Sanggana1: Perampok Raja Gagah
Dengan teriakan-teriakan seperti orang kerasukan setan, gerombolan lelaki berkuda ini menuju desa yang akan menjadi korbannya. Kuda-kuda dipacu sekencang-kencangnya. Tawa terbahak-bahak yang tidak melelahkan tenggorokan mereka menjadi irama buruk bagi alam.
Kuda terdepan ditunggangi oleh seorang pemuda tampan. Rambut gondrongnya dibiarkan lepas tanpa ikatan. Pakaiannya yang cuma celana merah membuat tubuhnya yang kekar berotot dipanggang sinar matahari. Di pinggang kanan kirinya terdapat piringan besi yang tengahnya memiliki lubang untuk jari-jari tangan. Ialah pemimpin gerombolan sangar ini. Namanya sudah lama ditakuti oleh penduduk desa-desa di daerah itu, yaitu Pangeran Bejat.
Sudah lama gerombolan perampok itu beroperasi dengan merampok milik penduduk desa tanpa kenal rasa belas kasihan. Operasi mereka tidak setiap hari atau pun setiap pekan, sehingga penduduk desa tidak bisa menduga kapan mereka akan beroperasi. Sudah banyak desa yang mereka serang, tidak peduli bahwa desa yang mereka serang adalah wilayah kekuasaan sebuah kerajaan.
Kelompok ini bekerja ketika penduduk desa yang menjadi target dalam kondisi lengah dari kesiapan serangan mereka. Tidak hanya harta benda yang mereka rampok, tapi juga anak-anak gadis dari usia sepuluh tahun hingga tiga puluhan, yang penting gadis. Gadis-gadis itulah yang menjadi korban kebiadaban sebagai pelampiasan nafsu binatang mereka setiap hari di sarangnya. Jika ternyata gadis yang mereka culik sudah tidak perawan lagi, maka wajib bunuh.
Kebejatan itulah yang membuat mereka menamai kelompoknya dengan nama Perampok Raja Gagah. Pihak kerajaan yang memburu kelompok rampok ini selalu tidak berhasil mengetahui keberadaan mereka bersarang. Sudah ada beberapa pendekar berilmu yang turun tangan, tapi belum ada yang berhasil menumpas gerombolan ini.
Kini, gerombolan Perampok Raja Gagah sudah memasuki desa. Melihat kedatangan mereka, penduduk desa seketika kocar-kacir lari terbirit-birit sambil berteriak-teriak memberi peringatan kepada penduduk lainnya. Para penduduk mencari tempat persembunyian dan berusaha menyelamatkan diri. Pintu-pintu dan jendela langsung ditutup, dikunci sekuat-kuatnya. Bagi yang merasa gadis segera bersembunyi di dalam rumah atau disembunyikan oleh orangtuanya.
“Raja Gagah datang...!” teriak seorang pemuda desa sambil memukuli kentongan.
"Perampok Raja Gagah datang...! Sembunyi...! Sembunyi...! " teriak lelaki desa lainnya.
Crasss! Crasss!
Pemuda desa pemukul kentongan dan temannya itu tewas ketika lehernya disambar golok seorang perampok. Orang-orang yang mereka jumpai dengan seenaknya dibunuh. Mayat-mayat dalam sekejap bergelimpangan tanpa pilih tempat. Jelas ini pembantaian. Setelah sepi, jalanan dan lingkungan tidak lagi menunjukkan warga yang berlarian, barulah kuda-kuda mereka berhenti. Para penjahat ganas itu bergegas turun dari kuda-kudanya.
Brak! Brak!
Pintu-pintu rumah yang tertutup mereka dobrak paksa. Rumah digeledah dan dijarah. Yang berusaha mempertahankan hartanya terpaksa harus mati. Anak perempuan yang didapati langsung dibopong keluar, tidak peduli cantik atau jelek parasnya. Orangtua gadis yang melawan atau akan melawan, hanya berujung kepada kematian.
Bukan satu atau dua rumah yang dibakar, tapi banyak. Anak gadis tidak sedikit yang dibawa. Bahkan ada penduduk yang semua anak gadisnya dibawa, meninggalkan para orangtua dalam ratapan atau dalam kematian.
Setelah semua anggota perampok mendapat jatah anak gadis dan harta, barulah mereka meninggalkan desa itu dengan kegembiraan yang teramat sangat. Seolah berbuat benar, mereka pergi dengan tertawaan yang seolah abadi. (RH)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ling Kun menghilang
kasian siapa yang perduli nya itu untuk minta tolong
2024-07-12
1
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
sungguh kasihan siapa yang kelak dapat menumpas Rombongan biaadab ini?
2023-11-16
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦Amita Sahara ⍣⃝కꫝ
sadeees ini rombongan raja gagah
2023-11-16
0