Chapter 3 : Kulit Pisang

KARYA INI HANYA FIKSI. NAMA, TOKOH, PERISTIWA, TEMPAT, HANYALAH KHAYALAN SEMATA. HARAP PEMBACA BIJAK DALAM MENANGGAPI.

Suatu dorongan dalam diriku kini akhirnya menyadarkanku untuk segera menjauhkan diriku darinya.

Aku pun perlahan menegapkan badanku untuk berdiri dengan benar, dan dia pun dengan perlahan melepaskan tangannya yang melingkar di pinggangku.

Sebagai tanda hormat, aku membungkukkan badanku sambil menarik sudut rok ku padanya.

Di zaman ini, gelar adalah nomor satu. Di novel yang aku baca, Cassandra la Devoline merupakan putri dari seorang Viscount.

Karena gelar Viscount berada di bawah Duke, sudah pastinya aku membungkuk hormat padanya bukan?

Ya walaupun aku juga sebenarnya sangat tak ingin dan malas melakukan hal semacam ini.

"Salam, My Lord," sapaku padanya agak kikuk, tapi yang anehnya dia malah menaikkan sebelah alisnya di wajahnya yang memang aku akui tampan.

"Apa yang kau lakukan?"

Akhirnya dia mengeluarkan suaranya yang bariton dan rendah namun terdengar mengintimidasi di indra pendengaranku.

Dia bertanya apa yang kulakukan? Tentu saja aku memberi salam padanya. Ada yang salah dengan hal itu?

"Tentu saja menyapa anda, karena pangkat saya lebih rendah," ujarku polos, tapi sepertinya jawabanku tidak membuatnya senang.

"Oh, begitu. Sepertinya pernikahan ini tidak terlalu berarti bagimu."

Setelah dia mengatakan itu dan pergi begitu saja meninggalkanku, tiba-tiba saja dadaku menjadi sakit dan sesak.

Kenapa, aku bisa merasakan kesedihan di balik tatapan tajam dan nada suara nya yang tegas dan dingin sekaligus terdengar lirih?

Apa aku mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya aku katakan?

"Nyonya, apa yang baru saja anda katakan?!" tanya Elise histeris pada sambil mendekatiku dengan tergesa-gesa.

"Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?" tanyaku balik karena bingung.

"Tentu saja salah, Nyonya! Anda sekarang merupakan Duchess Floniouse, anda tak harus membungkuk hormat seperti itu, karena itu di lakukan hanya untuk menghormati orang yang berpangkat lebih tinggi dari kita. Tuan pasti akan berpikir kalau anda tidak menghargai status anda sebagai istri dari Tuan!" jelas Elise membuatku akhirnya paham.

Akupun dengan refleks menepuk jidatku. Astaga, bagaimana bisa aku tidak memikirkan hal itu sampai ke sana?!

Tapi, masa hanya karena hal kecil seperti itu, dia merajuk, sih?!

Huh... ini sungguh merepotkan! Namun aku tetap harus melakukannya! Aku harus memperbaiki hubungan Cassandra la Devoline dengan pria itu!

Mungkin saja dengan hubungan mereka yang membaik, aku bisa kembali ke dunia asalku!

Aku pun melirik ke arah pria itu pergi tadi. Dia memang telah berjalan jauh, tapi aku pasti bisa mengejarnya dengan berlari.

Tanpa babibu, aku langsung melangkahkan kaki ku dengan cepat mengejar sosok yang menjadi tujuanku.

Dengan langkah tergesa-gesa, aku mengejarnya hingga aku bisa menyusul langkahnya.

Tanganku terulur untuk meraih lengannya guna untuk menghentikannya, namun siapa sangka ternyata ada sebuah kulit pisang yang tergeletak di sini sehingga aku tak sengaja menginjaknya.

Brukh!!

Siapa sih yang membuang kulit pisang ini?! Apa mereka tak bisa membuang sampah pada tempatnya?!

Lagipula, kenapa bisa ada kulit pisang di sekitar sini?! Apa aku telah di kutuk oleh seseorang?!

Arghh! Sialan!

Aw... itu sangat sakit asal kau tahu.

Dagu dan dadaku menyentuh lantai yang kasar itu dengan keras, kaki ku terasa sangat nyeri karena sepatu ber hak yang kupakai, dan naasnya, luka lebar yang berada di perutku sangat-sangat pedih dan perih hingga aku tak kuasa menahan airmataku.

Kenapa kejadian seperti ini selalu menimpaku?!

...🥀...

Seorang pria yang mempunyai gelar Duke dengan rambut pirangnya yang berkilau, kini langsung membalikkan badannya di kala dia mendengar suara seperti orang jatuh.

Netranya sedikit membola, melihat seorang wanita yang berstatus sebagai istri pertamanya itu tengah berbaring di lantai yang kasar dengan posisi telungkup di sertai dengan ringisan yang lirih.

Dengan cepat ia pun berjongkok lalu mengulurkan tangannya untuk menarik lengan wanita itu agar dia bisa duduk.

"Bodoh, kenapa kau ceroboh sekali!" ujarnya terdengar seperti bentakan.

Wanita yang bernama Cassandra itu kini akhirnya bisa bangkit dari posisi awalnya. Cassandra terduduk dengan kepala yang ia tundukkan dan tangan yang setia memegang perutnya.

Arlen menyelipkan rambut coklat tua yang menutupi wajah wanita itu yang tertunduk ke belakang telinganya.

Ia menarik dagu Cassandra lalu mendongakkan kepalanya. Seketika Cassandra meringis saat tangannya menyentuh dagu milik wanita itu.

Dirinya terdiam seperti patung di kala wanita itu mengalirkan genangan air dari bolamata coklatnya yang gelap.

Selama ini, dirinya tidak pernah melihat wanita itu meneteskan airmatanya. Ia hanya pernah melihat wanita itu tersenyum manis dan raut wajahnya yang selalu teduh.

Namun sekarang? Dengan raut wajah yang tampak kesakitan, ia menurunkan airmata dengan mulus di pipinya.

"Berhentilah menangis," titahnya. Ia benar-benar membenci perasaan yang muncul di dalam dirinya di saat ia melihat wanita itu menangis.

Cassandra pun dengan segera mengusap airmata yang mengalir di pipinya karena rasa perih yang ia rasakan.

"A-aku hanya ingin meminta maaf. Aku tadi hanya memberi salam kepadamu untuk menghormatimu sebagai suamiku, itu saja! Aku bukannya menganggap pernikahan kita tidak berarti.... Tentu saja pernikahan kita sangat berarti padaku," jelasnya membuat Arlen sedikit tertegun.

Bagaimana tidak? Istri pertamanya yang kemarin terlihat sangat ketakutan terhadapnya kini berbicara panjang lebar sambil meminta maaf kepadanya.

Entah atas gerangan dan dorongan apa, tangan Arlen kembali terulur menangkup pipi gadis itu dan mengelap bekas airmata yang masih tersisa dengan ibu jarinya.

"Aku memaafkanmu," ucapnya dengan raut datar. Cassandra tampak sedikit terkejut atas perkataannya.

Wanita itu membalas tatapan yang Arlen berikan padanya, hingga akhirnya ia meringis di kala tangan Arlen menyentuh perutnya yang perih. "Akh!"

"Apa perutmu terluka?" tanya Arlen begitu mendengar ringisan yang terlontar dari bibir wanita itu.

Cassandra mengangguk dengan bibirnya yang ia lipat saat menahan rasa perih yang semakin menjadi di perutnya.

Tapi sedetik kemudian Cassandra merasakan tubuhnya melayang di kala kedua tangan Arlen melingkar di punggung dan di belakang lututnya.

"My lor--"

"Berhentilah memanggilku dengan sebutan itu! Panggil aku Arlen," titahnya tak terbantahkan dan seketika membuat Cassandra bungkam.

"B-baiklah... A-arlen...,"entah kenapa Cassandra menjadi sedikit gagu di saat ia menyebutkan nama itu.

Arlen hanya menampilkan raut wajah yang dingin seperti biasa. Pria itu lalu menggendong istri pertamanya tersebut dengan mudahnya seperti mengangkat angin, lalu mengantarnya ke kamarnya.

Dalam perjalanan menuju kamarnya, mereka hanya diam terhadap satu sama lain. Sampai akhirnya, Arlen membuka suara. "Apa yang sebenarnya kau pikirkan saat kau nekat melompat ke jurang?"

Cassandra membeku, apa yang harus ia jawab?

"Apa kau benar-benar membenciku hingga tak tahan hidup bersamaku?"

Bukankah Arlen membenci Cassandra seperti yang tertulis di dalam novel? Lalu kenapa pria tiba-tiba menanyakan hal itu dengan ekspresi yang ia sama sekali tidak ia ketahui?

^^^I Become Wife of the Atrocious Duke^^^

^^^29 Oktober 2020^^^

Terpopuler

Comments

amalia gati subagio

amalia gati subagio

yach ratu drama gocengan nyasar gak mau rugi lah, menderita fisik & dipermalukan...masih hitung2 untung rugi, so....11 12 laki songong dgn madu pelakon, Ratu drama meski gocengan, tentu aksis utk pembuktian & juga kesenangan, ya kannnn 😜🙏

2023-02-25

0

Lidya KeNa

Lidya KeNa

ceritanya bagus banget thor... aku suka baca yg berbau bangswan d msa lalu

2022-10-09

0

NFIA

NFIA

mau maunya.

2022-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Karena Sebuah Gigi
2 Chapter 2 : Bertemu dengan sang Suami yang Kejam
3 Chapter 3 : Kulit Pisang
4 Chapter 4 : Pergelangan Kaki
5 Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian
6 Chapter 6 : Putri Veronica
7 Chapter 7: Pangeran
8 Chapter 8 : Ancaman
9 Chapter 9 : Merasa Tak Berguna
10 Chapter 10 : Passed Out
11 Chapter 11 : Sayatan
12 Chapter 12 : Ternyata Dia Memang Kejam!
13 Chapter 13: Makan Malam Bersama?
14 Chapter 14 : Daging Ayam
15 Chapter 15 : Sisi tak Terduga
16 Chapter 16 : Kecoa
17 Chapter 17 : Segelas Wine
18 Chapter 18 : Siksaan
19 Chapter 19 : Guncangan
20 Chapter 20 : Jiwa yang Sempat Hilang
21 Chapter 21 : Sebuah Tawa
22 Chapter 22 : Berusahalah untuk Kembali Mencintaiku
23 Chapter 23: Peperangan
24 Chapter 24 : Aku akan menjadi milikmu
25 Chapter 25 : Armor
26 Chapter 26 : Secercah Kekhawatiran
27 Chapter 27 : Aku mencintaimu
28 Chapter 28 : Gadis yang Tersesat (1)
29 Chapter 29 : Gadis yang Tersesat (2)
30 Chapter 30 : Si Mata-mata Amatiran
31 Chapter 31 : Harapan
32 Chapter 32 : Sebuah Kecupan
33 Chapter 33 : Dua Wilayah
34 Chapter 34 : Akhir dari Perang
35 Chapter 35 : Jiwa yang Terhubung
36 Chapter 36 : Persahabatan yang Kembali
37 Chapter 37 : Kejengkelan
38 Chapter 38: Pesta Topeng
39 Chapter 39 : Sebuah Kejadian
40 Chapter 40 : Sakit
41 Chapter 41 : Maafkan kami, Bos!
42 Chapter 42 : Kebenaran
43 Chapter 43 : Gadis yang Tersesat (3)
44 Chapter 44 : Jujurlah Padaku!
45 Chapter 45 : Hamil?
46 Chapter 46: Kekasih Anastasia
47 Chapter 47 : Kejujuran yang Terpendam
48 Chapter 48: Trio Gila
49 Chapter 49: Teman Sekamar
50 Chapter 50 : Penobatan
51 Chapter 51: Sepucuk Surat
52 Chapter 52 : Waktu
53 Chapter 53 : Raja Tak Berguna
54 Chapter 54 : Aku pulang, Cintaku
55 Chapter 55 : Perginya Anastasia
56 Chapter 56 : Pesta Lagi?
57 Chapter 57: Dalang Palsu
58 Chapter 58 : His Heart Voice
59 Chapter 59: Her Heart Voice (End)
60 Pengumuman!
61 {Season 2} Prologue
62 {Season 2} Cincin Terkutuk
63 {Season 2} Kemarahan Ayah
64 {Season 2} Pesta Pertunangan
65 {Season 2} Perjalanan... baru dimulai!
66 {Season 2} Ahli Pedang
67 {Season 2} Hujan
68 {Season 2} Pertandingan Berburu
69 {Season 2} Kurungan
70 {Season 2} Sosok Berjubah
71 {Season 2} Charlina Krystilian
72 {Season 2} Rusa Bertanduk Emas
73 {Season 2} Sebuah Panah
74 {Season 2} Racun
75 {Season 2} 'Checkmate'
76 {Season 2} Penawar
77 {Season 2} Aku mencintainya
78 {Season 2} Penguntit
79 {Season 2} Festival
80 {Season 2} Masalah Air
81 {Season 2} 'Kau sudah melakukan yang terbaik.'
82 {Season 2} Kesal?
83 {Season 2} Pembatas
84 {Season 2} Selamat Ulang Tahun
85 {Season 2} Pohon Harapan
86 {Season 2} Ungkapan Anastasia
87 {Season 2} Permohonan
88 {Season 2} Frustrasi
89 {Season 2} Countess
90 Pengumuman
91 {Season 2} Rencana sang Countess
92 {Season 2} Perasaan asing
93 {Season 2} Ciuman berbalut Tangisan
94 {Season 2} Sapu Tangan
95 {Season 2} Terkhianati
96 {Season 2} Sekelompok Penyihir
97 {Season 2} Dua Nyawa yang Dipertaruhkan
98 {Season 2} Harapan Daisy
99 {Season 2} Sang Antagonis Telah Menyadari Segalanya
100 {Season 2} Ratu?!
101 {Season 2} Strategi Lama
102 {Season 2} Lamaran sang Pangeran
103 {Season 2} Kisah Terpendam
104 {Season 2} Sang Raja dan Ratu Masa Depan
105 {Season 2} Tikus yang Masuk Perangkap
106 {Season 2} Tawanan Palsu
107 {Season 2} Jebakan Akhir
108 {Season 2} Dalang Utama yang Terungkap
109 {Season 2} Memetik Kebahagiaan (End)
110 Epilog
111 Bonus : Sepenggal Cerita Lama
112 Special Episode 1 : Gadis yang Terkekang (1)
113 Special Episode 2 : Gadis yang Terkekang (2)
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Chapter 1 : Karena Sebuah Gigi
2
Chapter 2 : Bertemu dengan sang Suami yang Kejam
3
Chapter 3 : Kulit Pisang
4
Chapter 4 : Pergelangan Kaki
5
Chapter 5 : Anastasia si Pencari Perhatian
6
Chapter 6 : Putri Veronica
7
Chapter 7: Pangeran
8
Chapter 8 : Ancaman
9
Chapter 9 : Merasa Tak Berguna
10
Chapter 10 : Passed Out
11
Chapter 11 : Sayatan
12
Chapter 12 : Ternyata Dia Memang Kejam!
13
Chapter 13: Makan Malam Bersama?
14
Chapter 14 : Daging Ayam
15
Chapter 15 : Sisi tak Terduga
16
Chapter 16 : Kecoa
17
Chapter 17 : Segelas Wine
18
Chapter 18 : Siksaan
19
Chapter 19 : Guncangan
20
Chapter 20 : Jiwa yang Sempat Hilang
21
Chapter 21 : Sebuah Tawa
22
Chapter 22 : Berusahalah untuk Kembali Mencintaiku
23
Chapter 23: Peperangan
24
Chapter 24 : Aku akan menjadi milikmu
25
Chapter 25 : Armor
26
Chapter 26 : Secercah Kekhawatiran
27
Chapter 27 : Aku mencintaimu
28
Chapter 28 : Gadis yang Tersesat (1)
29
Chapter 29 : Gadis yang Tersesat (2)
30
Chapter 30 : Si Mata-mata Amatiran
31
Chapter 31 : Harapan
32
Chapter 32 : Sebuah Kecupan
33
Chapter 33 : Dua Wilayah
34
Chapter 34 : Akhir dari Perang
35
Chapter 35 : Jiwa yang Terhubung
36
Chapter 36 : Persahabatan yang Kembali
37
Chapter 37 : Kejengkelan
38
Chapter 38: Pesta Topeng
39
Chapter 39 : Sebuah Kejadian
40
Chapter 40 : Sakit
41
Chapter 41 : Maafkan kami, Bos!
42
Chapter 42 : Kebenaran
43
Chapter 43 : Gadis yang Tersesat (3)
44
Chapter 44 : Jujurlah Padaku!
45
Chapter 45 : Hamil?
46
Chapter 46: Kekasih Anastasia
47
Chapter 47 : Kejujuran yang Terpendam
48
Chapter 48: Trio Gila
49
Chapter 49: Teman Sekamar
50
Chapter 50 : Penobatan
51
Chapter 51: Sepucuk Surat
52
Chapter 52 : Waktu
53
Chapter 53 : Raja Tak Berguna
54
Chapter 54 : Aku pulang, Cintaku
55
Chapter 55 : Perginya Anastasia
56
Chapter 56 : Pesta Lagi?
57
Chapter 57: Dalang Palsu
58
Chapter 58 : His Heart Voice
59
Chapter 59: Her Heart Voice (End)
60
Pengumuman!
61
{Season 2} Prologue
62
{Season 2} Cincin Terkutuk
63
{Season 2} Kemarahan Ayah
64
{Season 2} Pesta Pertunangan
65
{Season 2} Perjalanan... baru dimulai!
66
{Season 2} Ahli Pedang
67
{Season 2} Hujan
68
{Season 2} Pertandingan Berburu
69
{Season 2} Kurungan
70
{Season 2} Sosok Berjubah
71
{Season 2} Charlina Krystilian
72
{Season 2} Rusa Bertanduk Emas
73
{Season 2} Sebuah Panah
74
{Season 2} Racun
75
{Season 2} 'Checkmate'
76
{Season 2} Penawar
77
{Season 2} Aku mencintainya
78
{Season 2} Penguntit
79
{Season 2} Festival
80
{Season 2} Masalah Air
81
{Season 2} 'Kau sudah melakukan yang terbaik.'
82
{Season 2} Kesal?
83
{Season 2} Pembatas
84
{Season 2} Selamat Ulang Tahun
85
{Season 2} Pohon Harapan
86
{Season 2} Ungkapan Anastasia
87
{Season 2} Permohonan
88
{Season 2} Frustrasi
89
{Season 2} Countess
90
Pengumuman
91
{Season 2} Rencana sang Countess
92
{Season 2} Perasaan asing
93
{Season 2} Ciuman berbalut Tangisan
94
{Season 2} Sapu Tangan
95
{Season 2} Terkhianati
96
{Season 2} Sekelompok Penyihir
97
{Season 2} Dua Nyawa yang Dipertaruhkan
98
{Season 2} Harapan Daisy
99
{Season 2} Sang Antagonis Telah Menyadari Segalanya
100
{Season 2} Ratu?!
101
{Season 2} Strategi Lama
102
{Season 2} Lamaran sang Pangeran
103
{Season 2} Kisah Terpendam
104
{Season 2} Sang Raja dan Ratu Masa Depan
105
{Season 2} Tikus yang Masuk Perangkap
106
{Season 2} Tawanan Palsu
107
{Season 2} Jebakan Akhir
108
{Season 2} Dalang Utama yang Terungkap
109
{Season 2} Memetik Kebahagiaan (End)
110
Epilog
111
Bonus : Sepenggal Cerita Lama
112
Special Episode 1 : Gadis yang Terkekang (1)
113
Special Episode 2 : Gadis yang Terkekang (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!