PHP Girl
Meja kerja Indira sudah di penuhi setumpuk berkas. Sedari tadi dia sibuk membuka lembaran demi lembaran. Indira seorang pengacara dan saat ini tengah serius menangani kasus perceraian sahabatnya, Santi.
Santi mengalami kekerasan dalam rumah tangga, tubuhnya di penuhi dengan bekas pukulan. Sang suami yang ringan tangan sering kali mendarat pukulan di tubuhnya. Selama ini dia hanya diam dan terus bertahan mempertahankan rumah tangga. Sampai akhirnya buah hati tercinta juga harus merasakan pukulan sang suami. Hingga akhirnya Santi tersadar mempertahatankan rumah tangga tiada artinya, hanya penderitaan yang dia dapat. Sekian lama berpikir akhirnya Santi memutuskan untuk bercerai dan memperebutkan hak asuh anak menjadi miliknya. Tetapi yang menjadi masalah Santi hanya seorang Ibu rumah tangga tanpa penghasilan, terlebih Bram suaminya selalu bersilat lidah dan menuding Santi menelantarkan anak dan suami. Membuat reputasinya jelek dihadapan orang lain. Rasanya berat untuk mendapatkan hak asuh anaknya jika tanpa bukti kekerasaran yang dilakukan Bram.
💐💐💐
Seseorang menaruh sebuah kotak yang terbungkus rapi dihiasi dengan pita yang cantik di atas meja kerja Indira.
“Ada paket bu,” ucap Juki. Office Boy tempat Indira bekerja.
“Terima kasih Juki! “jawab Indira sopan dengan tersenyum ramah.
“Sama-sama bu,” sahut Juki berjalan pergi sambil bersenandung dengan suara yang pelan dan menggoyangkan badannya mengikuti irama nyanyiannya. Juki selalu begitu, selalu gembira melakukan pekerjaannya seolah tanpa beban.
Indira hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Juki.
Dipandangnya dengan senduh bingkisan indah yang tergeletak di atas meja. Terbalut dengan kertas kado berwarna merah jambu, bercorak aneka bunga. Warna kesukaannya. Tampak di atasnya sebuah tulisan yang rapi ‘Teruntuk Ananda Tersayang Indira Prameswari’.
Matanya berkaca-kaca. Diraihnya bingkisan itu dengan tangan gemetar. Selalu penuh drama derai air mata saat Bunda Indira mengirimkan sesuatu untuknya. Rasa rindu yang mendalam begitu menyiksa batin terhalang pada ego yang besar. Indira melirik ke arah kalender yang terletak di sudut meja kerjanya. Tanggal dua Mei. Hari ulang tahunnya, yang bahkan dia lupakan karena banyaknya pekerjaan akhir-akhir ini. Bundanya memang selalu mengirimkan bingkisan setiap Indira berulang tahun.
Rasanya sayang untuk membuka bingkisan, ia begitu cantik dipandang mata tapi Indira penasaran apa isinya. Perlahan Indira merobek kertas kado cantik itu. Lalu membuka kotak yang ada di baliknya. Tampak ada sebuah Syal yang terbuat dari benang sutra di dalamnya dan di salah satu sudutnya terdapat ukiran ‘My Love Indira’ lengkap dengan lambang hati yang di sulam rapi dan setangkai bunga mawar merah segar.
Indira mencium syal itu penuh haru. Lalu memeluknya di dada seolah memeluk bundanya. Dilanjutkan menghirup aroma bunga mawar. Harum semerbak bunga mawar begitu menenangkan. Secarik kertas jatuh di pangkuannya saat Indira hendak mengembalikan syal ke dalam kotak. Tulisan tangan yang rapi dengan tinta hitam. Tulisan sang bunda. Terdapat beberapa kerutan seperti terkena air di atas kertas.
Bagaimana kabar Malaikat kecil bunda
Bunda berharap Indira selalu dalam keadaan baik
Maaf menyapamu seperti itu, karena Indira akan selalu menjadi Malaikat kecil di hati bunda
Tepat hari ini ananda tercinta terlahir ke dunia 26 tahun silam, betapa indahnya momen waktu itu saat Malaikat kecil menggenggam tangan bunda. Alangkah indah bila saat ini bunda dapat memelukmu erat penuh kehangatan. Bunda akan selalu menunggu saat seperti itu tiba ketika Ananda pulang nanti.
Jaga kesehatan, bunda tidak ingin Malaikat kecil bunda jatuh sakit.
Cium dan peluk sayang..
Bunda yang merindukanmu dan menyayangimu selalu.
*NB : Ngambeknya jangan lama-lama ya sayang. Segeralah pulang.
Buliran air mata yang tadinya menetes dari ujung kelopak mata jatuh melewati pipi Indira seketika terhenti melihat kalimat di akhir surat. Indira memanyunkan bibirnya. Kesal.
Indira merupakan anak semata wayang. Tumbuh di tengah keluarga serba berkecukupan dengan kasih sayang kedua orang tuanya. Ibunya sangat memanjakan Indira. Di rumah dia bagai Tuan Putri yang dilayani dayang-dayang. Yang langsung datang bila di perlukan.
Memiliki nilai akademis yang bagus, hari-hari hanya di habiskan untuk belajar dan membaca buku. Yang memilih mengurung diri di kamar ketimbang mejeng ke Mall. Gadis manis berkaca mata, gigi kawat dan buku yang selalu ada di tangan.
Hingga suatu hari ketika Papanya meminta Indira untuk mencari pria yang akan mendampinginya kelak. Tetapi Indira menolak.
Papa : Indira pacar kamu mana? gak pernah dikenalkan dengan papa.
Indira : Nggak punya!
Papa : Looh loh loh.. masa tidak punya! Anak papa cantik begini kok tidak punya.
Indira : Belum nemu. Lagian aku belum mau pacaran.
Papa : Ya dicari dong Indira dan mengapa tidak mau pacaran. Kamu sudah dewasa, kalau gak dicari kapan kamu menikahnya.
Indira : Nggak punya waktu.
Papa : Kalau begitu papa jodohi sama anak teman papa mau ya.
Indira : Nggak mau ah.. pasti jelek dan gak laku-laku.
Papa : Sok tahu kamu.
Indira : Pokoknya aku gak mau di jodohi.
Papa : Kalau begitu kamu pilih cari pacar atau di jodohi.
Indira : Aku pilih kabur dari rumah.
Papa : Itu gak ada dalam pilihan.
Indira : Masa bodoh dari pada di suruh cari pacar atau di jodohi. (Lalu masuk kamar kemas koper terus kabur lewat pintu belakang).
Perasaan kesal dan kecewa terhadap papanya berkecamuk dalam diri Indira, tidak terbayang sebelumnya bila papanya akan berbuat demikian. Menjodohkannya. Hal yang paling Indira benci. Orang itunya ikut campur dalam urusan asmaranya. Untuk satu hal ini Indira menolaknya mentah-mentah. Belum ada niatan dalam dirinya untuk menjalin sebuah kasih asmara dengan seorang pria.
Bundanya juga tidak dapat berbuat banyak, dia telah mencoba untuk membujuk suaminya untuk tidak memaksa Indira. Tapi apa daya suami dan anaknya sama-sama keras kepala.
Hingga akhirnya Indira memutuskan keluar dari rumah dan hidup mandiri seorang diri.
💐💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Rian Cappuchino
Kak mampir yuk ke novelku.Judulnya "Ray Stardust."
Kutunggu kedatangan kalian.
Terima kasih.
2021-01-21
1
Yani Frenky
gue benciciiiiiu
2020-12-05
0
Yani Frenky
gua janjian Ama pacar gua berneang eh dia gak datang terus geng nya pada ngfatain gua diphp in ya
2020-12-05
1