Di sebuah cafe, Setelah melakukan dinner bersama Angel..
"Gimana Bray, Angel masuk kategori gak", Tanya Regi antusias saat Adit menghampiri dirinya dan Lisa di dalam Mobil, karena saat ke cafe, mereka hanya menggunakan satu mobil..
"Mm, lumayan lah", Jawab Adit
"lumayan aja nih, lainnya gimana", tanya Regi lagi
"Gak tau, kebanyakan diam sih tadi", ucap Adit
"Anaknya emang gitu, tapi lo tertarik gak, kalau gak, kita gas yang lain nih ?", Ucap Regi
"Loh Bi, gak bisa gitu donk, harus satu-satu ngenalin nya, gak mungkin kan baru kenal bisa langsung ambil keputusan, gimana sih", ucap Lisa kesal sambil melihat Regi
"Loh bukan gitu Mi, ini waktunya udah mepet, rencana kita tuh kenalan terus gak cocok ganti", Ucap Regi
"Abi sayang, kamu pikir milih pasangan itu sama kayak milih baju apa ? gak cocok ganti, tunjuk ini itu , tapi gak da yang suka tinggalin, Bi kita mau cari calon yang tepat buat masa depan Adit, bukan buat main-main, Aku aja mau nerima kamu butuh waktu berbulan-bulan loh..!!", ucap Lisa marah
"Ya-Ya bukan gitu maksud Abi Mi, kan awal kenal bisa langsung ngerasain, wah ini kayaknya cocok, lanjut pdkt, kalau gak cari yang lain", Gitu Ucap Regi
"Apaan sih Ami Abi Ami Abi, nikah juga belum, udah panggilan intens aja", Ucap Adit nyindir
"kenape, iri bilang bos", sahut Regi tertawa
"Gila",ucap adit melempar Regi dengan tas yang sedang ia pegang, sementara Lisa hanya geleng-geleng melihat dua sahabat itu saling lempar sindiran
"Jadi gimana, ", Tanya Regi lagi
"Anterin gue pulang sekarang, gue ngantuk" jawab Adit
"Aih, tumben banget seorang Adit ngantuk jam segini", Ucap Regi dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang..
"Aira", gumam Adit yang dalam pikirannya sekarang tidak ada yang lebih menarik dari Aira...
sesampainya dirumah, Adit pun langsung masuk kamar dan tidur..
Hari-hari yang dilewati antara Adit dan Aira sekarang terasa berbeda, seperti di kejar-kejar sesuatu tapi ntah apa itu?, sekarang yang mereka pikirkan hampir sama,. yaitu Perjodohan konyol yang di sepakati oleh orang tua mereka!
*one week later*
*Di kediaman Bapak hendra*
Aira yang sedang gelisah menunggu kabar Teo dikagetkan dengan suara Ibunya yang masuk kamar..
"Kenapa Ra, apa Teo belum bisa di hubungi" tanya Bu Nia
"Belum Bu, sepertinya banyak kerjaan di klinik" jawab Aira berbohong, karena Teo yang dari semalam tidak bisa di hubungi..padahal Teo berjanji akan menemui Ayahnya hari ini ...
"Ya sudah, kita tunggu saja di bawah,Ayah sudah menunggu dari tadi", ucap Bu Nia
Kemudian Aira turun dan menemui Ayahnya di ruang keluarga..
"Mana dia, calon pilihan mu, masih belum berani datang kesini?, Ucap Pak Hendra
"Bg Teo masih ada kerjaan di Klinik, sebentar lagi pasti datang Yah, ", ucap Aira sambil meremas ponselnya
"Alasan" Ucap Pak Hendra sambil tertawa kecil
"Ayah, kenapa Ayah gak bisa kasih Bg Teo kepercayaan sedikit saja, dia pasti datang Yah, dan Aira bakal buktiin sama Ayah, kalau Bg Teo tidak seburuk yang Ayah pikir ", Jelas Aira dengan mata berkaca-kaca kemudian berdiri dan berlari masuk kamar..
"Mas, Aira benar, kenapa kita gak kasih kesempatan buat Aira memilih sendiri, Ibu gak kuat Yah, lihat Aira lebih sering murung, gak keluar kamar kalau gak di panggil, makannya juga jarang di habiskan, Ibu gak seperti tinggal bersama Aira Yah, anak itu semakin hari semakin mengurung diri, Ibu gak Tega,", Ucap Bu Nia dengan berlinang air mata
"Bu, Ayah sudah bilang sama Ibu soal laki-laki pilihan Aira kan ? Ayah gak mau Aira sama dia bukan tanpa sebab, Ayah tau gimana bejat nya anak itu, Ayah cuma tidak punya bukti yang lebih untuk meyakinkan Aira, dari awal Ayah kenal anak itu, Ayah udah gak suka Bu, Ayah tau ini berat buat Aira, tapi akan lebih berat lagi kalau Aira hidup sama orang yang tidak bertanggung jawab seperti Teo !!!", jelas Pak Hendra
Bu Nia yang hanya mengangguk paham, bukan karena harta juga ia dan suaminya mau menjodohkan Aira dengan Anak Pak Wijaya, tapi dari silsilah dan keturunan dari keluarga itu sangatlah baik.. terlebih Arumi adalah orang yang paling dikagumi dulu disekolah karena sifatnya yang lembut, ia pasti bakal mendidik anaknya dengan cara yang baik pula, karena sampe sekarang sifat Arumi tidak berubah...
Sementara itu Teo yang di tunggu-tunggu Aira sedang asik berduaan di kamar apartemennya Fanya..
"Sayang, malam ini kamu menginap disini kan", tanya Fanya manja
"Iya sayang, malam ini untukmu", Jawab Teo dan menarik hidung Fanya
"Duh, sakit sayang, kamu ini ", ucap Fanya memegang hidungnya
Teo benar-benar terhibur dengan tingkah Fanya, sehingga ia melupakan janjinya kepada Aira..
*Adit Pov*
"Malam ini siapa lagi bray, gak bisa udahan ya", tanya Adit yang tiduran di sofa kamar Regi
"Vanesa, ia anaknya pemilik mini bar di jl. xx, ia udah lama tertarik sama lo bro, jadi gue sengaja ngajak dia ketemuan nanti", ucap Regi
"Mmm gue sepertinya pernah liat dia deh jalan sama Dimas, seksi banget ****.. Gue gak mau, lo tau tipe gue lah Gi, napa mesti dia sih" ucap Adit kesal
"Itu kan dulu, sekarang belum tentu, kita coba dulu ya malam ini", ucap Regi
"Ah, itu sih maunya lo aja kan ketemu dia", sahut Adit
"Dih bukan, gue udah punya lisa, gak minat yang lain, lagian lo playboy cap Kelinci kenapa bisa kehabisan stok cewe sih buat jadi pacar pura-pura lo, ini kan cuma buat ngebatalin perjodohan lo aja kan", tanya Regi
"Iya sih, tapi kan gue dah lama tobat, gue juga pengen kali, kaya lo berjuang untuk dapetin satu cewe aja, trus nikah dan hidup bahagia", Jawab Adit
"Ini nih, susah nya sama mantan playboy Tobat, susah dapetin yang pas", ucap Regi ketawa
"*** lu", umpat Adit
"Emang lo mau yang kayak gimana sih Dit", Tanya Regi serius
"Aira", Jawab Adit singkat
"Aira si Dokter Hewan itu ?" tanya Regi
Adit mengangguk..
"Trus kenapa gak lo deketin dia aja bambang, kita gak usah sampe ngumpulin beberapa cewe segala kaya gini..", ucap Regi kesal
"Gue udah coba, tapi gak ada respon bray", Ucap Adit lesu
Hahahahahaha.. Regi tertawa keras "karma kan lo, dulu aja banyak cewe yang pengen deket lo lewatin gitu ja, lo malah milih nenek lampir, milih yang gak jelas, sekarang malah lo yang di cuekin, kasian", Regi terkekeh mengingat nasib sahabatnya...
Adit yang melihat hanya memberikan tatapan sinis kepada Regi," udah puas lo menghina gue ", ucap Adit
"Bukan menghina, hanya prihatin", jawab Regi tertawa
*Aira Pov*
Sudah sampai malam gini Bg Teo masih belum kasih kabar, di Klinik juga gak ada..kamu dimana sih Bg ?? apa kamu baik-baik aja? ", gumam Aira dan tak terasa air matanya mengalir..
Tokk tokk tokk..
"Assalamualaikum Ra, boleh ibu masuk ", ucap Bu Nia dari luar kamar Aira
Aira hanya diam, ia tidak ingin Ibunya melihat ia menangis..
"Kamu di dalam kan sayang, ini Ibu bawakan makan, kamu dari siang belum makan nak, buka pintunya", Teriak Bu Nia dari luar
Masih tidak ada jawaban dari Aira, "apa Aira tidur ya", gumam Nia
"Ra, buka pintunya", ucap Bu Nia mengetuk-ngetuk pintu kamar Aira
Kemudian Aira berlari ke kamar mandi dan mencuci mukanya agar tidak terlihat seperti habis menangis, dan membukakan pintu...
"Maaf bu, Aira baru bangun", ucap Aira berbohong
Bu Nia yang melihat mata Aira bengkak, sebenarnya tau anaknya sedang berbohong, tapi ia tau anak nya sedang dalam ujian yang berat sekarang..
"Iya sayang, ibu khawatir kamu kenapa-kenapa, dari siang belum makan kan, ibu bawakan Ayam goreng rica-rica kesukaan kamu, kamu makan dulu ya", ucap Nia
Aira menerima nampan berisi makanan dari ibunya..
"Maafkan Aira membuat ibu khawatir, makasih ya Bu", Ucap Aira
"Iya sayang, makan ya, Ibu kebawah dulu", ucap Bu Nia
"Iya Bu", Jawab Aira kemudian masuk dan mengunci kamarnya lagi dan menaruh makanannya di meja didalam kamar dan menuju balkon kamarnya,tidak lama kemudian ia mendengar ponselnya berdering..
"Bg Teo", ucap Aira dan langsung mengangkat telponnya..
"Hallo, Assalamualaikum Bg, Kamu dimana, kenapa gak ada kabar, kamu baik-baik saja kan", ucap Aira tanpa Jeda
"Waalaikumussalam sayang, kamu tanya satu-satu dong yank, maaf aku baru bisa menghubungi mu, aku sekarang dirumah oma, oma sakit lagi,aku baik-baik Saja.. ", jawab Teo berbohong, padahal seharian ini ia hanya sibuk berduaan dengan Fanya dan oma sekarang lagi diluar kota..
"Aku mengkhawatirkan mu, aku menunggu kabar mu", ucap Aira dan mulai menangis
"Maafkan aku, kamu jangan menangis.. aku merindukanmu.."ucap Teo
"Iya" jawab Aira
"Kamu sekarang lagi apa, apa kamu sudah makan malam, kamu juga baik-baik saja kan", tanya Teo
"Aku menunggumu seharian, aku menunggu kabarmu,"Ucap Aira menangis sejadi-jadinya", " aku ....", ucapan Aira terputus
"Sayang, sayang tunggu, nanti aku kabari lagi, oma minta aku ke kamarnya sekarang", ucap Teo
"Ta-Tapi aku ", Ucap Aira Terbata
"Sayang,please ngertiin aku" Teo langsung mematikan telponnya..
bukan karena ia ke kamar omanya, tapi karena Fanya baru kembali dari luar, sehingga ia punya alasan untuk bisa menelepon Aira ketika tidak ad Fanya..
"Sayang kamu sudah kembali,", Tanya Teo
"Sudah sayang, aku capek, mau mandi, mandi bareng yuk", Ajak Fanya yang menggoda Teo, membuat juniornya bergejolak dibawah sana..
tanpa aba-aba ia langsung menggendong Fanya ke kamar mandi..
Sedangkan Aira masih terdiam mengingat obrolan singkatnya dengan Teo, "Apa kamu lupa janji mu hari ini Bg" Ucap Aira lirih melihat ponselnya ..
"kenapa semua terasa asing, kenapa semua jadi seperti ini, Bg Teo, apa kamu lupa, kamu hari ini akan kerumah, apa sakit oma begitu parah, apa kamu tau aku menunggu kabar mu seharian, kamu berubah sekarang, mana Teo yang dulu kenal", Gumam Aira " Kenapa ini terjadi sama aku, kenapa bukan sama orang lain", Umpat Aira yang terduduk dan menangis terisak-isak..
Sementara itu di Cafe, Adit, Regi, Vanesa sedang menikmati obrolan malam mereka dengan beberapa cemilan..terlihat mereka bertiga begitu akrab karena Vanesa orang yang memang mudah bergaul..
"Bray, balik yuk", Ucap Adit
"Bentar lagi, nanggung nih", jawab Regi yang sedang menikmati musik DJ dan melihat beberapa gadis..
"Oohh, baiklah.. gue Vidio call Lisa ahh, biar Lisa liat kelakuan lo, Katanya mau berubah, cukup satu aja, Preeetttt, buaya memang susah di percaya ya" Ucap Adit
"Apaan sih lo, ayo balik..", Regi langsung berdiri karena ia takut Adit benar-benar akan menelpon Lisa, ia tidak ingin mengacaukan rencana pernikahannya yang tinggal sebentar lagi..
Hahahahahaha, "Ternyata calon suami takut istri ya", Goda Adit
"Sialan Lo", Jawab Regi
"Oh iya Sa, gue sama Regi balik dulu ya, thanks banget buat waktu lo", Ucap Adit
"Tidak masalah Dit, terimakasih juga sudah mau ngajakin makan malam", jawab Vanesa
"Sama-sama", jawab Adit
Mereka bertiga langsung pulang, Adit dan Regi satu mobil, sementara Vanesa bawa mobil sendiri..
"Gimana bray, Vanesa adalah cewe ke 7 nih yang udah kencan sama lo, lo masih belum nemu yang pas gitu ?", Tanya Regi
"Belum", jawab Adit singkat
"Astagfirullah, gue gak ngerti Dit sama lo, lo maunya kayak gimana sih", Umpat Regi
Adit hanya diam dan melajukan mobilnya kerumah Regi, setelah mengantar Regi, ia langsung pulang dan sampai dirumah ia langsung membaringkan tubuhnya di ranjang, "Rasanya hari ini lelah sekali, dan ranjang ini adalah salah satu tempat ternyaman", gumam Adit dan tidak butuh waktu lama, Adit pun tertidur..
.
.
bersambung
.
.
.
Terimakasih yang sudah setia membaca, jangan lupa Vote dan tinggalin jejak ya, kritik dan saran nya akan sangat membantu saya untuk bisa lebih baik dalam menulis..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
anggita
lanjut truz berkarya thor.
2021-06-02
1