Pristine Fantasy: Our Bond

Pristine Fantasy: Our Bond

Chapter 01 {Buku}

“Namanya Megaville. Mereka kelompok penjahat beranggotakan 10 orang dan mereka ini asalnya dari Carnater. Menurutmu… Carnater itu nyata atau nggak?” tanya Chloe meminta pendapat pada pria Jepang yang duduk di sampingnya.

Pria Jepang itu melirik ke arah Chloe yang sibuk buku temuannya itu. “Menurutku sih, bisa aja nyata.” Komennya.

“Benarkan? Wah! Lagi-lagi kita sependapat!” wajah Chloe berubah ceria.

Sebuah buku dengan tampilan luar yang lusuh dengan judulnya yang nyaris tak terbaca. Meski dirugikan oleh penampilannya, siapa sangka buku itu berhasil menarik perhatian kedua mahasiswa yang memiliki obsesi kuat terhadap dunia fantasi. Chloe dan Aoi.

Buku misterius itu tidak sengaja Chloe temukan di bawah kolong meja membacanya, ketika dirinya saat itu tengah menyempatkan diri ke perpustakaan, demi menyelesaikan tugas-tugasnya.. Miris sekali! Tidak ada satupun yang menyadari keberadaan buku tersebut.

Karena dia type gadis yang mudah sekali dilahap oleh rasa penasaran, buku itu dengan cepat membuat dirinya terpancing untuk menggali lebih dalam isi buku tersebut. Sampai dirinya lupa dengan tugas yang seharusnya ia selesaikan sebagai seorang mahasiswa.

“Aku salut sama penulisnya. Bisa menulis cerita sampai membuat pembaca larut.” Puji Chloe.

“Kayak di film yah! Kita ketemu buku yang sampulnya jelek banget. Begitu dibuka, kita auto dibuat terjun ke dunia fantasi.” Tambah Aoi.

“Dunia Carnater, Aura, perang Legend Aura melawan Megavile… Entah kenapa, aku merasa isi buku ini emang beneran nyata.” Chloe mengganti halaman bukunya.

“Aku juga. Harap-harap sih, emang asli nyata.” Aoi mendongakkan kepalanya ke langit sembari menikmati nyanyian para daun yang berterbangan.

Aoi senang, bersamaan dengan itu merasa bersyukur bisa melihat kembali sahabatnya tersenyum. Sejak kematian orang yang disayanginya, Chloe perlahan-lahan berubah. Dingin. Tidak ada keramahan sedikitpun di wajahnya. Namun, tatapan datar nan dingin itu lenyap akan kehadiran buku misterius itu.

“Aa! Aoi! Lihat ini! Aku suka banget part si Black Aura melawan Huke! Gila! Ini yang nulis bukan main nulisnya!” Ujar Chloe bersemangat. Jari telunjuknya menempel di permukaan kertas yang kusam.

“Black Aura ya? Kau suka dia?” goda Aoi.

“Eh? Nggak!” sangkal Chloe seperti anak-anak.

“Bercanda kok. Hmm, melihatmu yang bersemangat tadi, aku jadi penasaran sama isi bukunya. Seseru apa sih?”

Chloe tersenyum ceria sambil menggeser buku sejarah itu di hadapan Aoi. Chloe senang mengetahui ada seseorang yang tertarik membaca buku temuannya itu. Tidak masalah hanya satu orang saya yang penting, orang itu bisa merasakan betapa hebatnya fantasi di dunia Carnater. Satu hal lagi, mereka berdua bisa mengisi keseharian mereka dengan fantasi.

“Seru banget!” gadis itu mengacungi jempolnya. “Kalau nggak bercaya, Coba baca!”

Aoi terkekeh heran menanggapi semangat yang ditebarkan Chloe terhadap buku itu. Gadis itu memperlihatkan antuasiad

“Ada satu part lagi yang paling aku suka!”

Aoi menelengkan kepalanya heran sambil menunggu Chloe menemukan halaman yang dimaksudnya itu. Tak sampai satu jam sudah ketemu.

“Ini dia! Bagian si Legend Aura melawan Megavile! Pertarungannya terasa nyata kalau kau bacanya dengan penuh penghayatan!”

“Kau ini bisa aja! Kalau begitu, aku bacanya pas kamu udah siap aja ya!”

Chloe menggeleng cepat, menolak. “Nggak! Kau harus baca sekarang, Ao! Kalau kau nggak baca, nanti aku nggak punya teman.”

Aoi menghela nafas. “Pakai bahas teman segala. Fine. Aku baca sekarang.” Pria itu mengambil buku Chloe kemudian membaca isinya. Suasana mereka canggung seketika. Tapi, hal itu bukan masalah besar bagi Chloe.

Tidak ingin kesunyian mengambil alih suasana mereka, Chloe berpikir mencari topic demi mengisi kekosonga di antara mereka. Dengan tangan kanan di bawah dagu dan bola mata yang mengarah ke atas, gadis itu perlahan-lahan menemukan topic yang ingin dibicarkannya.

“Aoi. Kau tahu nggak?”

“Tahu apa?”

“Soal buku ini. Aku merasa buku yang kutemukan ini bukan buku biasa. Mungkinkah buku ini memang asalnya dari Carnater?”

“Bisa jadi sih… Habisnya, cerita di buku ini kelihatan kayak asli banget.  Dilihat dari bentuk hurufnya, seperti ditulis manual. Hm, aku jadi berpikir kalau Carnater itu masih tergolong purba dan di sana belum ada yang namanya mesin ketik. Oh, benar juga! Chloe!” Seru Aoi, nyaris membuat Chloe tersedak ketika hendak meneguk segelas jus jeruknya.

“Kalau buku ini kita posting ke media social, kita bisa terkenal lho!” ujar Aoi dengan kedua matanya yang berbinar.

Chloe mengeryitkan keningnya. Tampak tak terima dengan pernyataan Aoi. “Kok gitu? Kenapa nggak disimpan aja? Capek tau berurusan dengan public. Selain itu juga, memposting sesuatu ke medsos itu belum tentu bisa membuat kita terkenal. Kau harus pikirkan juga pandangan orang terhadap kita, Ao.” Ceramhanya yang hanya ditanggapi dengan cengiran kuda dari Aoi.

Aoi terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. “Benar juga sih… Oh, ya Chloe! Menurutmu, Carnater itu seperti apa sih? Kalau memungkinkan, aku ingin sekali ke sana. Aku ingin memotret apapun di sana sebagai kenangan.” Ungkap Aoi mebeberkan sedikit cita-citanya.

Chloe berpikir sejenak. Pergi ke Carnater ya? Memang terkesan mustahil, tapi… Bagi Chloe yang sangat menyukai hal-hal berbau fantasi, mimpi mustahil itu bisa saja terwujud jika ada ide gila tiba-tiba muncul di otak dan kalau Chloe mau merelakan sedikit ketidakwarasannya untuk menciptakan mesin aneh. Kalaupun berhasil, mesin itu akan Chloe gunakan untuk dirinya dan Aoi, setelah itu disimpan agar tidak disalah gunakan oleh orang yang salah. .

“Kalau yang kubaca dari buku, dunia itu sepi, sunyi, dan menyeramkan. Intinya beda jauh sama dunia kita. Contohnya, penduduk dan lingkungannya. Katanya, spesies seperti werewolf, demon, anthro, ataupun hybrid pernah tinggal di Carnater. Tapi tak lama kemudian, mereka punah sejak kehadiran Aura yang dengan gampangnya menguasai Carnater. Nggak nyangka ya, Aura bakal bawa perubahan yang besar. Bahkan sampai sesadis ini coba.” Jelas Chloe diakhiri dengan helaan nafas singkatnya.

“Coba bayangin, kita pergi ke Carnater tau-tau dibantai sama Aura. Seram nggak sih?” tanya Chloe mulai memancing emosi Aoi.

“Ya, seramlah!”

“Iya sih. Nggak tahu kenapa ya, aku tuh malah tertarik sama Aura-nya. Mereka ini spesies yang istimewa. Punya sejarah yang panjang dan rumit. Asal-usul mereka masih belum diketahui. Dan, yang lebih banyak dijelasin adalah Aura itu terdiri dari dua jenis. Yang pertama adalah Darkness Aura atau yang saat ini disebut sebagai Mega Vile. Yang kedua Legend Aura.

"Mereka musuhan. Tapi, setelah kubaca… Alasan kenapa Megavile melawan Legend Aura itu masuk akal. Makanya, aku lebih dukung Megavile ketimbang Legend Aura.”

Senyuman Chloe mekar seperti bunga. Gadis itu sungguh-sungguh membaca kisah Aura itu. Aoi jadi kagum melihat kegigihannya.

"Ao, buku ini menarik ya! Setiap kali kubaca, aku merasa Aura-aura ini ada.” Ungkap Chloe lirih. Di saat bersamaan, angin kencang berhembus, membuat beberapa helai rambut Chloe menari sambil berkolaborasi dengan dedaunan kering yang berterbangan di udara.

“Aku setuju. Kalau sampai bertemu dengan mereka, kira-kira, bisa tidak kita jadi teman mereka?”

“Pasti bisa!” ucap Chloe yakin. “Ngomong-ngomong, gimana kabar Jacqueline yah? Aku jadi kangen sama dia.”

Aoi yang kepalanya tergeletak di atas meja langsung terangkat. “Jacqueline ya? Udah lama nggak ketemu dia. Jadi kangen.” Respon Aoi diakhiri dengan senyum tipisnya.

“Kuharap dia baik-baik saja di sana." Ujar Chloe menundukkan kepalanya, menahan sedih dan beratnya rasa rindu itu.

“Wah, wah... Buku apaan tuh?”

Chloe dan Aoi tersentak bersamaan, lalu menoleh ke sumber suara. Rupanya, Julie dan kedua sahabatnya yang gemar sekali mengganggu Chloe. Tanpa disadari, muncul begitu saja.

Sebagai seorang pengganggu, Julie memperlihatkan senyum merendahkannya pada Chloe. Sementara Chloe, dia hanya memasang muka datarnya.

"Abis teriakin apa?” Julie bertanya sambil berjalan mendekat. “Itu buku apa sampah?”

Chloe masih diam. Sedangkan Aoi yang ingin sekali membentak Julie, ditahan oleh genggaman tangan Chloe. Gadis itu memilih diam selagi kesabarannya masih ada.

“Kacang. Nggak papa sih. Wibu itu rata-rata kek gitu orangnya. Diam, sok-sokan duduk di ujung, ansos. Suram banget deh pokoknya.”

Chloe masih diam di tampat. Sambil menunggu ejekan apalagi yang akan dilontarkan Julie padanya.

“Suram-suram gitu, seenggaknya pernah juara. Juara satu mencintai yang nggak nyata tingkat nasional. Benar nggak?”.

“Hahaha! Benar banget!”

Ketiga gadis itu tertawa. Bersamaan dengan itu, Aoi yang sudah terbakar emosi meminta Chloe untuk pindah. Chloe tidak merespon tapi menuruti permintaan Aoi. Ketika bangkit dari kursinya, Julie langsung menahan Chloe dengan menarik lengan kanannya.

“Mau kemana?”

Chloe masih tidak merespon, sampai akhirnya, memancing kesabaran Julie yang tidak tahan diabaikan terus-menerus.

“Kau bisu ya?!” bentaknya. “Punya mulut apa nggak sih?! Itu pita suara masih fungsi apa nggak?!”

“KALIAN INI APA-APAAN SIH?! Memangnya Chloe salah apa sama kalian?!” bentak Aoi padahal aslinya ketakutan banget.

“Heh sipit! Nggak usah ikut campur kalau nggak mau mati!” balas Julie tak kalah galak.

“Mati katamu?” Akhirnya Chloe buka mulut. Kesabarannya hangus terbakar emosi.

Chloe menghampiri Julie dan menarik kerah bajunya. “Kalau kau mau bunuh dia PLUS ngejek kesukaanku…”

“Wait? Kau membela kesukaanmu yang jelas-jelas nggak nyata itu? Cih! Anak kecil banget sih!” dan tanpa berdosa, Julie memotong omongan Chloe.

"Nggak nyata?! Mereka itu nyata asal kalian tahu itu!” gertak Chloe spontan, menutup mulutnya. Merasa bodoh akan perkataannya barusan.

Dalam sekejap mata, suasana di sekitar mereka berubah menjadi sehening hutan. Aoi mematung di tempat, tak percaya dengan apa yang barusan dikatakan sahabatnya itu.

"Nyata? Pfft! Oke! Kalau begitu, mana buktinya?" tantang Julie.

Di saat Chloe kehilangan seribu alasan untuk menjawab, Aoi akhirnya turun tangan membela sahabatnya “Aku tahu itu aneh! Tapi, Kalau gak percaya, lebih baik pergi aja jauh-jauh. Setiap orang memiliki pendapat mereka masing-masing!” Aoi menggenggam erat tangan Chloe, hendak membawa gadis itu ke tempat lain.

Akan tetapi, usahanya terhenti ketika seorang dosen berkacamata bulat secara tidak sengaja melintas di belakang mereka.

"Wah... Ada ribut-ribut apa ini?"tanyanya penasaran.

Semuanya terdiam canggung. Berbeda dengan Chloe yang berusaha bersikap tenang, Julie langsung diserangan rasa panik. Tanpa pikir panjang, izin pergi dengan alasan ada tugas.

“Tugas ya? Silahkan kalau emang benar ada tugas.” Balas dosen itu tersenyum manis setelah itu gentian melirik kea rah Chloe dan Aoi yang masih berdiri canggung di depannya. “Kalian?"

Mereka berdua tersentak, “Baca buku, miss.”

“Buku apa?”

"Kami nggak tahu judul bukunya apa. Judulnya pudar soalnya.” Jawab Chloe tanpa memandang wajah dosen tersebut.

"Boleh kulihat?"pintanya.

Chloe dan Aoi saling bertatapan ragu. Dalam hati, mereka berkomat-kamit memohon agar buku tersebut tidak disita. Selesai berdoa, mereka akhirnya meminjamkan buku itu pada dosen berkacamata bulat itu.

"Fantasi ya... Kalian suka fantasi?"

"Suka.”

"Kalian beli?”

"Ketemu di bawah kolong meja, miss.”

"Eh?” Dosen itu mendengus geli sebelum akhirnya melanjutkan omongannya yang sempat tertunda. “Jujur aja, miss suka hal-hal yang berbau fantasi. Fantasi itu… Meskipun nggak nyata tapi sanggup membawa kita ke dunia yang tak pernah kita lihat di dunia nyata.” Ungkapnya. Dibalik kacamatanya, bola mata sebiru malam itu bergerak-gerak seakan sedang membayangkan sesuatu.

"Buku ini, mengingatkanku pada adikku. Dia gadis yang pendiam dan anehnya, dia nggak punya keinginan untuk berbaur dengan semua orang. Kecuali diriku.” Lanjutnya.

“Eh? Kalau boleh tahu, berapa usia adik anda, Miss?” sambar Aoi terlihat antusias. Chloe sampai kaget dibuatnya.

"Seumuran dengan kalian. Sayangnya, dia sudah lama meninggal. Sejak kepergiannya, miss jadi mengharapkan yang namanya reinkarnasi. Miss percaya kalau reinkarnasi itu ada di dunia ini. Siapa tahu kan kalau jiwa adik miss ada di suatu tempat." Dosen itu menertawakan dirinya. Tawanya terdengar seperti orang yang menahan sedihnya

"Kalian percaya yang namanya reinkarnasi dan dunia paralel?"

Mendengar pertanyaan itu, tentu saja membuat Chloe otomatis menganggukkan kepalanya mantap. Sebagai seorang gadis yang sungguh berat obsesinya terhadap dunia fantasi.

"Yep! Percaya! Reinkarnasi dan dunia paralel itu memang ada. Hanya saja, keberadaannya belum bisa diungkapkan dengan jelas. Tapi, saya seratus persen yakin bahwa mereka itu ada!" Chloe menjawab pertanyaan dosennya tanpa hambatan. Intonasinya stabil serta artikulasinya jelas.

"Astaga, Chloe...! Kau gak malu ya?" Aoi menyenggol lengan Chloe dengan siku kanannya.

"Santai saja… Jangan terlalu dibawa kaku. Anggap aja kita seumuran." Ujar dosen itu mengejutkan kedua remaja di hadapannya.

"Kayaknya, kalian ini seru kalau diajak berbicara. Sayangnya, aku ada pekerjaan lain setelah ini. Lain kali kalau ada waktu, kita ketemuan ya!”

“Siap miss!”

“Oh, ya! Kamu yang rambut pirang!" tunjuk dosen itu, menghampiri Chloe.

“Ya, miss?”

"Kalau kau menemukan kejadian-kejadian aneh di luar nalar manusia, itulah yang disebut fantasi. Aku yakin sekali kalau mereka yang ada di buku ini memang nyata." Bisiknya. Buku itu dikembalikannya lagi pada Chloe.

Chloe menelengkan kepalanya. "Maksud miss?"

"Yah, lihat aja nanti. Suatu saat, kau pasti menemukannya. Aku yakin, kalian bakalan bisa berteman dengan Aura-aura seperti mereka.”

~

Terpopuler

Comments

Queen Story

Queen Story

Aku kadang percaya kalau fiksi fantasi itu nyata, hanya saja tidak terlihat di mata manusia.Kaum fiksi fantasi itu,misalnya peri,naga,atau semacamnya, mereka tidak menampakkan diri mereka karena takut dengan manusia.Haah...diantara kita pasti ingin melihat wujud mereka secara langsung.Kenapa aku percaya mereka ada? Karena kalau mereka tidak ada, bagaimana manusia yang tidak tahu apa-apa bisa menuliskannya? Bahkan manusia tahu bentuk peri yang bersayap dan naga bertubuh panjang yang bersisik seperti ikan.Darimana mereka tahu semua itu kalau mahkluknya saja tidak ada?

2020-12-24

6

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 {Buku}
2 Chapter 02
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25 { First Meet }
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38 { Graffiare }
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41 (Kapal part1)
42 Chapter 42 (Kapal part2)
43 Chapter 43 (Kapal Part 3)
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu )
67 Chapter 67 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu )
68 Chapter 68 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu )
69 Chapter 69
70 Chapter 70 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu)
71 Chapter 71 (Sebuah Rencana)
72 Chapter 72 (sembilan jam yang lalu [end])
73 Chapter 73
74 Chapter 74 {cerita menjelang tidur}
75 Chapter 75 {Waktunya Tidur}
76 Chapter 76 {Ketemu Lagi}
77 Chapter 77 {Cemburu}
78 Chapter 78 { diskusi }
79 Chapter 79 { Lupa }
80 Chapter 80 {Sepele}
81 Chapter 81 {Season 1: End}
82 Chapter 82 { Season 2 }
83 Chapter 83 { Season 2 }
84 Chapter 84 { Season 2 }
85 Chapter 85 { season 2 }
86 Chapter 86 { Season 2 }
87 Chapter 87 {Season 2}
88 Chapter 88 {Season 2} Gantian
89 Chapter 89 { Season 2 }
90 Chapter 90 { Season 2 }
91 Chapter 91 {Season 2: Megawave}
92 Chapter 92 { Season 2: Perjalanan Panjang }
93 Chapter 93 {Season 2: Pencar}
94 Chapter 94 {Season 2: Aoi}
95 Chapter 95 {Season 2: Dendam}
96 Chapter 96 {Season 2:( Hal Baru}
97 Chapter 97 {Season 2:( Dahlah...}
98 Chapter 98 { Season 2:( Kesempatan }
99 Chapter 99 { Season 2: Amukan Asoka}
100 Chapter 100 {Season 2: HAPUS!}
101 Chapter 101 {Season 2: kebenaran}
102 Chapter 102 {Season 2: Datang lagi}
103 Chapter 103 {Season 2: Aura vs Alter}
104 Chapter 104 {Season 2: Aura vs Alter (END)}
105 Chapter 105 {Season 2: Aura vs Ayano (part: 1)}
106 Chapter 106 {Season 2: Kerja Sama}
107 Chapter 107 {Season 2: Selesai Akhirnya}
108 Chapter 108 {Season 2: Mimpi Chloe}
109 Chapter 109 {Season 2: Di Perpustakaan}
110 Chapter 110 {Season 2: Masalah Baru}
111 Chapter 111 {Season 2: Dia Datang Lagi}
112 Chapter 112 {Season 2: Aurora}
113 Chapter 113 {Season 2: Let's Go!}
114 Chapter 114 {Season 2: Aura vs Aurora}
115 Chapter 115 {Season 2: Bukan Dirinya Yang Dulu}
116 Chapter 116 {Season 2: Chloe dan Aoi}
117 Chapter 117 {Season 2: Musuh yang Lain}
118 Chapter 118 {Season 2: Setuju}
119 Chapter 119 {Season 2: Ketemu}
120 Chapter 120 {Season 2: Ytber}
121 Chapter 121 {Season 2: Manusia Setengah Aura}
122 Chapter 122 {Season 2: Konflik}
123 Chapter 123 {Season 2: Cerita Okka}
124 Chapter 124 {Season 2: Di Rumah Sakit}
125 Chapter 125 {Season 2: Melawan Kenzo}
126 Chapter 126 {Season 2: Melawan Kenzo (END)}
127 Chapter 127 {Season 2: Bukan Dia}
128 Chapter 128 {Season 2: Momen Mereka}
129 Chapter 129 {Season 2: Carmine}
130 Chapter 130 {Season 2: Kebenaran/Rahasia}
131 Chapter 131 {Season 2: Misi Mencari Bahan Ritual dan Ethan}
132 Chapter 132 {Misi Mencari Bahan Ritual dan Ethan (Part 2)}
133 Chapter 133 {Season 2: Mencari Bahan Ritual dan Ethan}
134 Chapter 134 {Season 2: Jean}
135 Chapter 135 {Season 2: Dua Sisi}
136 Chapter 136 {Season 2: Rencana Jean}
137 Chapter 137 {Season 2: Stressed}
138 Chapter 138 {Season 2: Chloe dan Carmine}
139 Chapter 139 {Season 2: Bukan Akhir Dari Pertarungan}
140 Chapter 140 {Season 2: Rencana Chloe dan Black Aura}
141 Chapter 141 {Season 2: Rencana Chloe Dan Black Aura}
142 Chapter 142 {Season 2: Rencana Chloe dan Black Aura}
143 Chapter 143 {Season 2: Berbeda Dari Rencana}
144 Chapter 144 {Season 2: Midnight’s Problem}
145 Chapter 145 {Season 2: Baru Ingat}
146 Chapter 146 {Season 2: Manusia dan Carnater}
147 Chapter 147 {Season 2: Masalah Baru?}
148 Chapter 148 {Season 2: Masalah Baru (Part 2)}
149 Chapter 149 {Season 2: Bimbang}
150 Chapter 150 {Season 2: Bersatu Kembali}
151 Chapter 151 {Season 2: Bersatu Lagi}
152 Chapter 152 {Season 2: Kerja Sama}
153 Chapter 153 {Season 2: Air dan Kristal}
154 Chapter 154 {Season 2: Api dan Matahari}
155 Chapter 155 {Season 2: Jangan Abaikan Aku}
156 Chapter 156 {Season 2: Debat}
157 Chpter 157 {Season 2: Merah}
158 Chapter 158 {Season 2: Pelakunya}
159 Chapter 160 {Season 2: Violet}
160 Chapter 160 {Season 2: Tidak Kelar}
161 Chapter 161: {Season 2: Aura vs Aura}
162 Chapter 162 {Season 2: Aura dan Chloe vs Aura}
163 Chapter 163 {Season 2: Immortal}
164 Chapter 164 {Season 2: Dendam}
165 Chapter 166 [season 2: semangat Chloe]
166 Chapter 167 {Season 2: Nggak Salah}
167 Chapter 168 {Season 2: Liburan}
168 Chapter 169 {Season 2: Rencana Aura}
169 Chapter 170 {Season 2: Curiga}
170 Chapter 171 {Season 2: Surat}
171 Chapter 172 {Season 2 Mungkin Rencana Selanjutnya}
172 Chapter 173 {Season 2: Karena Kita Teman}
173 Chapter 174 {Season 2: Tak Sendirian Lagi}
174 Chapter 175 {Season 2: Curhat}
175 Chapter 176 {Season 2: Resiko}
176 Chapter 177 {Season 2: Naive}
177 ~Pengumuman Author~
178 Chapter 178 {Season 2: Ilusi}
179 Chapter 179 {Season 2: Makan Malam}
180 Chapter 180 {Season 2: Cerita Mereka}
181 Chapter 181 {Season 2: Sebelum Semuanya Hancur}
182 Chapter 182 {Season 2: Bioskop}
183 Chapter 183 {Season 2: Familiar}
184 Chapter 184 {Season 2: Saudara Tiri}
185 Chapter 185 {Season 2: Curahan Hati}
186 Chapter 186 {Season 2: Hantu}
187 Chapter 187 {Season 2: Black Aura vs Huke}
188 Chapter 188 {Season 2: Tiga Lawan Tiga}
189 Chapter 189 {Season 2: Dia Lagi}
190 Chapter 190 {Season 2: Keputusan}
191 Chapter 191 {Season 2: Kemampuan Huke}
192 Chapter 192 {Season 2: Jebakan}
193 Chapter 193 {Season 2: Mimpi?}
194 Chapter 194 {Season 2: Ternyata Bukan Mimpi}
195 Chapter 195 {Season 2: Perpisahan}
196 Chapter 196 {Season 2: Cerita Tambahan}
197 Chapter 197 {Season 2: Bahagia}
198 Chapter 198 {Season 2: Serasa Milik Mereka}
199 Episode 199 {End of Season 2}
200 Chapter 200 {Season 3: Patah}
201 Chapter 201 {Season 3: Awalan}
202 Pengumuman
203 Chapter 202 {Season 3: Dibalik jendela}
204 Chapter 203 {Season 3: Mimpi Fantasi Si Pengurung Diri dan Pria Dibalik Jendela}
205 Chapter 204
206 Chapter 205 {Season 3: Traveler Malam}
207 Chapter 206 {Season 3: Keajaiban Untuk Gadis Traveler}
208 Chapter 207 {Season 3: Apartemen}
209 Chapter 208 {Season 3: Hilang}
210 Chapter 209 {Season 3: Yira}
211 Chapter 210 {Season 3: Gedung Kantor}
212 Chapter 211 {Season 3: Mind Mapping}
213 Chapter 212 {Season 3: Ghost Wave}
214 Chapter 213 {Season 3:Bosan}
215 Chapter 214 {Season 3: Pecahan}
216 Chapter 215 {Season 3: Mimpi Yira}
217 Chapter 216
218 Chapter 217
219 Chapter 218
220 Chapter 219
221 Chapter 220
222 Chapter 221
223 Chapter 222
224 Chapter 223
225 Chapter 224
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Chapter 01 {Buku}
2
Chapter 02
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25 { First Meet }
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38 { Graffiare }
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41 (Kapal part1)
42
Chapter 42 (Kapal part2)
43
Chapter 43 (Kapal Part 3)
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu )
67
Chapter 67 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu )
68
Chapter 68 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu )
69
Chapter 69
70
Chapter 70 (Minggu Sembilan Jam yang Lalu)
71
Chapter 71 (Sebuah Rencana)
72
Chapter 72 (sembilan jam yang lalu [end])
73
Chapter 73
74
Chapter 74 {cerita menjelang tidur}
75
Chapter 75 {Waktunya Tidur}
76
Chapter 76 {Ketemu Lagi}
77
Chapter 77 {Cemburu}
78
Chapter 78 { diskusi }
79
Chapter 79 { Lupa }
80
Chapter 80 {Sepele}
81
Chapter 81 {Season 1: End}
82
Chapter 82 { Season 2 }
83
Chapter 83 { Season 2 }
84
Chapter 84 { Season 2 }
85
Chapter 85 { season 2 }
86
Chapter 86 { Season 2 }
87
Chapter 87 {Season 2}
88
Chapter 88 {Season 2} Gantian
89
Chapter 89 { Season 2 }
90
Chapter 90 { Season 2 }
91
Chapter 91 {Season 2: Megawave}
92
Chapter 92 { Season 2: Perjalanan Panjang }
93
Chapter 93 {Season 2: Pencar}
94
Chapter 94 {Season 2: Aoi}
95
Chapter 95 {Season 2: Dendam}
96
Chapter 96 {Season 2:( Hal Baru}
97
Chapter 97 {Season 2:( Dahlah...}
98
Chapter 98 { Season 2:( Kesempatan }
99
Chapter 99 { Season 2: Amukan Asoka}
100
Chapter 100 {Season 2: HAPUS!}
101
Chapter 101 {Season 2: kebenaran}
102
Chapter 102 {Season 2: Datang lagi}
103
Chapter 103 {Season 2: Aura vs Alter}
104
Chapter 104 {Season 2: Aura vs Alter (END)}
105
Chapter 105 {Season 2: Aura vs Ayano (part: 1)}
106
Chapter 106 {Season 2: Kerja Sama}
107
Chapter 107 {Season 2: Selesai Akhirnya}
108
Chapter 108 {Season 2: Mimpi Chloe}
109
Chapter 109 {Season 2: Di Perpustakaan}
110
Chapter 110 {Season 2: Masalah Baru}
111
Chapter 111 {Season 2: Dia Datang Lagi}
112
Chapter 112 {Season 2: Aurora}
113
Chapter 113 {Season 2: Let's Go!}
114
Chapter 114 {Season 2: Aura vs Aurora}
115
Chapter 115 {Season 2: Bukan Dirinya Yang Dulu}
116
Chapter 116 {Season 2: Chloe dan Aoi}
117
Chapter 117 {Season 2: Musuh yang Lain}
118
Chapter 118 {Season 2: Setuju}
119
Chapter 119 {Season 2: Ketemu}
120
Chapter 120 {Season 2: Ytber}
121
Chapter 121 {Season 2: Manusia Setengah Aura}
122
Chapter 122 {Season 2: Konflik}
123
Chapter 123 {Season 2: Cerita Okka}
124
Chapter 124 {Season 2: Di Rumah Sakit}
125
Chapter 125 {Season 2: Melawan Kenzo}
126
Chapter 126 {Season 2: Melawan Kenzo (END)}
127
Chapter 127 {Season 2: Bukan Dia}
128
Chapter 128 {Season 2: Momen Mereka}
129
Chapter 129 {Season 2: Carmine}
130
Chapter 130 {Season 2: Kebenaran/Rahasia}
131
Chapter 131 {Season 2: Misi Mencari Bahan Ritual dan Ethan}
132
Chapter 132 {Misi Mencari Bahan Ritual dan Ethan (Part 2)}
133
Chapter 133 {Season 2: Mencari Bahan Ritual dan Ethan}
134
Chapter 134 {Season 2: Jean}
135
Chapter 135 {Season 2: Dua Sisi}
136
Chapter 136 {Season 2: Rencana Jean}
137
Chapter 137 {Season 2: Stressed}
138
Chapter 138 {Season 2: Chloe dan Carmine}
139
Chapter 139 {Season 2: Bukan Akhir Dari Pertarungan}
140
Chapter 140 {Season 2: Rencana Chloe dan Black Aura}
141
Chapter 141 {Season 2: Rencana Chloe Dan Black Aura}
142
Chapter 142 {Season 2: Rencana Chloe dan Black Aura}
143
Chapter 143 {Season 2: Berbeda Dari Rencana}
144
Chapter 144 {Season 2: Midnight’s Problem}
145
Chapter 145 {Season 2: Baru Ingat}
146
Chapter 146 {Season 2: Manusia dan Carnater}
147
Chapter 147 {Season 2: Masalah Baru?}
148
Chapter 148 {Season 2: Masalah Baru (Part 2)}
149
Chapter 149 {Season 2: Bimbang}
150
Chapter 150 {Season 2: Bersatu Kembali}
151
Chapter 151 {Season 2: Bersatu Lagi}
152
Chapter 152 {Season 2: Kerja Sama}
153
Chapter 153 {Season 2: Air dan Kristal}
154
Chapter 154 {Season 2: Api dan Matahari}
155
Chapter 155 {Season 2: Jangan Abaikan Aku}
156
Chapter 156 {Season 2: Debat}
157
Chpter 157 {Season 2: Merah}
158
Chapter 158 {Season 2: Pelakunya}
159
Chapter 160 {Season 2: Violet}
160
Chapter 160 {Season 2: Tidak Kelar}
161
Chapter 161: {Season 2: Aura vs Aura}
162
Chapter 162 {Season 2: Aura dan Chloe vs Aura}
163
Chapter 163 {Season 2: Immortal}
164
Chapter 164 {Season 2: Dendam}
165
Chapter 166 [season 2: semangat Chloe]
166
Chapter 167 {Season 2: Nggak Salah}
167
Chapter 168 {Season 2: Liburan}
168
Chapter 169 {Season 2: Rencana Aura}
169
Chapter 170 {Season 2: Curiga}
170
Chapter 171 {Season 2: Surat}
171
Chapter 172 {Season 2 Mungkin Rencana Selanjutnya}
172
Chapter 173 {Season 2: Karena Kita Teman}
173
Chapter 174 {Season 2: Tak Sendirian Lagi}
174
Chapter 175 {Season 2: Curhat}
175
Chapter 176 {Season 2: Resiko}
176
Chapter 177 {Season 2: Naive}
177
~Pengumuman Author~
178
Chapter 178 {Season 2: Ilusi}
179
Chapter 179 {Season 2: Makan Malam}
180
Chapter 180 {Season 2: Cerita Mereka}
181
Chapter 181 {Season 2: Sebelum Semuanya Hancur}
182
Chapter 182 {Season 2: Bioskop}
183
Chapter 183 {Season 2: Familiar}
184
Chapter 184 {Season 2: Saudara Tiri}
185
Chapter 185 {Season 2: Curahan Hati}
186
Chapter 186 {Season 2: Hantu}
187
Chapter 187 {Season 2: Black Aura vs Huke}
188
Chapter 188 {Season 2: Tiga Lawan Tiga}
189
Chapter 189 {Season 2: Dia Lagi}
190
Chapter 190 {Season 2: Keputusan}
191
Chapter 191 {Season 2: Kemampuan Huke}
192
Chapter 192 {Season 2: Jebakan}
193
Chapter 193 {Season 2: Mimpi?}
194
Chapter 194 {Season 2: Ternyata Bukan Mimpi}
195
Chapter 195 {Season 2: Perpisahan}
196
Chapter 196 {Season 2: Cerita Tambahan}
197
Chapter 197 {Season 2: Bahagia}
198
Chapter 198 {Season 2: Serasa Milik Mereka}
199
Episode 199 {End of Season 2}
200
Chapter 200 {Season 3: Patah}
201
Chapter 201 {Season 3: Awalan}
202
Pengumuman
203
Chapter 202 {Season 3: Dibalik jendela}
204
Chapter 203 {Season 3: Mimpi Fantasi Si Pengurung Diri dan Pria Dibalik Jendela}
205
Chapter 204
206
Chapter 205 {Season 3: Traveler Malam}
207
Chapter 206 {Season 3: Keajaiban Untuk Gadis Traveler}
208
Chapter 207 {Season 3: Apartemen}
209
Chapter 208 {Season 3: Hilang}
210
Chapter 209 {Season 3: Yira}
211
Chapter 210 {Season 3: Gedung Kantor}
212
Chapter 211 {Season 3: Mind Mapping}
213
Chapter 212 {Season 3: Ghost Wave}
214
Chapter 213 {Season 3:Bosan}
215
Chapter 214 {Season 3: Pecahan}
216
Chapter 215 {Season 3: Mimpi Yira}
217
Chapter 216
218
Chapter 217
219
Chapter 218
220
Chapter 219
221
Chapter 220
222
Chapter 221
223
Chapter 222
224
Chapter 223
225
Chapter 224

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!