DEMI UANG
“Qeezya.. mau kemana lagi sih malam-malam begini?” Terdengar suara wanita paruh baya dengan nada tinggi berdiri didepan pintu kamar ku.
“Maa.. Zya izin keluar sebentar sama temen-temen, boleh ya?” Ucap ku sambil berhias didepan meja rias.
“Sebentar kamu itu berapa jam sih? Sudah dua hari berturut-turut kamu keluar malam terus! Kalo papa kamu tau bagaimana?”
“Hari ini Icha birthday ma.. nggak enak kalo Zya nggak datang” Jelasku
“Besok papa kamu sudah balik, pagi-pagi besok kita sudah harus jemput di bandara. Jadi kamu pulangnya jangan sampe larut malam!”
“Siap ma.. “ Ucap ku sambil memeluk dan sedikit beri kecupan manja
“Kamu hati-hati.. jaga diri.. jangan berbuat yang aneh-aneh!” Pesan mama
“Mama.. Zya udah gede, Zya tau mana yang wajar dan nggak wajar dilakukan..” Jelasku meyakinkan mama
Aku seorang gadis berusia 23 tahun, anak satu-satunya di keluargaku. Wajar jika aku di manja bahkan di perlakukan layaknya putri raja. Tinggal di perumahan elite yang berada di salah satu pusat kota sudah tentu menujukan kalo keluarga ku termasuk keluarga yang berada. Kebutuhan dan pendidikan ku terpenuhi. Aku baru saja lulus S1 Sekretaris di salah satu Universitas terkenal dikota ku, dan berencana akan melanjutkan S2 diluar kota.
Pukul 19.15
Aku dijemput oleh salah satu teman dekatku. Kami bersahabat berempat, kami memiliki hobby yang sama, sama-sama suka shopping, nongkrong, nonton, bahkan clubbing. Kami bersahabat semenjak duduk dibangku kuliah. Bisa dibilang kami juga sama-sama terlahir dari keluarga berada, itu sebabnya semua yang kami lakukan hanya happy-happy saja.
Kami tiba di salah satu club yang berada di pusat kota. Dimana salah satu teman kami yang bernama Icha merayakan ulang tahunnya di club tersebut. Kami sangat happy, meski sedikit mabuk tapi kami masih bisa kontrol sikap dan prilaku.
Pukul 00:45
Aku tiba dirumah. Mama tidak menungguku seperti biasanya, mungkin mama sudah tidur pulas. Perlahan-lahan aku masuk kedalam kamar dan membersihkan diri untuk tidur.
Pagi harinya..
“Qeeyza.. Bangun.. kita harus siap-siap jemput papa di bandara” Terdengar suara mama membangunkanku sambil menggoyangkan lenganku
“Sekarang jam berapa ma?” Tanyaku masih setengah sadar
“Sudah jam 06:15, ayoo buruan bangun..”
“Ma.. Zya masih ngantuk banget. Sepertinya nggak sanggup kalo harus bangun sekarang” Ucapku dengan suara yang kurang jelas
“Tuhhhkan.. udah mama bilang tadi malam, kamu jangan pulang sampe larut!” Sahut mama dengan nada tinggi
“Mama berangkat sendiri aja ya.. kan ada pak Tian [sopir] juga yang ngantar mama..”
“Trus mama bilang apa ke papa, kok anaknya nggak ikut jemput”
“Mama bilang aja Zya kurang enak badan, jadi nggak bisa ikut jemput” Jawab ku santai
“Pinter ya kamu ngajarin orang tua berbohong, ntar sakit beneran lo”
“Zya beneran sakit kok ma, kepala Zya rada pusing”
“Uhhh.. dasar bocah! Yaudah mama siap-siap dulu, kamu kalo bangun jangan lupa sarapan ya!” Pesan mama
“Iya ma..” Jawabku setengah tidur
Pukul 11:30
“Kok mereka belum nyampe ya,? Apa aku telpon mama aja” Ucap ku dalam hati
...
“Hallo ma..”
“Iya Qeezya..”
“Mama dimana? Kok belum nyampe rumah bukannya papa tiba dibandara jam 8 ya..”
“Iya ini sudah di jalan pulang, setengah jam lagi juga sampe” Jelas mama
“Papa sehatkan ma?”
“Sehat dong.. kenapa nggak tanya sendiri!”
“Ntar aja deh.. tunggu papa nyampe rumah, Zya kangen papa”
“Siapa suruh tadi nggak ikut..”
“Iya.. Iya.. Yaudah mama papa hati-hati ya, Zya tunggu di rumah” Ucapku manja
“Iya baby ku.. PAK TIAN AWASSSSS...”
Tut.Tut.Tut.
“Ma.. Mama.. Hallo mama..”
Pukul 12:15
Dunia seakan runtuh saat kudengar kabar kalian sudah tidak bisa berada disisiku lagi
Apa yang harus aku lakukan? Aku harus apa? dan apa yang bisa aku lakukan?
Jika ini awal hidup aku yang sesungguhnya? Sejauh mana aku bisa bertahan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
cumi manis
kaya nya ceritanya bagus deh
2020-05-16
0
Hi Unuy
Yukk baca eps selanjutnya
Di jamin seru
2020-01-27
4