wenas, Galank Gunawan, Juan Laurent, Abraham Damar dan Andakara Prastawa. Cuma mungkin perlu diasah lagi. Hehehe"
"Eskul basket nich cukup diminati oleh siswa SMA kita Na. Sebelas duabelas lah sama ekskul teater kita."
"Senior dan junior sama-sama punya keahlian yang baik. Tu buktinya secor mereka imbang" Terlihat papan skor menunjukkan angka 22 sama.
Nawa hanya mangut-mangut mendengarnya.
"Apalagi cowok yang namanya Awan, jago banget dia"ucap Karlina berseri-seri.
"Tu...tu....tu tiga poin Na!!" seru Karlina heboh saat melihat Awan berhasil memasukkan bola dari luar garis Three poin.
Nawa melihat dengan takjub saat bola tersebut bisa masuk dalam keranjang dengan sempurna. Secara jarak lemparnya jauh.
'Jago juga ni cowok'batin Nawa.
'eh tunggu dech, bukannya itu cowok yang ngatain aku kucing garong di depan kamar mandi tadi?'pikir Nawa. Dengan sedikit menyondongkan badan kearah depan, dia mengamati dengan seksama wajah dan gerak gerik Awan.
Tanpa terduga tatapan mata Nawa bertemu dengan Mata Awan.
Kondisi ini membuat Awan sedikit lengah, sehingga bola yang tadinya mau dilempar ke arah keranjang dapat di halau oleh lawan. Dan bola pun memantul keluar lapangan. Bola memantul menuju arah Nawa.
Dengan sigap Nawa langsung berdiri dan menangkap bola itu.
"Woi cepet lempar sini" teriak Galuh.
Awan keluar lapangan berniat mengambil bola tersebut. Namun berhenti di jarak 2 meter dari Nawa. "Sini bolanya" pintanya dengan isyarak tangan.
"Nich!" Nawa melempar bola orange itu dengan penuh tenaga.
Awan menangkap bola itu dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat, sambil sedikit memundurkan badannya, dan berkata "kuat juga lo"
"Thanks! kucing garong"ucap Awan,terseyum jahil dibarengi kedipan mata. Lalu balik badan dan lari menuju lapangan basket.
Nawa terkejut melihat hal itu. Dia hanya bisa diam bengong. Otaknya mulai mencerna pesona senyum jahil yang melelehkan hati. Ditambah dengan kedipan mata yang bisa bikin hati jadi baper.
'No baper.... no GR... no baper....no baper.... sadar lo hanya digoda aja' batin Nawa mencoba mengembalikan kesadaranya.
"Ya ampun Wa!!! Kedipan itu menghunus jantungku" ucap Karlina lebay.
"Ck, bukan kedipan Lin, itu tadi kelilipan" sanggah Nawa
"Masak sich?" ucap Karlina heran
"Nich. Kayak gini nich" sambil mengedip-kedipkan matanya, memperagakan orang yang lagi kelilipan.
Tanpa pikir panjang lagi, Nawa menarik tanggan Karlina menuju ke parkiran belakang. Karena arlojinya sudah menunjukkan pukul 17.00. Kalo tidak segera pulang mamanya akan ngomel-ngomel terus.
***
Area parkiran belakang sudah sepi, terlihat masih ada satu sepeda gunung polygon warna kuning. Seorang cowok berjalan menghampiri sepeda itu. Lalu meletakkan tas di atas stang. Dan berjalan menuju ke bilik kamar mandi.
Seorang gadis keluar dari bilik kamar mandi paling ujung dekat kantin sekolah. Memperbaiki letak tas ranselnya. Lalu menuju kearah sepedah polygon tersebut.
Rupanya itu Nawa, yang belum juga pulang. Tadi kaosnya kotor kena saus sambal saat tubuhnya menabrak meja kantin. Gara-gara didorong oleh Karlina. Karena merasa jijik dia membersihkan dulu di dalam kamar mandi. Sedangkan Karlina sudah pergi melarikan diri. Takut kena amuk Nawa.
Sampai di sepedanya Nawa merasa heran dengan keberadaan tas di stang sepeda. Dia menengok ke kanan dan kekiri, mencari keberadaan pemilik tas tersebut. Tapi yang didapat hanya suasana sepi dan kosong.
Sayup-sayup dia mendengar suara dari bilik salah satu kamar mandi. Dengan memberanikan diri, dia berteriak "woi! Ini tas elo ya?"
"Iya. Nitip bentar, gue masih ganti baju" suara dari dalam bilik.
"Cepetan! Gue mau pulang."
"Iya-iya, bawel!" Terlihat seorang cowok keluar dari kamar mandi yang masih sibuk dengan memasang gesper sabuk nya. "Ye elah! Kucing garong to! Pantes galak banget. " Yap itu Awan. Cowok yang tadi ketemu Nawa ditempat ini pula.
"Kucing garong!??? Nama gue Nawa, bukan kucing garong!" Tegas Nawa sewot.
"Kan sama aja!" timpal Awan tak mau kalah.
"Jangan seenaknya dong kalo panggil orang! " balasnya dengan wajah cemberut.
"Siapa yang seenaknya? Tu wajah cemberut lo sama kayak kucing garong" Diarahkan jari telunjuk ke arah dada Nawa.
Mata Nawa mengikuti arah telunjuk, kepalanya di tundukkan tepat ke arah dadanya. Reflek dia menepuk dahi. Baru sadar Nawa kalo bajunya memang bergambar kucing. Dengan dihiasi tulisan kucing garong.
Segera Awan mengambil tasnya dan berlalu dari depan Nawa.
"Ya ampun bikin malu aja. Ini juga, pakai tulisan kucing garong pula. Siapa juga yang beli?" kata Nawa pelan.
Tanpa berlama-lama Nawa langsung naik sepedanya dan pergi meninggalkan parkiran sepeda. Sampai gerbang dia berhenti dan melambai ke satpam sekolah. Lalu keluar sekolah dan bersepeda menuju arah barat.
***
#tunggu aksi seru Nawa lainnya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments