Bab 3. Masa Kecil Part 3

Kekhawatiran Rendra semakin hari semakin berkurang, karena ia merasakan langsung kebahagiaan baru, seiring semakin besarnya kandungan Syahila.

Ini bulan kedelapan, pengalaman pertama Rendra menikmati momen ini. Hal di luar khayalannya, kehamilan ketiga Syahila bisa di lalui bersama sama tanpa rintangan seperti kehamilan sebelumnya. Apalagi masalah yang satu itu, Dia selalu bercanda sebelum menuntaskan keinginannya.

"Hei baby ... apa kamu perlu vitamin? Daddy datang sayang membawa vitamin untukmu."

"Hei baby jaga jarak aman ya, awas kepalamu karena ada yang datang menyunsulmu!"

Syahila menggeleng melihat kelakuan Rendra yang seperti itu. Saat akan sampai pada puncaknya.

"Awas baby, cepat tutup wajahnya, ada seprotan yang akan meluncur!"

Membuat Syahila tergelak, karena perilaku Rendra. Bermain dengan wanita hamil besar, seakan mainan baru bagi Rendra, ada nuasa tersendiri, walau tidak sebebas saat Syahila belum hamil

Kehati-hatian dan berusaha mengontrol diri, seakan menjadi kepuasan tersendiri

,,,,,,,,,,

Tidak terasa hari kelahiran yang ditunggu-tunggu tiba. Rendra selalu setia di samping Syahila, sedang Yumna dan Reyhan, mereka di luar bermain bersama Anik dan Ainah.

Tanpa proses yang panjang Syahila melahirkan bayi perempuan. Setelah bermacam proses di lewati Rendra meng adzani dan meng iqamahkan putrinya itu.

"Hai Syaren Aziya Mahardi," gumam Rendra, sambil mencium wajah mungil bayinya

"Bagaimana namanya sayang?" Tanya Rendra.

"Bagus, tapi terserah kamu sayang, asal kamu bahagia," jawab Syahila.

Reyhan yang ber umur 9 tahun, Yumna 6 tahun, mereka mendapat adik perempuan yang cantik, bernama Syaren.

______________________

Syaren Aziya Mahardi, di panggil Syaren.

Saat ini usianya 4 tahun, tahun ajaran baru nanti ia akan masuk tk kecil. Syaren sangat antusias ingin sekolah cepat-cepat sekolah, terpaksa dia masuk sekolah dini. Keinginannya untuk bersekolah tidak bisa di bendung.

"Daddy hari ini libur?" Tanya Syahila pada Rendra.

"Iya moms, daddy libur," sahut Rendra

"Bisa dong antar Reyhan dan Yumna, mereka kan masih ulangan," pinta Syahila.

"Apa sih yang engga buat mommy," lirih Rendra.

"Terima kasih daddy," sahut Syahila.

Sarapan pagi mereka terjeda, karena mendengar suara ponsel Syahila, melihat nama Fatma yang tertera di layar, Syahila langsung mengangkat panggilan telepon itu.

"Iya Fat?"

"Kak Sya, emak sakit parah, emak pengen ketemu kakak suami kakak, juga anak-anak," suara Fatma terdengar berat.

"Aku sama mas Rend bisa, tapi kalau anak-anak, mereka tidak bisa, mereka sedang ulangan, bagaimana?"

"Kalau kaka ngga keberatan ngga apa-apa, makasih banget kak."

"Iya Fatma, kami akan segera kesana."

Setelah mengucapkan salam perpisahan, Syahil dan Fatma menyudahi panggilan mereka.

Rendra sedari tadi memandangi wajah Syahila. "Ada apa? Fatma ya yang menelpon tadi."

"Iya, Fatma yang menelpon, mak ijum sakit parah, emak pengen ketemu kita.

"Ya sudah, kita segera bersiap kesana." seru Rendra.

Syahila memandangi ketiga anaknya. "Reyhan sayang, daddy sama mommy mau ke desa nek Ijum, nek ijum sakit sayang," ucap Syahila.

"Kita ikut ya moms," pinta Yumna,

"Ngga bisa sayang, kalian ulangan," sahut Syahila.

"Syaren gak ulangan moms, jadi Syaren bisa dong ikut Daddy dan moms," celoteh dari mulut Syaren,

"Tapi Syaren hari ini kan ada acara foto di sekolah," sahut Syahila.

"Yah ...." rengek anak-anak bersamaan.

Untung saja pak Rojak kamu panggil kerja mas, kalau engga, bagaimana anak-anak," ucap Syahila.

"Jadi kami sama pak Rojak dad?" Tanya Reyhan.

"Iya sayang, kalian semua sama pak Rojak dulu ya, mommy sama daddy mau ke desa," ucap Rendra.

"Iya dad," sahut Reyhan.

"Reyhan sayang, jaga adik-adik ya selama mommy dan daddy pergi," Syahila membelai kepala Reyhan.

"Iya moms," jawab Reyhan.

Selesai sarapan, anak-anak langsng berangkat ke sekolah di antar Pak Rojak. Sedang Syahila dan Rendra segera bersiap, untuk berangakat kedesa mak Ijum.

****

Mengingat mak Ijum sakit, Rendra memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, mobil itu terus mengebut di jalanan, hingga kurang dari 4 jam mereka sudah sampai di desa mak Ijum.

Fatma sangat bahagia, melihat Syahila dan Rendr benar-benar datang. Mak Ijum tersenyum melihat Syahila dan Rendra. Syahila duduk di samping mak Ijum.

"Kami datang mak, maaf ya mak, suami Syahila sibuk, jadi kami jarang nengokin emak."

Mak Ijum tidak mampu berbicara, dia hanya tersenyum. Selama satu jam berada di rumah mak Ijum, isakan tangis terdengar dari kamar itu, Mak Ijum tutup usia.

Suasanan duka menyelimuti desa itu. Karena masih siang, dan tidak ada pihak keluarga yang di tunggu, pemakaman mak Ijum, langsung di lakukan.

Selesai pemakaman, keadaan rumah mak Ijum kembali sepi, para warga sudah kembali kerumah mereka masing-masing. Syahila dan Rendra pun izin pulang pada Fatma.

"Terima kasih kak Sya, kak Rend, kalian bersedia datang, memenuhi ke inginan nenek." Fatma menangis dalam pelukan Syahila.

"Iya sayang, kamu jangan terlalu sedih, kamu lanjutkan kehidupan dengan suami kamu," Syahila menepuk lembut punggung Fatma.

Syahila dan Rendra pulang, mobil itu mulai meninggalkan halaman rumah Mak Ijum. Mobil Rendra melaju di jalanan yang nampak lengang.

Mobil Rendra sudah jauh melaju, meninggalkan desa mak Ijum. Tiba-tiba hujan turun begitu derasnya, membuat Rendra harus menurunkan kecepatan mobilnya,karena sulit melihat jalanan di depannya.

"Apa kita berhenti saja mas, kabut begini, apa bisa mas lihat jalanan?"

"Bisa sayang, pelan-pelan aja, lagian ini sawangan, berhenti di pinggir jalan bahaya, banyak pohon, itu kilatnya juga bikin ngeri."

Kilatan cahaya petir, bersambut dengan bunyi geledek yang menggelegar, membuat Syahila berulang kali berteriak sambil mengucap ta-awudz.

"Tenang sayang, ada mas di sini," Rendra menoleh kearah Syahila, dia memegang tangan istrinya dan mencium tangan Syahila.

"Masss!!" Teriak Syahila, ketika melihat pohon tumbang, tepat di depan mobil mereka.

Rendra kaget, refleks dia membanting setirnya ke arah samping, menghindari pohon tumbang di depan mereka. Tanpa Rendra sadari, di samping mereka adalah jurang.

Gubbrrakkkkkk!!

Mobil yang di kendalikan Rendra terperosok masuk kedalam jurang.

***

Beberapa menit kemudian jalanan agak macet, karena pohon tumbang yang menghalangi jalan. Keadaan tiba-tiba heboh, saat salah satu pengguna jalan menyadari, ada sebuah mobil di dasar jurang sana.

Hujan mulai mereda. Keadaan juga jadi semakin ramai, saat mengetahui ada kecelakaan tunggal, pihak kepolisian dan dinas-dinas terkait mulai melakukan tugas mereka. Beberapa petugas berusaha menyingkirkan batang pohon yang menghalangi jalanan, sedang beberapa instansi lain, berusaha meng evakuasi pengendara mobil itu.

Sekian lama berjibaku, akhirnya pohon tumbang yang menghalangi jalanan sudah di singkirkan, suasana jalanan lembali lancar. Pihak lain juga berhasil mengangkat dia pengemudi mobil yang masuk jurang itu.

"Lapor komandan! Keduanya sudah meninggal!" laporan salah satu petugas kepolisian. Tidak sulit bagi mereka mengenali dua jenadzah itu, karena keduanya membawa tanda pengenal mereka.

Jasad Syaren dan Rendra langsung di bawa menuju rumah sakit. Sedang beberapa petugas lain tengah menjawab pertanyaan para wartawan yang meliput kecelakaan itu.

******

Di kediaman Rendra.

Suasana sangat sepi, bunyi telepon rumah memecah kesunyian mereka. Bi Anik langsung mengangkat telepon itu.

"Selamat malam, kediaman keluarga bapak Rendra."

Bi Anik mematung mendengar jawaban dari ujung telepon sana, air matanya seketika mengalir begitu deras. Telepon yang dia pengang terlepas begitu saja, bi Anik tersudut di sisi tembok rumah itu, tangisnya amat memilukan.

Reyhan heran melihat bi Anik menangis seperti itu, dia langsung mendekati bi Anik. "Bi, bi Anik kenapa?"

Melihat Reyhan, tangisan Anik kian pecah, dia tidak bisa menjawab pertanyaan anak majikannya itu.

"Mommy!!!" Teriak Yumna, saat dia melihat berita kematian Syahila dan Rendra di televisi.

Reyhan langsung berlari menyusul Yumna. "Yumna, kamu kenapa?"

Yumna hanya menangis histeris, mulutnya terus meringis. "Mommy ... daddy ...."

Perhatian Reyhan ter alih pada televisi, hatinya terasa perih, saat melihat berita kematian kedua orang tuanya, dia baru sadar, hal apa yang membuat bi Anik menangis tadi.

Reyhan berusaha tegar, dia memeluk adik perempuannya, tapi dia tidak mampu menahan air matanya, Reyhan dan Yumna menangis, karena kedua orang tua mereka pergi untuk selama-lamanya.

*****

Beberapa teman akrab Rendra langsung menuju rumah sakit, untuk membantu mengurus jenadzah Rendra dan Syahila. Setelah semua urusan selesai, kedua jenadzah di antar kerumah duka.

Suasana duka sekan mencekik leher setiap orang yang menyayangi Rendra dan Syahila, keduanya pergi begitu saja, meninggalkan tiga orang anak yang masih kecil.

Tangis pelayat yang hadir malam itu semakin pecah, saat melihat tiga anak kecil menagis di sampung jenadzah Syahila dan Rendra.

***

Keesokan harinya.

Suasana di pemakaman sangat ramai, sangat banyak pelayat yang mengantar dua jenadzah itu. Semua mata tertuju pada Reyhan yang memeluk kedua adinya yang terus menangis, kadang sesekali dia menyapu ujung matanya, karena cairan bening dari matanya itu terlepas begitu saja.

Anak laki-laki itu nampak tegar, untuk memberi kekuatan pada dua adik kecilnya. Reyhan menatap sayu kearah dia onggokkan tanah merah yang bertabur bunga-bunga.

"Mommy ... daddy ..., Reyhan janji, Reyhan akan menjaga adik-adik semampu Reyhan," Reyhan menepuk lembut punggung kedua adiknya yang menangis sambil memeluknya.

******

Promo karya aku yang lain ya,

Titipan Guna-Guna

Genre, Horor-Romantis-Misteri.

Terpaksa Menjadi Istri Tuan Muda

Genre, Romantis.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

yatim piatu dlm 1 mlm...tetap berjuanglah anak2 tsb

2023-01-24

0

Fadilah Herbalis Nasa

Fadilah Herbalis Nasa

nyesek banget Thor, kematian pasti datang pada orang yg hidup, dan kita tidak pernah mengetahui kapan di panggil nya, Husnul khotimah syahila dan Rendra

2022-09-04

0

Kenza al_el

Kenza al_el

merinding n mrembes mili aku thor baca bab ini, nyesek bgt sih.. g tega sama 3 anak kecil yg harus kehilangan kedua ortu nya secara bersamaan.. 😭😭😭

2021-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Masa Kecil
2 Bab 2. Masa Kecil Part 2
3 Bab 3. Masa Kecil Part 3
4 Bab 4. Dewasa
5 Bab 5 Andrey?
6 Bab 6 Villa Part 2
7 Bab 7 Villa part 2
8 Bab 8. Panen
9 Bab 9. Kembali Bekerja
10 Bab 10. Wisma Corporation Group
11 Bab 11. Sakit Hati Yumna
12 Bab 12. Salah Faham
13 Bab 13. Strategi
14 Bab 14 Ketegangan
15 Bab 15. Rencana buruk Yumna.
16 Bab 16. Pengorbanan Syaren
17 Bab 17. Makan malam
18 Bab 18. Makan Malam Part 2
19 Bab 19. Makan Malam Part 3
20 Bab 20. Makan Malam Part 4
21 Bab 21. Makan Malam Part 5
22 Bab 22. Peringatan
23 Bab 23. Terkejut.
24 BAB 24. Yang ke Tiga Syetan !!!
25 Bab 25. Pengalaman Indah
26 Bab 26. Latihan
27 Bab 27. Akad
28 Bab 28 Resepsi
29 Bab 29. Tes keperawanan
30 bab 30. Firasat
31 Bab 31. Operasi
32 Bab 32. Menyesal
33 Bab 33. Gatal
34 Bab 34 Malik dan Pernikahan Yumna
35 Bab 35. Aku Akan Membalasnya
36 Bab 36. Lemah
37 Bab 37. Ikhlas
38 Bab 38. Kebersamaan
39 Bab 39. Kelahiran.
40 Bab 40. Depresi
41 Bab 41 Duka Syaren
42 Bab 42. Berdarah
43 Bab 43 Bayangan Masa Lalu
44 Bab 44. Salah Faham
45 Bab 45. Ujian
46 Bab 46. Kembali
47 Bab 47 Nandini
48 Bab 48. Tidur Bersama
49 Bab 49. Menepati Janji
50 Bab 50. Hari Baru
51 Bab 51 Ujian Rumah Tangga Reyhan
52 Bab 52. Ujian Rumah Tangga Reyhan Part 2
53 Bab 53. Balas Dendam Bella
54 Bab 54. Khilaf
55 Bab 55. Tersingkir
56 Bab 56. Benci
57 Bab 57. Antara Cinta Dan Iba
58 Bab 58. Kehidupan Baru.
59 Bab 59 Kecewa
60 Bab 60. Mengerjai Teman
61 Bab 61. Tanggung Jawab
62 Bab 62 Bercanda?
63 Bab 63 Peluk
64 Bab 64 Surat Perjanjian
65 Bab 65 Penyesalan
66 Bab 66 Olah Raga Pagi
67 Bab 67 Jalan-jalan
68 Bab 68 Cinta & Kasihan
69 Bab 69. Pertemuan Part 2
70 Bab 69. Rahasia
71 Bab 71. Rahasia Part 2
72 Bab 72. Rahasia Part 3
73 Bab 73 Rahasia Part 4
74 Bab 74. Minta Adik
75 Bab 75 Minta Adik Part 2
76 Bab 76 Fitnah
77 Bab 77 Sia-sia
78 Bab 78 Rahasia lagi.
79 Bab 79. Penawaran
80 Bab 80. Batal Rilis
81 Bab 81 The Next Generation
82 Bab 82. Strategi Zay
83 Bab 83. Kenyamanan Hati
84 Bab 84. Strategi sukses
85 Bab 85. Secepatnya
86 Bab 86 Pernikahan
87 Bab 87 Makan Malam
88 Bab 88. Pusing
89 Bab 89. Wah...
90 Bab 90. Dina bukan Dona
91 Bab 91. Jalanin
92 Bab 92. Sayang
93 Bab 93. Undangan
94 Bab 94. 3 Kali Patah
95 Bab 95. Malu
96 Bab 96 Kegilaan Celia
97 Bab 97. Ganti
98 Bab 98. Sakit
99 Bab 99. Semangat
100 Bab 100. Rencana Dona.
101 Bab 101 Masa Lalu
102 Bab 102. Di Mana Bayiku....
103 Dari Author halu
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1. Masa Kecil
2
Bab 2. Masa Kecil Part 2
3
Bab 3. Masa Kecil Part 3
4
Bab 4. Dewasa
5
Bab 5 Andrey?
6
Bab 6 Villa Part 2
7
Bab 7 Villa part 2
8
Bab 8. Panen
9
Bab 9. Kembali Bekerja
10
Bab 10. Wisma Corporation Group
11
Bab 11. Sakit Hati Yumna
12
Bab 12. Salah Faham
13
Bab 13. Strategi
14
Bab 14 Ketegangan
15
Bab 15. Rencana buruk Yumna.
16
Bab 16. Pengorbanan Syaren
17
Bab 17. Makan malam
18
Bab 18. Makan Malam Part 2
19
Bab 19. Makan Malam Part 3
20
Bab 20. Makan Malam Part 4
21
Bab 21. Makan Malam Part 5
22
Bab 22. Peringatan
23
Bab 23. Terkejut.
24
BAB 24. Yang ke Tiga Syetan !!!
25
Bab 25. Pengalaman Indah
26
Bab 26. Latihan
27
Bab 27. Akad
28
Bab 28 Resepsi
29
Bab 29. Tes keperawanan
30
bab 30. Firasat
31
Bab 31. Operasi
32
Bab 32. Menyesal
33
Bab 33. Gatal
34
Bab 34 Malik dan Pernikahan Yumna
35
Bab 35. Aku Akan Membalasnya
36
Bab 36. Lemah
37
Bab 37. Ikhlas
38
Bab 38. Kebersamaan
39
Bab 39. Kelahiran.
40
Bab 40. Depresi
41
Bab 41 Duka Syaren
42
Bab 42. Berdarah
43
Bab 43 Bayangan Masa Lalu
44
Bab 44. Salah Faham
45
Bab 45. Ujian
46
Bab 46. Kembali
47
Bab 47 Nandini
48
Bab 48. Tidur Bersama
49
Bab 49. Menepati Janji
50
Bab 50. Hari Baru
51
Bab 51 Ujian Rumah Tangga Reyhan
52
Bab 52. Ujian Rumah Tangga Reyhan Part 2
53
Bab 53. Balas Dendam Bella
54
Bab 54. Khilaf
55
Bab 55. Tersingkir
56
Bab 56. Benci
57
Bab 57. Antara Cinta Dan Iba
58
Bab 58. Kehidupan Baru.
59
Bab 59 Kecewa
60
Bab 60. Mengerjai Teman
61
Bab 61. Tanggung Jawab
62
Bab 62 Bercanda?
63
Bab 63 Peluk
64
Bab 64 Surat Perjanjian
65
Bab 65 Penyesalan
66
Bab 66 Olah Raga Pagi
67
Bab 67 Jalan-jalan
68
Bab 68 Cinta & Kasihan
69
Bab 69. Pertemuan Part 2
70
Bab 69. Rahasia
71
Bab 71. Rahasia Part 2
72
Bab 72. Rahasia Part 3
73
Bab 73 Rahasia Part 4
74
Bab 74. Minta Adik
75
Bab 75 Minta Adik Part 2
76
Bab 76 Fitnah
77
Bab 77 Sia-sia
78
Bab 78 Rahasia lagi.
79
Bab 79. Penawaran
80
Bab 80. Batal Rilis
81
Bab 81 The Next Generation
82
Bab 82. Strategi Zay
83
Bab 83. Kenyamanan Hati
84
Bab 84. Strategi sukses
85
Bab 85. Secepatnya
86
Bab 86 Pernikahan
87
Bab 87 Makan Malam
88
Bab 88. Pusing
89
Bab 89. Wah...
90
Bab 90. Dina bukan Dona
91
Bab 91. Jalanin
92
Bab 92. Sayang
93
Bab 93. Undangan
94
Bab 94. 3 Kali Patah
95
Bab 95. Malu
96
Bab 96 Kegilaan Celia
97
Bab 97. Ganti
98
Bab 98. Sakit
99
Bab 99. Semangat
100
Bab 100. Rencana Dona.
101
Bab 101 Masa Lalu
102
Bab 102. Di Mana Bayiku....
103
Dari Author halu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!