Cinta Pertama

Malam itu, Tyra berjalan menuju rumahnya. Jalanan yang dijejeri dengan pohon rindang dan lampu hias yang begitu indah itu seakan menemani langkah Tyra. Dengan mantel hangat panjang yang menutupi sepertiga tubuhnya, ia berjalan pelan dan terlihat lelah setelah menyelesaikan pekerjaan laundrynya. Tiba-tiba,

"Tyra!" panggil seorang lelaki dewasa bertubuh tinggi didepan Tyra. Seakan tersenyum, ia menunggu Tyra berjalan kearahnya. Lelaki itu bertubuh tinggi tegap dan berkulit putih, bibirnya sedikit tebal dan merah namun begitu menawan.

"Kak Ben!" ucap Tyra tak percaya dengan orang dihadapannya itu. Lalu ia pun berlari kencang kearah Ben dan langsung memeluknya bahagia. Ben pun membalas pelukan Tyra, seakan sangat senang.

Ben adalah senior Tyra dan cinta pertamanya. Ia adalah kekasih Tyra saat ia masih dibangku sekolah.

Ben merupakan pewaris tunggal perusahaan Zen Company, perusahaan keluarga Ben yang cukup terkenal. Karena harus melanjutkan sekolahnya di luar negeri, Ben pun tidak pernah bertemu lagi dengan Tyra sejak lulus SMA.

"Apa kabarmu? wah kau tetap cantik seperti dulu ya, aku benar-benar tak menyangka bisa bertemu lagi, " ungkap Ben tersenyum bahagia.

"Tapi, ini? kenapa tanganmu?" tanya Ben, sambil menunjuk lengan Tyra yang terbungkus perban.

"Ah, ini, ada sedikit insiden kecil tadi, tidak apa-apa kak, sudah aku beri obat, " jawab Tyra menjelaskan.

"Kau juga terlihat lebih tampan kak, sepertinya kau jadi orang sukses sekarang," puji Tyra membuat Ben kembali tersenyum.

"Benarkah? aku tampan?" canda Ben.

"Ya, kau tidak percaya padaku?" sambut Tyra lagi, sambil tersenyum malu.

Malam itu, Ben mengajak Tyra ke sebuah kafe dan berbincang-bincang. Tyra yang masih menyukai Ben terlihat bahagia bertemu dengan Ben. Setelah lama tak bertemu dan tidak pernah bertukar kabar, Tyra merasa kerinduannya terobati.

"Apa...,kau sudah punya pacar?" tanya Ben penasaran. Tyra seketika merubah ekspresinya. Ia pun bergerak mundur bersandar kebelakang kursinya. Tyra canggung dengan pertanyaan Ben itu.

"Belum kak, aku belum punya pacar. Aku tidak punya waktu bahkan untuk memikirkannya kak," jawab Tyra pelan dan terlihat tersenyum menutupi kesedihannya.

Sebenarnya Tyra tak menyangka Ben bertanya hal seperti itu. Ben pernah berkata kepadanya untuk menunggu sampai ia kembali. Namun apa yang ditanyakan Ben membuat Tyra tertegun, ternyata Ben sudah menganggap Tyra bukan kekasihnya lagi.

Pertanyaan Ben membuat Tyra sangat sedih.

Tyra tak percaya pertanyaan itu terlihat santai keluar dari mulut Ben.

Ternyata Ben melupakan janjinya dan sepertinya menganggap itu hal yang tidak penting.

"Bagaimana dengan kakak? apa kakak punya?" tanya Tyra lagi penasaran.

"Em..., aku sedang dekat dengan seseorang saat ini. Tapi, aku yakin ia akan menerimaku," jawab Ben dengan santainya dan tersenyum manis memberitahu Tyra.

"Dwaarrrrrr!" Seperti petir yang menyambar terdengar di dalam kepala Tyra. Tyra pura-pura tersenyum ke Ben. Ia menutupi rasa terkejutnya. Ia begitu kecewa dengan Ben namun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia malu mengingatkan Ben akan janjinya.

"Hari ini aku sangat bahagia melihatmu lagi. Kau orang yang paling aku rindukan disini. Bisakah aku menemuimu setiap hari?" tanya Ben dengan polosnya.

"Aku ingin mendatangi tempat yang pernah kita kunjungi dulu. Pasti sangat seru, " ajak Ben dengan mata berbinar- binar seakan begitu bersemangat.

"Ah ya, aku juga suka idemu kak, tapi maaf. Aku tidak bisa, aku harus bekerja. Aku tidak punya banyak waktu untuk menemanimu. Aku akan memberitahumu nanti saat aku ada waktu luang. Aku sangat menyesal mengatakan ini kak, maafkan aku ya," jawab Tyra mencoba menolak halus. Selain memang ia tak punya waktu, Tyra juga masih kecewa dengan Ben yang adalah cinta pertama Tyra.

"Apa aku sedang ditolak?" tanya Ben serius menatap Tyra

"Ah, tidak kak, hanya saja aku tidak bisa menjanjikan apapun. Aku takut tidak bisa menepatinya, itu saja," ucap Tyra membalas, agar Ben tak kecewa. Namun, dibalik perkataannya, ia seolah menyindir Ben yang melupakan janjinya pada Tyra kala itu.

Tyra kecewa Ben menjanjikan hal yang tidak ia tepati. Tyra begitu setia menunggu Ben. Selama Ben di Luar negeri, Tyra tidak pernah menyukai siapapun sebagai pacar. Bahkan, ia tak berfikir untuk pacaran. Hanya Ben yang ada dihati Tyra.

Melihat penampilan Ben sekarang, Tyra seolah merasa tak pantas mengharapkan Ben.

"Begini saja kak, jika aku ada waktu aku akan menghubungimu, Bagaimana? " ucap Tyra memberikan solusi ke Ben. Tyra tak tega melihat Ben yang begitu berharap. Ben pun terlihat bersemangat lagi dan tersenyum ke Tyra.

"Baiklah, sini, berikan ponselmu! Aku akan isi nomor ponselku. Saat kau punya waktu hubungi aku!" seru Ben sambil tersenyum ke Tyra. Ia berharap Tyra akan segera menghubunginya.

"Ini, aku harap kau segera punya waktu. Aku sangat mengharapkannya," ungkap Ben lagi. Tyra hanya tersenyum membalas.

Ia menatap Ben yang sangat ia rindukan itu. Wajahnya tidak berubah, hanya terlihat semakin dewasa. Bentuk wajahnya tegas dan tubuhnya memakai aroma parfum yang sangat lembut terasa dihidung Tyra. Matanya indah menatap Tyra dan senyumnya begitu menenangkan bagi Tyra. Sesekali ia mengusap kepala Tyra saat berbincang, kebiasaannya pun tak berubah.

Sesampainya dirumah, Tyra berbaring dikamarnya yang sempit namun teelihat begitu rapi. Dindingnya yang berwarna pink itu menambah kesan nyaman diruangan itu.

Tyra berbaring diranjang kecilnya dan mengingat setiap kejadian yang dialaminya hari ini. Ia mengangkat tangannya yang dibungkus dengan perban, seraya menerawang ke langit- langit kamarnya hingga cahaya lampu yang menyinari wajahnya terhalangi oleh lengannya itu.

"Aku sangat sedih hari ini, tapi...,kau membuatku sedikit terobati tuan," ucap Tyra seakan berbicara ke Darwin pada balutan perban ditangannya.

Pertolongan Darwin ke Tyra membuatnya tersentuh. Tyra tersenyum saat mengingat hal itu. Terlintas wajah Darwin dan sentuhannya yang hangat.

Kesedihan Tyra hari ini adalah melihat Ben yang menemuinya setelah bertahun-tahun dengan kabar ia sedang menyukai wanita lain. Tyra ingin marah tapi seolah tak punya alasan untuk itu.

"Woah..., aku tidak menyangka kau melupakan itu. Semudah itukah bagimu? apa kau tidak ingin tahu perasaanku?" kesal Tyra sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Haruskah aku mengatakan perasaanku lagi? mungkinkah dia mau menerimaku lagi? Apa aku harus mengingatkan janjinya?" tanya Tyra bertubi-tubi pada dirinya sendiri. Namun seketika wajahnya kembali murung.

"Tidak, aku tidak mungkin mempermalukan diriku sendiri, bagaimana jika dia menolak ku? argh!" Gumam Tyra lagi menggoncangkan kepalanya merasa sangat kesal dan bingung.

Kembali ia mengingat wajah Darwin. Darwin yang berubah saat ia beranjak keluar tadi. Darwin begitu dingin dan berbeda dari sebelumnya.

"Apa dia punya dua kepribadian?" tanya Tyra bingung.

"Ataukah dia memang orang yang berbeda yang disimpan dalam kamar?ah tidak, tidak mungkin seperti itu. Tapi kenapa dia begitu marah tadi? aku hanya permisi dan berharap dia menjawabku, apa aku salah?" tambahnya lagi.

"argh! kenapa aku memperdulikan itu, sudahlah Tyra! jangan mengingatnya! kau harus bersikap biasa besok! jangan mengingat apapun dan berharap apapun! ingat Tyra!" Perintah Tyra berbicara pada dirinya sendiri.

Tyra sering melakukan hal itu. Melampiaskan segala pertanyaan di fikirannya membuat dia terlihat seperti orang gila. Namun, bagi sebagian temannya ini adalah hal unik Tyra.

Lee Jong Suk (Korean actor)

Suzy Bae (Korean actress)

Source pict: from pinterest

(Gambar ini tidak mewakili isi cerita dan tokoh cerita, silahkan berimajinasi sesuka hati. 🤗💕)

Terpopuler

Comments

Nurul W

Nurul W

tyra kok gk merasa ya kl dia gadis miskin yg gk pabtas sm org kaya, trll brharap yg gk mngkin

2020-10-22

0

Wulan Zahira

Wulan Zahira

lee jong suk q padamu

2020-10-21

0

Rini Widyaningsih

Rini Widyaningsih

Visualnya ok thor

2020-09-28

3

lihat semua
Episodes
1 Kamar Misteri
2 Tangan Hangat
3 Cinta Pertama
4 Hotel Samudera
5 Mabuk
6 Terlelap Denganmu
7 Rumah Kumuh
8 Perjodohan
9 Bertahan
10 Canggung
11 Pernikahan
12 Kewajiban
13 Tamu
14 Pertolongan Bintang
15 Maaf
16 Wanita Lain
17 Cemburu
18 Cita-Cita
19 Quality School Of Architecture
20 Ruang Duka
21 Seribu Cara
22 Dibalik Tawa
23 Anthem Of The Seas I
24 Anthem of the seas II
25 Anthem Of The Seas III
26 Darkness Memory
27 Mari Kita Bercerai
28 Bukan Jalan Buntu
29 Siapa Dia
30 Tingkah Aneh
31 Penggemar Baru
32 Rumah Keong
33 Demi Persahabatan
34 Tolong Aku
35 Syarat
36 Menikmatinya
37 Bukan Aku
38 Dimana Dia
39 Aku Mencintaimu
40 Perkenalkan Cinta
41 Wajah Yang Sama
42 Berbahagialah Cintaku
43 Resah
44 Mencari Jejak
45 Menghindar
46 Rumah Kayu
47 Rindu
48 Foto Kecil
49 Menangis Semalam
50 Punggung Hangat
51 Pulau Pertemuan
52 Ketakutan Ayah
53 Membawanya Kembali
54 Rasa Yang Berbeda
55 Tinggalkan Aku
56 White Rose
57 Pemilik Gaun
58 Dia Bukan Alasan
59 Pertemuan Singkat
60 Tak Melihatnya
61 Bukan Lagi Kamar Misteri
62 Menunda
63 Singgasana
64 Kisah Pilu Sahabatku
65 Prasangka Kotor Ku
66 Cacing Kepanasan
67 Jangan Menyesalinya Kemudian
68 Lukisan
69 Ikut Bahagia
70 Dalam Diam
71 Anak Nakal
72 Mengungkap Kesamaran
73 Beautiful Heart
74 Datanglah Padaku
75 Wanita Hitam
76 Masuk Perangkap
77 Jangan Lihat Aku
78 Keras Kepala
79 Misterius
80 Kejujuran Saat Terlelap
81 Bukan Perceraian
82 Testpack!
83 Sandera
84 Pengampunan
85 Syndrome Hamil Sympatik
86 Ekstra Sabar
87 Terang Dalam Gelapku (End)
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kamar Misteri
2
Tangan Hangat
3
Cinta Pertama
4
Hotel Samudera
5
Mabuk
6
Terlelap Denganmu
7
Rumah Kumuh
8
Perjodohan
9
Bertahan
10
Canggung
11
Pernikahan
12
Kewajiban
13
Tamu
14
Pertolongan Bintang
15
Maaf
16
Wanita Lain
17
Cemburu
18
Cita-Cita
19
Quality School Of Architecture
20
Ruang Duka
21
Seribu Cara
22
Dibalik Tawa
23
Anthem Of The Seas I
24
Anthem of the seas II
25
Anthem Of The Seas III
26
Darkness Memory
27
Mari Kita Bercerai
28
Bukan Jalan Buntu
29
Siapa Dia
30
Tingkah Aneh
31
Penggemar Baru
32
Rumah Keong
33
Demi Persahabatan
34
Tolong Aku
35
Syarat
36
Menikmatinya
37
Bukan Aku
38
Dimana Dia
39
Aku Mencintaimu
40
Perkenalkan Cinta
41
Wajah Yang Sama
42
Berbahagialah Cintaku
43
Resah
44
Mencari Jejak
45
Menghindar
46
Rumah Kayu
47
Rindu
48
Foto Kecil
49
Menangis Semalam
50
Punggung Hangat
51
Pulau Pertemuan
52
Ketakutan Ayah
53
Membawanya Kembali
54
Rasa Yang Berbeda
55
Tinggalkan Aku
56
White Rose
57
Pemilik Gaun
58
Dia Bukan Alasan
59
Pertemuan Singkat
60
Tak Melihatnya
61
Bukan Lagi Kamar Misteri
62
Menunda
63
Singgasana
64
Kisah Pilu Sahabatku
65
Prasangka Kotor Ku
66
Cacing Kepanasan
67
Jangan Menyesalinya Kemudian
68
Lukisan
69
Ikut Bahagia
70
Dalam Diam
71
Anak Nakal
72
Mengungkap Kesamaran
73
Beautiful Heart
74
Datanglah Padaku
75
Wanita Hitam
76
Masuk Perangkap
77
Jangan Lihat Aku
78
Keras Kepala
79
Misterius
80
Kejujuran Saat Terlelap
81
Bukan Perceraian
82
Testpack!
83
Sandera
84
Pengampunan
85
Syndrome Hamil Sympatik
86
Ekstra Sabar
87
Terang Dalam Gelapku (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!