"Hey baby bolehkan aku duduk disini?" ucap alex sambil duduk disampingnya
tasyqi yang sedang membaca buku menoleh sebentar ke arah alex, lalu kembali membaca buku nya
" tempat itu sudah ada pemiliknya"
" siapa? apa dia zain?"
"ya bagaimana kamu bisa kenal zain? " tetap pandangannya ke arah buku
" ayolah baby kalau sedang berbicara denganku coba lihat tatap mata ku, aku tak suka diabaikan"
alex merebut buku yang sedang dipegang tasyqi lalu menutup nya, sontak tasyqi langsung mengerutkan dahi nya sambil berdecak kesal
" well apa mau mu alex? pertama jangan panggil aku baby karena aku bukan pacar mu, dan juga jangan seenaknya mengganggu ku, aku kesal dengan orang yang sok kenal"
"tapi aku akan membuat kamu jadi pacarku, aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu di kantin tadi"
"bagaimana kamu bisa tidak tahu malu, baru saja bertemu sudah bilang cinta, dasar bulshit, keliatan banget kamu tipe - tipe seperti zain yang playboy haha"
tasyqi tak bisa menahan tawa nya sambil menutup mulutnya, karena menurut tasyqi alex tidak serius dan sama seperti zain mengandalkan muka ganteng nga untuk bermain - main dengan setiap wanita
"trust me baby, aku akan buktikan padamu"
sambil memegang tangan tasyqi
muka tasqyi langsung memerah dan pandangan mereka saling beradu, ya memang banyak siswa yang menyukai tasyqi dan menyatakan perasaannya tapi tidak ada yang seberani alex yang ngotot dan berani menyentuh nya, karena zain selalu over protektif kalau ada yang mengganggu tasyqi, zain selalu bilang kepadanya untuk berhati - hati pada setiap lelaki karena laki - laki pasti ada mau nya, dan tasyqi selalu mengiyakan perkataan zain karena dia memang percaya pada nya
" hey breng*** lo apa - apaan megang tangan nya sembarangan" ucap zain yang tiba - tiba datang sambil meraih kerah baju alex
" wes tenang dong bro, long time no see apa ini sambutan lo buat sepupu tersayang yang baru balik"
sontak saja tasyqi melongo tak percaya mereka adalah saudara sepupu, pantesan tadi pas dia bilang nama panjang nya, ada embel - embel abdillah" gumam dalam hati tasyqi
" heis kalian ini saudara? pantesan..."
"pantesan apa?" kata zain sambil menurunkan lengan nya dari kerah alex
" pantesan sama - sama bad boy dan playboy haha, nice to meet you alex seperti nya aku bakalan nambah teman baru" sambil mengulurkan tangannya pada alex dan tersenyum
" tepat nya calon pacar honey" tersenyum genit
" sudah- sudah acara salaman nya, dan lo alex jangan berani - berani gombalin atau mainin tasyqi karena dia bukan cewek gampangan yang biasa lo mainin seenak nya, dan jangan panggil dia honey, dia bukan lebah panggil saja tasyqi" ucap zain dengan ketus
"apaan sih lo zain, gue kan emang suka sama temen lo sensi amat lagian gue udah tobat, dan juga tasyqi bukan pacar atau anak lo yang bisa lo kekang dan over protektif gini seenak nya, atau jangan - jangan lo juga suka sama tasyqi? " tanya alex sambil tersenyum dan jari telunjuknya mengacung pada muka zaim
zain terpaku karena kata - kata alex, tasyqi yang menyadari akan situasi canggung ini langsung memisahkan mereka
"udah - udah kalian berdua adalah temen aku ngerti? "
***
enam bulan berlalu begitu cepat, sekarang kelas XII sedang mempersiapkan ujian akhir untuk masuk ke jenjang kuliah, nilai ujian akhir inilah yang akan menentukan universitas mana yang sesuai dengan kemampuan mereka, yang pasti semua orang pasti ingin masuk universitas yang bagus, terkenal dan elite
"sayang, semangat ya ujian hari ini, karena kita beda ruangan aku gak bisa liat kamu lama - lama" ucap alex sambil memegang bahu sebelah kanan tasyqi
" iya gapapa kok, kamu juga semangat dan ingat selalu berdo'a ya, bye aku masuk ruangan dulu " sambil melambaikan tangan nya
ya setelah mengenal alex lebih dari tiga bulan, mereka mulai berpacaran karena tasyqi melihat tekad alex yang tak menyerah untuk meluluhkan nya, tepat nya setelah pernyataan cinta alex yang kesepuluh barulah tasyqi menerima nya, walaupun iya tak tahu hati nya kepada alex seperti apa karena setengah hati nya masih terikat pada zain, tasyqi menerima alex karena tak enak hati jika terus menolak dan tasyqi melihat sifat alex yang baik, hangat, penuh perhatian, lembut dan bijaksana itulah yang memantapkan hati tasyqi untuk mulai menerima nya, sekarang tepat 5 bulan lebih mereka berpacaran
" tunggu dulu sayang " ucap alex sambil menarik tangan tasyqi
" apalagi sih lex, nanti keburu telat "
" ciuman selamat pagi nya mana, buat aku jadi semangat hari ini sayang" tersenyum menggoda
" baiklah, semangat alex ku kamu pasti bisa" mengecupkan tangan pada bibir nya lalu tangan tasyqi menempelkan nya pada bibir alex
"terimakasih sayang aku pasti akan semangat" tersenyum dengan mata berbinar seperti anak kecil yang mendapatkan permen nya
alex tahu tasyqi tidak seperti perempuan yang lain, dia cantik, anggun dan pintar tapi dia tahu batasan tidak membiarkan pria manapun menyentuhnya, alex tahu diri dan itu yang membuat nya selalu menahan diri untuk tidak menyentuhnya melebihi batas
hari demi hari telah berlalu dan sekarang adalah hari terakhir ujian praktek untuk kelas XII
"zain semangat untuk hari ini, wish you luck" sambil menaikkan lengannya sebagai tanda untuk semangat
"kamu juga tasy, jangan menyerah dan terus fokus"
"ya iyalah pasti"
setelah istirahat karena ujian praktek mereka telah selesai, tasyqi selalu melihat alex akhir - akhir ini menjadi lebih sering dekat dengan teman se asrama nya naura, ketika ujian selesai mereka selalu keluar ruangan ujian berbarengan mengobrol mesra diiringi canda tawa
awal nya tasyqi mengira karena mereka teman satu ruangan ujian pasti mereka diskusi tentang soal ujian atau yang lain nya, tasyqi tahu karena begitu keluar ruangan alex akan melewati ruangan ujian tasyqi karena ruangan mereka berdekatan, tapi lama - kelamaan yang dirasakan tasyqi mereka seperti lebih mesra dan ada sesuatu diantara mereka
****
di balkon sekolah tasyqi dengan alex sedang makan berdua dan berbicara tentang melanjutkan kuliah mereka kemana, tiba - tiba saja tasyqi mendapat pesan dari teman satu asrama nya yang tidak lain adalah naura
"hei tasyqi lo ga usah kepedean dan keganjenan gitu, lo bukan satu - satu nya cewek yang miliki alex, cowok mana yang gak tahan pacaran tapi ga dibolehin nyentuh sama pacar nya sendiri, dasar munafik lo"
naura mengirim gambar dan chat dia dengan alex yang begitu mesra kepada tasyqi, sontak saja muka tasyqi berubah jadi merah padam tak terima dengan perlakuan alex
"loh sayang kenapa kok muka kamu jadi gitu, apa ada masalah?" sambil memegang tangan tasyqi seakan tak punya salah
"lepas, maksud kamu apaan?" sambil memberikan hp nya kepada alex, menahan mata nya yang sudah berkaca - kaca agar air matanya tidak tumpah
alex begitu terkejut dengan pesan naura
"sayang bukan seperti ini, aku bisa jelasin, please trust me baby"
"tega kamu lex, aku udah percaya sama kamu, kamu udah janji ga akan ngecewain aku, kenapa kamu lakuin ini?"
"bukan sepeti itu tasy"
aneh baru pertama kali alex memanggilnya dengan sebutan nama nya sejak pertema kali bertemu alex selalu memanggilnya baby atau honey
"awalnya aku hanya nyaman berbicara dengan nya, tapi lama kelamaan rasa nyaman itu berubah menjadi rasa suka, terlebih bersama dengan naura aku merasakan kebebasan dan dia mengerti aku."
" jadi maksud kamu aku terlalu naif, egois tidak mengerti kamu dan tidak bisa disentuh kamu dengan bebas? "
tasyqi sudah tidak bisa menahan air mata nya dia mengacungkan jari telunjuk nya kepada alex
" dengar ya alex aku bukan seperti perempuan yang lain, yang bebas kamu sentuh dan permainkan, dari awal kita sudah komitmen kalau aku orang nya seperti apa, dan kamu bilang itulah yang membuat mu menyukai ku, karena aku berbeda dari yang lain" ucap tasyqi dengan penuh emosi
"tapi kamu mencintai ku setengah hati mu tasyqi" alex memegang kedua tangan tasyqi
" cukup aku tak mau alasan murahan mu itu"
sambil menangis histeris tasyqi berusaha melepaskan genggaman alex pada tangan nya, namun kekuatannya kalah oleh laki - laki tinggi ini.
"tasyqi kamu tak usah menyangkal aku tahu kamu menyukai sepupu ku zain, tapi kamu terlalu naif untuk membenarkan perasaanmu itu, sekarang kita impas aku berselingkuh secara fisik dan kamu berselingkuh dengan hatimu"
"alex dengar memang aku akui aku menyukai nya tapi aku tidak sehina dirimu yang menyentuh setiap perempuan dengan seenak nya, terlebih lagi kamu adalah pacar pertama ku, pertama kali aku mencoba untuk mempercayai seorang pria selain zain, dan mencoba untuk membuka hati untuk pria lain, tapi kamu sudah memecahkan kepercayaan ku alex" tasyqi menangis sudah tidak bisa menahan air mata nya itu
masih dalam keadaan menangis karena yang dikatakan tasyqi memang benar dari hati nya yang paling dalam. tasyqi di seret hingga punggung nya menyentuh tembok, tangan alex masih memegang kedua tangan tasyqi, sehingga tasyqi terkunci oleh tubuh alex.
"lepas breng***, aku tak sudi dekat dengan orang hina sepertimu"
"kalau yang kamu katakan itu benar, maka buatlah aku percaya dengan tubuh mu, dan kita impas"
alex berusaha mencium paksa tasyqi, namun tasyqi menolak menggerakan kepala nya ke kanan dan ke kiri sambil terus menangis histeris.
"breng*** baji****, apa ini yang lo bilang bisa jaga dan bahagiain tasyqi"
tiba - tiba zain datang emosi nya tersulut seakan ingin menghabisi nyawa alex, alex pun tak terima dan mereka berkelahi satu sama lain berusaha untuk menang.
"sudah zain alex apa yang kalian lakukan"
ucapan tasyqi sambil menangis tapi tak digubris kedua nya, tasyqi yang melihat akan ada peperangan besar, dia memberanikan diri masuk ketengah - tengah mereka sambil memeluk zain.
"zain sudah aku mohon, aku tak apa kamu sudah melakukan yang terbaik untuk ku"
zain yang semula masih emosi, melihat tasyqi menangis berhambur kepelukan nya seakan menumpahkan kesedihannya dan itu membuat hati nya pilu, dia merangkul membalas pelukan tasyqi.
alex yang sudah bersiap menyerang zain, ketika melihat tasyqi menghalangi mereka dengan memeluk zain sambil menagis, mengurungkan niatnya dan dia merasa sangat bersalah menyakiti perempuan yang baik secantik tasyqi. dia pun segera meninggalkan mereka berdua
To Be Continued ... ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments