Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian

KARYA INI HANYA FIKSI. NAMA, TOKOH, PERISTIWA, TEMPAT, HANYALAH KHAYALAN SEMATA. HARAP PEMBACA BIJAK DALAM MENANGGAPI.

Cassandra Pov

"T-tuan..., Nyonya Anastasia tidak sadarkan diri di dalam kamarnya!" ujar pelayan itu dengan nafas tersengal-sengal.

"Tak sadarkan diri, bagaimana bisa?" tanya Arlen sambil mengernyitkan kedua alisnya lumayan yang tebal dan panjang.

"Saya tak tahu, Tuan. Saya baru saja tiba di kamar Nyonya, dan saya menemukan Nyonya Anastasia sudah tak sadarkan diri."

Pria itu tampak menghela nafasnya sejenak, kemudian kembali berbalik memandangku.

"Aku akan mengecek Anastasia terlebih dahulu, kau tunggu di sini," ujarnya padaku. Tapi dengan cepat aku menolak.

"Tidak, aku akan ikut denganmu. Aku juga mengkhawatir kan keadaan Anastasia," bohongku. Untuk apa aku mengkhawatirkan wanita licik itu?

Malahan aku bersyukur kalau wanita itu memang kenapa-kenapa. Aku ikut hanya untuk memastikan bahwa dia tidak membuatku terlibat masalah dengan rencana-rencana liciknya.

"Baiklah," jawabnya menyetujui permintaanku. Lalu dengan perlahan, aku mulai menegakkan badanku, agar kaki ku tidak terkilir lagi.

Kami pun berjalan menuju kamar Anastasia. Aku berjalan di belakangnya, mengikuti arah yang di tuju karena aku tidak tahu persis tata letak mansion ini karena begitu besar dan luas.

Ternyata tubuhnya begitu besar dan tinggi, aku baru saja menyadari itu. Bahkan tinggi badanku pun hanya sepantar dengan bahunya yang lebar.

Membuatku berpikir-pikir bagaimana dia bisa membuat badannya setinggi dan se kekar itu.

Tak lama, dia pun berhenti di suatu ruangan dan sontak aku pun ikut berhenti. Sepertinya ini kamar Anastasia.

Karena pintunya kamarnya yang terbuka, kami berdua pun langsung masuk dan melihat Anastasia yang telah terbaring di ranjang miliknya yang luas dan empuk.

Begitu aku masuk ke ruangan ini, pupil mataku asyik menelusuri seluruh penjuru ruangan ini, kamar Anastasia lebih mewah daripada kamar Cassandra.

Tapi aku tak terlalu peduli, karena aku sudah puas dengan kamar Cassandra yang sekarang.

"Anastasia, kau sudah sadar?" tanya Arlen dengan ekpresi datar.

Aneh, entah kenapa aku tidak menemukan raut kekhawatiran dan cemas sedikitpun di iris biru langitnya.

Selang beberapa detik, Anastasia pun membuka kelopak matanya yang cantik dengan perlahan.

Ia membuat ekpresi terkejut di wajahnya, dan dia pun langsung memeluk Arlen dengan mesra.

Hoek!

Ingin rasanya aku muntah melihat aksi nya. Dia pikir aku akan cemburu saat dia memeluk pria itu dengan mesra?

Oh please!

Mau selama dan semesra apa pun kau memeluk pria itu, aku tidak akan cemburu!

"Arlen... kepalaku sangat sakit, bisakah kau menemaniku?" mohonnya pada Arlen sambil memegangi lengan pria itu dengan raut sedih membuatku kembali ingin muntah.

Sekarang, aku sangat yakin jika wanita ini hidup di zamanku, dia pasti akan menjadi aktris yang ternama karena sandiwara nya yang luarbiasa.

Tanpa sepengetahuan mereka, aku memutar bola mataku malas. Melihat adegan romantis antara mereka.

Jika saja Cassandra la Devoline yang berada di posisiku sekarang, pasti protagonis utama itu akan merasa hatinya tersayat melihat adegan di hadapanku.

Aku melirik Arlen sekejap, dari raut-raut wajahnya, sepertinya pria itu akan menuruti permintaan istri kedua kesayangannya itu.

Memang sih aku tidak peduli, tapi tetap saja aku bisa merasakan kesal yang meluap-luap dalam diriku.

"Aku harus memanggil dokter untuk Cassandra, dia banyak terluka karena baru saja jatuh ke jurang kemarin," ujar pria itu sontak membuat kedua bolamataku membola, apa pria itu baru saja menolak permintaan Anastasia demi diriku?!

Oh ayolah, semua ini sama sekali tidak masuk akal!

Bukankah dia membenci Cassandra?! Lalu kenapa dia malah terlihat lebih mengkhawatirkanku?!

Eits, tunggu dulu.

Bukankah dengan begini aku bisa memperbaiki hubungan Duke itu dengan Cassandra la Devoline jauh lebih mudah?

Baiklah, kalau begitu aku akan menambah sedikit bumbu di drama ini. Aku pun berusaha menyembunyikan seringaian yang memaksa keluar dari sudut bibirku.

"Tidak perlu, Arlen. Kau bisa menetap di sini menjaga Anastasia, aku akan baik-baik saja," alibi ku membuat suasana tambah panas.

"Tidak, luka mu harus segera di obati. Anastasia pasti bisa menjaga diri sendiri," ujarnya tegas.

Iris dan pupil mataku mulai bergerak melirik sejenak wajah Anastasia yang berada di belakang Arlen. Wah, wajahnya sangat mengerikan, haha!

Untung saja aku bisa menahan kikikan yang memaksa keluar dari bibirku melihat wanita ular itu yang tampak sangat-sangat kesal.

"Itu benar, Cassandra. Untuk sekarang, di bandingkan diriku, kau jauh lebih membutuhkan pertolongan," ucap wanita itu dengan senyum palsu yang ia lempar padaku.

"Tapi.... jika Arlen tidak ada, siapa yang akan menjagamu...?" Ternyata bakat aktingku memang tak sia-sia.

"Anastasia pasti bisa menjaga dirinya sendiri, untuk sekarang lebih baik kita pergi mengobati lukamu!" Dia berujar terdengar seperti bentakan, setelah itu dia langsung menghampiriku dan menarik tanganku. Memaksaku untuk mengikuti setiap langkahnya.

Jujur, tanganku sedikit sakit karena dia menarikku dengan kasar dan terburu-buru. Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia tiba-tiba menjadi dingin seperti ini?

Apa dia mempunyai kepribadian ganda? Hmm, bisa jadi.

Tidak cukup aku harus menghadapi wanita ular, kini aku harus menghadapi pria berkepribadian ganda?

Betapa mirisnya nasibku.

Setelah beberapa menit aku bergelut dengan pikiranku, aku merasa bahwa tubuhku tidak lagi di tarik.

Bahkan telapak tangannya yang menggenggam tanganku kasar akhirnya terlepas.

Mataku pun kini berakhir menatapnya yang ternyata sudah membalikkan tubuhnya menatapku.

Pandangan mata itu, entah kenapa aku tak bisa menebak sama sekali apa yang tengah ia sembunyikan di balik netra biru langitnya yang memukau.

"Kenapa kau seolah-olah selalu menghindar dariku?"

Nada suara yang parau langsung menusuk indera pendengaranku, tatapan yang amat mendalam membuatku tenggelam, dan makna dari perkataannya membuat penasaran sekaligus bingung.

Menghindar? Bukankah aku selalu berada di sampingnya sejak tadi?

"Apa kau benar-benar membenciku?"

Pertanyaan itu lagi.

Kenapa dia kembali menanyakan hal yang sama itu? Dan, di saat di melontarkan pertanyaan itu, kenapa aku merasa ada nyeri yang menusuk hatiku?

"Aku tidak membencimu, aku juga tidak menghindarimu. Bukankah aku sejak tadi berada di sampingmu?" jawabku dengan jujur.

Memang di novel itu tertulis kalau dia mempunyai sifat yang kejam, tapi entah kenapa aku sama sekali tidak membencinya.

"Begitu?"

Dia bertanya dengan sudut bibirnya yang sedikit naik di sertai dengan tubuhnya yang ia dekatkan padaku.

Secara refleks, aku pun memundurkan diriku untuk memberi jarak di antara kami. Tapi, dia masih bersikeras untuk mendekatkan tubuhnya padaku sehingga ia meraih pinggangku dengan tangan kekarnya.

Tubuhku seakan kaku di saat tangannya secara paksa meraih pinggangku, dan rasa panas langsung menjalar ke seluruh tubuhku di saat deru nafasnya menerpa kulit leherku.

Lalu dia mendekatkan bibirnya pada daun telinga ku dan berbisik dengan suara rendah dan lirihnya yang seketika membuatku langsung merinding.

"Buktikanlah bahwa kau tidak membenci diriku, dengan menjadi milikku malam ini."

^^^I Become Wife of the Atrocious Duke^^^

^^^31 Oktober 2020^^^

Terpopuler

Comments

Rieanty

Rieanty

jangan mau Casandra, udah di madu
minta nganu nganu lagi
minta aja sono Ama bini k,2 lo

2021-04-06

2

zien

zien

aku hadir disini dan memberimu like 😘❤️

mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊😘

mari kita saling mendukung karya kita 👍😘

2021-03-10

0

Sulati Cus

Sulati Cus

aduhh o me god berarti pasutri ini blm MP

2021-02-07

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Karena Sebuah Gigi
2 Chapter 2 : Bertemu dengan sang Suami yang Kejam
3 Chapter 3 : Kulit Pisang
4 Chapter 4 : Pergelangan Kaki
5 Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian
6 Chapter 6 : Putri Veronica
7 Chapter 7: Pangeran
8 Chapter 8 : Ancaman
9 Chapter 9 : Merasa Tak Berguna
10 Chapter 10 : Passed Out
11 Chapter 11 : Sayatan
12 Chapter 12 : Ternyata Dia Memang Kejam!
13 Chapter 13: Makan Malam Bersama?
14 Chapter 14 : Daging Ayam
15 Chapter 15 : Sisi tak Terduga
16 Chapter 16 : Kecoa
17 Chapter 17 : Segelas Wine
18 Chapter 18 : Siksaan
19 Chapter 19 : Guncangan
20 Chapter 20 : Jiwa yang Sempat Hilang
21 Chapter 21 : Sebuah Tawa
22 Chapter 22 : Berusahalah untuk Kembali Mencintaiku
23 Chapter 23: Peperangan
24 Chapter 24 : Aku akan menjadi milikmu
25 Chapter 25 : Armor
26 Chapter 26 : Secercah Kekhawatiran
27 Chapter 27 : Aku mencintaimu
28 Chapter 28 : Gadis yang Tersesat (1)
29 Chapter 29 : Gadis yang Tersesat (2)
30 Chapter 30 : Si Mata-mata Amatiran
31 Chapter 31 : Harapan
32 Chapter 32 : Sebuah Kecupan
33 Chapter 33 : Dua Wilayah
34 Chapter 34 : Akhir dari Perang
35 Chapter 35 : Jiwa yang Terhubung
36 Chapter 36 : Persahabatan yang Kembali
37 Chapter 37 : Kejengkelan
38 Chapter 38: Pesta Topeng
39 Chapter 39 : Sebuah Kejadian
40 Chapter 40 : Sakit
41 Chapter 41 : Maafkan kami, Bos!
42 Chapter 42 : Kebenaran
43 Chapter 43 : Gadis yang Tersesat (3)
44 Chapter 44 : Jujurlah Padaku!
45 Chapter 45 : Hamil?
46 Chapter 46: Kekasih Anastasia
47 Chapter 47 : Kejujuran yang Terpendam
48 Chapter 48: Trio Gila
49 Chapter 49: Teman Sekamar
50 Chapter 50 : Penobatan
51 Chapter 51: Sepucuk Surat
52 Chapter 52 : Waktu
53 Chapter 53 : Raja Tak Berguna
54 Chapter 54 : Aku pulang, Cintaku
55 Chapter 55 : Perginya Anastasia
56 Chapter 56 : Pesta Lagi?
57 Chapter 57: Dalang Palsu
58 Chapter 58 : His Heart Voice
59 Chapter 59: Her Heart Voice (End)
60 Pengumuman!
61 {Season 2} Prologue
62 {Season 2} Cincin Terkutuk
63 {Season 2} Kemarahan Ayah
64 {Season 2} Pesta Pertunangan
65 {Season 2} Perjalanan... baru dimulai!
66 {Season 2} Ahli Pedang
67 {Season 2} Hujan
68 {Season 2} Pertandingan Berburu
69 {Season 2} Kurungan
70 {Season 2} Sosok Berjubah
71 {Season 2} Charlina Krystilian
72 {Season 2} Rusa Bertanduk Emas
73 {Season 2} Sebuah Panah
74 {Season 2} Racun
75 {Season 2} 'Checkmate'
76 {Season 2} Penawar
77 {Season 2} Aku mencintainya
78 {Season 2} Penguntit
79 {Season 2} Festival
80 {Season 2} Masalah Air
81 {Season 2} 'Kau sudah melakukan yang terbaik.'
82 {Season 2} Kesal?
83 {Season 2} Pembatas
84 {Season 2} Selamat Ulang Tahun
85 {Season 2} Pohon Harapan
86 {Season 2} Ungkapan Anastasia
87 {Season 2} Permohonan
88 {Season 2} Frustrasi
89 {Season 2} Countess
90 Pengumuman
91 {Season 2} Rencana sang Countess
92 {Season 2} Perasaan asing
93 {Season 2} Ciuman berbalut Tangisan
94 {Season 2} Sapu Tangan
95 {Season 2} Terkhianati
96 {Season 2} Sekelompok Penyihir
97 {Season 2} Dua Nyawa yang Dipertaruhkan
98 {Season 2} Harapan Daisy
99 {Season 2} Sang Antagonis Telah Menyadari Segalanya
100 {Season 2} Ratu?!
101 {Season 2} Strategi Lama
102 {Season 2} Lamaran sang Pangeran
103 {Season 2} Kisah Terpendam
104 {Season 2} Sang Raja dan Ratu Masa Depan
105 {Season 2} Tikus yang Masuk Perangkap
106 {Season 2} Tawanan Palsu
107 {Season 2} Jebakan Akhir
108 {Season 2} Dalang Utama yang Terungkap
109 {Season 2} Memetik Kebahagiaan (End)
110 Epilog
111 Bonus : Sepenggal Cerita Lama
112 Special Episode 1 : Gadis yang Terkekang (1)
113 Special Episode 2 : Gadis yang Terkekang (2)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chapter 1 : Karena Sebuah Gigi
2
Chapter 2 : Bertemu dengan sang Suami yang Kejam
3
Chapter 3 : Kulit Pisang
4
Chapter 4 : Pergelangan Kaki
5
Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian
6
Chapter 6 : Putri Veronica
7
Chapter 7: Pangeran
8
Chapter 8 : Ancaman
9
Chapter 9 : Merasa Tak Berguna
10
Chapter 10 : Passed Out
11
Chapter 11 : Sayatan
12
Chapter 12 : Ternyata Dia Memang Kejam!
13
Chapter 13: Makan Malam Bersama?
14
Chapter 14 : Daging Ayam
15
Chapter 15 : Sisi tak Terduga
16
Chapter 16 : Kecoa
17
Chapter 17 : Segelas Wine
18
Chapter 18 : Siksaan
19
Chapter 19 : Guncangan
20
Chapter 20 : Jiwa yang Sempat Hilang
21
Chapter 21 : Sebuah Tawa
22
Chapter 22 : Berusahalah untuk Kembali Mencintaiku
23
Chapter 23: Peperangan
24
Chapter 24 : Aku akan menjadi milikmu
25
Chapter 25 : Armor
26
Chapter 26 : Secercah Kekhawatiran
27
Chapter 27 : Aku mencintaimu
28
Chapter 28 : Gadis yang Tersesat (1)
29
Chapter 29 : Gadis yang Tersesat (2)
30
Chapter 30 : Si Mata-mata Amatiran
31
Chapter 31 : Harapan
32
Chapter 32 : Sebuah Kecupan
33
Chapter 33 : Dua Wilayah
34
Chapter 34 : Akhir dari Perang
35
Chapter 35 : Jiwa yang Terhubung
36
Chapter 36 : Persahabatan yang Kembali
37
Chapter 37 : Kejengkelan
38
Chapter 38: Pesta Topeng
39
Chapter 39 : Sebuah Kejadian
40
Chapter 40 : Sakit
41
Chapter 41 : Maafkan kami, Bos!
42
Chapter 42 : Kebenaran
43
Chapter 43 : Gadis yang Tersesat (3)
44
Chapter 44 : Jujurlah Padaku!
45
Chapter 45 : Hamil?
46
Chapter 46: Kekasih Anastasia
47
Chapter 47 : Kejujuran yang Terpendam
48
Chapter 48: Trio Gila
49
Chapter 49: Teman Sekamar
50
Chapter 50 : Penobatan
51
Chapter 51: Sepucuk Surat
52
Chapter 52 : Waktu
53
Chapter 53 : Raja Tak Berguna
54
Chapter 54 : Aku pulang, Cintaku
55
Chapter 55 : Perginya Anastasia
56
Chapter 56 : Pesta Lagi?
57
Chapter 57: Dalang Palsu
58
Chapter 58 : His Heart Voice
59
Chapter 59: Her Heart Voice (End)
60
Pengumuman!
61
{Season 2} Prologue
62
{Season 2} Cincin Terkutuk
63
{Season 2} Kemarahan Ayah
64
{Season 2} Pesta Pertunangan
65
{Season 2} Perjalanan... baru dimulai!
66
{Season 2} Ahli Pedang
67
{Season 2} Hujan
68
{Season 2} Pertandingan Berburu
69
{Season 2} Kurungan
70
{Season 2} Sosok Berjubah
71
{Season 2} Charlina Krystilian
72
{Season 2} Rusa Bertanduk Emas
73
{Season 2} Sebuah Panah
74
{Season 2} Racun
75
{Season 2} 'Checkmate'
76
{Season 2} Penawar
77
{Season 2} Aku mencintainya
78
{Season 2} Penguntit
79
{Season 2} Festival
80
{Season 2} Masalah Air
81
{Season 2} 'Kau sudah melakukan yang terbaik.'
82
{Season 2} Kesal?
83
{Season 2} Pembatas
84
{Season 2} Selamat Ulang Tahun
85
{Season 2} Pohon Harapan
86
{Season 2} Ungkapan Anastasia
87
{Season 2} Permohonan
88
{Season 2} Frustrasi
89
{Season 2} Countess
90
Pengumuman
91
{Season 2} Rencana sang Countess
92
{Season 2} Perasaan asing
93
{Season 2} Ciuman berbalut Tangisan
94
{Season 2} Sapu Tangan
95
{Season 2} Terkhianati
96
{Season 2} Sekelompok Penyihir
97
{Season 2} Dua Nyawa yang Dipertaruhkan
98
{Season 2} Harapan Daisy
99
{Season 2} Sang Antagonis Telah Menyadari Segalanya
100
{Season 2} Ratu?!
101
{Season 2} Strategi Lama
102
{Season 2} Lamaran sang Pangeran
103
{Season 2} Kisah Terpendam
104
{Season 2} Sang Raja dan Ratu Masa Depan
105
{Season 2} Tikus yang Masuk Perangkap
106
{Season 2} Tawanan Palsu
107
{Season 2} Jebakan Akhir
108
{Season 2} Dalang Utama yang Terungkap
109
{Season 2} Memetik Kebahagiaan (End)
110
Epilog
111
Bonus : Sepenggal Cerita Lama
112
Special Episode 1 : Gadis yang Terkekang (1)
113
Special Episode 2 : Gadis yang Terkekang (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!