KARYA INI HANYA FIKSI. NAMA, TOKOH, PERISTIWA, TEMPAT, HANYALAH KHAYALAN SEMATA. HARAP PEMBACA BIJAK DALAM MENANGGAPI.
"Salam Yang Mulia Putri."
Seketika aku langsung menolehkan kepalaku ke arah asal suara itu. Aku pun berdecak di dalam hati, kenapa wanita itu ada di mana-mana?!
Anastasia menarik sudut rok nya sambil membungkuk hormat pada Veronica, dan Veronica tampak tak senang dengan kehadiran wanita itu, sama seperti diriku.
"Atas dasar apa kedatangan Duchess Floniouse kemari?" tanya Veronica yang mungkin terdengar sedikit ... ketus?
Anastasia mengulas senyum manis. "Maaf bila kedatangan saya mengganggu acara anda, Yang Mulia. Saya kemari untuk berbicara dengan Casssandra secara pribadi."
"Tidak kah kau lihat bahwa Duchess Floniouse tengah ada urusan denganku? Sungguh tidak sopan bagi dirimu secara tiba-tiba datang menginterupsi dan mengganggu urusan kami," ketus Veronica dengan penuh wibawa membuatku sedikit terkejut.
Ternyata seperti ini jika seorang putri kerajaan tidak suka dengan orang yang di bencinya, dapat aku lihat wajah Anastasia yang tengah berusaha menahan amarahnya dengan senyum manisnya.
Aku suka gayamu, Veronica! Lanjutkan terus!
"Bahkan aku tidak tahu siapa Duchess Floniouse yang sebenarnya di sini. Karena hanya ada satu Duchess Floniouse yang ku ketahui selama ini," sindir Veronica dengan gumam an sambil melipat kedua tangannya.
"Uhuk! Uhuk!" Aku tak sengaja tersedak oleh salivaku milik ku sendiri. Ayolah, perkataan itu sangat menusuk dan menyindir! Aku hampir saja tak bisa menahan tawa ku!
"Cassandra, apa kau baik-baik saja?" tanya Veronica begitu melihat ku yang tersedak dan terbatuk-batuk.
Kuraih sapu tangan yang kubawa untuk menutupi mulutku. Maksudku, biar terlihat sopan dan ber wibawa, muehehe.
Walaupun Veronica mengatakan hal itu terdengar seperti gumam an, tapi aku yakin Anastasia pasti mendengarnya sangat jelas.
Terlihat di raut wajah Anastasia yang sedikit terkejut, dan kedua telapak tangannya yang ia kepal erat.
"Maafkan saya jika kehadiran saya menganggu anda, Yang Mulia. Kalau begitu, saya akan pamit undur diri. Semoga Dewi Langit selalu memberkati anda."
Seusai mengatakan itu, Anastasia pun pergi yang mana membuatku sedikit senang. Setidaknya aku tidak akan melihat wajahnya di waktu bersantaiku.
Aku pun melirik Veronica kemudian dengan berhati-hati bertanya kepadanya. "Uhm ... Veronica, bolehkah aku bertanya tentang sesuatu padamu?"
"Tentu saja, apa yang tidak untuk sahabatku?" Jawabnya membuat hatiku sedikit menghangat. Andaikan saja aku mempunyai teman yang baik dan tulus sepertinya di dunia ku dulu.
"Kenapa kau terlihat sangat membenci Anastasia?"
Veronica tampak mendengus. "Karena dulu dia lah yang telah membuat Duke Floniouse membenci dirimu, dia bahkan merebut suamimu."
Ujarnya membuatku sedikit terkejut. Aku harus mencari tahu tentang hal ini lebih dalam, agar aku bisa mengetahui apa penyebab Duke itu membenci Cassandra.
Aku memang tahu bahwa Anastasia lah yang membuat Arlen membenci Cassandra, tapi penyebab nya lah yang tidak aku ketahui.
"Apa maksudmu, Veronica?" tanyaku.
"Sebenarnya, Anastasia dulu merupakan sahabat kita berdua. Tapi entah kenapa, suatu hari dia tiba-tiba berubah dan mulai mengkhianati persahabatan kita."
Anastasia dulu ternyata merupakan sahabat Cassandra dan Veronica? Aku benar-benar tak menyangka hal ini!
"Lalu apa yang terjadi setelah itu, Veronica?" tanyaku penasaran. Mungkin saja dengan mengetahui penyebab renggangnya hubungan antara Cassandra dan Arlen, mungkin aku bisa memperbaikinya.
"Aku juga tidak terlalu tahu mengenai hal itu, karena dulu kau hanya menangis dan bilang padaku bahwa Duke Floniouse membencimu. Dan tak lama dari itu, Duke Floniouse pun menikahi Anastasia." Jelasnya membuatku sedikit kecewa.
Sepertinya, tidak semudah itu untuk memecahkan kesalahpahaman ini.
"Tapi... Cassandra," Ujar Veronica menatapku khawatir sambil meraih dan menggenggam kedua tanganku. "Aku benar-benar khawatir saat aku mendengar bahwa kau melompat ke jurang. Kumohon jangan lakukan hal berbahaya seperti itu lagi! Karena kau sudah ku anggap sebagai saudari ku sendiri...." Ungkapnya lirih membuatku sedikit terharu.
Sungguh beruntungnya Cassandra la Devoline mempunyai sahabat seperti Veronica. Diriku jadi merasa iri terhadapnya.
"Kau tenang saja, Veronica. Aku berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi," ujarku sambil mengukir senyuman tulus yang kuberikan padanya.
Kami pun kini saling melempar senyum terhadap masing-masing.
"Oh ya, hari sudah mulai petang! Apa kau ingin segera pulang, Cassandra? Rumahmu juga terletak jauh dari istana, bukan?" tanya Veronica yang membuatku baru sadar bahwa langit sudah berubah warna menjadi jingga kemerahan yang indah.
Aku pun mengangguk, lalu Veronica kemudian mengantarku sampai di gerbang istana. Tapi saat aku telah sampai di depan pintu masuk istana, dengan bodohnya aku malah memijak rok ku sendiri hingga aku hampir terjatuh.
Untung saja ada yang menahanku tubuhku. Jika tidak, mungkin bibirku akan menjadi jontor karena mencium lantai yang keras.
"Anda baik-baik saja?" Seusai aku mendengar itu, aku secara sontak menegakkan diriku secara benar dan langsung membungkuk hormat seraya mengucapkan kata maaf dari bibirku.
"Maafkan saya, saya tidak berjalan dengan benar," ujarku dengan kepala yang di tundukkan.
"Tidak apa."
"Apa kau baik-baik saja, Cassandra?" tanya Veronica dan aku mengangguk. "Kakak? Apa yang kau lakukan di sini?" ucap Veronica.
Tunggu dulu? Kakak?
"Senang melihat mu baik-baik saja, Duchess Floniouse. Aku mendengar bahwa kemarin kau terjatuh dari jurang, apa kau baik-baik saja sekarang?" Tanya nya membuatku membelalakkan bola mataku.
Apa seorang pangeran baru saja berbicara padaku? Jika iya, siapa saja tolong cubit aku!
Dengan gerak-gerik yang aneh dan kikuk, aku pun menjawab pertanyaannya. "U-uhm... t-tentu saja saya baik-baik saja, Pangeran. Terimakasih sebanyak-banyaknya telah mengkhawatirkan saya," ujarku sedikit gagu.
Ayolah, dasar Cassandra lemah! Walaupun kau memang tidak pernah menduga untuk bertemu dengan pangeran sebelumnya, tapi setidaknya berwibawa lah sedikit!
Kesal ku pada diriku sendiri. Aku pun melirik ketika pangeran mengeluarkan kekehan dari bibirnya. "Ternyata anda merupakan orang yang lucu, Duchess."
Ucapnya dan aku pun menyelipkan rambutku ke belakang telinga ku canggung.
"Kakak, berhentilah mengajak Cassandra mengobrol terus. Aku akan mengantarnya pulang sekarang," cemberut Veronica.
"Baiklah adik ku sayang. Kalau begitu, Duchess. Semoga kita bertemu lagi."
Sebagai jawaban aku pun hanya mengangguk. Setelah itu, Veronica pun memanggil kereta untuk mengantarku pulang.
Dia bersikeras akan menunggu bersama ku di sini, tapi rasanya tidak sopan untuk membuat seorang putri menunggu kereta kuda sambil berdiri di depan pintu masuk istana.
Jadi aku membujuknya agar dia lekas masuk ke dalam istana, akhirnya dia pun pasrah dan memenuhi permintaanku.
Dengan sabar aku pun mulai menunggu kereta yang akan menjemputku, tapi sebelum itu kini aku mendengar suara pria yang sangat aku kenali.
Aku pun sontak menoleh, pria itu berdiri sambil bersandar di dinding dengan kedua tangan kekar yang ia lipat di depan dada bidangnya lalu berkata padaku.
"Kau menikmati waktumu dengan Pangeran?"
^^^I Become Wife of the Atrocious Duke^^^
^^^2 November 2020^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
NFIA
laki-laki kek gini wajib di eliminasi. karena percaya hasutan orang tanpa menyelidiki merupakan ciri lak b***
2022-03-26
0
zien
aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️🥰
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊😘❤️
mari kita saling mendukung karya kita 👍😘
2021-03-10
0
Sulati Cus
ada yg cembukur nih
2021-02-07
1