Keesokan Paginya...
Adit yang sudah bangun melihat Dea masih tidur nyenyak, ia memperbaiki selimut Dea dan segera berdiri menuju kamar mandi setelah itu melaksanakan sholat Subuh, selesai sholat Adit keluar dan berdiri di balkon kamarnya sambil melakukan olah raga ringan, setelah setengah Jam olah raga,tiba tiba Dea menangis..
"Dea.. kamu kenapa sayang.. ", Tanya Adit dan menggendong Dea
Dea masih saja nangis..
"Dea pikir om pergi", jawab Dea sambil menangis...
"Tidak De, om disini, tadi om lagi olahraga diluar, udah jangan nangis lagi ya", jawab Adit sambil mengusap kepala Dea..
Dea akhirnya diam setelah Adit mengajaknya duduk di balkon luar kamar nya.
"Habis ini Dea mandi ya, ganti baju.. trus nanti kita sarapan dibawah ", Ucap Adit dibarengi. anggukan Dea
"Anak Pinter ", ucap Adit lagi
"Assalamualaikum, pagi Dea ," ucap Arumi yang masuk ke kamar Adit..
"Waalaikumussalam", jawab Dea dan Adit bersamaan..
"Pagi Bu", ucap Dea
"Gimana keadaan kamu nak", tanya Arumi
"Alhamdulillah, aku sama Dea udah baikan ma.. Dea juga gak rewel, semalam tidurnya nyenyak..ya kan De, jawab Adit
Dea mengangguk..
"Ya sudah Dea.. ayo mandi sayang. Ibu udah sediain air panas untuk mandi", ajak Arumi "Kamu juga mandi sana Dit..
Dea yang melihat anggukan Adit pun menurut dan mandi bersama Arumi..
Setelah mandi, Dea, Arumi dan Pak Wijaya telah menunggu di meja makan, sementara Adit dan Adisty baru keluar kamar..
"Anak siapa kak ?", tanya Disty yang barengan turun dengan Adit
"Anak Gue", Jawab Adit singkat
"ciih.. seriusan kak ", ucap Adisty
"Iya, anak gue.. maknya kabur. gue yang urusin .. cakep kan.. mata nya mirip Gue.. ", Ucap Adit ketawa
"Gila", timpal Adist
Sesampainya di meja makan..Dea duduk di antara Pak Wijaya dan Bu Arumi.. Pak Wijaya yang sebelumnya terlihat biasa saja, sekarang sangat hangat kepada Dea..
"Seperti punya Bayi Kecil lagi ya Ma", Ucapnya pada Arumi
"Hahaha, Papa bisa aja..", Jawab Arumi
"Hii Dea", sapa Adisty
Dea hanya diam kemudian menunduk, karena ia baru pertama kali melihat Adisty..
Semua orang yang melihat Disty di cuekin malah ketawa..
"Dea diam, berarti lo menakutkan Dis", ucap Adit
Muka Adist berubah masam dan kembali memakan rotinya sambil melihat Dea . .
"Dea, kenalin itu Adiknya Om Adit namanya Tante Adisty, sana sayang , salam dulu", jelas Arumi
Dea yang mendengarkannya langsung turun dan menyalami Disty sambil senyum dan menunjukan lesung pipinya yang membuat Dea semakin terlihat imut dan menggemaskan..
"Anak manis, jangan takut ya sama aunty.. aunty gak jahat atau menakutkan kok ", ucap Adisty
"Iya .. ", jawab Dea kemudian kembali ke samping Arumi..
Selesai sarapan, Dea,Adisty,Arumi dan Pak Wijaya duduk diruang keluarga dan menonton acara anak-anak,sedangkan Adit balik ke kamar dan bersiap-siap karena ingin mengajak Dea jalan-jalan, dan juga berencana ke Peternakan. Baru sehari Dea dirumah, sudah membuat suasana rumah ramai oleh tawa anak kecil. apalagi Pak Wijaya yang biasanya selalu terlihat formal, sekarang malah Asik tertawa bersama Dea...
Beberapa menit kemudian, Adit turun dan bergabung di ruang Keluarga..
****
Sementara itu di Klinik
Aira sedang gelisah menunggu Teo di ruangan Staf, hari ini ia bermaksud memberi tahu Teo apa yang terjadi selama beberapa hari belakangan ini, soal perjodohan dan soal Ayahnya yang minta Teo datang melamarnya.. ia bingung harus memulai dari mana..
-Suara pintu dibuka-
"Sayang, kamu kenapa.. "Tanya Teo yang melihat wajah Aira seperti sedang cemas
"Sayang, aku mau ngomong penting.. tapi gak disini.. kita bisa ke taman atau tempat lain", Jawab Aira
"Soal Apa yang, kenapa harus diluar", tanya Teo penasaran
"Nanti aku jelasin, ayo ", ajak Aira
Mereka akhirnya keluar dan menuju taman yang jaraknya sekitar 20 menit dari klinik..
"Sayang, ada apa sih ..kenapa harus kesini", Tanya Teo
Akhirnya Aira dan Teo duduk di dekat taman bermain anak-anak, dan mulai menceritakan semuanya kepada Teo..
"APA ??? Dijodohkan, gak sayang.. kamu kan udah janji sama aku, kita bakal sama sama", Ucap Teo memegang tangan Aira
"Ayah hanya memberi aku dua pilihan yang, pertama aku menerima perjodohan ini. kedua, aku bisa menolak, jika kamu datang ke rumah dan meyakinkan Ayah tentang hubungan kita", Ucap Aira dengan suara yang mulai bergetar karena menahan tangis
"Sayang. kita kan memang sudah punya rencana..tapi tidak dalam waktu dekat.. kamu tau aku juga lagi ngumpulin modal buat kita nikah, semua itu gak gampang.. kamu tinggal bilang Ayah kamu kan", Ucap Teo sedikit meninggikan suaranya membuat Aira takut...
"Ii i iya..
Aku udah bilang ke Ayah, tapi Ayah ngotot kamu datang ke rumah dan ngomong baik baik sama Ayah.. ", Jawab Aira serak masih menahan tangis..
"Gak.. dalam waktu dekat ini aku gak bisa, " ucap Teo kemudian berdiri
"Sayang, kamu kan bisa yakini Ayah, bilang kamu serius sama aku, dan kamu akan nikahi Aku yang ", jelas Aira dan memegang tangan Teo
"Ayah kamu mikir ini zaman apa.. masih main jodoh-jodohin anak.. ", ucap Teo
"Tapi yang, kalau kamu bisa yakini Ayah.. Ayah gak kan jodohin aku sama siapapun... ", butiran bening itu pun mengalir deras di pipi Aira
"Aku akan pikirkan lagi nanti ", Jawab Teo
"Pikirkan ?? maksudnya.. kenapa kamu gak langsung aja bilang iya dan datang ke rumah buat yakini Ayah.. apa itu sulit buat kamu.. kamu sayang kan sama aku yang.. ", Tanya Aira
"Ii ...iya . aku mau.. tapi gak sekarang ", jawab Teo
"gimana bisa aku ke rumahmu. sementara Ayah mu sudah mengetahui hubungan ku dengan perempuan lain " Batinnya
"Aku heran, kamu kenapa.. bukanya seminggu lalu kita pernah bahas tentang pernikahan ya.. kamu bisa datang ke rumah dan jelasin sama Ayah.. kita juga gak harus langsung nikah kan, aku cuma mau Ayah percaya sama kamu, kamu terbaik buat aku", Aira berdiri dan memeluk Teo
Saat Teo akan membalas pelukan Aira, Teo melihat ada yang memperhatikannya dan ponselnya pun berdering.. lalu Teo mematikannya..
"Siapa ", Tanya Aira
"Gak tau, aku ke klinik dulu", Jawab Teo kemudian pergi meninggalkan Aira begitu saja..
"Bg Teo kenapa,. siapa tadi yang telpon ? dan kenapa tiba-tiba sikapnya berubah, apa dia tahu aku sudah di jodohkan, aku tau ini berat untuknya dan juga untukku, tapi kenapa bg Teo tidak mau menemui Ayah.. ", gumam Aira dan tak terasa air matanya semakin susah di tahan..
Aira pun menangis sambil menekuk lututnya..
"Tante, Tante kenapa ? tanya seorang anak kecil..
suara anak kecil itu membuat Aira terkejut dan segera menghapus air matanya..
"Eh.. tante gak kenapa-napa kok ", Jawab Aira dengan mata sedikit sembab
"Terus , tante kenapa nangis", Tanya bocah itu lagi
"Gak,mata tante tadi kemasukan debu.. makanya jadi ber air..", Jawab Aira lagi
"Mmm Gitu, ini buat Tante, jangan nangis lagi ya ", ucap anak itu sambil memberikan sebatang coklat ..
"Terimakasih, nama adek siapa, kok sendiri. . Papa Mama kamu mana", tanya Aira
"Aku Dea, aku kesini sama Om, cuma om nya pergi ", ucap Dea
"Om.." Apa Dea diculik ya batin Aira
"Ya sudah, sekarang Dea sama tante dulu ya disini, kita Tunggu om nya datang", ucap Aira
"Iya" Dea mengangguk dan duduk di sebelah Aira
Disisi lain, Adit sedang panik mencari Dea di sekitaran Taman, ya selesai kumpul di ruang Keluarga tadi. Adit membawa Dea ke taman untuk bermain, tapi saat Adit pergi ke toilet ,Dea melihat ada seorang perempuan yang sedang menangis, ntah mengapa Dea yang sebelumnya tidak pernah mau berbaur dengan orang lain, malah datang memberikan coklat untuk Aira, saat Adit keluar Toilet ia panik , tidak melihat Dea ditempat ia tinggalkan tadi..
ia pun berteriak memanggil nama Dea..
"Ya Tuhan, kamu kemana sih De, " Gumamnya sambil terus mencari Dea
dan ingin menelpon Mamanya untuk memberitahu bahwa Dea ilang, tapi di urungkan karena dia bukannya bakal dapat jawaban, pasti bakal kena omel habis-habisan..
"Deaaaa", teriak Adit sambil mengacak rambutnya frustasi
Sementara itu Dea dan Aira sedang duduk menunggu siapa yang datang mencari Dea..
"Dea, nama om kamu siapa ", Tanya Aira
Saat Dea akan menjawab, tiba tiba Adit datang..
"Dea" Teriaknya saat melihat Dea duduk dengan seorang perempuan," kamu disini De, Ya Allah.. om sampe ke pos jaga buat cari kamu, kenapa kamu pergi ..tadi om suruh tunggu om sampe balik dari toilet kan", ucap Adit sambil memeluk Dea..
"Ternyata Kak Adit Om nya Dea, "ucap Aira yang melihat Adit memeluk Dea
"Ii iya, maaf saya merepotkan.... ", Adit berdiri dan kaget melihat orang yang bersama Dea ternyata Dokter Aira..
"Dokter Aira" ,ucapnya Kaget
Aira tersenyum " iya kak.. ", Jawabnya
"Kok bisa disini Dok, dan maaf juga mungkin Dea menganggu waktu Dokter tadi ", ucap Adit
"Gak kok kak.. kebetulan tadi Aku lagi main kesini, trus Dea datang dan ngasih coklat ini", Jawab Aira sambil menunjukan coklat dari Dea
"Iya om, tadi tante itu menangis jadi aku beri ... ", belum selesai Dea bicara Aira langsung..
"Sstt, Dea jangan lanjutin", ucap Aira jongkok dan memohon Ke Dea
"Nangis, Dokter kenapa", Tanya Adit
"Gak kenapa-napa kok Kak, tadi pas lagi jalan. mataku kelilipan, jadi seperti orang menangis", ucap Aira
Adit yang memperhatikan mata Aira pun tau jika Aira berbohong karena kedua matanya bengkak seperti habis nangis..
"Mm ya sudah, Dea udah ketemu sama om nya kan.. kalau gitu tante pergi ya", ucap Aira
"Makasih ya dok, untung Dea ketemu Dokter bukan orang jahat", Ucap Adit
"iya kak, sama-sama, tapi kak.. bisa gak panggil aku Aira saja, terlalu formal jika panggil Dokter ", tegas Aira
"Baiklah Ra, sekali lagi Terimakasih.. ", ucap Adit
" Kalau begitu aku permisi kak, Dea makasih ya coklatnya ", Ucap Aira dan pergi ..
" Iya tante, sama-sama ", jawab Dea
"Dok.. Eh Aira tunggu, " Panggil Adit
"Iya kak, kenapa ?", tanya Aira
"mau kemana Ra, biar sekalian aja aku antar ", Tawar Adit
"Aira mau ke klinik kak ", jawab Aira
"Oh.. kebetulan.. aku juga mau ke klinik.. kan biaya perawatan Miu belum aku bayar, rencananya habis dari taman emang mau ke sana juga.. kita barengan aja.. ", ucap Adit
"gak usah kak.. aku pesan ojek online aja", Jawab Aira
"Jangan gitu, nanti di curi ojek online, ya kan De, " ucap Adit sambil melirik Dea
"Iya tante, sama kita aja ", Dea berjalan mendekati Aira dan menarik tangannya..
Akhirnya Aira balik ke Klinik bareng Adit dan Dea..
Sesampainya di Klinik Aira melihat Teo yang sedang berbicara sambil berpegangan tangan dengan seorang perempuan, namun mereka seperti sedang bertengkar..
"Bg Teo sama siapa, kenapa pegangan tangan.. tapi sepertinya lagi bertengkar", gumam Aira dan segera turun dari mobil Adit
Perempuan yang sedang bertengkar dengan Teo melihat kedatangan Aira dan ia langsung pergi, Teo yang melihat Aira juga terlihat kaget, ia pikir Aira akan langsung pulang setelah pembicaraan di taman tadi..
Adit yang baru keluar mobil dengan Dea pun kaget hampir bertabrakan dengan perempuan yang jalan terburu-buru dari arah klinik..
" Maaf ", ucap Adit
namun perempuan itu tidak menjawab dan terus berjalan..
"Fanya ?? tapi kenapa dia.. ah mungkin tidak..kalau Fanya pasti sudah seperti cacing kepanasan melihat gue", gumam Adit dan kembali berjalan kedalam Klinik bersama Dea
"Om, ini tempat Apa " tanya Dea
"Oh.. ini namanya Klinik Hewan De. Rumah Sakit Hewan, dan tante Aira tadi Dokternya", jawab Adit
"Hewan ada Dokternya juga Om", Tanya Dea Polos
hahahaha.." tentu ada sayang.." Jawab Adit
*Didalam Klinik *
"Tadi itu siapa bg ",tanya Aira
"Siapa, yang mana ?",Jawab Teo pura pura tidak tahu
"Itu tadi yang bicara sama kamu, sambil pegangan tangan", tanya Aira mengintrogasi..
"Pegangan tangan.. kamu jangan nuduh yang gak gak. .", Teo memalingkan wajahnya dari Aira agar tidak terlihat berbohong
"Terus ada masalah apa dia Tadi, segitu marahnya sama kamu", tanya Dea mulai curiga
"Oh.. itu tadi.. tadi dia menanyakan soal... " Jawaban Teo terbata, namun saat ia akan melanjutkan.. tiba-tiba anak magang masuk dan memanggil Aira .
"Dok ,ada yang mencari dokter.. katanya mau bayar biaya perwatan kucingnya yang mati ", Ucap anak magang tersebut
"Oh iya, sebentar .. ", Aira langsung keluar dan menemui Adit..
"Ahh.. hampir saja ", Gumam Teo
dan kembali melanjutkan pekerjaannya sambil mikir alasan nanti kalau Aira bertanya lagi..
Setelah selesai mengurus biaya perawatan kucingnya dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan Dea soal kucing, Anjing dan Hewan lainnya di Klinik..Adit dan Dea pun pamit pulang ...
"Makasih Ra, kami permisi dulu , ayo De. salam dulu sama Tante Aira", ucap Adit
"Iya. Dea hati-hati ya...jangan jauh-jauh lagi kalau pergi main sama Om Adit.." Ucap Aira
"Iya , Tante , Dea pulang dulu ",jawab Dea berjalan dan melambaikan tangannya di iringi balasan dari Aira
Adit dan Dea segera pulang karena sudah hampir sore dan mereka juga akan singgah ke Peternakan..
Aira kembali keruangan Staf, dan melihat Teo sedang memainkan ponselnya..
" Udah siap", Tanya Teo
"Udah", Jawab Aira
"Kalau gitu aku ke rumah Dio ya, barusan dia telpon, Anjing Omnya keracunan.. ", Ucap Teo
"Kenapa gak bawa kesini, kenapa kamu harus ke sana", tanya Aira
"Gak ada kendaraan katanya, Om nya gak dirumah, terus dia gak bisa bawa anjingnya kesini sendiri, jawab Teo
"...." Aira
"Ya sudah, aku berangkat ya sayang, ", Ucap Teo beridiri dan keluar ruangan..
"Aneh", Gumam Aira pikirannya kembali mengingat perempuan yang bersama Teo tadi..
.
.
bersambung..
.
.
.
Terimakasih untuk yang udah mampir. dan nunggu updatenya cerita ini.. maaf untuk kesalahan baik penulisan.tanda baca dan sebagainya. . jangan lupa tinggalin jejak ya.. itu akan sangat membantu ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Hiro Parently
boom like
2020-11-26
2