Qiu Zueng membuka pintu tanpa mengetuknya,
Deven berdiri di tepi jendela kaca,,menatap pemandangan luar,,,hamparan seluruh inci kota terpampang disana,,dari apartemen yg menjulang,,gedung tinggi,, tower atau pun perumahan warga,,disudut jauh terlihat gunung yg samar tertutup asap pabrik dan polusi,,
Ruang kerja Deven terletak di lantai paling atas,,jadi wajar saja jika pemandangan luar akan terlihat jelas dari jendela kacanya.
Qiu langsung memeluk tubuh tegap Deven dari belakang,,membenamkan kepalanya dgn nyaman,,Deven tetap diam tak bergeming.
" Honey I miss u..." ucap nya lirih dgn nada manja,,
" Gimana kabarmu???" balas Deven datar
" Fine honey apa lagi setelah ketemu kamu..." Qiu merekah senyum bergelayut manja di tangan Deven,,
" Kamu tau Han,,aku boring bgt selama liburan nahan kangen sama kamu,,kenapa si kamu nggak pernah mau angkat telpon atau balas chat aku..." Qiu merengut
" Aku sibuk..."
" Kamu udah lunch...??? kita keluar yuk..." ajak Qiu lagi,,
Deven ingin sekali menolak namun rasanya hanya akan menambah drama baru yg membuatnya pusing,, akhirnya dia menyetujui ajakan Qiu lagi pula hari ini tdk ada jadwal meeting apapun,,
Deven menyempatkan menghubungi Reza untuk menghandle semua aktivitas kantor,,sementara dirinya mengikuti ajakan Qiu,,berjalan keluar kantor dgn bergandengan.
Semua mata menyaksikan mereka,,sepasang laki laki perempuan yg serasi,,sama sama dari kalangan konglongmerat,, sama sama berpendidikan tinggi,, lulusan luar negri,,dan sama sama blasteran.
Mia mencibir jellouse melihat mereka,,matanya memicing menahan geram
Rere cuek hanya sesekali melirik,, Deven sengaja berjalan lambat pas didepan meja Rere,,sambil sesekali melirik ke gadis itu,,
Rasanya Deven ingin melihat Rere jellouse seperti karyawan yg lain,,tapi peduli amat bagi Rere,,sama sekali tdk berpengaruh baginya.
***
Rere pulang sedikit terlambat dari biasanya,, Dia memarkirkan motornya di garansi menyusun rapi berjajar dgn anak kos lain,,
Yeeahhh
Rere tinggal seorang diri di kos yg berukuran tdk terlalu besar,,hanya ada 1 ranjang tidur, 1 lemari pakaian 1 meja rias dan kamar mandi dalam,,semenjak kedua orang tua Rere meninggal Rere lebih memilih hidup mandiri,Setelah lulus SMA dia berinisiatif mengumpulkan uang untuk biaya kuliah dgn bekerja sebagai Marketing eksekutive di sebuah perusahaan besar milik Deven.
Ayah Rere adalah seorang pengusaha percetakan buku,,dulu pernah berada di titik kejayaan,,namun setelah ayah sering sakit sakitan,,usahanya jadi menurun,,akhirnya di ambil alih oleh Om Hendro adik kandung Ayah. Sebenarnya Om Hendro mau membiayai Rere untuk lanjut kuliah,,namun ditolaknya,,Rere ingin mandiri,hidup tdk bergantung pada siapapun.
tliliiit tliliiiittt
Ponsel Rere berdering,,
" Om Hendro..."
Rere menggeser tombol jawab di layar hp nya
" hallo om.." sahut Rere
" Rere besok sore pulang kerja langsung temui om direstoran sahabat om yg waktu itu om ajak kamu kesana ya..." titah Om Hendro dari ujung telpon
" Ada apa om???" tanya Rere penasaran.
" Nggak apa apa,, ada teman Almarhum ayahmu ingin ketemu kamu...jadi sekalian bawa baju ganti yg feminim..." jelas om Hendro sambil mengingatkan penampilan Rere yg biasanya selalu memakai jelana jeans dan kaos gombrong
" Feminim??? harus kah om,,tapi Rere nggak punya dress atau rok.." protes Rere
" Celana nggak apa apa yg penting lebih feminim,,jangan keliatan awut awutan..."
" Heemmm" Rere menyetujui
" Oke om tunggu besok,,jgn sampai telat.."
klik telpon dimatikan
" Se spesial apa sih temen ayah sampai harus berdandan feminim,,pencitraan bgt.." gerutu Rere sambil merebahkan badannya di kasur.
" Huuuhhh capeknya hari ini,, kerja harus kaya robot,,telat dikit apa salah dikit langsung disembur habis habisan,,serasa kerja dgn tentara penjajahan....kenapa lahh pak Deven itu orang nya super nyebelin,, nggak bisa apa sehari aja nggak harus marah marah,,masih muda tapi doyan bgt cari penyakit...!!!" Rere menggerutu sendiri.
Malam semakin beranjak dgn malas Rere kekamar mandi menyaut handuk untuk membersihkan diri menenangkan jiwanya sejenak,,melepaskan penat seharian...
Deven baru saja sampai dirumahnya,,setelah seharian menemani Qui belanja,,rasanya sangat lelah dan membosankan,
"Dev..." panggil Daddy Williyam ayah Deven
" Yes Dad,,what's up calling me daddy..??" tanya Deven sambil duduk mendekat disofa tv,, Deven memang lebih sering berbicara inggris saat dirumah,,
" Dad wants to have a serious talk with you.."
Deven mendengarkan ucapan daddy nya dgn serius,,
" Daddy pernah berjanji dgn teman daddy untuk menjodohkan kamu dgn anaknya,,dady kira ini sudah waktunya,,usia mu sudah 28 thn sudah waktunya menikah,, jadi tak ada salah nya jika besok sore kita akan menemuinya..." jelas deddy Williyam tanpa basa basi,,
keluarga ini adalah keluarga yg tegas,,sangat tdk menyukai ucapan yg bertele tele
Wajah Deven mengerut tdk suka
" what idea it is daddy??? ini udah jaman modern what should there still be matchmaking???" Deven protes
" Lohh apakah ada yg salah??? teman daddy itu telah membantu daddy membesarkan perusahaan kita..."
" Lantas balasannya adalah dgn Dev menikahi anaknya..??? apa menikah harus krn landasan trimakasih semata???"
" Gadis itu gadis yg baik untuk mu,, dia sangat pekerja keras,,dia juga tak kalah cantik dgn teman dekat mu si Qiu,, yg paling penting good attitude,, punya sopan santun..."
Deven mendengus kesal,,dia masih tak terima dgn tawaran daddynya. Memang saat ini Deven blm mempunyai pacar,, selain menurutnya wanita itu ribet,,dia tdk mau banyak kekangan,,baginya sekedar senang senang atau menemani nya,, sangat mudah bagi Deven menggandeng perempuan sesuai seleranya,,selain tampan juga Deven sangat royal,, sampai sampai banyak yg rela sekedar tidur bersama tanpa status,,
Tapi Deven tdk memanfaatkan itu,, baginya tubuhnya sangat mahal untuk sekedar di raba raba banyak wanita,, Deven sangat menjaga attitudenya.
" Daddy tdk suka dibantah,,besok sore ikut dady menemui gadis itu,, daddy akan sangat bersalah jika kau tak mau menikahinya,, teman daddy sudah meninggal,, anaknya terlantar,,sekarang tinggal di kos kosan kecil,, daddy akan menepati janji daddy,," ucapan Daddy sangat serius,,dan aturan di keluarga William keputusan Daddy adalah keputusan yg mutlak tdk bisa dibantah. Karena itu Deven sangat tegas dan tidak suka dibantah.
Deven hanya diam lalu pergi meninggalkan daddy nya,, geram bukan main rasanya.
Seandainya dia diberi pilihan,,dia lebih memilih segera mencari pacar yg sesuai seleranya lalu langsung dinikahi nya,ketimbang dijodohkan,, rasanya immage dia sebagai cowok cool yg tampan dan berwibawa seketika luntur.
Deven sangat kesal,, dia membanting kasar tubuhnya di ranjang bigsize nya.
"this is the silliest idea in My life...apa masih jaman perjodohan,, apa juga orang tua itu seenaknya saja menjodohkan anak anaknya yg belum juga itu terbaik untuk anaknya,, ahhhh ****!!!! ide gila,, aku harus menikah dgn perempuan yg sama sekali tak ku kenal... konyol benar benar konyol..." Deven terus menggerutu dan mengumpat sendiri,, dia masih belum terima dgn keputusan Daddynya.
Bantu vote nya ya readers biar author semakin semangat menulis
Ikuti terus kisah Rere dan Deven
kira kira siapa gadis yg dijodohkan Daddy Deven????
And
Happy Reading
***♥️***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Yayu Laras
pasti Rere garisx
2022-04-30
0
Tuty rahayu Rahayu
jgn2 si Rere lagi
2021-09-03
0
lucy
pake bhsa indo aja thor
2021-08-27
0