Seharian ini Rere sangat disibukkan dgn pekerjaan kantor,,dia ingin segera menyelesaikan tugas nya agar bisa ijin pulang lebih awal,,
Deven sejak pagi terlihat lebih diam dan merengut,,bahkan dia sama sekali tdk keluar dari ruangannya
sedikit aman dan lega buat para karyawan,setidak nya mereka tdk mendengar omelan dan treakan Deven yg memarahi karyawannya,
Rere mendekat ke meja Grecia mengumpulkan data penjualannya
" Bu saya mau mengumpulkan berkas penjualan saya,,..." kata Rere ramah,,sesekali dia mencuri lirikan ke ruangan Deven,,serasa ada yg berbeda,,Rere jadi sedikit kepo,, ada sesuatu yg membuat Deven malas mengomel.
Grecia menerima tumpukan berkas Rere dgn ramah,,
" Setelah ini saya mohon pamit buk,,saya ada urusan keluarga..." Rere meminta ijin
" Ohhh iya kalo tugas mu sudah selesai bisa langsung pulang" Grecia mempersilahkan
Rere mengangguk dan berterimakasih,, sekali lagi dia melongok ke ruang Deven,,laki laki jutek itu terlihat diam merengut,,
" bagus lah lagi galau kayaknya dia jadinya nggak ngomel ngomel,,sering sering aja galau kan nggak hobby marah jadinya..." batin Rere mengomentari bossnya.Rere bergegas pulang,,Candy hari ini harus pulang sendiri naik taksi.
Tak lama kemudian,,Deven melirik jarum jam ditangannya,,di ponsel pesan masuk dari daddy nya sudah bunyi dari sejak tadi,, dengan langkah berat dan terpaksa Deven keluar ruangannya dan bergegas menuju restoran yg sudah diberi tahu daddy nya.
Di Restoran xxxx
Rere begitu turun dari motornya langsung disambut oleh Om Hendro yg sudah menunggu nya sejak tadi
" Ommm..." sapa Rere sambil mencium tangan
" Kamu bawa baju ganti kan????" tanya Om Hendro yg melihat Rere masih memakai baju kantor,, Rere mengangguk
" Cepat ganti pakaianmu,,sudah ditunggu teman ayah mu..." printah Om Hendro,,Rere bergegas ke toilet untuk berganti pakaian
Celana jeans hitam dgn kaus putih dibalut dgn blazer hitam,, Rere merapikan rambutnya,,dibiarkan tergerai hanya dijepit sebelah memamerkan telinganya yg sebelah kanan,,dia memakai anting mutiara dan sedikit mengoles gincu berwarna peace dibibirnya,, riasan dan baju sederhana tdk mengurangi kecantikan Rere sedikitpun.
Setelah dirasa cukup Rere kembali menemui om nya.
" Ahh ini pak Williyam Rere anak Mas Hanung..." Om Hendro memperkenalkan Rere pada seorang laki laki paruh baya yg terlihat sangat elegant dan berkelas,,wajah tampannya tdk surut meskipun sudah berumur,,senyum dan tatap matanya seolah mengingatkan Rere pada seseorang namun Rere sedikit lupa.
" Hallo om.." Rere menyambut sambil mencium tangan pak Williyam
" Ahh Rey sudah besar kau rupanya,, you are so pretty girls..." puji pak Williyam yg membuat Rere tersipu malu.
" Thank you om..." sahut Rere ramah.
" Did you forget me??? i was your father's best friend..." tanya pak Williyam
" Ingat sedikit om,,mungkin karena sudah lama nggak ketemu.." sahut Rere
" Ahh bisa jadi,, jika aku mungkin ketemu dgn mu dijalan aku tdk akan mengenali mu bahwa kau anak Hanung..."
Mereka tertawa hangat
" So... maksud pertemuan kita ini adalah,,saya mau membahas mengenai perjanjian saya dgn ayahmu dulu..." pak Williya mengutarakan maksud dan tujuannya.
" Dulu Hanung dan saya sudah sepakat jika akan menjodohkan anak tunggal kita setelah mereka dewasa..." lanjutnya
Rere terbelalak kaget,,
" perjodohan????" tanya Rere dgn kaget
" Om ini sudah jaman modern masih musim apa dijodohin,,lagian Rere blm mau nikah Rere masih mau kuliah ...." protes Rere nerocos,,hatinya sangat panik
Pak Williyam tersenyum.
" Om harap kamu tdk menentang keinginan ayah mu...karena janji adalah hutang..." om Hendro menyela,,melihat reaksi Rere yg membantah.
" Tapi om umur Rere aja baru 19 tahun..."
Rerr masih terus protes
" Om yakin pelan pelan kamu akan menyukai My son,, tidak harus buru buru menikah,,kalian saling mengenal dulu..."
" Ta..tapiii...." Belum selesai Rere berbicara seseorang datang diantara mereka,,
" Dad..." sapanya sambil berjalan mendekat
" Ahhh itu My son sudah datang..." pak Williyam tersenyum senang menyambut kedatangan anaknya.
Rere kaget bukan kepalang melihat siapa yg datang, "My son" yg dimaksud om Williyam,, begitupun dengan Deven,, dia sedikit bingung melihat Rere duduk disitu dgn tatapan kaget.
"alamakkkk sempit sekali dunia ini....kenapa harus boss jutek ini yg dijodohkan dgn ku???" Gerutu Rere dalam hati,, lidah nya berubah kelu,, napasnya tak terkendali sangking kaget
" Son kenalkan ini Om Hendro adik almarhum teman daddy,,..." Om Williyam memperkenalkan tamunya ke Deven,, Deven menyalami dgn sopan sambil tersenyum
" Dan ini Rere anak om Hanung teman daddy yg daddy maksud..."
Gllleeekkkkk
Deven tertegun,,tatapannya mengedung tajam menatap Rere,,
" Dia dadd????" tuding Deven pada Rere
" Astaga Daddy,, serius dia yg mau dijodohkan dgn Dav...???"
Daddy mengangguk,, Deven membuang nafasnya kasar,,mengerutkan rahang nya menahan sebel,, Rere melirik sinis bibirnya diangkat sebelah
" biasa aja kali,,, siapa juga yg sudi dijodohin cowok kiler,,egois,,jutek dan nyebelin kek kamu..." Rere kembali mengumpat dlm hati.
" Serius dad harus dia banget,,nggak yg lain aja..." Deven protes
" Why son???? Rere adalah gadis yg baik,,pekerja keras,, mandiri dan good attitude..." puji pak Williyam meyakinkan
" You know daddy???? she is My employees in the office...kerjaan nya ga ada yg beres,,suka ngebantah dan tdk bisa bertanggungjawab dgn tugas nya..." Deven mengumpati Rere
" Lohhh kalian sudah saling kenal???" tanya Om Hendro dgn nada senang
" Om Hendro om Williyam pleaseee jangan boss jutek ini ya,,Rere mohon..." Rere protes dgn wajah memelas
" Dia itu nyebelinnya gak ketulungan, hobby nya marah kayak mau makan orang... bisa mati kriting kalau nikah sama dia..." cerocosnya
Pak Williyam kembali tertawa melihat ekspresi penolakan dari kedua bocah itu.
" Kalian hanya belum saling mengenal lebih dekat saja Son,, jadi hanya sebatas kenal antara boss dan karyawan,,..." Pak Williyam mencoba memberi pengertian
" Dan keputusan daddy tdk bisa kalian ganggu gugat,,ini sudah menjadi janji daddy dgn ayahmu Re,, jadi tolong terima perjodohan ini,, daddy yakin kalian akan menjadi pasangan yg serasi,,...."
Deven mendengus kesal,, tatapannya seolah mengintimidasi Rere,, Rere meliriknya judes,,sungguh tak bisa dibayangkan hidup dgn laki laki dingin yg melebihi es dikutub
apa hidupnya nggak akan kaku
" Arghhhh sialll..." umpat Rere pelan.
Akhirnya mereka pasrah menerima perjodohan ini,,meskipun hati mereka tdk ikhlas,, Rere diam dan segera menghabiskan makanan di piringnya,,sedang Deven makan dgn malas,, hanya di potong potong tanpa di suapkan kemulutnya.
Pak Williyam merogoh kotak berwarna merah dari saku jas nya.
" Daddy minta kamu menyematkan cincin ini dijari Rere,,begitupun Rere sebaliknya..." perintah pak Williyam
" Dadd... Dev belum siap kalau langsung sekarang..." Deven mencoba mengelak
" Hanya menyematkan cincin Dev,,supaya kalian tau kalian saling memiliki,,dan tdk bisa bermain main dgn perjodohan ini..."
Deven merengut dgn sejuta kekesalannya,, Om Hendro memberi kode pada Rere untuk bertukar posisi duduk agar Rere duduk disebelah Deven,, Rere beringsut pelan
Deven meraih tangan Rere kasar
" Elu seneng dgn perjodohan ini kan??? jgn harap gua setuju dgn kekonyolan ini..." bisik Deven dgn ketus
" Adduuuuhhh maaf ya pak Presdir yg kepedean,, gua lebih ogah harus nikah dgn cowok jutek seperti anda,,,kalo tau elu yg dijodohkan dgn gua mendingan gua kabur..." balas Rere jutek
" Terus kenapa elu nggak kabur sejak tadi...??"
cegat Deen
" Karena gua nggak tau kalau itu elu,,gua pikir yg bakal dijodohin adalah cwok yg baik,,ramah,,perhatian,,penyayang,,bukan boss killer.."
" ayoo Dev come on..." printah pak Williyam
Dengan terpaksa Deven melingkarkan cincin dijari manis Rere begitupun sebaliknya.
Rere cepat melepas pegangan tangan Deven,,rasanya dia ingin cepat cepat menjauh dari laki laki itu.
Setelah tukar cincin pertemuan sore ini telah selesai,,mereka langsung bergegas pulang,, tadinya Om Williyam memerintahkan Deven untuk mengantar Rere namun cepat Rere menolaknya dgn alasan dia mau pulang dgn motornya,, Deven sangat bersyukur karena dia sangat enggan untuk lebih lama berdekatan dgn Rere.
Acara pengenalan perjodohan selesai meninggalkan hati yg masih belum terima dgn pillihan dan janji yg terlanjur dibuat oleh orangtua masing masing
Sungguh ini hall yg sangat kuno dilakukan di era millenial seperti sekarang,, masih dgn menggunakan perjodohan dgn dalih janji dgn sahabat lama.
Ahhh sudah lah,,ikuti saja....batin mereka pasrah
Bersambung ~
Bagaimana kelanjutan cerita Rere dan Deven??? masih asyik kan tidak menjenuhkan??
Bantu like komen dan vote ya Readers
Author sangat ngarep suport kalian,,biar makin semangat....
Happy Reading
***♥️***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Arbellbela
kyanya ada bau " ke komedian ni bkalan aq reban terus ini mah smbil kitiwi megangin Peru 😁😁
2023-01-05
0
ʚHernYuntaɞ
sepertinya makin seru nih😅
2022-01-06
0
Euis Jubaedah
oooh oke perkenalan d mulai dari sekarang...
2021-08-30
0