Mabuk

Tyra sudah selesai menyiapkan makanan. Ditata nya makanan itu sedemikian rupa hingga terlihat begitu lezat. Bergegas Ia membawa makanan yang baru saja dimasaknya itu ke kamar Darwin.

Dengan masih memakai seragam pelayan, Tyra berjalan melewati lorong kamar. Rambut panjangnya yang sebelumnya terikat rapi kini digerainya, membuat wajah Tyra yang mungil semakin menawan. Ia melihat kekanan dan kekiri. Begitu takutnya Tyra berpapasan ataupun terlihat oleh Ben itu.

Tyra tiba didepan pintu kamar Darwin. Ia menekan bel kamar berulang-ulang, tapi Darwin tidak membukakan pintu. Kemudian Ia memegang dan menekan gagang pintu. Ternyata pintunya tak terkunci, Tryra pun memeberanikan diri melangkah masuk dan memanggil Darwin.

"Tuan...," panggilnya pelan sembari melihat kesekelilingnya mencari Darwin. Kemudian, ia pun meletakkan makanan yang dibuatnya itu ke atas meja di kamar Darwin yang berada disamping ranjangnya.

Tyra kembali melihat sekelilingnya, namun sepertinya Darwin tidak ada disana. Diperhatikannya lagi kamar mewah Darwin itu, begitu berbeda dengan kamar pelayan miliknya.

Jendelanya begitu luas dan bisa memandang ke Gedung-gedung tinggi disekitarnya. Mobil-mobil yang berlalu lalang dibawah gedung itu seolah miniatur yang tertata rapi.

Tyra yang berada di lantai 25 itu sangat takjub melihat pemandangan dari Jendela kaca kamar mewah Darwin. Tiba-tiba, terdengar percikan air dari arah kiri kamar. Tyra pun bergegas meninggalkan kamar Darwin itu. Ia tidak ingin Darwin memintanya untuk melayaninya lagi. Tyra melangkahkan kakinya pelan dan perlahan agar tidak terdengar kemudian ia beranjak keluar. Tiba-tiba,

"Ya ampun! Kak Ben!" ucap Tyra terkejut. Ia melihat Ben yang berjalan kearahnya. Untung saja Ben belum sempat melihatnya Tyra pun kembali masuk kekamar Darwin.

Tyra yang sudah kembali berada dikamar Darwin itu menutup pintu kamar perlahan. Ia menghindari Ben yang sangat dibencinya saat itu. Mengingat Ben berciuman dengan seorang wanita, Tyra merasa cemburu dan kesal. Tyra belum bisa menerima kejadian itu ada didepan matanya tadi.

Tyra mengintip dari lubang pintu, memastikan Ben sudah lewat dan pergi. Namun, Ben tak kunjung melewati pintu kamar Darwin hingga Tyra lelah terlalu lama mengintip. Ia pun kembali masuk ke area tengah kamar.

Melihat Darwin belum juga keluar dari kamar mandi, Tyra mencoba mencari air putih, Ia merasa sangat haus. Ia pun mendapati segelas air putih yang berada di atas meja. Air bening dalam gelas kaca yang begitu membuat Tyra tak sabar meneguknya.

"Sruuupphh...," segera Tyra menegak air itu dengan cepat. Ia minum seperti orang yang kehausan ditengah gurun.

"Glek...glek," Tyra menghabiskan minuman itu dengan dua kali tegukan.

Tiba-tiba, Darwin keluar dari kamar mandi dan melihat Tyra menegak minuman dimejanya.

Sontak Darwin menatap Tyra. Ia mencermati reaksi wajah Tyra yang sepertinya tidak tahu jenis minuman apa yang ditegaknya cepat itu. Tyra langsung terbelalak dan menyadari bahwa minuman itu bukan air putih.

Dia telah meminum segelas wine mengandung alkohol dan memabukkan milik Darwin.

Tyra yang sudah terlanjur menghabiskan segelas wine itu pun melihat bingung kearah gelas yang ia kira berisi air putih itu dan menoleh ke Darwin. Tatapan nya seolah bertanya, jenis minuman apa yang sudah ia habiskan itu.

Tyra memegang mulutnya dan mengecapkan lidahnya seraya merasakan keanehan dilidahnya. Darwin langsung mendekati Tyra menatap wajah Tyra yang mulai merah itu. Tyra berdiri mematung seakan wine itu mulai bereaksi di tubuhnya.

"Baru kali ini aku melihat orang meminum wine putih dalam dua kali tegukan. Kau memang wanita pemabuk," kata Darwin sembari menyanggah pinggang Tyra dengan tangannya, seakan Ia tahu Tyra akan segera tak sadarkan diri. Ia bersiap- siap menopang tubuh Tyra.

Tyra pun memegang bahu Darwin yang ada dihadapannya itu. Ia mencoba menyeimbangkan tubuhnya yang sudah mulai tak bertenaga. Ia mengedip-ngedipkan matanya mencoba untuk menyadarkan diri. Darwin kemudian memeluk Tyra yang hampir terjatuh.

Mata Tyra pun mulai sayu. Kemudian ia memindahkan tangannya dan melingkarkannya ke leher Darwin. Ia menengadah kearah wajah Darwin yang lebih tinggi darinya itu, seolah ingin mengatakan sesuatu.

Darwin pun menatap mata Tyra dan masih dengan menyanggah pingangnya dan bersiap mendengar ucapan Tyra.

"Kenapa kau mencium wanita itu didepanku hah! apa kau tidak pernah mengingatku sekalipun? aku menunggumu lama sekali, itu menyakitkan ku, apa kau tahu!" bentak Tyra kepada Darwin dihadapannya seolah Darwin adalah Ben mantan kekaksihnya.

"Aku menyukaimu sejak dulu, aku mencintaimu, aku menunggumu, dan kau menciumnya didepanku? aku tidak mau bertemu denganmu lagi, aku akan berlari sejauh mungkin. Kau tidak bisa menangkapku, tidak bisa! aku sangat marah, walaupun aku tidak bisa melupakanmu aku tidak mau melihatmu. Kau paham! Jangan hubungi aku, jangan!" racau Tyra berteriak-teriak membentak Darwin lagi.

Darwin seolah membiarkan Tyra melampiaskan kekesalannya. Ia juga mencoba mencermati ucapan Tyra yang sedang mabuk Berat itu.

Darwin terlihat masih memegang erat pinggang Tyra, memastikan Tyra tidak terjatuh. Darwin mulai tersenyum kecil memperhatikan wajah Tyra yang mabuk dan mengoceh itu.

"Hiks...,hiks...," Tyra mulai menangis.

"Aku memang tidak secantik dia, aku juga tidak punya pakaian semahal yang ia pakai, tapi kau tidak boleh melupakan janjimu padaku! kau tidak boleh memperlakukanku seperti ini! tidak boleh...," tangis Tyra yang mulai memelankan suaranya. Ia kemudian menyandarkan kepalanya didada Darwin. Darwin menyadari ocehan Tyra karena ia sakit hati kepada seorang pria yang disukai Tyra.

"Jangan, jangan cium dia! aku tidak bisa melihatnya! aku tidak mau,aku mohon...,

" tangis Tyra lagi.

Darwin kemudian memindahkan tangannya ke punggung Tyra. Ia mengusap-usap penggung Tyra perlahan, mencoba meredakan tangisan Tyra.

Sebelumnya Tyra tak pernah menyentuh minuman beralkohol. Wine yang tak sengaja ia minum itu bereaksi sangat cepat ditubuh Tyra hingga ia mabuk berat dan melampiaskan semua kesedihannya.

Tiba-tiba, Tyra menengadah perlahan dan menjinjitkan kakinya. Darwin pun menatap wajah Tyra heran. Darwin seakan menunggu apa lagi yang akan Tyra lakukan. Melihat Darwin manatapnya, Tyra langsung melekatkan bibir merahnya ke bibir Darwin.

Darwin seolah membeku tak bergerak. Ia tak kuasa menolak bibir lembut Tyra yang berusaha ******* bibirnya dengan lembut.

Aroma wine nafas Tyra terasa jelas dihidung Darwin. Seakan tak puas, Tyra menarik bahu Darwin, hingga Darwin membungkukan badannya mengikuti tarikan Tyra.

Ciuman Tyra yang hangat dari bibir tipis dan lembut Tyra membuat Darwin mulai canggung namun tetap membiarkan Tyra menikmati bibirnya.

Tyra yang berusaha keras mencapai bibir Darwin yang begitu tinggi itu, mulai kehabisan tenaga.

Tyra melepas ciumannya, lalu seakan Pingsan karena mabuk dipelukan Darwin.

Darwin menarik nafas dalam dan seolah terlepas dari rasa canggungnya. Tangan Darwin yang sudah siaga menyanggah tubuh Tyra itu pun segera menggendong Tyra dan meletakkannya diranjangnya.

source pict: from pinterest

(Gambar tidak melambangkan cerita, Silahkan berimajinasi sesuka hati 💕🤗)

Terpopuler

Comments

miongmiw

miongmiw

hahahhahahaha..... tiara nyari masalah.. tp aku suka👍👍

2020-11-08

0

Rahmadanisukardhye

Rahmadanisukardhye

sweet .... sweet 😍😘

2020-09-16

0

jie ung

jie ung

aku kangen minum wine... klw musin dingin badan rasanya anget

2020-07-14

2

lihat semua
Episodes
1 Kamar Misteri
2 Tangan Hangat
3 Cinta Pertama
4 Hotel Samudera
5 Mabuk
6 Terlelap Denganmu
7 Rumah Kumuh
8 Perjodohan
9 Bertahan
10 Canggung
11 Pernikahan
12 Kewajiban
13 Tamu
14 Pertolongan Bintang
15 Maaf
16 Wanita Lain
17 Cemburu
18 Cita-Cita
19 Quality School Of Architecture
20 Ruang Duka
21 Seribu Cara
22 Dibalik Tawa
23 Anthem Of The Seas I
24 Anthem of the seas II
25 Anthem Of The Seas III
26 Darkness Memory
27 Mari Kita Bercerai
28 Bukan Jalan Buntu
29 Siapa Dia
30 Tingkah Aneh
31 Penggemar Baru
32 Rumah Keong
33 Demi Persahabatan
34 Tolong Aku
35 Syarat
36 Menikmatinya
37 Bukan Aku
38 Dimana Dia
39 Aku Mencintaimu
40 Perkenalkan Cinta
41 Wajah Yang Sama
42 Berbahagialah Cintaku
43 Resah
44 Mencari Jejak
45 Menghindar
46 Rumah Kayu
47 Rindu
48 Foto Kecil
49 Menangis Semalam
50 Punggung Hangat
51 Pulau Pertemuan
52 Ketakutan Ayah
53 Membawanya Kembali
54 Rasa Yang Berbeda
55 Tinggalkan Aku
56 White Rose
57 Pemilik Gaun
58 Dia Bukan Alasan
59 Pertemuan Singkat
60 Tak Melihatnya
61 Bukan Lagi Kamar Misteri
62 Menunda
63 Singgasana
64 Kisah Pilu Sahabatku
65 Prasangka Kotor Ku
66 Cacing Kepanasan
67 Jangan Menyesalinya Kemudian
68 Lukisan
69 Ikut Bahagia
70 Dalam Diam
71 Anak Nakal
72 Mengungkap Kesamaran
73 Beautiful Heart
74 Datanglah Padaku
75 Wanita Hitam
76 Masuk Perangkap
77 Jangan Lihat Aku
78 Keras Kepala
79 Misterius
80 Kejujuran Saat Terlelap
81 Bukan Perceraian
82 Testpack!
83 Sandera
84 Pengampunan
85 Syndrome Hamil Sympatik
86 Ekstra Sabar
87 Terang Dalam Gelapku (End)
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kamar Misteri
2
Tangan Hangat
3
Cinta Pertama
4
Hotel Samudera
5
Mabuk
6
Terlelap Denganmu
7
Rumah Kumuh
8
Perjodohan
9
Bertahan
10
Canggung
11
Pernikahan
12
Kewajiban
13
Tamu
14
Pertolongan Bintang
15
Maaf
16
Wanita Lain
17
Cemburu
18
Cita-Cita
19
Quality School Of Architecture
20
Ruang Duka
21
Seribu Cara
22
Dibalik Tawa
23
Anthem Of The Seas I
24
Anthem of the seas II
25
Anthem Of The Seas III
26
Darkness Memory
27
Mari Kita Bercerai
28
Bukan Jalan Buntu
29
Siapa Dia
30
Tingkah Aneh
31
Penggemar Baru
32
Rumah Keong
33
Demi Persahabatan
34
Tolong Aku
35
Syarat
36
Menikmatinya
37
Bukan Aku
38
Dimana Dia
39
Aku Mencintaimu
40
Perkenalkan Cinta
41
Wajah Yang Sama
42
Berbahagialah Cintaku
43
Resah
44
Mencari Jejak
45
Menghindar
46
Rumah Kayu
47
Rindu
48
Foto Kecil
49
Menangis Semalam
50
Punggung Hangat
51
Pulau Pertemuan
52
Ketakutan Ayah
53
Membawanya Kembali
54
Rasa Yang Berbeda
55
Tinggalkan Aku
56
White Rose
57
Pemilik Gaun
58
Dia Bukan Alasan
59
Pertemuan Singkat
60
Tak Melihatnya
61
Bukan Lagi Kamar Misteri
62
Menunda
63
Singgasana
64
Kisah Pilu Sahabatku
65
Prasangka Kotor Ku
66
Cacing Kepanasan
67
Jangan Menyesalinya Kemudian
68
Lukisan
69
Ikut Bahagia
70
Dalam Diam
71
Anak Nakal
72
Mengungkap Kesamaran
73
Beautiful Heart
74
Datanglah Padaku
75
Wanita Hitam
76
Masuk Perangkap
77
Jangan Lihat Aku
78
Keras Kepala
79
Misterius
80
Kejujuran Saat Terlelap
81
Bukan Perceraian
82
Testpack!
83
Sandera
84
Pengampunan
85
Syndrome Hamil Sympatik
86
Ekstra Sabar
87
Terang Dalam Gelapku (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!