Dosen Cantikku
Seorang mahasiswa baru tampak sedang terburu-buru keluar dari kamar kostnya. Dengan dandanan yang masih awut-awutan, Reza keluar dari rumah kost menuju motornya. Hari ini adalah hari pertama Reza kuliah. Dia merupakan seorang Mahasiswa baru di Universitas teknik di Kota Malang.
Dengan kecepatan yang cukup tinggi, Reza mengendarai motornya. Hari ini dia ada kelas pagi. Beruntung jalanan cukup lengang. Tak terlalu ramai seperti biasanya.
Setelah menempuh perjalanan 20 menit, Reza tiba di parkiran Universitas. Setelah menaruh helmnya asal, dia berlari tergesa menuju ruang kelasnya yang berada di lantai dua.
Brukk!!
Karena terlalu terburu-buru, Reza menabrak seseorang yang saat itu juga sedang berjalan di koridor bangunan itu.
"Maaf.. Maaf.. Aku gak sengaja.. Aku terburu-buru." Reza menjelaskan sembari memungut lembaran yang berserakan.
"Iya gak apa-apa. Lain kali hati-hati" ujar wanita itu lembut.
Sejenak Reza terpaku menatap wanita cantik dihadapannya yang baru saja dia tabrak.
"Kamu mahasiswa baru juga disini?" tanya Reza melancarkan aksinya merayu gadis cantik itu.
Reza menatap menyelidik ke arah gadis didepannya itu. Sejenak tak ada balasan yang berarti.
"Bukankah kamu seharusnya masuk kelas?" singkat gadis itu sembari menatap Reza dengan wajah datarnya.
'Cantik' batin Reza.
Gadis itu melambaikan tangannya didepan wajah Reza.
"Memangnya kamu gak terlambat masuk kelas pagi ini?" tanya gadis itu lagi.
Reza tersadar dari jerat pesona gadis cantik dihadapannya. Dia segera berlari.
"Namaku Reza. Jurusan Rekam Medik semester 1. Sampai jumpa lagi, cantik!" teriak Reza menoleh sambil setengah berlari.
Gadis itu tersenyum simpul.
Setelah menapaki tangga menuju lantai dua, Reza berusaha menetralkan nafasnya. Dia mengintip kedalam ruang kelas.
"Hah! Masih aman!" gumam Reza.
Reza memasuki ruangan dan duduk di bangku kosong di ruang kelas tersebut.
Ketika Reza masuk, banyak mahasiswi yang melempar pandangan kagum kepadanya. Meski tampak awut-awutan, dia masih tetap terlihat tampan.
Reza sedikit merapikan rambutnya yang belum sempat ia sisir rapi. Usai menyisir rambutnya dengan jari, dia mengeluarkan buku materinya. Dia membaca sekilas materi yang mungkin akan diajarkan pagi ini.
Reza merupakan seorang laki-laki rajin dan cukup pandai. Meski hari pertama kuliah dia nyaris terlambat, tak menghilangkan predikatnya menjadi mahasiswa baru yang tampan dan pandai.
Saat Reza membaca buku, tiba-tiba ada dua orang gadis mendekat ke bangku nya.
"Boleh kenalan gak?" tanya gadis berambut panjang yang menghampirinya.
Reza hanya menatap sekilas, lalu dia kembali fokus ke buku bacaannya.
"Ini buat kamu." si gadis yang diketahui bernama Dian itu tak menyerah.
"Terima kasih." singkat Reza melihat benda yang diletakkan oleh Dian diatas mejanya.
"Wah, sepertinya diterima" ucap Dian bahagia.
"Nanti mau makan siang denganku gak?" tawar Dian lagi.
"Lihat apa kata nanti ya" jawab Reza tersenyum.
Tak ada yang tau bagaimana sebenarnya isi hati Reza. Walau banyak gadis yang mendekatinya, masih tak ada yang bisa menggetarkan hatinya.
Menurut Reza, semua wanita yang mengejarnya sama saja. Mereka menyukainya hanya karena fisiknya saja. Dan gadis yang seperti itu auto-blacklist dari daftar gadis yang akan dijadikan pendampingnya.
Walaupun Reza masih berada di semester pertama kuliah, dia sudah berpikir jauh untuk masa depannya.
Tak ada yang tahu jika seorang Reza adalah pemilik salah satu perusahaan start-up di Surabaya.
Reza amatlah pandai menyembunyikan identitasnya. Dia tak pernah sekalipun menunjukkan jati dirinya. Hanya dua orang sahabatnya yang tahu siapa dia sebenarnya. Yah walau mereka tak satu kampus, persahabatan mereka tetap terjalin hingga kini.
Seorang wanita muda baru saja memasuki ruang kelas. Ruangan yang awalnya riuh, seketika hening. Banyak mata tertegun melihat kedatangan wanita itu.
Reza yang menyadari suasana disekitarnya berubah, melihat ke arah pandang teman-temannya yang lain. Mahasiswa yang tadinya berdiri, seketika kembali ke bangkunya dan duduk dengan khidmat.
Reza terkejut mendapati seorang gadis kini berdiri disamping meja dosen. Dia mengamati wanita itu yang sedang memperhatikan penghuni ruangan itu. Pandangan mereka beradu. Reza tak berhenti menatap gadis yang berada didepan sana, meski wanita didepan kelas telah memutus adu pandang itu.
"Apakah sudah bisa dimulai?" tanya wanita itu yang dibalas anggukan oleh lainnya.
"Perkenalkan, saya Alvionita. Dosen pengajar Rekam Medik di universitas ini. Mohon kerjasamanya. Terima kasih."
Tiba-tiba ada seseorang yang mengangkat tangannya.
"Kirain MaBa (Mahasiswa Baru) juga, Bu. Boleh tanya usianya berapa?" ucap seorang mahasiswa laki-laki.
"Saya tahun ini masih akan dua puluh satu tahun" Jawab Vio sembari tersenyum.
"Wow." seru beberapa mahasiswa.
"Hebat ya, masih muda udah jadi dosen" ucap yang lainnya.
Seorang mahasiswa mengangkat tangannya lagi hendak bertanya.
"Masih single gak, Bu?" tanya mahasiswa lain.
"Huuuu..." cibir mahasiswa yang lain.
Alvionita hanya membalas dengan tersenyum.
"Rahasia ya. Yaudah, ayo pelajaran bisa dimulai, kan?"
"Bisa, Bu" ucap mereka serempak.
Reza tak berhenti menatap segala gerak gerik Vio, dosen barunya. Dia seolah tersihir pesona seorang Vio.
Padahal, Reza tahu kalau Vio lebih tua 3 tahun usianya dibanding dirinya. Namun hal itu tak membuat Reza ambil pusing.
Dia merasa telah menemukan seseorang yang tepat. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan sialnya, kenapa harus insiden tadi pagi yang membuat mereka bertemu pertama kali?
Reza merutuki dirinya. Reza merasa bahwa dia telah memberikan kesan pertama yang buruk bagi dosen cantik pujaannya.
***
Mata kuliah Rekam Medik hari itu berlangsung sedikit lebih lama. Bagaimana tidak, mahasiswa lelaki tak henti menggoda Dosen cantik itu.
Namun tak begitu dengan Reza. Dia agak sedikit malu dan salah tingkah saat hendak menyapa ataupun bertanya kepada wanita itu. Walau mengaguminya, Reza kini tak seagresif tadi. Apalagi kini dia tahu bahwa wanita itu bukanlah Mahasiswa melainkan Dosennya.
"Materi hari ini cukup sampai disini saja. Untuk hari ini bebas tugas untuk dibawa pulang. Pertemuan berikutnya semoga bisa lebih efektif pertemuannya" sindir Vio secara halus.
"Siap, Bu" sahut mereka serempak.
Reza tak henti memperhatikan gerak-gerik Vio yang sedang merapikan buku dan lembaran materinya.
"Baiklah. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya" pamit Vio sembari melempar senyum.
Reza seperti tersentak dari lamunannya saat mendapati Vio melangkah hendak keluar dari ruang kelas.
Ketika Vio tak lagi tampak dari pandangannya, Reza seketika berlari mengejar wanita itu.
Pandangan teman-temannya seketika tertuju padanya. Bagaimana tidak, Reza berlari seolah sedang mengejar seorang pencuri. Ya, pencuri hatinya. Reza mengejar seseorang yang mencuri hatinya, mencuri perhatiannya sejak awal bertemu.
Meski sempat menabrak kaki meja milik mahasiswa lainnya, tak menyurutkan niat Reza mengejar hingga ambang pintu.
"Bu Vio, tunggu!" teriak Reza.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
💖Yanti Amira 💖
awal ceritanya sangat menarik
2022-11-23
0
💖Yanti Amira 💖
salut banget y sama vio diumur yg mudah bisa menjadi seorang dosen udah cantik anggun dan juga tegas😂😂😂
ternyata masih ada juga y seorang dosen dengan umur segitu,,,,
cie Reza udah mulai jatuh cinta pada pandan tu😂😂😂
ya ampun thorrr keren banget ceritanya
2022-11-23
0
ZAQUEN_JK
eakk.. hihi 😌
2021-03-13
0