Bab 2. Masa Kecil Part 2

Syahila menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan, ia mengulangi hal itu beberapa kali. Perlahan, Syahila membuka genggaman tangannya, yang berisi butiran pil kb, yang ia temukan di kamar Yumna.

"Apa itu?" Tanya Rendra.

"Pil KB."

"Pil KB? Di kamar Yumna? Buat apa Yumna?"

"Pasti pil aku mas ...." Syahila menangis.

"Apa? Yumna mengambilnya?"

"Mungkin mas."

"Kita ke dokter sekarang!" Rendra segera bersiap.

Rendra dan Syahila pergi ke dokter specialis kandungan. Setelah menunggu, akhirnya giliran mereka. Syahila dan Rendra langsung masuk kedalam ruangan dokter. Syahila mulai menceritakan apa yang terjadi padanya.

"Untuk lebih jelasnya, kita lakukan USG saja," seru dokter.

Syahila dan Rendra setuju, kini Syahila tengah berbaring di bangkar, sedang dokter mulai menjalankan alat kecil di perut Syahila.

"Hem ... sepertinya ada yang tumbuh di dalam sana, perkiraan usianya baru kisaran dua mingguan," kata dokter.

"Apa? Dua minggu?!" Rendra sangat kaget.

"Iya ... selamat ya,"

Dokter menyelesaikan tugasnya, setelah selesai Syahila perlahan bangun, mereka langsung menuju kursi yang ada di depan meja kerja dokter.

Wajah Rendra begitu lemah. "Dok, kenapa istri saya bisa hamil, sedangkan istri saya KB," Rendra sungguh tidak siap mendengar dan menerima kehamilan Syahila.

Dokter tersenyum mendengar pertanyaan Rendra. "Pak, orang yang KB mereka ter atur saja, kalau Tuhan berkehendak jadi. Apalagi istri anda yang KB nya kecolongan," sahut dokter.

Syahila diam. Sebenarnya ia senang bisa hamil lagi. Tapi ia faham, kalau Rendra sangat takut jika Syahila hamil. Masa lalu yang kelam saat Syahila hamil, Rendra takut hal itu terulang lagi, jika Syahila hamil lagi

Selesai di ruangan dokter, Syahila dan Rendra langsung berjalan menuju mobil mereka. Wajah Rendra nampak sedih.

Syahila memijat bahu Rendra lembut, dengan sebelah tangannya. "Sayang .... jangan marahi Yumna,ia tak mengerti sayang," Rendra tidak merespon, ia terus diam.

Akhirnya langkah mereka sampai di area parkir.

"Sayang ... kamu yang nyetir ya, aku lemes dan gemetaran ini," Rendra memberikan kunci mobilnya pada Syahila. Mereka berdua langsung masuk mobil.

Rendra duduk lemas di samping Syahila. Perlahan Syahila mulai melajukan mobilnya, meninggalkan area rumah sakit.

Syahila melirik sedikit ke arah Rendra, dia tersenyum melihat mimik wajah Rendra. "Sepertinya kamu yang ngidam ya sayang?"

"Jangan bahas itu sayang, aku makin lemas,"

Syahila tersenyum. "Sayang, jangan parno duluan, kita tidak akan berpisah lagi, kita akan selalu bersama sayang, mungkin kali ini, kita selalu baersama bahkan sampai akhir hayat kita." Syahila berusaha menenangkan Rendra.

Akhirnya, mereka sampai di rumah. Rendra menyeret kakinya yang lemas, memasuki rumah mereka. Ia langsung menuju kamar dan merebahkan tubuhnya yang sangat lemas.

Anik dan Ainah heran, melihat Rendra yang seperti orang sakit. Melihat Syahila masuk kedalam rumah, Anik dan Ainah, langsung menyambutnya, dengan pertanyaan yang dari tadi menggerogoti otak mereka.

"Nyonya sakit apa?" tanya Ainah.

"Enggak ada yang sakit bii, cuma Yumna bakal jadi kakak," sahut Syahila.

Ainah sangat terkejut. "Lha? Kok bisa? Kan nyonya KB."

"Tuhan bertindak lewat tangan Yumna, dan hasilnya, Yumna harus punya adik," Syahila mengelus perutnya yang masih rata.

Anik dan Ainah sangat bahagia, mereka berdua memeluk Syahila. "Selamat ya nyah," ucap keduanya bersamaan.

"Kenapa tuan terlihat sedih nyah? Ini kan berita bahagia," ucap Anik.

"Dia takut bi, bibi kan tahu, dua kali hamil, dua kali kami berpisah. Mas Rend takut, kalau aku hamil, ujian yang berat datang lagi. Sebab itu dia sedih karena kehamilan ini." Tatapan Syahila kosong, dia juga tidak mau berpisah lagi dengan Rendra.

"Insya Allah, kali ini enggak Nyah," Anik menyemangati Syahila.

Syahila tersenyum, menanggapi ucapan Anik.

"Aku permisi dulu ya, bi."

"Iya nyonya," sahut Anik dan Ainah.

Syahila langsung menuju kamarnya, menyusul Rendra Setelah membuka pintu, nampak Rendra tengah berbaring di kasur. Syahila tersenyum, dia segera mendekati Rendra. Syahila berbaring di samping Rendra.

"Mas ... mas jangan parno gini dong ...."

Rendra diam.

"Kalau mas ngga bahagia biar aku gugurin sekarang! Biar sekalian sama aku nya juga mati!"

Rendra berbalik menghadap Syahila. "Jangan sayang," Rendra menahan Syahila yang ungin bangkit, dia menarik Syahila kedalam pelukannya.

Terdengar Rendra mengehela nafasnya begitu berat. "Aku cuma takut masa lalu terulang lagi." Rendra memeluk Syahila begitu erat.

"Insya allah engga mas." Syahila membalas pelukan Rendra.

"Maka nya kalau ngga pengen punya anak lagi, jangan melepas peternakan kecebongnya ke kolam istri!" Syahila mencubit perut Rendra.

"Maaf sayang, sebenarnya mas juga bahagia Yumna bakal punya adik. Hanya saja mas takut jika kebahagiaan yang besar ini, harus mas tebus dengan kehilangan kalian. Mas ngga bisa sayang." Rendra semakin mengencangkan pelukannya.

"Mas harus berpikir positif, jangan berpikiran negatif, dan jangan berprasangka yang enggak-enggak begitu."

Rendra menciumi kepala Syahila. "Sayang, mas kasian sama calon adik Yumna."

"Kasian kenapa?" Syahila mendongakkan wajahnya, hingga dia bisa memandang wajag Rendra

"Kulihat ia sendirian. Sepertinya ia sangat senang jika mas ajak bermain, dia pasti kesepian, maju mundur----" Rendra memainkan tangannya, tangan nakal itu mulai menjelajahi tiap inci tubuh Syahila.

Syahila menggeleng dan tersenyum, ia membiarkan Rendra menyurkan keinginannya.

*******

Rendra tengah berkumpul di sebuah cafe dengan Denny, Hari, dan Leo. Wajah Rendra masih terlihat kusut.

"Kenapa Rend, wajah kamu itu kusut! Nggak dapat jatah dari bini?" Tanya Denny.

"Bukan itu! Tapi ... Syahila hamil lagi," sahut Rendra.

"Weihh ... selamat! Nambah pasukan dia." kata Denny.

Semua memberikan selamat pada Rendra.

"Rend bakal punya tiga dong. Lah aku cuma bisa dapat satu, selamanya." Denny mendengus.

"Sama Kamla cuma bisa satu, kan bisa cari pabrik lain." Hari mengejek Denny.

"Enggak Har! Aku rela cuma punya satu anak, asal Kamla selamanya di sisiku," sahut Denny.

"Sama!" Sahut Rendra, Hari, dan Leo bersamaan.

"Gila! Kalian semua mau istriku!" Denny emosi.

"Maksudnya, kita sama, kalau kita juga cuma mau istri kita yang sekarang, selamanya di sisi kita." kata Rendra.

"Oh ...." Denny membulatkan bibirnya.

"Kalau aku dan Zha, rencananya mau dua," sahut Leo.

"Aku dan lee rencana nya buat timnas!" Seru Harri.

"Emang kamu mampu?!" Denny mengejek harri.

"Buhsyet dah ...." Harri kesal di ejek Denny.

"Kamu kenapa sedih dengan berita kehamilan istri kamu?" Tanya Leo.

"Aku cuma takut ujian yang sama, akan datang pada hidup kami," wajah Rendra terlihat sedih.

"Insya allah enggak lagi Rend ...." sahut Denny.

"Semoga," sahut Rendra.

Mereka larut dengan obrolan santai mereka. Tidak terasa, sekarang sudah jam 11 malam, mereka semua pun bubar dan pulang kerumah masing-masing

****

Hari ini Syahila sekeluarga menengok Lee, di rumah sakit, Aleena melahirkan bayi laki-laki.

Yumna memandangi bayi Lee. "Mom, aku juga mau baby seperti punya ka Naura."

"Iya sayang, kita pesan sekarang ya," sahut Syahila.

"Ca elah pesan, babynya dalam proses pengiriman kali!" ejek Hari.

Mereka semua tertawa.

"Jadi aku juga akan dapat baby seperti punya kak naura moms?" Yumna begitu senang.

"Iya, Yumna sayang, tapi baby nya lagi dalam perjalanan, sabar ya," Hari menjawab pertanyaan Yumna

"Asyik!" Yumna berteriak kegirangan.

"Hushhh! Jangan teriak-teriak ini rumah sakit! Mau di sunyik dokter kalau ribut?" ucap Syahila.

"Maaf moms," sahut Yumma.

"Sya, kok kamu bisa hamil? seingat aku kamu KB." Tanya Lee.

"Ya bisa lah, secara burung burik Rendra selalu bertelor di sarang Syahila," ledek Hari.

"Burung burik!! Giila! Punya kamu kali yang burik!" Rendra kesal. Sedang Hari tertawa terbahak.

"Yumna, kok banyak obat di mulut boneka Yumna?" Tanya Syahila.

"Dia sakit moms, makanya aku kasih obat," sahut Yumna santai. Ia dan Naura sangat asyik melihat baby Aleena yang masih tidur.

"Apa maksudnya?" Aleena tidak mengerti.

"Obat yang aku maksud itu, pil KB aku, yang jadi mainan Yumna." kata Syahila.

Aleena berusaha menahan tawanya, agar tidak mengakak, karena menyadari perisai Syahila jadi mainan Yumna.

"Lepas aja bu ...." ejek Syahila melihat Aleena berusaha menahan tawanya.

"Sakit bu ...." sahut Aleena mengisyarat pada bagian bawahnya.

"Di jahit bu?" Tanya Syahila.

Aleena menjawabnya dengan anggukan kepalanya.

"Waww, bakal puasa 4 bulan deh anda." Syahila menepuk bahu Hari.

Hari melotot. "Serius?" Harri memandang Aleena.

"Yah, kalau papi pengen mommy sehat terus di masa depan, puasa, harus!" sahut Aleena, mimik wajahnya terlihat sangat serius.

Rendra dan Syahila tertawa melihat expresi wajah Harri.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

emang apaan sih...mikirnya sampai segitu lama 4 bln...ntar suami cari jajanan lain...

2023-01-24

0

Fadilah Herbalis Nasa

Fadilah Herbalis Nasa

baru mampir Thor, sukses untuk karya nya author, di Novel Manua Bersama

2022-09-04

0

Fadilah Herbalis Nasa

Fadilah Herbalis Nasa

🤣🤣🤣puasa Harri

2022-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Masa Kecil
2 Bab 2. Masa Kecil Part 2
3 Bab 3. Masa Kecil Part 3
4 Bab 4. Dewasa
5 Bab 5 Andrey?
6 Bab 6 Villa Part 2
7 Bab 7 Villa part 2
8 Bab 8. Panen
9 Bab 9. Kembali Bekerja
10 Bab 10. Wisma Corporation Group
11 Bab 11. Sakit Hati Yumna
12 Bab 12. Salah Faham
13 Bab 13. Strategi
14 Bab 14 Ketegangan
15 Bab 15. Rencana buruk Yumna.
16 Bab 16. Pengorbanan Syaren
17 Bab 17. Makan malam
18 Bab 18. Makan Malam Part 2
19 Bab 19. Makan Malam Part 3
20 Bab 20. Makan Malam Part 4
21 Bab 21. Makan Malam Part 5
22 Bab 22. Peringatan
23 Bab 23. Terkejut.
24 BAB 24. Yang ke Tiga Syetan !!!
25 Bab 25. Pengalaman Indah
26 Bab 26. Latihan
27 Bab 27. Akad
28 Bab 28 Resepsi
29 Bab 29. Tes keperawanan
30 bab 30. Firasat
31 Bab 31. Operasi
32 Bab 32. Menyesal
33 Bab 33. Gatal
34 Bab 34 Malik dan Pernikahan Yumna
35 Bab 35. Aku Akan Membalasnya
36 Bab 36. Lemah
37 Bab 37. Ikhlas
38 Bab 38. Kebersamaan
39 Bab 39. Kelahiran.
40 Bab 40. Depresi
41 Bab 41 Duka Syaren
42 Bab 42. Berdarah
43 Bab 43 Bayangan Masa Lalu
44 Bab 44. Salah Faham
45 Bab 45. Ujian
46 Bab 46. Kembali
47 Bab 47 Nandini
48 Bab 48. Tidur Bersama
49 Bab 49. Menepati Janji
50 Bab 50. Hari Baru
51 Bab 51 Ujian Rumah Tangga Reyhan
52 Bab 52. Ujian Rumah Tangga Reyhan Part 2
53 Bab 53. Balas Dendam Bella
54 Bab 54. Khilaf
55 Bab 55. Tersingkir
56 Bab 56. Benci
57 Bab 57. Antara Cinta Dan Iba
58 Bab 58. Kehidupan Baru.
59 Bab 59 Kecewa
60 Bab 60. Mengerjai Teman
61 Bab 61. Tanggung Jawab
62 Bab 62 Bercanda?
63 Bab 63 Peluk
64 Bab 64 Surat Perjanjian
65 Bab 65 Penyesalan
66 Bab 66 Olah Raga Pagi
67 Bab 67 Jalan-jalan
68 Bab 68 Cinta & Kasihan
69 Bab 69. Pertemuan Part 2
70 Bab 69. Rahasia
71 Bab 71. Rahasia Part 2
72 Bab 72. Rahasia Part 3
73 Bab 73 Rahasia Part 4
74 Bab 74. Minta Adik
75 Bab 75 Minta Adik Part 2
76 Bab 76 Fitnah
77 Bab 77 Sia-sia
78 Bab 78 Rahasia lagi.
79 Bab 79. Penawaran
80 Bab 80. Batal Rilis
81 Bab 81 The Next Generation
82 Bab 82. Strategi Zay
83 Bab 83. Kenyamanan Hati
84 Bab 84. Strategi sukses
85 Bab 85. Secepatnya
86 Bab 86 Pernikahan
87 Bab 87 Makan Malam
88 Bab 88. Pusing
89 Bab 89. Wah...
90 Bab 90. Dina bukan Dona
91 Bab 91. Jalanin
92 Bab 92. Sayang
93 Bab 93. Undangan
94 Bab 94. 3 Kali Patah
95 Bab 95. Malu
96 Bab 96 Kegilaan Celia
97 Bab 97. Ganti
98 Bab 98. Sakit
99 Bab 99. Semangat
100 Bab 100. Rencana Dona.
101 Bab 101 Masa Lalu
102 Bab 102. Di Mana Bayiku....
103 Dari Author halu
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1. Masa Kecil
2
Bab 2. Masa Kecil Part 2
3
Bab 3. Masa Kecil Part 3
4
Bab 4. Dewasa
5
Bab 5 Andrey?
6
Bab 6 Villa Part 2
7
Bab 7 Villa part 2
8
Bab 8. Panen
9
Bab 9. Kembali Bekerja
10
Bab 10. Wisma Corporation Group
11
Bab 11. Sakit Hati Yumna
12
Bab 12. Salah Faham
13
Bab 13. Strategi
14
Bab 14 Ketegangan
15
Bab 15. Rencana buruk Yumna.
16
Bab 16. Pengorbanan Syaren
17
Bab 17. Makan malam
18
Bab 18. Makan Malam Part 2
19
Bab 19. Makan Malam Part 3
20
Bab 20. Makan Malam Part 4
21
Bab 21. Makan Malam Part 5
22
Bab 22. Peringatan
23
Bab 23. Terkejut.
24
BAB 24. Yang ke Tiga Syetan !!!
25
Bab 25. Pengalaman Indah
26
Bab 26. Latihan
27
Bab 27. Akad
28
Bab 28 Resepsi
29
Bab 29. Tes keperawanan
30
bab 30. Firasat
31
Bab 31. Operasi
32
Bab 32. Menyesal
33
Bab 33. Gatal
34
Bab 34 Malik dan Pernikahan Yumna
35
Bab 35. Aku Akan Membalasnya
36
Bab 36. Lemah
37
Bab 37. Ikhlas
38
Bab 38. Kebersamaan
39
Bab 39. Kelahiran.
40
Bab 40. Depresi
41
Bab 41 Duka Syaren
42
Bab 42. Berdarah
43
Bab 43 Bayangan Masa Lalu
44
Bab 44. Salah Faham
45
Bab 45. Ujian
46
Bab 46. Kembali
47
Bab 47 Nandini
48
Bab 48. Tidur Bersama
49
Bab 49. Menepati Janji
50
Bab 50. Hari Baru
51
Bab 51 Ujian Rumah Tangga Reyhan
52
Bab 52. Ujian Rumah Tangga Reyhan Part 2
53
Bab 53. Balas Dendam Bella
54
Bab 54. Khilaf
55
Bab 55. Tersingkir
56
Bab 56. Benci
57
Bab 57. Antara Cinta Dan Iba
58
Bab 58. Kehidupan Baru.
59
Bab 59 Kecewa
60
Bab 60. Mengerjai Teman
61
Bab 61. Tanggung Jawab
62
Bab 62 Bercanda?
63
Bab 63 Peluk
64
Bab 64 Surat Perjanjian
65
Bab 65 Penyesalan
66
Bab 66 Olah Raga Pagi
67
Bab 67 Jalan-jalan
68
Bab 68 Cinta & Kasihan
69
Bab 69. Pertemuan Part 2
70
Bab 69. Rahasia
71
Bab 71. Rahasia Part 2
72
Bab 72. Rahasia Part 3
73
Bab 73 Rahasia Part 4
74
Bab 74. Minta Adik
75
Bab 75 Minta Adik Part 2
76
Bab 76 Fitnah
77
Bab 77 Sia-sia
78
Bab 78 Rahasia lagi.
79
Bab 79. Penawaran
80
Bab 80. Batal Rilis
81
Bab 81 The Next Generation
82
Bab 82. Strategi Zay
83
Bab 83. Kenyamanan Hati
84
Bab 84. Strategi sukses
85
Bab 85. Secepatnya
86
Bab 86 Pernikahan
87
Bab 87 Makan Malam
88
Bab 88. Pusing
89
Bab 89. Wah...
90
Bab 90. Dina bukan Dona
91
Bab 91. Jalanin
92
Bab 92. Sayang
93
Bab 93. Undangan
94
Bab 94. 3 Kali Patah
95
Bab 95. Malu
96
Bab 96 Kegilaan Celia
97
Bab 97. Ganti
98
Bab 98. Sakit
99
Bab 99. Semangat
100
Bab 100. Rencana Dona.
101
Bab 101 Masa Lalu
102
Bab 102. Di Mana Bayiku....
103
Dari Author halu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!