Menua Bersama
Ini kedepannya kisah anak-anak Syahila dan Rendra. Siapkan hati dan jempol kalian buat maki-maki Author. Selamat membaca semua.
**********
Keadaan rumah Rendra kembali mendapatkan lagi roh kebahagiaan yang lama hilang. Setelah menikah syahila dan anak-anak pindah kerumah Rendra.
Kini libur kenaikan kelas, Yumna yang akan masuk TK B dan Reyhan akan naik ke kelas 2 SD. Para pembantu yang bekerja di rumah Rendra pulang kampung, karena libur panjang.
Setelah melewati pagi yang membuat telinga terasa pecah, karena teriakan, rengekan serta tangisan Yumna karena kejahilan Reyhan. Belum lagi daddy nya yang tak mau mengalah ikut bermanja. Rasanya berputar kepala Syahila, Meladeni semua ini.
Pagi adalah aktivitas super sibuk Syahila, Membantu anak-anak bersiap sekolah, membantu daddy nya yang mau siap-siap kerja, lalu mengantar anak-anak kesekolah. Tapi jika itu musim sekolah.
Namun beberapa hari ini anak-anak di rumah, karena libur kenaikan kelas. Hanya menyiapkan Rendra dan melepas kepergian Rendra.
Untung Reyhan dan Yumna tidak merengek minta liburan. Karena Daddy mereka benar-benar sibuk. Bahkan pulang pun saat mereka sudah tidur.
Hari yang panjang bagi anak-anak, karena tidak sekolah. Reyhan sibuk dengan proyek sains ala-ala imajinasinya di kamarnya, kamar Reyhan, adalah kamar masa bayinya dulu, yang sudah di renovasi daddy nya di isi dengan kebutuhan Reyhan sekarang.
Sedang Yumna asyik main boneka di kamarnya, kamar yang dulu dipakai suster Asti pengasuh Reyhan.
Syahila yang baru selesai bersih-bersih di kamar dan semua ruangan atas.
"Anak-anak mommy bersih-bersih di bawah ya sayang!!" Teriak
"Iya mommy!!!" Teriakan kedua anaknya bersamaan.
Syahila sibuk bersih-bersih di bawah. Yumna yang asyik dengan boneka-bonekanya sedang main dokter-dokteran.
Imajinasi Yumna:
"Sepertinya nona sakit dan harus minum obat," kata Yumna memainkan bonekanya.
Sebentar ya ... saya akan ambilkan obat buat ibu ...." kata Yumna sambil menggerakan bonekanya yang lain. Dia melepas semua bonekanya dan pergi keluar dari kamarnya.
Yumna berjalan menuju kamar mommy dan daddynya, setahu Yumna di kamar mommy pasti ada obat.
Dia masuk ke kamar Syahila dan Rendra. Yumna duduk di meja rias mommy nya, dibuka nya laci satu persatu,
"Nah ini dia obat nya ...." kata Yumna mengambil kepingan pil KB mommy nya. Ia ambil beberapa butir, lalu meletakkan lagi kepingan itu pada tempatnya. Yumna kembali kekamarnya untuk melanjutkan permainan imajinasinya bersama boneka bonekanya.
Yumna jejalkan pil KB mommy nya itu ke mulut bonekanya.
"Sudah di minum suster obatnya saya boleh pulang?" Kata yumna yang ber imajinasi dengan boneka yang berperan sakit
"Tentu ...." sahut nya sendiri sambil menggerakkan boneka yang berperan sebagai perawat. Permainan Yumna terus berlanjut.
Syahila berdiri di depan pintu kamar yumna. "Sayang ... nanti bonekanya di simpan ke tempatnya ya, jika selesai, ingat apa yang mommy ajar kan."
"Iya mommy ...." sahut Yumna.
Selesai bermain Yumna meletak kan semua boneka-bonekanya. Dia menaruh obat yang dia ambil tadi, di dalam wadah piring kecil mainannya.
"Oh ya bu ... nanti diminum ya obat nya," kata yumna meletakkan piring mainan itu dekat bonekanya yang ia perankan sakit itu.
Siang itu ber akhir dengan aktivitas masing masing.
Setelah makan malam anak-anak kembali ke kamar mereka, sedang Syahila membantu bi anik bersih-bersih di meja makan.
"Tuan belum pulang nyah?" Tanya Anik.
"Belum bi ... sepertinya lembur, kasian mas Rendra," Syahila mendengus.
"Yah ... bagaimana lagi nyah ... nama nya juga kerjaan," kata Anik menyemangati Syahila.
Syahila duduk di ruang tv, tadi nya ia menunggu Rendra pulang, namun, setelah lama menunggu, Syahila memutuskan untuk menelpon Rendra.
"Iya mommy ...." sapaan lembut dari ujung telepon sana.
"Daddy sudah makan?"
"Sudah," jawab Rendra.
"Daddy pulang jam berapa?"
"Mungkin jam 11 atau 12 malam, maaf ya Moms, daddy lembur lagi."
"Iya dad, daddy jaga kesehatan ya, bye ...." Panggilan telepon mereka ber akhir. Syahila beranjak pergi kekamarnya untuk tidur.
Sampai di kamar ia duduk di meja riasnya lalu meraih kepingan pil KB nya. Syahila menatap kepingan KB itu ada yang berubah, namun ia masa bodoh akhirnya ia minum sesuai tanda yang ada. Tanpa dia sadari kalau pil itu kurang jumlah. Entah berapa butir kurangnya. Syahila pun tidur.
Sekitar jam 12 malam Rendra pulang ke rumah.
Sesampai kamar ia meminta jatah jajannya pada Syahila. Syahila pun menyambut permintaan suaminya itu dengan servis yang luar biasa bagi Rendra.
Hari-hari berikutnya Syahila terus melanjutkan meminum pil KB nya itu, bahkan sekarang ia sudah ganti kepingan baru. tapi lagi-lagi Yumna mengambil beberapa butir pil kb itu untuk bermain bersama boneka-bonekanya tanpa sepengatahuan Syahila.
Pil kb yang berkurang, namun peternakan kecebong Rendra selalu masuk kedalam kolam Syahila.
****
Hari ini ajaran baru di mulai.
Syahila mengantar anak-anak tidak sengaja bertemu Harri.
"Hai ... bagaiman kabar Lee?" Tanya Syahila.
"Ia baik-baik saja" sahut Harri.
Mereka pun berpisah.
Syahila pulang kerumah, namun kali ini ia hanya bersantai, karena Ainah sudah kembali membawa satu pembantu lagi, Neneng namanya. Karena permintaan Rendra agar menambah satu lagi pembantu.
Dua bulan berlalu, Syahila bingung kenapa ia belum menstruasi. Sejak menstruasi pertama harusnya ia dapat mens lagi satu minggu yang lalu.
"Kenapa?" Tanya Rendra melihat wajah Syahila yang termenung.
"Aku belum dapat," sahut Syahila.
"Kamu tetap KB kan?" Tanya Rendra.
Syahila mengangguk.
"Hemm ... mungkin dia beri aku waktu bonos agar hemmm," kata Rendra.
"Hoyaaaa ...." Syahila mengejek Rendra.
"Baguskan, kalau kamu belum ... secara aku ngga perlu libur tugas di ranjang kalau tanggal ranjang kamu belum merah," kata Rendra.
Syahila pergi tidak menghiraukan Rendra.
Sedang Rendra tertawa, dan kembali memainkan ponselnya.
***
Malam ini Rendra berencana berkumpul dengan teman temannya dulu.
Syahila tengah membereskan lemari boneka Yumna. Syahila merasa ada yang aneh dengan mulut boneka Yumna, dia raih boneka itu, lalu mengorek mulut boneka itu dengan bilah kecil yang ada di lemari itu. Perasaannya mulai kacau. Tubuh Syahila mengalami guncangan hebat, karena mulai menyadari apa itu.
Setelah selesai mengorek mulut boneka, dia letakkan kembali boneka ketempatnya, tidak sengaja Syahila tersenggol piring mainan Yumna.
Praakkkkk!
Apa yang di piring itu terhambur di lantai.
"Aaaakkkkkk!!! " Teriak Syahila sangat keras.
Rendra dan para pembantu yang mendengar teriakan Syahila segera berlari menuju sumber teriakan itu.
"Ada apa sayang?" Tanya Rendra,
Rendra langsung memeluk Syahila, Syahila terduduk lemas di lantai. Para pembantu berdiri di depan pintu menyaksikan majikan mereka.
Syahila masih membisu.
"Kalian lanjutkan tugas kalian," kata Rendra meminta para pembantu pergi.
"Sayang kamu kenapa sayang?" Tanya Rendra, Perlahan Rendra melepas pelukannya. Syahila masih membisu tidak menjawab.
"Sayang ... kamu kenapa??" Rendra mengguncang tubuh Syahila.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Jasmine
makanya menyimpan sesuatu yg penting itu jgn sampai terlihat dan terjangkau anak...spt anak tetangga malah diminum pil kb ibunya dipikir itu vitamin
2023-01-24
0
Nur Rati
lanjut baca,maraton bacanya soalnya beberapa hari yg lalu baru nemu karya author.Ini aku lnjut baca yg ke 5 novel karya ka Heni.semua ceritanya bagus aku langsung ❤️❤️❤️ deh sma author nya 🥰😁
2020-11-24
1
dewi⚘💕
lanjut di mari Thor
2020-10-29
0