BAB 4

Sesudah acara surprise yang dibuat oleh Andy, kami pun segera pulang karena rasanya aku sudah sangat lelah sekali dalam beraktivitas seharian ini.

Andy kemudian menggandeng ku untuk masuk kedalam apartemen, karena memang posisinya aku sudah begitu lelah hari ini dan tubuhku rasa tak mampu lagi menopang diri ku sendiri.

"Sayang, kau terlihat begitu lelah sekali, apa perlu aku temani kau malam ini. Aku tidak tega jika harus meninggalkan dirimu seorang diri disini" ucap Andy yang khawatir pada diriku yang terlihat lemah saat ini.

"Ah tidak usah sayang, kau harus berkerja besok bukan, aku tidak ingin terus-terusan merepotkan dirimu. Aku tau kau juga pasti lelah karena harus kuliah sambil bekerja, pulang lah sayang, aku tak apa. Aku sungguh baik-baik saja" ucap ku meyakinkan Andy.

Andy menatap ku dengan tatapan tak percaya, karena melihat kondisiku yang begitu lemah ia merasa begitu berat untuk meninggalkan diriku diapartemen.

"Kau percaya padaku bukan, aku baik baik saja. Sudah sana pulang, kau harus istirahat atau kau akan kelelahan nantinya" kata ku meyakinkan Andy yang tampaknya ragu untuk meninggalkan diriku.

Kemudian Andy mengangguk lemah seakan ia tetap ingin disini bersamaku, lalu Andy mencium keningku.

"Aku pulang dulu sayang, sampai jumpa besok" kata Andy kemudian berlalu keluar dari apartemen ku.

"Hati-hati dijalan yang" kataku tersenyum melihatnya yang sudah hilang dalam pandangan mataku saat ini.

Aku tersenyum membayangkan betapa pedulinya Andy pada diriku ini.

Kemudian aku merebahkan diriku diranjang, rasanya benar-benar lelah dan aku ingin segera tidur dan bersahabat di alam mimpi.

Saat aku ingin segera memejam kan mataku. handphone ku berdering.

dan kulihat Mom calling......

" Halo mami, ada perlu apa" kataku cuek pada mami.

"Sayang, mami begitu merindukan mu, kenapa kau malah menyambut mami dengan ucapan ketus begini. Memang nya kau tidak merindukan mami" kata mami ku sok perhatian padaku.

"Baiklah mami, aku merindukanmu juga, tapi saat ini aku capek mami, aku ingin istirahat dulu ya" kata ku kemudian ingin segera mematikan ponsel ku namun urung ku lakukan karena mami segera menyauti ucapan ku.

"Apa kau sakit sayang? kau baik-baik saja kan?" lagi lagi mami sok perhatian padaku, Aku sungguh malas dengan drama ini.

"Aku baik-baik saja mi, salam untuk papi ya, aku matikan telpon nya mmmuaaachhhh aku sayang mami" aku menutup telpon sebelum mami menjawabnya.

Ku letakkan handphone ku diatas nakas, lalu aku mulai bergelut dengan dunia mimpi ku.

Berharap damai dalam mimpi tanpa ada seseorang yang menganggu diriku saat ini.

*_______*

Pagi ini aku kembali bangun telat, dan ini pasti karena seharian kemarin aku tidak ada istirahat, Al hasil pasti aku ngedrop sekarang.

Aku bergegas ke kamar mandi dan sesegera mungkin membersihkan diriku, dan setengah jam kemudian aku sudah siap pergi menuju kampus ku berada. Aku hanya sarapan roti saja hari ini karena aku tidak sempat lagi untuk membuat sarapan disaat kondisiku sedang telat begini.

Hingga tidak lama kemudian aku sudah selesai sarapan dan menunggu Didi untuk menjemput ku. Kemudian bell apartemen ku berbunyi, aku pun berpikir bahwa itu adalah Didi.

Namun saat aku membuka pintu apartemen ku, ternyata yang datang bukan didi ku tetapi dia adalah Sisi kakak tingkat ku dikampus. Aku sungguh kaget karena dia tiba-tiba saja datang ke apartemen ku.

"Aku memikirkan mengapa dia kesini? ada urusan apa dia kesini? dan mau apa dia rasanya aku tidak memiliki urusan dengan nya" itulah yang ada di benak ku saat ini dan menatap kak sisi dengan tatapan heran.

"Hei kok jadi ngelamun gitu sih" kata kak sisi membuyarkan lamunanku dan terlihat kak sisi tersenyum padaku.

"Eh tidak apa-apa kak, ku pikir yang datang adalah Didi ternyata kakak, oh iya ada perlu apa yah kak?" kataku sok ramah pada seniorku itu.

"Ini, kakak tidak sengaja menemukan KTP mu sepertinya terjatuh saat kau membayar uang makan mu dikantin kampus kemarin siang" kata kak sisi dengan ramah.

"Astaghfirullah, aku sampai tidak sadar jika KTP ku terjatuh kak, terimakasih banyak ya kak sudah mengembalikan nya padaku" kataku pada kak sisi dan ia mengulas senyumnya, dia sungguh feminin dan manis.

"Tidak apa-apa Ra, itu sudah kewajiban kan untuk saling membantu" kata kak sisi tersenyum padaku.

Kak sisi merupakan kakak tingkat ku dikampus, ia adalah mahasiswi perempuan satu-satu nya di kelas, karena ia mengambil jurusan teknik informatika di kampus. Jadi bisa dikatakan ia lebih sering berteman dengan laki-laki dari pada perempuan.

Ku lihat Didi dari jauh akan segera menghampiri ku, lalu buru-buru ku mengucapkan permohonan undur diri pada kak sisi.

"Kak, Dira sangat berterima kasih pada kakak karena sudah mengembalikan KTP Dira yang terjatuh sebelumnya, Dira sedang buru-buru untuk ke kampus nih kak, udah telat banget. Dira tinggal ya kak. " kataku sambil mengemasi barang barangku dan memasukkannya pada tas ku.

"Bisa kah kita berteman?" tanya kak sisi padaku secara tiba-tiba.

Aku yang ingin menghampiri Didi langsung seketika berhenti dan menoleh pada kak sisi yang menatapku dengan penuh harap.

"Tentu saja, " jawab ku spontan dan mengulas senyum pada kak sisi.

Ku lihat senyum diwajahnya terukir saat mendengar ucapan ku. "Baiklah Kak, kita bertemu nanti di kampus ya untuk berbagai cerita" kataku sambil meninggalkan kak sisi yang masih berdiri di depan apartemenku.

"Sayang, ada apa kamu bicara dengan senior kita tadi" kata Didi yang sepertinya begitu penasaran.

"Ah tidak apa-apa Didi, dia mengembalikan KTP ku yang ia temukan dikantin kemarin" ucapku dengan tenang.

"Oh, begitu Ra. Baiklah ayo kita ke kampus, kamu ada jam pagi ini kan" kata Didi kemudian mulai menghidupkan mobilnya.

"OMG, aku sudah terlambat Didi, ayo cepat kendarai mobil ini aku sudah telat sayang" kataku menatapnya dengan tatapa yang begitu cemas, aku sangat takut jika aku harus kembali dihukum dosen untuk ke sekian kalinya.

"Cium dulu dong untuk semangatnya" kata Andy yang terus mengundur waktu.

"Didiiiiii" kataku geram dan memelototi nya dengan mata tajam ku.

"Eh iya baiklah sayang ayo kita berangkat " katanya cengegesan sambil mengendarai mobil menuju kampus.

"Begitu saja marah" katanya bicara sendiri dan pandangan nya tetap tertuju pada jalanan.

"Kau bilang apa barusan" kataku pura-pura tidak mendengar ucapan Andy.

"Kau sangat cantik sayang" kata Andy memandangku sekilas

"Kau ini sudah pandai berbohong" katakudengan raut kesal.

Dan dia hanya cengengesan tidak jelas melihat ekspresi kesalku yang menurut Andy adalah sesuatu hal yang begitu menggemaskan

Terpopuler

Comments

Julia

Julia

didi apa andy thore....

2020-05-24

0

Dewi

Dewi

semangat

2020-05-16

0

yunani

yunani

mantap

2020-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!