LONDON.

London ,bicara london mungkin tidak asing lagi bagi kita. London negara yang dikenal sebagai Ibu kota inggris dan Britama raya.

Yang merupakan wilayah metro politan terbesar di britama raya. London juga dikenal sebagai negara berpendidikan internasional.

Negara yang sering disebut sebagi negara Ratu Elisabeth.

Dari kejauhan dilihat sebuah rumah yang sangat besar alias salah satu hotel mewah yang di sewakan. Memiliki kolam renang yang langsung berpapasan dengan pemandangan yang indah, di samping kolam renang ada anakan tangga naik ke atas yang merupakan kamar seorang pria dengan kaca-kaca jendela. Transparan kaca-kaca itu menghiasi rumah tersebut menjadi lebih indah. Pria berkulit putih, tinggi, dengan rambut yang acak sedikit, tapi tetap kool dan tampan.

Yang sedang mempersipkan diri untuk mau pergi ke kesekolah. Karena jalanan yang begitu ramai membuatnya harus bangun lebih awal, untungnya ada mobil sport pribadi yang sudah disiapkan kedua orang tuanya untuk dirinya sebagai fasilitasnya di london. Dia memakai jas sekolah hitam yang di dalamnya beralas putih , celana jeans hitam, dan jam tangan hitam.

Rambut acak-acak yang cocok dengan wajahnya tampannya , ditambah lagi memakai sepatu yang mahal, berdiri di depan cermin sambil menatap wajahnya lalu tersenyum

" Tampan juga Aku", kata lelaki tersebut sambil tertawa sedikit, lalu mengambil tas dan kunci mobil untuk berangkat ke sekolah,

Dia adalah Gilang Mada, Tunangan Reina.

Sebentar lagi Gilang akan berlibur di Indonesia. Maka Gilang membuat jadwalnya harianya di jadwal pribadinya, yaitu notpad di ponselnya. Habis pulang dari sekolah Dia akan pergi belanja sedikit oleh- oleh untuk dibawa pulang ke Indonesia, sebelum bertemu dengan keluarga dan sahabatnya nando. Gilang ingin tampil beda sedikit agar cewe yang berhianat ke dia menyesal karena sudah menyia-nyiakan Dia.

Tiba- tiba ponsel Gilang berdering,

Gilang secepatnya menyodorkan benda tipis atau ponselnya di salah satu telinganya.

"Kamu sudah siap mau kesekolah?" Suara mama Gilang dari ponselnya.

" Ya Mam", jawab Gilang singkat.

mama Gilang bernama Melisa wanita sekaligus pengusaha Disainer terkenal di jakarta, yang merupakan Ibu kandung Gilang. Melisa selalu mengawasi Gilang dari jauh dari pertama putra semata wayangnya itu datang ke London sampai sekarang.

" Kamu sudah makan? kamu sudah minum obat ? kamu sudah mengenakan pakaian yang sesuai udara di sana?" tanya wanita tersebut dengan kwatir akan putra semata wayangnya itu.

" Aku sudah makan mi,

ya ni aku lagi siap mau pergi ke sekolah, aku udahan dulu ya mi, byeee. seee you",

bicara Gilang sambil berjalan memencet tombol pembuka mobilnya yang Biru dari tutupnya hingga mobil itu terbuka seluruhnya dari atas .

" Aku tutup telpon ya mom", gilang mematikan telponnya, lalu membuang tasnya di samping kanan kursi mobil yang di depan. Gilang duduk di kiri untuk meyetir sebelum meyetir Gilang menggunakan kacamata hitam agar matannya tidak terkena sinar matahari.

Mobil sportnya pun berlaju dari tempat dia tinggal dengan kecepatan yang cukup tinggi

"Life is beautiful, as long as you don't make it compicated, and what represents our happy life is love", kata seorang guru yang mengajar di ruang kelas Gilang memakai jas biru, badan gemuk dia adalah MR Rach.

Gilang yang sedang duduk di dekat jendela melihat ke luar. Kembali berbalik ke depan fokus pada kata-kata MR Rach yang tertera di papan tulis. Gilang mengambil bulpen membuka buku yang bersampul coklat menulis kata- kata tadi, lalu Gilang menggaris bawahi kata LOVE.

Sebelum lonceng pelajaran berbunyi yang menandakan pelajaran berakhir MR Rach Kembali menuliskan kata kata penjelas di papan tulis yang berbunyi.

"There is no human in this world who does not feel LOVE. BUT you need to know do not blame LOVE in the problems, But you feel, But build lOVE for you problems", Mr Rach menulis dan menekankan kata LOVE dan PROBLEMS dengan nada suara yang tinggi.

Lonceng pun berbunyi yang menandakan pelajaran telah selesai

"Thanks and see you next taime", kata Mr Rach dengan mengambil buku dan tasnya lalu keluar dari kelasnya Gilang.

Setelah Mr Rach keluar anak-anak pun satu-satu mengambil tas mereka untuk pulang. Ada yang berbicara mau ke mana setelah pulang sekolah , datanglah seorang gadis berambut panjang pirang menghampiri Gilang dia adalah jeny, dia menyukai Gilang namun sayang Gilang hanya menggapnya sebagai teman.

"Hai Gilang, what are you doing after you go home?" kata Jeny pada gilang sambil menatap Gilang.

" Hai! I went to the shopping mall for family,

because tomorrow i am go back indonesia", kata Gilang sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Jeny mengerutkan dahinya lalu kembali berkata,

" what! came back indonesia?

are you going to the transfer schools there?"

Gilang kembali menatap gadis tersebut,

" I do not know, wheathe to live there or not" ,

Mengakat kedua bahunya ,

" Clearly i have not found the reason I senntled there", sahut Gilang kembali.

Gadis itu kembali mengerutkan dahinya lalu bertanya,

" what reason you looking for?" Gilang tersenyum tipis dengan pertanyaan Jeny, lalu dia mengambil tasnya memakai dikedua bahunya seperti menggantung,

dan berkata.

" LOVE", suara gilang seakan menekan kata love.

" OK! I'ii go first and see you next time.

Bye..", Sambil melambaikan tanganya Gilang melangkah ke depan dengan memasukkan kedua tanganya di dalam saku celana, Sambil terus berjalan , Jeny yang melihat Gilang tersenyum menatap Gilang seakan dia mengerti maksud Gilang.

Dan Gilang pun akhirnya menghilang dari tatapan Jeny.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***