CINTA GILANG
Semuanya Berubah.
Di malam yang gelap terukir kembali kisah yang rumit, di sebuah rumah yang sederhana itu dekat jendela. Seorang gadis cantik yang berambut panjang berombak.
memakai kaos pink bergambar hello kity. Dengan rambut yang terurai dibelakang punggungnya , sedang berdiri sambil memegang pinggiran kayu jendela.
Melihat Langit yang gelap bintang- bintang kecil, yang menghiasi langit dengan cahaya bulan pada malam hari. angin sepoi-sepoi membawakan Rindu yang begitu berat.
Sambil menutup mata Zalina terhanyut kembali pada masa lalu di mana Dia harus
memilih Cinta, atau pengorbanan demi sahabat.
Di halaman sekolah smp Donbosko . Di mana Zalina sedang duduk menunggu seseorang.
Zalina duduk di kursi panjang taman tersebut sambil menyimpan tas , menundukakan kepala dan tangan yang sedang menutup wajah kecemasan. lalu kembali membuka wajahnya dari kedua telapak tanganya, dengan melihat ke area jalanan taman dengan terus menggigit bibir bawahnya.
" Ada apa kamu ajak aku bertemu? kamu tidak tahu kalo aku lagi sibuk?" Bicara seorang Gadis yang berdiri di depan Zalina berambut panjang sebahu. Cantik tapi sombong sedang melipatkan kedua tanganya di dada lalu, melepaskan kembali tanganya yang kiri dan merapikan rambutnya agar tidak berantakan, Dia adalah Reina.
Zalin yang melihat Reina dihadapanya. Langsung berdiri sambil mengangkat tasnya, menggantung di pundak kirinya, sambil menyapa Reina dengan senyuman lebar dibibir kecilnya.
" Reina!" Sapa Zalina yang sedikit gugup.
" Maaf kalo aku merepotkan kamu lagi", belum selesai berkata... Reina memotong pembicaraan Zalina dengan wajah yang sangat jutek.
" Tidak usah bertele- tele bicaranya langsung keintinya", Reina kembali melipat kedua tangan di dadanya.
" Ahmm...huuffff", tarikan nafas pelan dari Zalina. Kemudian melepaskanya kembali ke udara atas sikap Reina padanya."
" Ok. Aku hanya ingin tahu apa alasan kamu selalu menghindar dari aku? beberapa bulan yang lalu sampai sekarang?"
" Aku bahkan tidak mengerti atas sikap kamu selama ini ? aku selalu bertanya apa salah aku? namun jika diingat- ingat kita tidak ada masalah", mata Zalina jelas terlihat berkaca- kaca namun dia menahannya.
" Hahaaa....", tawa Reina tapi bukan ketawa lucu melainkam ketawa benci.
" Kamu mau tahu alasan aku menghindar?Reina kembali menatap Zalina dengan tatapan tajam.
" Yang pertama aku sudah bosan berteman dengan kamu, yang kedua kamu tidak selevel berteman dengan aku, dan yang ketiga", Reina memegang kedua bahu Zalina. "Apa kamu sudah melupakan Gilang?" tanya Reina dengan serius.
Pertanyaan Reina membuat Zalina binggung sendiri sambil mengerutkan dahinya dengan tatapan yang kosong.
Zalina menatap Reina sambil berkata,
" Apa hubunganya dengan Gilang?" Aku tahu aku miskin Ran, aku juga tahu aku tidak pantas berteman dengan kamu.
Tapi...., bukannya dari dulu kamu sudah tahu seperti apa kehidupan aku?" kedua bola mata Zalina yang berkaca-kaca atas perkataan Reina, seakan seperti pisau tajam yang sedang mencabik- cabik isi hatinya.
Dia pun memalingkan tatapannya dari Reina agar tidak dilihat lemah oleh Reina.
" Aku bertanya sekali lagi, apa kamu masih menyukai Gilang?" Reina kembali bicara dengan Zalin kali ini tatapannya lebih tajam dari sebelumnya dengan penuh tekanan pada setiap kata yang di ucapkanya.
Anggukan kepala pelan dari kepala Zalina,
Membuat Reina semakin kesal dan emosi.
Lalu Reina melepaskan tanggannya dari kedua bahu Zalina.
" Aku sudah menduga itu , baiklah aku tidak bisa memaksa kamu melupakan Gilang karena itu adalah hati kamu yang merasakannya. Sama seperti aku yang tidak bisa melupakan Gilang", Reina kembali berkata dengan santai.
" Maksud kamu?" sahut Zalina dengan sedikit alis kananya diangkat keatas kembali menatap Reina.
" Mungkin ini akan membuat kamu kaget, tapi mau tidak mau aku harus memberitahu kamu sebelum kita tamat sekolah", Reina berbicara serius dengan matanya menatap Mata Zalina.
" Sebelumnya aku minta maaf. Aku dan Gilang sudah tunangan beberapa bulan yang lalu, awalnya aku pikir Dia bukan Gilang yang kamu suka", tarikan napas Reina yang dalam- dalam membuat Zalina terus menatapnya tanpa berkedip.
Reina kembali melanjutkan ucapanya tadi setelah beberapa detik dia terdiam.
" Namun ternyata aku salah dia adalah Gilang Durga mada, anak dari sahabat mama aku sejak kecil. Dia juga adalah Gilang yang ditaksir sahabat aku sendiri", Reina kembali terdiam membuat Zalin terus menatapnya dengan tatapan tajam seperti tadi.
Zalina yang menunggu lanjutan perkataan Reina membuat jantungnya sekejap berhenti. Dia ingin jawaban yang dikeluarkan Reina bukan jawaban JATUH CINTA.
Tapi pikiran Zalina benar,bahwa sahabatnya menyukai Gilang tapi bukan suka biasa ,Suka dalam arti MENCINTAI.
Bibir Reina kembali berbicara,
" Aku langsung ke intinya saja,
aku JATUH CINTA ... Pada Gilang, sangat mencintainya, dan aku tidak mau kehilangan GILANG, aku Reina Pikke mencintai Gilang",
Perkataan Reina sontak membuat sekujur anggota tubuh Zalina lemas. Seakan perkataan itu berulang-ulang Zalina dengar, membuat Zalina jatuh lemas di kursi seperti orang yang tidak ada Roh dalam tubuh, Zalina terduduk diam beberapa menit dan kembali berdiri menatap Reina lalu berkata,
" Kenapa kamu lakukan ini sama aku? kenapa kamu sendiri tahu aku sangat menyukai Gilang ,aku sangat mencintainya, alasan aku bertahan atas masalah yang terjadi dalam hidupku adalah Dia Renn" kata- kata Zalina sama sekali tidak di pedulikan Reina, Reina tanpa pikir Perasaan Zalin dia lalu berkata.
" Aku harap kamu melupakan Gilang setelah kebenaran yang kamu dengar, dan jika kamu melupakan Gilang maka aku akan kembali padamu. Namun jika kamu tetap menyukai Gilang maka persahabatan Kita cukup sampai di sini. Aku minta maaf sekali lagi", Reina pergi meninggalkan Zalina sendirian di taman itu. Dia terus berjalan tanpa melihat kondisi Zalina.
Sedikit pun tidak, Zalina yang dari tadi menahan air mata ,kini air mata itu mengalir dengan deras ,Dada Zalina terasa sesak.
Dia menangis sambil melihat Reina yang sedang berjalan membelakanginya. Zalina kini terjatuh ke rumput - rumput hijau.
"Untuk sekejap saja aku merasa dunia tidak berpihak lagi padaku, untuk sekejap juga rasa sakit ini sama seperti.... waktu aku tahu kamu ada Dia, alias Jian"
"Dalam diam aku rasa. Mencoba bahagia dengan rasa ini, walau ini hanya sebuah rasa diam. Namun dalam sekejap pula aku kehilangan sahabat sekaligus cinta", Batin Zalin berkata sambil menatap punggung sahabatnya yang semakin menjauh dan menghilang dari tatapannya.
*Bersambung*.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Calvien Arby
waw
2020-06-07
1
Kim Miso
kakak aku balik lagi melope lope plus bintang 5 wkwk akun baruu uhuyy smngtt kaa
2020-04-22
1
Uni (ig : @Uni_Feisya
nama tokohnya sama kaya nama tokoh novelku Zalina
2020-04-17
1