Hari hari yg dilewati masih begitu saja,, masih dgn Deven yg dingin dan jutek,,
Dan Rere nggak mau ambil pusing,
Hari ini Rere disibukan dgn tugas lapangan yg lumayan menghabiskan tenaganya,,promosi ke tiap rumah yg ada di pelosok,,selain perjalannan yg jauh,medan dan tata letak rumah cukup membuat nafas ngos ngosan,,gimana nggak,,layaknya permainan roller coaster naik turun lewati lembah hahaha jadi kaya ninja hatori nih
Rere berusaha mengatur nafasnya merilekskan tubuhnya dgn bersandar di kursi kerja nya,, rupanya Candy belum menyekesaikan tugas nya jadi blm balik ke kantor.
" Uuhhh baby kamu sweet bgt sihhh...." sebuah suara manja dari seorang wanita membuyarkan pikiran Rere,, Qiu sedang bergelayut manja di lengan Deven,,mereka berjalan beriringan keluar kantor
" Thanks kamu selalu ngertiin aku,,nurutin semua mau aku,," lanjut Qiu lagi,, Deven tersenyum lebar senyum yg menggambarkan sebuah kepuasan atas pujian
Rere menatapnya dgn tajam,,secerca perasaan ngilu menyergap hatinya,,lebih kaya sebel,,marah dan nggak suka,,apa ini yg namanya cemburu??? lantas atas dasar apa dia harus cemburu pada Deven.
Deven sengaja membiarkan Qiu bergelayut manja didepan Rere,
"Ahh Rere sehabis aku pulang keluar sama nona Qiu tolong berikan laporan kerja lapanganmu di ruanganku..." titah Deven,,tatapannya seolah tatapan mengejek menang,,Rere hanya membalas tatapannya dgn malas,,Deven tersenyum
lalu berlalu meninggalkan kantor
"katanya mau belajar mengenal satu sama lain,,belajar menerima tapi masih aja nanggepin si Cina loleng itu,,masih mau jalan berdua,,dasar boss nggak berakhlak..." Rere ngedumel,,
Ada perasaan nggak rela melihat Deven pergi dgn wanita lain,,namun cepat di sangkal nya,, mengharapkan sesuatu yg terasa berat hanya akan menjadi beban tersendiri,,hanya akan menguras pikiran,,membelenggu hati dan melukai rasa.
***
thoookk toookk toookkk
"Permisi pak..." Rere masuk keruangan Deven dgn pelan,,wajahnya ditekuk asam,,Deven menatapnya dgn senyum yg sulit diartikan
" Misi pak bos mau nganter berkas laporan hari ini..."
Deven meraih berkas laporan dari tangan Rere,,ditatap Rere sekilas lalu membuka tiap lembar laporan yg dibuat Rere.
" Apa kamu nggak suka liat aku jalan sama Qiu..." tanya Deven tiba tiba
" Apa hak saya nggak suka,,dia kan temen deket boss,, suka suka bos donk,, bos kan selalu benar..." sahut Rere judes
" Jadi kamu nggak keberatan kalo aku jalan sama Qiu...????"
Rere menelan ludah,,seperti blm menyadari arah pembicaraan Deven kali ini
" Maaf pak tolong tanda tangani laporan itu,,saya masih banyak tugas..." sahut Rere cepat
" Kenapa kamu berani nyuruh saya...????"
Rere menghela nafas panjang
" maaf pak boss bukan mau nyuruh,,cuman mengingatkan..."
" Saya sedang bertanya,,tolong dijawab...!!!!!"Deven berbicara tegas,,
Rere memejamkan matanya sebentar
" kalo aku marah terus kamu mau gimana??? nggak bakal peduli kan...??" sahut Rere dingin
Deven menatap Rere tajam
" Aku juga nggak tau aku ini dianggap apa sama boss,,jadi aku rasa aku tidak ada hak untuk suka atau tdk suka..." Rere meraih lembar laporan ditangan Deven langsung dibawanya keluar
" Aku nggak suka kamu jalan sama cowok itu..." Ucapan Deven membuat langkah Rere terhenti,,Rere menoleh menatap Deven tajam
" Kamu sengaja menghindari fitting baju kemarin dgn beralasan tersinggung dgn ucapanku,sedang dibelakangku kamu dekat dgn cowok itu..." lanjutnya
" Kenapa??? Dia temenku..." Rere judes
" Temen....!!!!!" Deven berjalan mendekati Rere,,wajahnya datar namun sedikit bikin menciut nyali Rere
" Temen kok pegang pipi pegang tangan..." Dengus Deven mendecak sebal
" Terus apa hubungan kamu dgn si Cina Qiu...kemana mana gandengan tangan,,mesra,,panggil sayang...itu apa??? TTM...!!!!!" balas Rere
" Kamu cemburu...???" Deven langsung meraih tangan Rere,,diarahkan ke pundak dan pinggangnya,,sedang tangannya melingkari pinggang Rere,, Rere sedikit gugup dgn posisi sedekat ini dgn Deven.
" Cemburu???? aku sama sekali nggak ada cemburu dgn itu,, aku hanya menanyakan seperti apa yg pak boss tanyakan padaku..." sahut Rere mencoba memberanikan diri menatap Deven,,padahal hatinya sebenernya gugup tak menentu.
" Kenapa kamu gugup...???" tanya Deven yg merasa tangan Rere dingin
" S..siapa yg ..gu..gugup???" Rere pura pura tenang,,
" Kenapa tangan mu dingin..???"
" Aku hanya blm terbiasa sedekat ini dgn cowok...,,Beda sama pak boss yg udah biasa gandeng cwek sana sini..." jawab Rere ketus
" Belum terbiasa sedekat ini tapi pegangan tangan,pegang pipi jalan berduaan itu udah biasa kan sama cwok itu,, apa hubunganmu dgn nya..." Deven kembali memperjelas pertanyaannya,, sepertinya dua orang ini sama sama di bakar api Cemburu.
" Aku nggak berlebihan sepertimu,,yg nyaman aja tuh digelayuti cwek didepan umum..."
" Iya Qiu emang suka padaku,,bahkan terang terangan dia mengungkapkan cinta nya padaku,, tapi aku tdk meresponnya,,aku hanya malas saja berdebat dgnnya karena dia terlalu ribet dan memusingkan jadi ku turuti saja apa maunya..."
" Bodoooo.....!!!!"Rere mendorong tubuh Deven berusaha keluar ruangan
Namun tarikan Deven membuat tubuhnya terhuyung jatuh kepelukan Deven,, Deven langsung menangkap tubuh Rere,,dipeluknya erat,,saat ini yg ada dipikirannya hanya tdk mau Rere bersama orang lain.
Didekap nya erat tubuh Rere, seolah mengisyaratkan sesuatu.
Maaf guys baru aploud soalnya author baru pindahan jadi rada sibuk hehehee
Sebagian memang ada kata yang author revisi, karena ada beberapa teman readers yang kurang nyaman dengan panggilan untuk nona Qiu
Semoga pilihan panggilan ini tidak terkesan keki ya...
Selamat menikmati kembali,,ikuti terus kisah perjalanan cinta Rere dan Deven,,semoga makin bikin greget
***♥️****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Pesek Gitank
cemburu bilang bos g usah gengsi
2021-08-07
0
shari althafunnisa
visualnya blm ada y?
2021-07-30
0
erna buggel
mulai saling cemburu nich, knp masih jual mahal menyatakan cinta mu pak bos..
2021-07-26
1