Rahasia

1 bulan berlalu semenjak kepulangan tiba-tiba tasyqi yang dijemput sepupu nya dia belum juga masuk sekolah lagi, dan zain merasa khawatir karena ponsel tasyqi tidak aktif dan sulit dihubungi, walaupun sangat dekat dengan tasyqi, zain tidak tahu alamat rumah tasyqi karena memang belum pernah main ke rumah nya. reinata, fedy dan dila juga sama- sama bingung, kemana tasyqi selama ini gak masuk - masuk sekolah dan ponsel nya susah dihubungi dan aneh nya pihak sekolah tidak mempermasalahkan hal tersebut.....

1 minggu kemudian, Tasyqia masuk sekolah dan otomatis zain beserta ketiga sahabat nya menanyakan kabar nya

" tasy lo kemana aja, gue khawatir lo ga kenapa - kenapa kan? gue takut loe kenapa - kenapa lo sekarang kurusan banget, kenapa sih loe susah di hubungin?" ucap zain sambil nyerocos

tiba - tiba tasyqi memeluk tubuh zain dengan erat seakan menumpahkan segala kesedihan dan kerapuhan nya, zain mematung dan heran dengan sikap tasyqi yang tidak seperti biasanya

"sebentar aja 2 menit seperti ini, jangan menanyakan apapun, gue cuman mau kayak gini 2 menit aja." ucap tasyqi bergetar dan menangis karena tak sanggup membendung air mata nya

" Ok, I'm here don't worry, don't cry, I hurt seeing you like this" ucap zain sambil membalas pelukan tasyqi

sampai 2 menit dirasa tasyqi sudah tenang dan sudah tidak menangis, zain menarik pelukan nya, memegang kedua pundak tasyqi sambil memandang mata sendu tasyqi dengan tatapan yang begitu hangat dan penuh ke khawatiran.

" hey what happened? you okay?" ucap zain

" gapapa gue gapapa, jangan khawatir, gue ke kamar mandi dulu ya" ucap tasyqi masih dengan mata sembab dan suara bergetar

zain tak berani memaksa tasyqi untuk bercerita biarlah dia mengatakan nya sendiri disaat dirinya sudah tenang dan siap, tapi tetap zain akan menghargai dan selalu mensupport apapun keputusan tasyqia.

hari berganti hari, semenjak kejadian hari itu tasyqi yang biasa nya tertawa riang, tersenyum dan cengengesan seolah tak ada beban, kini berubah 180 ° menjadi pendiam, murung, dan selalu bersedih.

walaupun ketika bersama zain dan teman - teman yang lain tasyqi selalu ceria dan berusaha tegar untuk menutupi kerapuhan dalam diri nya, zain tahu tasyqi sangat terpuruk dan bersedih itu terlihat dari sorot mata nya yang selalu sendu, tapi tasyqi selalu bersikap bahagia di depan teman - teman nya, hanya zain yang mampu melihat kesedihan dalam diri tasyqi

Kenaikan kelas pun tiba dan sekarang saatnya tasyqi zain dan teman - teman yang lain nya duduk di kelas XI SMA, sikap tasyqi mulai seperti biasa lagi tetapi tetap zain merasa ada yang hilang dari diri tasyqi tapi entah apa itu, dan semenjak kejadian itu tasyqi tak bercerita apapun tentang kesedihannya, karena setau zain tasyqi memang sangat tertutup jika menyangkut keluarga nya karena dia bilang itu sangat privasi, jangan libatkan apapun dalam keluarga kedalam hubungan pertemanan, itu adalah dua hal dimensi yang berbeda, karena zain tak mau tasyqi tersinggung dan terus mengingat kesedihannya.

"tasy gue bawain sandwich roti buat lu, kemarin kan lu bilang gak sempet sarapan takut keburu gerbang nya ditutup sama satpam" sambil menyodorkan tempat makanan nya yang berisi sandwich itu.

" makasih banyak zain uwu unch lo emang sahabat gue yang paling baik ganteng lagi" sambil mencubit kedua pipi zain, tanpa tasyqi sadari zain sangat malu dan pipinya memerah karena sentuhan tasyqi

"sahabat ya " (sambil tersenyum kecut dalam hati zain)

mereka pun belajar, di kelas dengan mata pelajaran yang memang jurusan mereka yaitu Ekonomi, sampai pada jam istirahat, ada seseorang kelas sebelah dengan jurusan yg berbeda menghampiri bangku tasyqi dan zain

"sayang hello, makan siang bareng yuk aku mau kita makan bakso" ucap cewek yang cantik tapi kegenitan bgt sampai melingkarkan tangan nya di tangan zain

"ayuk sayang" ucap ambil senyum menatap pacar baru nya itu

" eh bentar tasy lo mau ikut ga?" tanya zain pada tasyqi

baru aja tasyqi mau jawab tapi mata perempuan itu seakan keluar mau nusuk wajah tasyqi dengan tatapan gak suka, udahlah elo diem aja gue mau pacaran ganggu terus, sorot matanya seolah mengatakan hal itu.

tasyqi menjawab " engga deh gue mau makan sama fedy reina dila, soalnya mereka mau makan soto, iya kan temen - temen?" ucap tasyqi sambil memberikan kode kepada teman - teman nya untuk berkata iya

mereka kompak menjawab " iya iya kita mau makan soto" tersenyum canggung.

" ya udah gue duluan ya bye " ucap zain sambil memegang bahu pacar nya itu

sebenarnya ada rasa sakit hati ketika zain dihampiri oleh pacarnya, tapi tasyqi berfikir siapa gue ngelarang dia jalan bareng pacar nya, dan kata - kata itu merupakan tamparan keras untuk tasyqi sadar kembali akan posisi nya yang hanya sebatas sahabat zain

***

di kantin para siswi di ributkan dengan kehadiran seorang sosok pria tampan yang tinggi semampai, kulit bersih putih bak susu, dan hidung mancung yang memakai kacamata hitam berjalan ke arah meja kantin sambil membawa piring makanannya, ya memang pria tampan itu baru masuk ke sekolah ini sebagai siswa pindahan. dan dia pun berjalan ke arah meja tasyqi dan teman - teman nya berada

" hai cantik boleh kah aku ikut duduk disini? " tanya pria tampan itu, sambil tersenyum dan duduk disebelah tasyqi lalu membuka kacamata hitam nya.

" ya tentu saja boleh, bebas mau duduk dimana pun anda suka, lagian kan kamu juga sama - sama bayar disini jadi gak masalah dong" ucap dingin tasyqi

tasyqi terus menyantap makanan nya dan tidak terlalu menanggapi kehadiran sosok pria tampan yang duduk disebelah nya, namun berbeda dengan reinata, fedy dan dila yang terus senyum berdecak kagum dengan pria tampan yang satu meja dengan mereka

" that's right baby, aku suka gaya bicaramu, you are my type of woman" sambil terus melihat ke arah tasyqi satu tangan nya di tekuk memangku pipi tirus nya

" kenal kan aku Alex Reynand Abdillah" sambil mengulurkan tangannya ke arah tasyqi

" tasyqia syabira anastasya leonard, panggil saja aku tasyqi " terus memakan makanannya tanpa menjabat tangan alex

alex yang melihat hal itu tersenyum, dalam hati nya baru kali ini dia merasa di tolak oleh perempuan, dia berjanji pada diri nya untuk mendapatkan wanita ini sesulit apapun itu karena dari sekian perempuan yang alex temui baru kali ini melihat perempuan yang begitu unik dan menarik, terlebih setau alex dari pengawal nya tasyqi memang dekat dengan zain yang tak lain adalah sepupu nya, namun tidak sampai tahap berpacaran

"oke gue sudah selesai makan temen- temen, gue duluan ya, kalau kalian masih pada mau disini gapapa " ucap tasyqi sambil membawa piring makanan nya

tasyqi berjalan terburu - buru, kaki nya nyangkut di kursi dan otomatis dia oleng dan piring yang dipegang nya pun pecah, saat itu secepat kilat tangan alex menangkap tubuh tasyqi.

" are you okay baby? " sambil menatap tasyqi

semua siswi disana merasa iri dengan kejadian tersebut, namun disisi lain ada sepasang mata yang sangat marah dan cemburu melihat kejadian ini, ya tidak lain dia adalah zain sahabat tasyqi sekaligus sepupu alex

visual Tasyqia Syabira Anastasya Leonardo

Visual Zain Xavier Abdillah

Visual Alex Reynand Abdillah

to be continued.... ❤️

Terpopuler

Comments

arvelyn

arvelyn

thor kok visual nya ngak kelihatan?

2020-02-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!