Rere baru saja tiba dikantor setelah seharian mempresentasikan produk ke instansi dan perumahan warga,, Rere ingin segera merevisi laporan penjualan yg sempat bermasalah dan segera mengumpulkan berkas itu ke sekretaris Grecia.
Grecia adalah sekretaris cantik pak Presdir,,tubuhnya yg tinggi semampai berambut panjang,berlesung pipi membuatnya terlihat menawan,,apalagi dia selalu memakai dress diatas lutut dgn balutan blazer membuatnya semakin terlihat elegant.
Grecia selalu bersikap ramah dan profesional,,dia juga mampu mengendalikan suasana saat pak Deven tengah mengamuk,, selain Grecia,, ada Reza supir pribadi sekaligus tangan kanan Deven,, Reza juga termasuk orang yg cerdas dan cekatan,, hampir semua pekerjaan Deven ditanganinya dgn baik,,
Sepertinya Deven dan Reza memang cocok,,sama sama gila pekerjaan, cerdas dgn skill tingkat dewa,,otak jeli sigap menyelesaikan apapun masalah dgn cepat, tapi Reza lebih terlihat ramah dan bersahabat,,wajahnya juga tak kalah tampan,,hanya saja lebih kalah mapan,,
"coba aja pak Presdir itu pak Reza,, aku akan sangat semangat bekerja,,udah ganteng,,ramah,,baik,,murah senyum lagi..." gumam Rere dgn pikirannya sendiri.
"Rere di panggil pak Deven keruangannya.." Grecia menghampiri Rere
" aduhhh apa lagi sihh,,laporannya kan baru diperbaiki..." protes Rere dalam hati
" Ee... laporannya baru aja mau saya revisi bu saya baru aja kembali dari lapangan.." sahut Rere sedikit minta pemakluman.
" Saya kurang tau kalo itu intinya kamu suruh menghadap keruangannya sekarang.." jelas Grecia,, Rere mendengus kesal,, dgn langkah terpaksa dia berjalan menuju ruangan presdir.
" Permisi pak..." Rere membuka pintu penuh hormat,, Orang diruangan itu hanya diam,,matanya tetap focus pada layar laptop di meja kerjanya.
" Maaf pak laporan nya baru saya revisi saya baru aja pulang dari lapangan..." ujar Rere
" Kenapa kerjamu itu lelet sekali..." potong Deven judes
Rere terperangah,,ingin rasanya mengumpat
" maaf pak,,saya bukan robot yg harus kerja 24 jam.." protes Rere ketus
" Kalo gitu kenapa nggak minta lembur,,saya bisa menggaji kerja lembur kamu itu..." bentak Deven menyudutkan Rere,,
" Siap pak saya salah..." Rere menunduk,, itu adalah kode etik yg diterapkan di kantor Deven,,boss selalu benar,,apapun yg disampaikan boss adalah benar,,karyawan dilarang membantah.
" Bagus kamu sadar..." Deven mencibir.
" Ohh Tuhan kenapa makhluk tak berperasaan ini harus jadi boss ku,, ingin rasanya ku porak porandakan rambut klimisnya itu,, tanganku gatel..." gerutu Rere pelan,, yg masih terdengar oleh empu nya.
" Kamu mau membantahku????" Umpat Deven yg membuat Rere kaget
" A.. eee... ng..nggak pak boss.." sahut Rere gugup,,
Deven bangkit dari tempat duduknya,,berjalan mendekati Rere,,Rere mundur selangkah demi langkah bersamaan dgn langkah Deven yg semakin mendekat
Rere terus mundur hingga langkahnya terpentok sofa diruangan Deven,,karena sangking takutnya tubuhnya terjatuh ke sofa,,
Deven membungkukkan tubuhnya mengayun tepat diatas tubuh Rere,, tubuh Mereka sangat dekat,,mata mereka bertemu,,lagi lagi Rere dibuat lumer dgn tatapan mata Deven,, meskipun mata itu begitu tajam menatap namun seolah terasa begitu hangat bagi Rere,,jantungnya kembali berdetak hebat,,rasanya ia takut untuk bernafas,,
Deven menatap Rere,, tanpa sadar ia terkesima dengan wajah Rere yg manis,, bulu matanya lentik bibirnya basah merah merona,,seperti buah chery,,
" Aku paling benci dibantah,, aku juga tdk suka karyawan yg suka mengumpatku dibelakang,," ucap Deven pelan,,nafasnya begitu hangat terasa diwajah Rere,, Deven melihat muka Rere yg panik dan merona,,
" Apa baru pertama kali ini ada laki laki yg sedekat ini dgn mu,,hingga wajah mu se kaku itu...????"
Rere hanya diam,,berusaha mendorong tubuh Deven menjauh darinya. Namun Deven mencengkal tangan Rere membuat Deven semakin berkuasa diatas kungkungannya.
Entah kenapa Deven tertarik untuk mengerjai Rere yg terlihat semakin panik,, ada senyum kelicikan terpampang dibibirnya,,
" Pak Deven lepasin saya,,atau saya akan teriak biar semua orang tau nya bapak mau mencabuli saya..." ancam Rere karena posisinya semakin terdesak,, Deven tertawa lirih,,
" Apa kamu yakin mereka akan berani menghakimiku??? justru mereka akan berfikir kamu sudah menggodaku..." ejek Deven
" Kenapa bapak ini suka sekali memaksa orang lain..."
" Aku tdk memaksa tapi memang aku berkuasa..."
Rasanya ingin sekali Rere mengulek ulek wajah tampan Deven,,geram,,jengkel dan gemes,, Deven tersenyum penuh kemenangan melihat Rere yg terpaksa mengalah.
" Gimana masih berani melawanku..???" tawar Deven sambil menaikkan alis nya sebelah
" Berantem aja ayo boss..." dengus Rere kesal
Deven menatap wajah Rere dia terlihat lebih sexy saat marah.
Tliiiiliiitttt tliiiliiittt
Bunyi ponsel Deven membebaskan cengkalan tangan Deven dari Rere,,Rere mengambil kesempatan melepaskan diri saat Deven sibuk merogoh posel disaku celananya.
" Hallo... iya masuk lah..."
Rere masih sempat mendengar sekilas jawaban Deven di telpon,, dia segera kabur keluar ruangan takut disergap lagi yg membuat dia kena serangan jantung. Deven menatap punggung Rere yg semakin menjauh,, bibir nya menyungging senyum lucu melihat tingkah Rere tadi.
Rere berlarian kecil menuju meja kerjanya,,karena dia terlalu focus menoleh kebelakang takut ada yg manggil lagi,,Rere menabrak seorang wanita cantik anggun bah Artis internasional yg berjalan berlenggak lenggok menuju ruangan Deven
Bruuuugggghhh
" Heyyy stupid you...!!! nggak punya mata ya...!!!" bentak Wanita itu marah
Rere nyengir
" ssory nona... saya tdk sengaja.." sahut Rere menundukan kepala
Tatapan wanita itu sinis cenderung meremehkan,,dia menggibas gibaskan bajunya dgn tangan,,seperti baru saja ada kuman yg menempel.
" ahhh rusak ini penampilanku..." gerutunya
Rere hanya menatapnya,,wanita angkuh ini adalah Qiu zueng,, seorang gadist keturunan Cinnes yg angkuh,, kabar berita nya dia sering datang ke kantor Deven untuk memikat hati Deven,, Qiu sudah sangat lama jatuh hati pada Deven, namun lagi lagi Deven adalah laki laki jutek yg super dingin,,entah hatinya terbuat dari apa hingga seperti batu es gitu.
Qiu Zueng berlalu meninggalkan Rere yg begitu terkesima dgn kecantikan nya,,wajah asia nya sangat terlihat manis,, sungguh nyaris sempurna.
" Ihhh ngapain si itu si mata sipit pakai kesini segala,,mau nggodain pak Deven..." cibir Mia judes,, Mia memang sering tebar pesona dihadapan Deven,,dia seperti menaruh hati pada bos tampan itu,, Rere hanya melengos berlalu kembali ke meja kerjanya.
" lama banget Re diruangan pak Deven,,ngapain aja.." tanya Candy menghampiri Rere yg baru kembali di meja nya.
" Main ludoking" sahut Rere cuek,, Candy mengerut manyun,,Rere melirik sahabatnya cekikikan
" Ckckck gitu aja ngambek Cand.." decak Rere
" Gua takutnya elu habis disemprot habis habisan atau habis dihukum sesuatu..." rungut Candy,,
Rere tiba tiba mengingat adegan tadi,, saat Deven mengungkungnya dibawah tubuhnya. jantung Rere kembali berdegup kencang.
" ahhh sepertinya aku harus priksa jantung,,takut aku kena serangan jantung..." gumamnya.
" Re... kok bengong sihh..." Candy merengut
" Heheheee gua lagi kesel aja sama perlakuan boss jutek itu,, rasanya pengen ku unyel unyel muka nya... ucapannya ga setampan wajahnya..." sahut Rere
" Jadi elu mengakui kan kalau dia tampan..??" Ejek Candy
Rere hanya mendelik kearah Candy yg disambut tawa riang dari Candy.
Suasana kembali mencair,,Rere kembali focus menyusun laporan,,takut di kerjai boss nya lagi.
Happy Reading
Gimana kisah Rere dan Deven,, makin seru bukan????
Ikuti terus kisah mereka
Author juga minta Vote,,like dan Komen
Terimakasih
***♥️***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Yayu Laras
visual donk
biar tambah seru
2022-04-30
0
Adeirmalubis
seru
entar juga bucin
2022-01-26
0
lucy
lanjut
2021-08-27
0