Chapter 7: Pangeran

KARYA INI HANYA FIKSI. NAMA, TOKOH, PERISTIWA, TEMPAT, HANYALAH KHAYALAN SEMATA. HARAP PEMBACA BIJAK DALAM MENANGGAPI.

"Salam Yang Mulia Putri."

Seketika aku langsung menolehkan kepalaku ke arah asal suara itu. Aku pun berdecak di dalam hati, kenapa wanita itu ada di mana-mana?!

Anastasia menarik sudut rok nya sambil membungkuk hormat pada Veronica, dan Veronica tampak tak senang dengan kehadiran wanita itu, sama seperti diriku.

"Atas dasar apa kedatangan Duchess Floniouse kemari?" tanya Veronica yang mungkin terdengar sedikit ... ketus?

Anastasia mengulas senyum manis. "Maaf bila kedatangan saya mengganggu acara anda, Yang Mulia. Saya kemari untuk berbicara dengan Casssandra secara pribadi."

"Tidak kah kau lihat bahwa Duchess Floniouse tengah ada urusan denganku? Sungguh tidak sopan bagi dirimu secara tiba-tiba datang menginterupsi dan mengganggu urusan kami," ketus Veronica dengan penuh wibawa membuatku sedikit terkejut.

Ternyata seperti ini jika seorang putri kerajaan tidak suka dengan orang yang di bencinya, dapat aku lihat wajah Anastasia yang tengah berusaha menahan amarahnya dengan senyum manisnya.

Aku suka gayamu, Veronica! Lanjutkan terus!

"Bahkan aku tidak tahu siapa Duchess Floniouse yang sebenarnya di sini. Karena hanya ada satu Duchess Floniouse yang ku ketahui selama ini," sindir Veronica dengan gumam an sambil melipat kedua tangannya.

"Uhuk! Uhuk!" Aku tak sengaja tersedak oleh salivaku milik ku sendiri. Ayolah, perkataan itu sangat menusuk dan menyindir! Aku hampir saja tak bisa menahan tawa ku!

"Cassandra, apa kau baik-baik saja?" tanya Veronica begitu melihat ku yang tersedak dan terbatuk-batuk.

Kuraih sapu tangan yang kubawa untuk menutupi mulutku. Maksudku, biar terlihat sopan dan ber wibawa, muehehe.

Walaupun Veronica mengatakan hal itu terdengar seperti gumam an, tapi aku yakin Anastasia pasti mendengarnya sangat jelas.

Terlihat di raut wajah Anastasia yang sedikit terkejut, dan kedua telapak tangannya yang ia kepal erat.

"Maafkan saya jika kehadiran saya menganggu anda, Yang Mulia. Kalau begitu, saya akan pamit undur diri. Semoga Dewi Langit selalu memberkati anda."

Seusai mengatakan itu, Anastasia pun pergi yang mana membuatku sedikit senang. Setidaknya aku tidak akan melihat wajahnya di waktu bersantaiku.

Aku pun melirik Veronica kemudian dengan berhati-hati bertanya kepadanya. "Uhm ... Veronica, bolehkah aku bertanya tentang sesuatu padamu?"

"Tentu saja, apa yang tidak untuk sahabatku?" Jawabnya membuat hatiku sedikit menghangat. Andaikan saja aku mempunyai teman yang baik dan tulus sepertinya di dunia ku dulu.

"Kenapa kau terlihat sangat membenci Anastasia?"

Veronica tampak mendengus. "Karena dulu dia lah yang telah membuat Duke Floniouse membenci dirimu, dia bahkan merebut suamimu."

Ujarnya membuatku sedikit terkejut. Aku harus mencari tahu tentang hal ini lebih dalam, agar aku bisa mengetahui apa penyebab Duke itu membenci Cassandra.

Aku memang tahu bahwa Anastasia lah yang membuat Arlen membenci Cassandra, tapi penyebab nya lah yang tidak aku ketahui.

"Apa maksudmu, Veronica?" tanyaku.

"Sebenarnya, Anastasia dulu merupakan sahabat kita berdua. Tapi entah kenapa, suatu hari dia tiba-tiba berubah dan mulai mengkhianati persahabatan kita."

Anastasia dulu ternyata merupakan sahabat Cassandra dan Veronica? Aku benar-benar tak menyangka hal ini!

"Lalu apa yang terjadi setelah itu, Veronica?" tanyaku penasaran. Mungkin saja dengan mengetahui penyebab renggangnya hubungan antara Cassandra dan Arlen, mungkin aku bisa memperbaikinya.

"Aku juga tidak terlalu tahu mengenai hal itu, karena dulu kau hanya menangis dan bilang padaku bahwa Duke Floniouse membencimu. Dan tak lama dari itu, Duke Floniouse pun menikahi Anastasia." Jelasnya membuatku sedikit kecewa.

Sepertinya, tidak semudah itu untuk memecahkan kesalahpahaman ini.

"Tapi... Cassandra," Ujar Veronica menatapku khawatir sambil meraih dan menggenggam kedua tanganku. "Aku benar-benar khawatir saat aku mendengar bahwa kau melompat ke jurang. Kumohon jangan lakukan hal berbahaya seperti itu lagi! Karena kau sudah ku anggap sebagai saudari ku sendiri...." Ungkapnya lirih membuatku sedikit terharu.

Sungguh beruntungnya Cassandra la Devoline mempunyai sahabat seperti Veronica. Diriku jadi merasa iri terhadapnya.

"Kau tenang saja, Veronica. Aku berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi," ujarku sambil mengukir senyuman tulus yang kuberikan padanya.

Kami pun kini saling melempar senyum terhadap masing-masing.

"Oh ya, hari sudah mulai petang! Apa kau ingin segera pulang, Cassandra? Rumahmu juga terletak jauh dari istana, bukan?" tanya Veronica yang membuatku baru sadar bahwa langit sudah berubah warna menjadi jingga kemerahan yang indah.

Aku pun mengangguk, lalu Veronica kemudian mengantarku sampai di gerbang istana. Tapi saat aku telah sampai di depan pintu masuk istana, dengan bodohnya aku malah memijak rok ku sendiri hingga aku hampir terjatuh.

Untung saja ada yang menahanku tubuhku. Jika tidak, mungkin bibirku akan menjadi jontor karena mencium lantai yang keras.

"Anda baik-baik saja?" Seusai aku mendengar itu, aku secara sontak menegakkan diriku secara benar dan langsung membungkuk hormat seraya mengucapkan kata maaf dari bibirku.

"Maafkan saya, saya tidak berjalan dengan benar," ujarku dengan kepala yang di tundukkan.

"Tidak apa."

"Apa kau baik-baik saja, Cassandra?" tanya Veronica dan aku mengangguk. "Kakak? Apa yang kau lakukan di sini?" ucap Veronica.

Tunggu dulu? Kakak?

"Senang melihat mu baik-baik saja, Duchess Floniouse. Aku mendengar bahwa kemarin kau terjatuh dari jurang, apa kau baik-baik saja sekarang?" Tanya nya membuatku membelalakkan bola mataku.

Apa seorang pangeran baru saja berbicara padaku? Jika iya, siapa saja tolong cubit aku!

Dengan gerak-gerik yang aneh dan kikuk, aku pun menjawab pertanyaannya. "U-uhm... t-tentu saja saya baik-baik saja, Pangeran. Terimakasih sebanyak-banyaknya telah mengkhawatirkan saya," ujarku sedikit gagu.

Ayolah, dasar Cassandra lemah! Walaupun kau memang tidak pernah menduga untuk bertemu dengan pangeran sebelumnya, tapi setidaknya berwibawa lah sedikit!

Kesal ku pada diriku sendiri. Aku pun melirik ketika pangeran mengeluarkan kekehan dari bibirnya. "Ternyata anda merupakan orang yang lucu, Duchess."

Ucapnya dan aku pun menyelipkan rambutku ke belakang telinga ku canggung.

"Kakak, berhentilah mengajak Cassandra mengobrol terus. Aku akan mengantarnya pulang sekarang," cemberut Veronica.

"Baiklah adik ku sayang. Kalau begitu, Duchess. Semoga kita bertemu lagi."

Sebagai jawaban aku pun hanya mengangguk. Setelah itu, Veronica pun memanggil kereta untuk mengantarku pulang.

Dia bersikeras akan menunggu bersama ku di sini, tapi rasanya tidak sopan untuk membuat seorang putri menunggu kereta kuda sambil berdiri di depan pintu masuk istana.

Jadi aku membujuknya agar dia lekas masuk ke dalam istana, akhirnya dia pun pasrah dan memenuhi permintaanku.

Dengan sabar aku pun mulai menunggu kereta yang akan menjemputku, tapi sebelum itu kini aku mendengar suara pria yang sangat aku kenali.

Aku pun sontak menoleh, pria itu berdiri sambil bersandar di dinding dengan kedua tangan kekar yang ia lipat di depan dada bidangnya lalu berkata padaku.

"Kau menikmati waktumu dengan Pangeran?"

^^^I Become Wife of the Atrocious Duke^^^

^^^2 November 2020^^^

Terpopuler

Comments

NFIA

NFIA

laki-laki kek gini wajib di eliminasi. karena percaya hasutan orang tanpa menyelidiki merupakan ciri lak b***

2022-03-26

0

zien

zien

aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️🥰

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊😘❤️

mari kita saling mendukung karya kita 👍😘

2021-03-10

0

Sulati Cus

Sulati Cus

ada yg cembukur nih

2021-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Karena Sebuah Gigi
2 Chapter 2 : Bertemu dengan sang Suami yang Kejam
3 Chapter 3 : Kulit Pisang
4 Chapter 4 : Pergelangan Kaki
5 Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian
6 Chapter 6 : Putri Veronica
7 Chapter 7: Pangeran
8 Chapter 8 : Ancaman
9 Chapter 9 : Merasa Tak Berguna
10 Chapter 10 : Passed Out
11 Chapter 11 : Sayatan
12 Chapter 12 : Ternyata Dia Memang Kejam!
13 Chapter 13: Makan Malam Bersama?
14 Chapter 14 : Daging Ayam
15 Chapter 15 : Sisi tak Terduga
16 Chapter 16 : Kecoa
17 Chapter 17 : Segelas Wine
18 Chapter 18 : Siksaan
19 Chapter 19 : Guncangan
20 Chapter 20 : Jiwa yang Sempat Hilang
21 Chapter 21 : Sebuah Tawa
22 Chapter 22 : Berusahalah untuk Kembali Mencintaiku
23 Chapter 23: Peperangan
24 Chapter 24 : Aku akan menjadi milikmu
25 Chapter 25 : Armor
26 Chapter 26 : Secercah Kekhawatiran
27 Chapter 27 : Aku mencintaimu
28 Chapter 28 : Gadis yang Tersesat (1)
29 Chapter 29 : Gadis yang Tersesat (2)
30 Chapter 30 : Si Mata-mata Amatiran
31 Chapter 31 : Harapan
32 Chapter 32 : Sebuah Kecupan
33 Chapter 33 : Dua Wilayah
34 Chapter 34 : Akhir dari Perang
35 Chapter 35 : Jiwa yang Terhubung
36 Chapter 36 : Persahabatan yang Kembali
37 Chapter 37 : Kejengkelan
38 Chapter 38: Pesta Topeng
39 Chapter 39 : Sebuah Kejadian
40 Chapter 40 : Sakit
41 Chapter 41 : Maafkan kami, Bos!
42 Chapter 42 : Kebenaran
43 Chapter 43 : Gadis yang Tersesat (3)
44 Chapter 44 : Jujurlah Padaku!
45 Chapter 45 : Hamil?
46 Chapter 46: Kekasih Anastasia
47 Chapter 47 : Kejujuran yang Terpendam
48 Chapter 48: Trio Gila
49 Chapter 49: Teman Sekamar
50 Chapter 50 : Penobatan
51 Chapter 51: Sepucuk Surat
52 Chapter 52 : Waktu
53 Chapter 53 : Raja Tak Berguna
54 Chapter 54 : Aku pulang, Cintaku
55 Chapter 55 : Perginya Anastasia
56 Chapter 56 : Pesta Lagi?
57 Chapter 57: Dalang Palsu
58 Chapter 58 : His Heart Voice
59 Chapter 59: Her Heart Voice (End)
60 Pengumuman!
61 {Season 2} Prologue
62 {Season 2} Cincin Terkutuk
63 {Season 2} Kemarahan Ayah
64 {Season 2} Pesta Pertunangan
65 {Season 2} Perjalanan... baru dimulai!
66 {Season 2} Ahli Pedang
67 {Season 2} Hujan
68 {Season 2} Pertandingan Berburu
69 {Season 2} Kurungan
70 {Season 2} Sosok Berjubah
71 {Season 2} Charlina Krystilian
72 {Season 2} Rusa Bertanduk Emas
73 {Season 2} Sebuah Panah
74 {Season 2} Racun
75 {Season 2} 'Checkmate'
76 {Season 2} Penawar
77 {Season 2} Aku mencintainya
78 {Season 2} Penguntit
79 {Season 2} Festival
80 {Season 2} Masalah Air
81 {Season 2} 'Kau sudah melakukan yang terbaik.'
82 {Season 2} Kesal?
83 {Season 2} Pembatas
84 {Season 2} Selamat Ulang Tahun
85 {Season 2} Pohon Harapan
86 {Season 2} Ungkapan Anastasia
87 {Season 2} Permohonan
88 {Season 2} Frustrasi
89 {Season 2} Countess
90 Pengumuman
91 {Season 2} Rencana sang Countess
92 {Season 2} Perasaan asing
93 {Season 2} Ciuman berbalut Tangisan
94 {Season 2} Sapu Tangan
95 {Season 2} Terkhianati
96 {Season 2} Sekelompok Penyihir
97 {Season 2} Dua Nyawa yang Dipertaruhkan
98 {Season 2} Harapan Daisy
99 {Season 2} Sang Antagonis Telah Menyadari Segalanya
100 {Season 2} Ratu?!
101 {Season 2} Strategi Lama
102 {Season 2} Lamaran sang Pangeran
103 {Season 2} Kisah Terpendam
104 {Season 2} Sang Raja dan Ratu Masa Depan
105 {Season 2} Tikus yang Masuk Perangkap
106 {Season 2} Tawanan Palsu
107 {Season 2} Jebakan Akhir
108 {Season 2} Dalang Utama yang Terungkap
109 {Season 2} Memetik Kebahagiaan (End)
110 Epilog
111 Bonus : Sepenggal Cerita Lama
112 Special Episode 1 : Gadis yang Terkekang (1)
113 Special Episode 2 : Gadis yang Terkekang (2)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chapter 1 : Karena Sebuah Gigi
2
Chapter 2 : Bertemu dengan sang Suami yang Kejam
3
Chapter 3 : Kulit Pisang
4
Chapter 4 : Pergelangan Kaki
5
Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian
6
Chapter 6 : Putri Veronica
7
Chapter 7: Pangeran
8
Chapter 8 : Ancaman
9
Chapter 9 : Merasa Tak Berguna
10
Chapter 10 : Passed Out
11
Chapter 11 : Sayatan
12
Chapter 12 : Ternyata Dia Memang Kejam!
13
Chapter 13: Makan Malam Bersama?
14
Chapter 14 : Daging Ayam
15
Chapter 15 : Sisi tak Terduga
16
Chapter 16 : Kecoa
17
Chapter 17 : Segelas Wine
18
Chapter 18 : Siksaan
19
Chapter 19 : Guncangan
20
Chapter 20 : Jiwa yang Sempat Hilang
21
Chapter 21 : Sebuah Tawa
22
Chapter 22 : Berusahalah untuk Kembali Mencintaiku
23
Chapter 23: Peperangan
24
Chapter 24 : Aku akan menjadi milikmu
25
Chapter 25 : Armor
26
Chapter 26 : Secercah Kekhawatiran
27
Chapter 27 : Aku mencintaimu
28
Chapter 28 : Gadis yang Tersesat (1)
29
Chapter 29 : Gadis yang Tersesat (2)
30
Chapter 30 : Si Mata-mata Amatiran
31
Chapter 31 : Harapan
32
Chapter 32 : Sebuah Kecupan
33
Chapter 33 : Dua Wilayah
34
Chapter 34 : Akhir dari Perang
35
Chapter 35 : Jiwa yang Terhubung
36
Chapter 36 : Persahabatan yang Kembali
37
Chapter 37 : Kejengkelan
38
Chapter 38: Pesta Topeng
39
Chapter 39 : Sebuah Kejadian
40
Chapter 40 : Sakit
41
Chapter 41 : Maafkan kami, Bos!
42
Chapter 42 : Kebenaran
43
Chapter 43 : Gadis yang Tersesat (3)
44
Chapter 44 : Jujurlah Padaku!
45
Chapter 45 : Hamil?
46
Chapter 46: Kekasih Anastasia
47
Chapter 47 : Kejujuran yang Terpendam
48
Chapter 48: Trio Gila
49
Chapter 49: Teman Sekamar
50
Chapter 50 : Penobatan
51
Chapter 51: Sepucuk Surat
52
Chapter 52 : Waktu
53
Chapter 53 : Raja Tak Berguna
54
Chapter 54 : Aku pulang, Cintaku
55
Chapter 55 : Perginya Anastasia
56
Chapter 56 : Pesta Lagi?
57
Chapter 57: Dalang Palsu
58
Chapter 58 : His Heart Voice
59
Chapter 59: Her Heart Voice (End)
60
Pengumuman!
61
{Season 2} Prologue
62
{Season 2} Cincin Terkutuk
63
{Season 2} Kemarahan Ayah
64
{Season 2} Pesta Pertunangan
65
{Season 2} Perjalanan... baru dimulai!
66
{Season 2} Ahli Pedang
67
{Season 2} Hujan
68
{Season 2} Pertandingan Berburu
69
{Season 2} Kurungan
70
{Season 2} Sosok Berjubah
71
{Season 2} Charlina Krystilian
72
{Season 2} Rusa Bertanduk Emas
73
{Season 2} Sebuah Panah
74
{Season 2} Racun
75
{Season 2} 'Checkmate'
76
{Season 2} Penawar
77
{Season 2} Aku mencintainya
78
{Season 2} Penguntit
79
{Season 2} Festival
80
{Season 2} Masalah Air
81
{Season 2} 'Kau sudah melakukan yang terbaik.'
82
{Season 2} Kesal?
83
{Season 2} Pembatas
84
{Season 2} Selamat Ulang Tahun
85
{Season 2} Pohon Harapan
86
{Season 2} Ungkapan Anastasia
87
{Season 2} Permohonan
88
{Season 2} Frustrasi
89
{Season 2} Countess
90
Pengumuman
91
{Season 2} Rencana sang Countess
92
{Season 2} Perasaan asing
93
{Season 2} Ciuman berbalut Tangisan
94
{Season 2} Sapu Tangan
95
{Season 2} Terkhianati
96
{Season 2} Sekelompok Penyihir
97
{Season 2} Dua Nyawa yang Dipertaruhkan
98
{Season 2} Harapan Daisy
99
{Season 2} Sang Antagonis Telah Menyadari Segalanya
100
{Season 2} Ratu?!
101
{Season 2} Strategi Lama
102
{Season 2} Lamaran sang Pangeran
103
{Season 2} Kisah Terpendam
104
{Season 2} Sang Raja dan Ratu Masa Depan
105
{Season 2} Tikus yang Masuk Perangkap
106
{Season 2} Tawanan Palsu
107
{Season 2} Jebakan Akhir
108
{Season 2} Dalang Utama yang Terungkap
109
{Season 2} Memetik Kebahagiaan (End)
110
Epilog
111
Bonus : Sepenggal Cerita Lama
112
Special Episode 1 : Gadis yang Terkekang (1)
113
Special Episode 2 : Gadis yang Terkekang (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!