Arya And Azhest
Hai Pembaca. Namaku Arya. Radithya Arya. Masih kelas delapan SMP. Tinggi badan sekitar seratus enam puluh cm. Berat badannya sekitar empat puluh lima sampai lima puluh kilo. Rambut
pendek sedikit panjang, dan rapi sedikit berantakan. Aku punya adik satu dan dia perempuan. Namanya Radithya Kara. Rambutnya panjang. Kurus dan sedikit tinggi. Kara masih kelas enam. Tapi dia sudah sering ikut lomba Internasional dan medalinya sudah berjejer rapi di kamarnya. Dia sedikit tomboy. Dia suka main tembak-tembakan. Padahal aku saja tidak suka. Tapi memang merepotkan punya adik perempuan tomboy. Kelakuannya mungkin sedikit mirip laki-laki, tapi semua cowok di kelasnya melamun ngeliatin Kara pas ujian. lumayan juga tuh…
Aku dan Kara tinggal berdua di rumah. Orang tua kami bekerja di luar kota. Pulang ke rumah sebulan sekali. Aku dan Kara sudah terbiasa sendiri. Kami punya tugas yang harus diselesaikan masing masing. Tugasku merapikan rumah dan tugas Kara yang memasak. Sekolah kami masih satu kompleks dan tidak jauh dari rumah, jadi kami selalu naik sepeda ke sekolah.
“Kakak… Ayo berangkat!!Nanti kita terlambat lho,”kata Kara dari luar. Padahal aku baru mandi sudah disuruh berangkat.
“iya iya,bentar lagi deh,” jawabku dari dalam.
Setengah jam kemudian kami berangkat. Padahal masih jam enam tapi dia khawatir terlambat? Benar-benar murid teladan deh…
Setelah sekitar lima belas menit kami bersepeda, kami sampai ke sekolah. Sekolahnya luas. Ada beberapa bangunan. Diantaranya bangunan SD, bangunan SMP, bangunan SMA, bangunan SMK, banguan khusus untuk ekstrakulikuler, bahkan ada gedung olahraga nya juga. Benar-benar lengkap dan luas. Aku dan Kara berpisah di tempat parkir. Bangunan SMP ada di paling belakang, jadi perlu waktu untuk sampai kesana. Setelah lima menit
dari tempat parkir, aku sampai di gedung SMP. Ada empat lantai. Lantai pertama untuk guru. Lantai kedua untuk kelas Sembilan. Lantai tiga untuk kelas
delapan. Dan lantai paling atas untuk murid baru di kelas tujuh.
Sampai di gedung sudah banyak murid yang sampai. Mereka pergi jalan-jalan ke luar. Aku tidak suka dengan keramaian. Bisa dibilang aku sedikit Antisosial. Kelasku berada di ujung lantai tiga. Kelas 8-A. Hanya ada sekitar dua puluh murid disini. Isinya adalah murid standar olimpiade dan murid yang berbakat.
Aku masuk kelas. Ada beberapa anak yang lebih suka di kelas daripada pergi keluar. Kursiku di pojok paling belakang. Dekat jendela. Itu adalah tempat terbaik menurutku. Pelajaran pertama dimulai pukul setengah delapan dan guru masuk kelas pukul tujuh. Sekarang masih pukul setengah tujuh. Terlalu lama untukku menunggu selama setengah jam.
Setelah setengah tahun aku menunggu... Bukan, maksudku setengah jam aku menunggu, akhirnya dimulai juga. Wali kelas kami adalah Pak Anton Si Jenius. Semua guru di sekolah ini pasti punya julukan masing-masing yang sudah disetujui para guru dan siswa nya.
Setelah setengah jam pendahuluan kami memulai pelajaran pertama yaitu matematika bersama Pak Anton.
“Baik semuanya…Hari ini kita ujian Matematika.”
Aku tidak belajar tadi malam.Sibuk nonton anime. Aku wibu sih…Belum banyak yang ditonton tapi aku sudah mulai menyukai anime. Awalnya aku tidah tertarik dengan anime. Tapi Higa memberi tahuku dan aku mulai menontonnya.Higa adalah salah satu temanku. Tepatnya satu-satunya temanku. Matematika adalah mata pelajaran kesukaanku jadi aku sudah terbiasa dengan soal matematika. Karena nilai-nilaiku terlalu sempurna, semua guru yang ada di sekolah selalu menanyakan sesuatu saat hendak ujian.
“Baiklah,dalam ujian kali ini siapa yang akan mengalahkan nilai Arya? Jujur bapak sudah lelah melihat nilainya yang selalu sempurna,”kata pak Anton.
Anda terlalu jujur...yah itulah pertanyaan yang selalu dikatakan semua guru saat hendak ujian. Setelah habis kalimatnya beberapa siswa angkat tangan, termasuk Higa. Katanya dia sudah belajar semalaman hanya untuk mengalahkan nilaiku.
“Baguslah…Kerjakan ujiannya dengan jujur…Kumpulkan lembar jawabnya satu jam lagi!”kata Pak Anton sambil membagi lembar jawab. Setelah lembar jawab dan soalnya terbagi semua kami
membuka soal. Banyak anak yang terkejut. Jujur aku juga sedikit kaget. Pak Anton memang ingin nilaiku dikalahkan tapi dia tetap adil.Dia selalu memberikan soal standar olimpiade setidaknya dua atau tiga soal. Aku melihat kearah Higa. Dia terlihat sangat optimis. Setelah meilhatnya aku jadi tembah semangat untuk mengerjakan soal. Aku mengerjakannya dengan cepat dan juga teliti, tidak seperti orang yang menulis cerita ini…
Dalam waktu empat puluh lima menit aku selesai mengerjakan soalnya. Aku memeriksanya kembali dan sudah kupastikan kalua jawabannya benar semua. Sebenarnya ada satu soal yag aku belum bisa. Tapi aku mengerjakannnya dengan logikaku sendiri. Jadi lebih optimis mengerjakannya.
Setelah menunggu selama seperempat tahun…Bukan,maksudku seperempat jam. Aku mengumpulkan lembar jawabku kepada Pak Anton. “Baiklah bapak akan mengumumkan hasilnya besok,”kata Pak Anton sambal meninggalkan kelas. Pelajaran selanjutnya berjalan lancar. Dan
sekolah usai pukul empat sore. Aku menuju tempat parkir sendirian. Kemudian aku mengambil sepedaku. Aku segera pergi menuju gerbang sekolah. Setibanya disana, aku melihat Kara sudah menungguku.
“Dasar kak…Lama sekali…Biar kutebak, kau tidur dikelas lagi yaa!?”tanyanya.
“Enak saja. Seharusnya kamu belum lama disini. Seharusnya SD selesai pukul tiga lebih lima puluh. Untuk mangambil sepeda kamu butuh wakt sepuluh menit dan sampai ke sini kamu butuh waktu sepuluh menit juga karena terlalu asyik mengobrol dengan teman-temanmu. Dan sekarang masih pukul empat lebih lima belas. Kira-kira baru lima menit kamu disini, jadi belum bias dibilang lama.”
“iya deh kakak memang jago berhitung.bYah…lupakan. Hari ini ayah dan ibu pulang lho,”Ujar Kara. Kamipun pulang bersama. Sekitar lima belas menit kemudian kami sampai di rumah. Sampai di rumah aku berbaring sebentar. Setelah sekiranya lelahku hilang aku bergegas mandi. Aku tidak membutuhkan waktu lama untuk selesai mandi, tidak seperti Kara. Dia mandi selama SATU JAM. Sungguh lama... Bahkan aku pernah ketiduran di sofa sambil menunggunya selesai mandi. Tapi kali ini aku sungguh beruntung. Dia masih sibuk menonton drakor di depan televisi, jadi aku tidak perlu menunggu satu jam. Setelah aku selesai mandi aku kembali ke kamar dan duduk di kursi. Kemudian membuka laptop dan mencari judul anime. Aku lebih menyukai genre fantasy dan adventure daripada genre yang lain sih... Aku selalu berharap ingin meninggalkan kehidupan yang bosan ini dan pergi ke dunia yang penuh Imajinasi dan keajaiban. Aku menonton sekitar dua atau tiga episode saja. Kemudian aku berbaring lagi di kasur. Tak terasa aku ketiduran dan aku bermimpi. Bukan mimpi biasa, melainkan mimpi tentang dunia yang aku damba-dambakan. Tapi suatu masalah datang.
Mimpi terindah sekaligus Mimpi terburuk. Mimpi yang menyangkut tentang Ayah ?!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
zahara
lari Ada wibu 😂😂canda
2021-07-18
0
Yoga Yoga
Kucing
2021-07-01
0
M.A.I
bagus banget, tapi ada salah huruf di beberapa kata, jadinya lucu
2021-06-20
0