"Maaf sudah membuat pak Rahmat menunggu"Gandi duduk di sebelah Rara.
"maaf sebelumnya Pak gandi, jika putri saya ini sudah membuat kekacauan di kamar bapak"
"putri... ? maksudnya...dia anak pak Rahmat..?"mendengar kebenaran itu,tubuhnya melemas, seketika kepalanya berdenyt hebat.sungguh hebat sekenario Tuhan.
"jadi dia yang akan jadi calon istriku...?ya tuhan...apa yang bisa saya pegang...?dadanya saja masih sebesar biji labu..."batinku nelangsa.
"iya dia putri saya satu-satunya"Mendengar ucapan pak Rahmad,Sekilas Gandi melirik Bocah ingusan itu.yang sempat membuatnya pusing kepala.
"Loh bukannya dia bilag jika bocah ini sedang dikejar om om hidung belang...?"ucap Gandi memastikan.Kening Rahmad seketika
berkerut tajam membentuk garis.netrana menatap kearah Gandi. Gandi yang ditatap,jadi salah tingkah.
"maaf... bukan begitu maksud saya pak,ini salah paham,tadi putri anda yang mengatakan seperti itu"
"maksudnya apa ini,saya gak paham"ucap Rahmat kesal.
"maaf pa, tadi Rara yang bilang sama om ini,kalau Rara lagi dikejar sama om om hidung belang,biar Rara diizini ngumpet di sini,tapi malah ketahuan duluan sama papa"
"Ra....! "pekik Rahman tertahan.
"mau sampai kapan kamu buat kekacauan seperti ini..?,baiklah,sepertinya papa harus memberi tahu kamu,Dia nak gandi,rekan bisnis papa sekaligus, orang kepercayaanbpapa.Dan dia calon suamimu...dia yang akan menjagamu menggantikan papa...! "
Rara seketika melotot, bagai mana bisa ia punya calon suami om om seperti pria di hadapannya, sungguh apes nasib Rara, niat kabur malah terkubur di dalam kamar orang yang dari awal ia hindari.
Jika saja dia tau bahwa calon suaminya adalah pemilik kamar ini,mana mungkin ia numpang sembunyi di sini dan minta bantuan pada om om sialan di hadapannya itu.
"gak bisa pa..., Rara belum mau nikah...!"ucapnya kesal.
"baiklah, papa tidak memaksamu,silahkan kamu jalani pilihanmu itu, tetapi seluruh aset yang papa punya akan papa serahkan kepada panti asuhan dan perusahaan akan papa serahkan kepada Nak Gandi,karna papa tak bisa menyerahkannya padamu,silahkan kamu mulai dari nol,
"papa ngeselin,kenapa papa lebih percaya pada orang lain, ketimbang anak papa sendiri.? "Rahmat hanya tersenyum puas melihat kekesalan putrinya itu.
"terserah padamu saja Ra,karna Rara suadh dewasa, bisa menentukan sikap dan pilihanmu sendiri"ucap Rahmat santai.Rara memanyunkan bibirnya.Dengan kesal ia menyetujui rencana papanya itu,karna Rara juga punya rencana lain.
"Baiklah pa, Rara setuju menikah dengan om ini...? "Rahmat sekilas melirik putrinya tak percaya,atas jawaban putrinya itu. Sementara
Gandi menelan ludah bagai mana tidak,saat ini Gandi bagai menelan buah si malakama.
Jika tak menerima tawaran Pak Rahmat,tak mungkin. Ia begitu banyak menerima bantuan dari pria baik di hadapannya itu. namun jika ia setuju menerima tawaran itu, maka sudah pasti hidupnya ada dalam neraka.rasanya Gandi tak sanggup jika setiap hari harus menghadapi bocah ingusan yang labil akut.
Namun karna keadaan, Gandi harus menyingkirkan keresahan itu, urusan bocah ingusan itu, ia pastikan akan beres di tangannya.
"bagai mana Nak gandi...? "Ucap Rahmat berharap.
"saya terima,rencana ini,"ucap Gandi tegas.
seketika Rahmat, menepuk punggung Gandi sembari tersenyum.
"Terima kasih, Saya percaya kamu bisa merubah laku putri saya,untuk masalah pernikahan, saya serahkan kepadamu.satu lagi panggil saya papa, karna kamu juga anakku...."
"eem.. baik pa. , saya akan urus"ucap Gandi tegas.
"baik lah kalau begitu pernikahan akan digelar tiga minggu lagi. ! "
"Gak secepat itu juga dong pa..! Rara gak mau buru-buru nikah,Rara mau tiga tahun lagi,lagian Rara maunya kuliah bukan nikah..! kenapa sih papa gak mau dengar kemauan Rara..! "
"Ini semua demi kebaikan kamu sayang..!percayalah Gandi pria yang baik nak..!"
"Baik untuk papa belum tentu baik untuk Rara...! lagian papa tega nyerahin Rara sama om om gitu,Rara baru delapan belas tahun pa.."
"Jaga ucapanmu nak..!"
Rahmat pusing,ia tinggal putrinya yang tengah protes. Rahmat malas mendengar ocehan putrinya yang keras kepala itu.
Semenjak kepergian mamanya, Putrinya itu menjadi pribadi yang liar. susah di atur dan hobbi buang-buang uang.
Hari ini jadwal Rara fitting baju, Gandi dengan gagah, menuruni mobil mewahnya. nenuju Rumah calon mertuanya.
"silahkan masuk Nak Gandi,sebentar Rara masih di atas..!"menjelang Rara turun mereka bermain catur di teras,terdengaar suara tawa mereka,sementara Rara dengan bersungut-sungut menuruni tangga.Gandi nenatap Rara sekilas.
"baiklah pa, saya pergi sebentar"pamit Gandi. Gandi berjalan memutari mobil untuk membukakan pintu untuk calon istrinya, Sementara bocah itu hanya manyun,tak berselera.
"kondisikan bibirmu itu...sengaja kamu mancing saya...? "Rara melirik garang kearah Gandi.
"apaan sih,dasar om om kurang pelampiasan,awas kalok macem-macem"mendengar ucapan Rara Gandi tersenyum meremehkan.
"gak ada yang bisa dimacem-macemin,dadamu aja masih datar gitu...!masih kekecilan untuk ukuran tangan saya..! "
Seketika Rara menutupi dadanya.Menatap ngeri kearah om om ganteng di sampingnya itu. Gandi sekilas menyunggingkan senyum."lucu juga bocah di sampingnya ini" batinnya geli.
Sampai di butik, Mereka mencoba baju berwarna putih tulang.Gandi terkesima melihat kecantikan bocah ingusan itu.
dengan langkah tegas, Gandi mendekat pas di belakang punggung Rara, perlahan tangan besar itu, menarik sleting gaun yang dikenakan calon istri mudanya itu.
"Jika seperti ini kamu terlihat sedikit menggiurkan"ucap Gandi pas di telinga Rara.Dada bocah itu terlihat kembang kempis, dilihat dari gaun yang dikenakan naik turun seolah memanggil bergoyang menggoda.
Disaat Pikiran gandi dipenuhi,khayalan setan yang menggiurkan Gandi terjengit kaget ketika tongkat pusaka itu mendapat hantaman dari lutut bocah tengil di hadapannya.Gandi meringis memegangi selangkangannya.
"Rasain..makanya jangan mikir yang aneh-aneh.. ! apa mau tongkat om,aku buat bobok cantik selamanya huu..? " ejek Rara pada calon suaminya itu.
Dengan menahan kekesalan gandi segera melepas tuxedo putih gading itu.
"ayo pulang"Gandi dengan kesal menyeret calon istri kecilnya itu. Dengan terseok-seok bocah itu mengikuti langkah Gandi yang lebar.
Sampai di mobil gandi tak sedikitpun berbicara,sementara Rara hanya sesekali melirik pria dewasa yang tengah menyetir.
"om mara...?"ucap rara takut-takut.namun gandi tak merespon.
"sakit banget y om..? "gandi sedikit melirik.
"emang kenapa, kalau sakit..? kamu mau mengobatinya..? "
"haaa...emang bisa..? "mendengar jawaban polos Rara, Gandi tersenyum jahil. sungguh senang menggoda bicah kecil itu.
"bisa dong..? "
"caranya...?"ucap Rara bloon.
"Bener kamu mau bertanggung jawab ngobatin punya saya... gak nyesel,caranya radak ekstrim lo...! "ucap Gandi mengerjai Rara.bocah itu terlihat bingung.
"Kok diam....?takut...? "
"gak, Rara berani... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Rizal Zanuar Jr.
galfok baca judulnya
2021-05-21
0
Lilik Juhariah
aq bacanya ngakak
2021-05-20
0
Yuliana Dewi in
lari menolak di jodohkan sama om om.malah masuk ke kamar om yg g taunya calon suami
2021-02-22
0