BAB 10

BAB 10

"Saudara Krisna anda di bebaskan."

Krisna yang sejak tadi melamun langsung tersadar, ia menatap bingung polisi itu, kenapa cepat sekali ia di bebaskan? Padahalkan orangtuanya tidak dia hubungi, Krisna memang sengaja dia tidak ingin membuat orangtuanya khawatir. Jadi dia menghubungi Rakan untuk membantunya. Semoga saja Rakan bisa, Namun melihat Rakan di sana membuatnya tersenyum. Ia tahu yang membebaskannya pasti temannya itu. Rakan berhasil membebaskannya.

"Betah tinggal dipenjara?" Rakan mencoba menggoda Krisna. Krisna menyikut bahu Rakan, lalu melotot seakan ia tahu Rakan mengejeknya. Rakan terkekeh, ia merasa aneh semenjak kehamilan Savira ia jadi suka meledek Krisna.

"Habis berapa juta?" tanya Krisna to the point.

"0 juta" ucap Rakan santai.

"Serius" tanya Krisna menatap Rakan serius. Mencari kebohongan disana.

"Iya, saya ngak bawa uang buat bebasin kamu." Rakan mengatakan itu dengan jujur untuk apa ia mengeluarkan uang, jika ia bisa menggunakan cara lain.

"Tapi kok bisa." Krisna tidak percaya. Rakan diam, Krisna mengerang kesal, lalu bertanya lagi.

"Bagaimana bisa kau membebaskanku secapat ini tanpa jaminan uang sepeserpun." Tanya Krisna dengan penuh selidik, Rakan tersenyum kemudian ia mengangkat bahu. Krisna kesal, ia menarik tanga Rakan.

"Aish kau ini pegang-pegang nanti orang nyangkain kita pacaran." Mereka sudah sampai di parkiran mobil. Krisna memutar bola matanya sebal, ia kalik dia nafsu sama Rakan. Dia masih normal, buktinya dia suka sama Ariana.

"Rakan tolong beritahu saya, kamu tidak menggunakan cara yang anehkan." Keisna mulai mengintrogasi Rakan, karena melihat senyum miring Rakan membuatnya bergidik ngeri. Pasti ada suatu hal yang direncanakan Rakan dan pasti itu tidak baik untuk dirinya.

"Kamu tahukan Bayu Nasution," Mendengar nama itu Krisna langsung merinding. Nama kramat yang paling ia hindari sejak ia mendengar kisah Rakan waktu itu.

Krisna menelan ludahnya sulit, siapa sih yang tidak tahu nama kapolda fenomenal itu. jangan-jangan kebebasannya ada hubungannya dengan pria itu. Kalau ia tamatlah hidupnya yang selama ini bebas merdeka seperti Indonesia Raya.

"Jangan bilang, kalau dia," tebak Krisna.

"Benar, seperti yang kau pikirkan." Krisna melotot pada Rakan, sialan sahabatnya yang satu ini.

"Dia baikkan." Kedip Rakan.

"Baik mbahmu!!!" Umpat Krisna, kesabarannya habis sudah.

"Kamu taukan kalau dia orangnya perhitungan kalau saya dijadikan tumbalnya seperti kamu dulu gimana. Kamu ngak mikir sampai ke situ. Kamu ngak kasihan sama saya, aish hidupku yang bebas pasti akan direngut oleh pria itu." Krisna mengutuk Rakan yang begitu ceroboh. Rakan mengangkat bahu, ia tidak peduli.

"Yang penting kamu bebaskan." Dalam hati Rakan ia tergelitik geli, sahabatnya ini belum tahu jika Bayu Nasution sudah berubah menjadi orang baik. Menjahili Krisna yang begitu kolot tak ada larangannyakan.

"Kan yang jadi tumbal kamu bukan saya,"

"Lagi pula siapa yang kemarin merengek minta di bebaskan. Lagian sok-sokan ikut demo kalau ujung-ujung di tangkap polisi. Ketemu presiden ngak kemarin."

"Resiko ditanggung kamu sendiri,"

"Seharusya kamu juga mendiskusikan dulu pada saya." Protes Krisna pada Rakan.

"Sudahlah yang penting kamu bebas." Rakan berusaha menenangkan Krisna, sebenarnya ia ingin jujur. Tapi Bayu Nasution ingin bertemu dengan Krisna, jadi dia tidak bisa mengatakan jika ini murni bantuan tanpa imbalan. Biarlah nanti Bayu yang menjelaskan semuanya.

Krisna mendelik, Rakan semenjak menikah benar-benar menjadi menyebalkan. "Presidennya minggat, ya kemarin rusuh, dan polisi langsung nangkep saya yang kebetulan berada di barisan paling depan hendak menggapai gerbang istana sambil menyemangati kawan-kawan." Krisna menerawang kembali, kejadian kemarin ketika seluruh mahasiswa di Indonesia berkumpul untuk melakukan gugatan terhadap presiden akan janji-janji yang dikhiyanati, padahal presiden sudah berjanji akan menemui mereka. Namun dia malah lari ke negara tetangga, katanya ada urusan penting. Padahal dulu yang bilang "Saya senang kalau ada mahasiswa yang mau mendemo saya." Lah giliran di demo kok malah kabur Krisna dalam hati mengutuk pak Presiden semoga tuhan menghukumnya.

"Sontoloyo!! Udah tau presiden ngak ada masih di samperin. Enakan masuk penjara untuk kamu bukan jadi tersangka, coba iya jadi narapidana kamu ngak bisa nyalonin jadi presiden." Rakan kemudian tertawa kencang melihat wajah masam Krisna yang tidak terima dengan ucapannya.

Mereka langsung menaiki mobil BMW milik Rakan. "Terserah kamulah Rakan mau ngejek saya. Lagi pula saya demo itu untuk menuntut janji-janji bapak presiden yang terlupakan. Kan jadi mahasiswa itu harus turun ke jalan."

"HAHAHAHA" Tawa Rakan menggelegar di dalam mobil. Rakan memang mengagumi idealis Krisna yang suka aksi-aksi turun ke jalan demi keadilan, tapi kadang dia kasihan karena aksi yang dilakukan Krisna malah membuatnya tertimpa masalah lain. Rakan kadang juga berpikir melawan pemerintah dengan cara seperti itu tidak akan berhasil, seharusnya pakai cara yang lebih licik lagi, mungkin memblokir semua asset negara menggunakan hacker atau melakukan hal gila laiinya.

"iya-ya jangan ngambek donng, saya tau kok kamu itu punya idealis yang tinggi. Semoga impian kamu jadi presiden terwujud yah terus bisa menepati janji-janji pak presiden yang dulu dia lupakan." Ucap Rakan berusaha menghibur Krisna, tapi sepertinya semuanya sia-sia.

Krisna membuang napas, ia mengabaikan ucapan Rakan. pikirannya sekarang tertuju pada Ariana. Gadis yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya. Apa yang sedang dilakukan gadis itu yah? Krisna Rindu sudah lebih dari tiga hari ia belum melihat wajah sendu gadis itu.

Apa gadis itu tahu dia penjara? Apa gadis itu khawatir padanya, Krisna menatap jalan raya yang dipenuhi kendaraan berlalu lalang. Ia merindukan gadis itu. Rindu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Ariana, apakah kamu merindukan aku?" batin Krisna berharap.

Terpopuler

Comments

virnie1920

virnie1920

Bagus ceritanya

2021-04-09

0

Isu💟THY

Isu💟THY

👍👍👍👍👍👍👍👍

2020-10-01

0

Ainur Billa

Ainur Billa

lanjutanya,,ditunggu

2020-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!