LOVE STORY IN COVID19 PANDEMIC
Author POV
Namanya Lovely Yamina Nizar, usia 24 tahun berprofesi sebagai seorang perawat di sebuah Rumah Sakit Umum. Ia baru saja lulus dari Fakultas Ilmu Kesehatan pada program studi S1 keperawatan setelah sebelumnya menyelesaikan kuliah D3 keperawatan.
Vely adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Nuha Jauhari Nizar berusia 29 tahun berprofesi sebagai dokter umum dan sudah PNS di salah satu Puskesmas, sudah menikah dan mempunyai dua orang anak laki-laki usia 5 tahun dan 3 tahun. Adiknya bernama Naila Chafiya Nizar usia 20 tahun masih kuliah di jurusan Akademi Kebidanan semester tiga.
Ayah mereka bermana Hilmi Nizar seorang dokter umum yang sudah purnatugas empat tahun yang lalu. Ibunya bernama Dina Erina berprofesi sebagai pengusaha dibidang kuliner dan mempunyai restoran besar bernama Gallery Food.
Dokter Hilmi Nizar selalu menyuruh agar Vely segera menikah dengan kekasihnya karena mereka berpacaran sudah cukup lama yaitu sejak Vely kelas 3 SMA. Namun karena alasan karier dan jenjang pendidikan sang kekasih, Vely selalu menolak.
Kekasih Vely bernama Damar Jauzan pria tampan berusia 29 tahun berprofesi sebagai dokter dan baru saja lulus menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter spesialis paru. Sudah beberapa kali hubungan Vely dan Damar hampir kandas karena kesibukan Damar yang ingin mengejar karier dan pendidikan dulu sebelum ia menikah.
Damar adalah anak ke tiga dari 3 orang bersaudara, dia anak laki-laki satu-satunya. Mereka tinggal di Jakarta. Damar Jauzan adalah anak pengusaha yang terbilang sukses. Karena sebuah alasan pribadi Damar memilih untuk terjun di dunia medis daripada mengikuti jejak papa dan mamanya sebagai pengusaha.
Damar terobsesi untuk menjadi seorang dokter karena menurutnya profesi tersebut merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Selain itu kecelakaan mobil yang hampir merenggut nyawa papa dan mamanya saat ia kecil juga menjadi alasan bagaimana ia sangat mencintai profesi itu.
Kecelakaan itu terjadi saat Damar masih berusia 13 tahun. Damar juga menjadi salah satu korban, namun kondisinya tidak parah hanya memar-memar dan luka sobek di telapak kakinya. Saat itu ia masih ingat seorang dokter bersusah payah menyelamatkan papanya melakukan RJP, dengan keringat yang bercucuran, wajah panik, namun tetap profesional.
Damar melihat bagaimana dokter dan para perawat bekerja keras untuk membuat papanya kembali bernapas. Usaha mereka berhasil, hingga akhirnya Damar masih bisa melihat senyuman papa tercintanya sampai dengan saat ini.
***
Awal Mula Pertemuan Vely dan Damar.
Setelah menyesaikan ujian tengah semester mata pelajaran uropoetika 7 SKS dan reproduksi 7 SKS, Hari mengajak Damar untuk menginap di rumahnya. Persahabatan Damar dan Hari dimulai sejak mereka bertemu di ruang tes masuk jalur mandiri Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas Kedokteran yang ada di Bandung.
Saat itu pensil Damar tidak sengaja terinjak oleh peserta lain, beruntung Hari yang saat itu duduk di belakang Damar membawa dua pensil dan meminjamkannya pada Damar. Setelah berkenalan mereka merasa nama mereka hampir sama 'Jauhari' dan 'Jauzan.' Sejak saat itulah mereka berteman, bahkan mendapat julukan 'Double Jau' dari teman-temanya.
Damar memilih kuliah di Bandung karena menyukai suasana di kota tersebut. Selain itu papanya juga mempunyai sebuah villa di Bandung yang letaknya dekat dengan tempat wisata terkenal.
"Mar nginep di rumah ku aja yuk! Daripada pulang ke rumahmu belum kena macetnya, Senin kita masuk asrama lagi, apa gak cape?" kata Hari.
"Di rumahmu ramai gak?" tanya Damar.
"Santai bro, kalau weekend mereka biasanya pada nginep di Gallery Food, soalnya akhir pekan tamu ramai," jelas Hari.
"Terus ayahmu?" Damar bertanya lagi.
"Aku manggilnya bapak, bapakku jaga bro tapi gak tahu dines apa," jawab Hari.
"Oke, kapan-kapan kamu juga main dong ke rumahku, sekalian cari gadis metropolitan," kata Damar.
"Maaf Mar, tapi aku udah punya pacar," jawab Hari.
"Yakin mau satu aja?" tanya Damar.
"Aku serius sama dia bro, sebelum internship rencananya kita akan menikah dulu," jawab Hari.
"Wah kamu hebat kawan," kata Damar sambil menepuk-nepuk bahu Hari.
"BTW kamu udah punya pacar belum bro?" tanya Hari.
"Hahaha, aku jomblo. Aku yang mutusin dia," jelas Damar.
"Kenapa? Kok putus?" Hari penasaran.
"Orang tuanya ngajak nikah mulu bro, aku belum siap," jawab Damar sambil tersenyum.
***
Pukul 17.00 WIB mereka sudah tiba di kediaman Hari. Rumahnya besar, terdiri dari dua lantai, berwarna putih dengan halaman yang sangat luas. Halaman rumah depan dan belakang rumah Hari juga dipenuhi oleh pepohonan rindang. Ada pohon mangga, jambu, rambutan, taman kecil yang dipenuhi berbagai macam bunga, dan lain-lain.
"Assalamu'alaikuum," kata Hari.
"Wa'alaikumussalaam," sahut seseorang yang tiba-tiba saja berlari dan membukakan pintu gerbang.
"Euleuh nukasep (yang ganteng) pulang? Naha (kenapa) gak bilang-bilang?" kata wanita tersebut. Sepertinya ia pekerja di rumah Hari usianya masih muda sekitar 35 sampai 40 tahunan.
"Muhun (ya) selagi libur Ceu Kokom," jawab Hari.
[Ceu adalah kependekkan dari kata ceuceu artinya panggilan untuk perempuan yang lebih tua, sama seperti istilah teteh].
"Saha eta maniku kasep pisan (siapa itu ganteng banget)?" tanya Ceu Kokom.
"Rerencangan abdi (teman saya; Sunda halus) Ceu," kata Hari.
"Di rumah ada siapa, Ceu?" tanya Hari.
"Gak ada siapa-siapa A," jawab Ceu Kokom.
[A adalah kependekkan dari Aa merupakan panggilan untuk kakak laki-laki dalam keluarga Sunda].
"Ayo masuk! Kalau sudah pada shalat Asar langsung makan aja ya, Ceu Kokom mau pulang dulu." Ceu Kokom memberikan kunci pada Hari.
.
.
"Yakin gak makan?" tanya Hari.
"Duh aku masih kenyang, nanti aja," jawab Damar.
"Mari kita lihat menunya!" Hari membuka tudung saji.
"Wah inimah makanan kesukaanku semua, yakin gak makan bro?"
Damar akhirnya melihat lagi ke meja makan, matanya berbinar saat melihat menu yang disajikan. Ada karedok, sambal cabai, rebusan petai, pepes peda, ayam goreng, tempe goreng dan kerupuk. Damar langsung memposisikan dirinya.
"Hahaha, tergoda kaan?" ledek Hari.
Setelah selesai makan Damar dan Hari bersantai di ruang keluarga sambil menonton TV. Tiba-tiba Hp Hari berdering, Hari menerima panggilan tersebut dan menjauh, mungkin agar tidak terganggu suara TV.
"Mar aku boleh pinjam mobilmu gak? Aku mau jemput bapak, mobilnya masih di bengkel, lagi dibetulin AC-nya," kata Hari.
"Pakai aja bro," jawab Damar sambil memberikan kunci mobil.
"Setelah shalat Maghrib, langsung istirahat di kamarku aja, ada di lantai dua paling depan. Berani kan sendirian? Atau mau ikut jemput bapakku?" tanya Hari.
"Aku dirumah aja Ri, sendirian juga gak masalah kok," jawab Damar.
***
Setelah shalat Maghrib Damar langsung merebahkan tubuhnya di kamar Hari. Pria itu menutupi hampir seluruh tubuhnya karena cuaca saat itu terasa dingin.
Tiba-tiba Damar merasakan seseorang memeluknnya tubuhnya dari belakang. Aromanya wangi parfum buah-buahan khas remaja. Damar mengira jika sosok itu adalah Hari. Karena matanya berat dan ngantuk Damar membiarkan saja Hari memeluknya.
Namun Damar sadar saat selimut yang mereka pakai merosot. Setahu Damar tangan Hari itu berbulu dan besar, tapi kenapa tangan Hari sekarang jadi berubah lebih putih, lebih kecil, lembut dan tak berbulu.
Damar yang sedang tidur dengan posisi miring itu, mulai merasakan jantungnya berdebar kencang, dan semakin tak karuan saat sosok itu mengusap-usap pipinya.
"Aa pakai minyak apa sih? Kok baunya beda?" tangannya masih mengelus pipi Damar.
"Aa bilang dong sama bapak, biar Vely dibeliin HP. Sadayana rerencangan Vely gaduh HP, Vely doang nu teu gaduh (semua teman Vely punya HP, Vely doang yang gak punya)."
Damar menganggukkan kepalanya.
"Asyiik, nuhun A (terima kasih A), Vely pijitin ya ..., ayo sekarang tengkureb!" perintah Vely.
Damar lalu memposisikan dirinya menjadi tengkureb, dan menyembunyikan kepalanya di bawah bantal. Pikir Damar jika ia langsung bangun begitu saja, gadis itu pasti akan kaget.
Damar terkesiap saat gadis yang bernama Vely itu duduk menduduki pinggangnya dan mulai memijat punggungnya.
"Ngenaheun teu A (enak gak A)? Kalau diem aja berarti enak," kata Vely. Padahal Damar diam karena tidak mengerti ucapan Vely.
To be continue ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Kis Tatik
Awal mula yang unik..
maaf baru bisa ke sini Nyai..
2022-01-06
0
H!@t>🌟😉 Rekà J♡R@
Fave dulu...
2021-11-04
0
Nani Evan
baru baca aku nyai😊😊😊
2021-09-27
1