🎶Ting.. *Notification Email Masuk*
Aku langsung membukanya
“-Menanggapi surat lamaran kerja Saudari, kami ucapkan terima kasih. Untuk proses seleksi kerja selanjutnya, kami mengharap kedatangan Saudari pada hari kamis tanggal 05 Januari 2020, Pukul 10.30...-”
“Wah.. akhirnya besok aku di panggil untuk mengikuti seleksi kerja di sebuah perusahaan” Teriak ku bahagia sambil lompat-lompat kegirangan.
Aku tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Jika nanti aku di terima bekerja, ini adalah pekerjaan pertama aku. Wah.. senangnya.. Seperti mendapatkan kado besar.
Aku harus mempersiapkan semua dokumen yang akan aku bawa besok. Aku tidak boleh telat, ini kesempatan terbaik aku. Aku pasti bisa..
Keesokan harinya
Jam menunjukan pukul 09.20
Aku sudah siap. Pakaian ku sudah rapi, makeup dan rambut sudah oke, dokumen juga sudah lengkap. Aku langsung memesan taxi online agar tidak buru-buru.
Saat di perjalanan aku lupa membawa uang cash. Aku meminta drivernya untuk berhenti sebentar di ATM terdekat.
Aku menarik uang seperlunya. Kulihat saldo masih cukup utuk kebutuhan ku selama 3 bulan kedepan.
“Semoga aku segera di terima bekerja” Guman ku dalam hati
Setelah aku keluar dari ATM, aku langsung menuju taxi yang sudah menunggu ku.
Tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor melaju kearahku, dan mencoba merampas tas yang ku pegang. Aku menahannya dengan sangat kuat, ia terus menarik penuh paksa. Pengendara itu hanya seorang diri berjaket hitam dan mengenakan helm tertutup.
Dengan penuh tenaga ia menarik tas ku sampai aku terjatuh. Tapi aku berhasil menahannya. Orang-orang mulai berlarian kearah kami, seketika pengendara itu langsung kabur dengan lajunya.
Driver taxi yang menungguku berlari kearah ku.
“Nona nggak apa-apa?” Tanya driver itu sambil memegangiku utuk berdiri
“Nggak apa pak..” Jawab ku
Ku lihat tidak ada yang terluka. Saat ku coba untuk berdiri, kaki kanan ku terasa sakit. Sepertinya kaki ku terkilir saat jatuh tadi. Aku tetap memaksakan untuk berdiri dan berjalan, tapi sungguh ini terasa sangat sakit. Aku tidak bisa menggerakkan kaki kanan ku.
“Apa kita kerumah sakit aja.. Takutnya kaki nona kenapa-kenapa” Saran driver itu melihat ku kesakitan
Aku di bopong menuju taxi. Aku menangis melihat kaki ku sendiri.
“Kenapa harus disaat seperti ini!!” Marahku dalam hati
Aku sangat kesal, marah dan kecewa. Aku tidak bisa mengikuti panggilan seleksi kerja hari ini. Kenapa aku begitu bodoh! kenapa aku begitu sial! Kenapa keberuntungan tak memihak padaku hari ini.
[Rumah Sakit]
Ku lihat pergelangan kaki ku mulai membengkak dan sedikit membiru. Aku diberi obat oleh dokter, kata dokter kaki ku hanya cidera ringan karna terkilir.
Aku harus meminum obat untuk menghilangkan rasa sakit dan mengoleskan salap agar bengkaknya berkurang. Aku juga diharuskan menggunakan bantuan kruk saat berjalan.
“Sebaiknya kamu minta bantuan seseorang untuk mengantar mu pulang” Saran dokter
Benar.. Jika aku memesan taxi online, drivernya hanya menjemput ku di depan rumah sakit. Tidak mungkin aku meminta drivernya untuk menjemput ku di ruangan perawatan seperti ini. Aku juga masih belum bisa menggunakan bantuan kruk sendirian.
Jam menunjukan pukul 14:25
Aku hanya punya Dean saat ini. Tapi aku ragu untuk minta bantuannya, jam segini dia masih bekerja.
“Bagaimana cara aku utuk meminta bantuannya?” Tanyaku dalam hati
Sedikit ragu aku coba mengirim pesan lebih dulu untuk menanyakan keberadaan Dean.
“Dean.. Kamu dimana?” Kirim ku
Tidak lama setelah ku kirim pesan handphone ku berdering, Dean memanggil. Tanpa menunggu lama aku langsung menerima panggilannya
“Dean..” Panggil ku
“Iya Qeezya.. Ada apa? Ada yang bisa aku bantu? Jawab Dean penuh perhatian
“Aku mau pulang..” Ucapku langsung tanpa basa-basi
Aku tak sadar lansung mengatakan itu. Tanpa sengaja aku mengeluarkan air mata, kesedihan ku seakan tak tertahan saat ku mendengar suaranya.
“Emang kamu dimana? Kebetulan aku lagi diluar” Tanya Dean
“Aku di rumah sakit Mahkota” Jawabku sedikit terbata karna menagis
“Rumah sakit.. Oke oke kamu tunggu disana”
Tanpa bertanya Dean langsung mematikan telpon, dan menjemput ku.
Sekitar 15 menit aku menunggu, Dean tiba didapan ku.
Saat melihat wajahnya aku langsung menangis dan memeluknya.
“Apa yang terjadi?” Tanya Dean sambil mengelus kepala ku yang masih berada dipelukannya
“Seseorang mencoba mengambil tas ku, tapi aku menahannya sampai jatuh. Kaki ku terkilir dan tak bisa berjalan untuk sementara waktu” Jelasku sambil menangis
“Emangnya kamu mau kemana?”
“Aku dipanggil untuk mengikuti seleksi kerja pagi ini, tapi kecelakaan ini terjadi sebelum aku sampai kesana” Ucapku sedikit kesal mengingat kejadian tadi pagi
Dean hanya diam dan mencoba menenagkanku.
Setelah aku mulai tenang, Dean mengajakku pulang. Dia membantu ku berjalan menuju mobilnya. Sesampainya di mobil.
“Mau ku bantu pasang safety beltnya?” Tawar Dean
“Nggak perlu, yang sakit hanya kaki aku kok” Jawab ku
Mendengar jawaban ku Dean tertawa kecil sambil mengusap-usap kepalaku. Dia memperlakukan ku layaknya anak kecil.
Saat di perjalanan.
“Maaf mengganggu kerjaan mu” Kataku merasa tidak enak
“Santai saja, aku juga sudah minta izin untuk pulang cepat hari ini” Jelas Dean tidak ingin membuat aku merasa tidak enak
“Makasih ya..” Ucapku tulus
Dean hanya tersenyum
“Apa pertanyaan mu waktu itu masih berlaku?” Tanya ku
Dean melihat kearah ku, dengan wajah bingung
“Pertanyaan apa?” Tanya Dean balik
“Aku mau jadi pacar kamu” Ucapku tanpa ragu
Dean langsung menepikan mobilnya dan berhenti.
Seketika dia memelukku dengan erat, tanpa mengatakan apapun.
Aku yakin dengan keputusan ku. Dia membuat aku nyaman, dia selalu ada buat aku. Perasaanku muncul karna terbiasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments