CINTA MATI Seorang Mafia
Jordan Wigher 28 tahun dengan tinggi tubuh 189cm dia adalah Presdir dari Perusahaan Nomor 1 di Negara K.
Ya, dialah Jordan si anak yang hidup sebatang kara di buang oleh ke dua orang tua nya yang bercerai.
Ayah nya pemabuk berat hingga akhir hayat nya pun tangannya tidak ingin terlepas dari botol minumnya.
Ibunya seorang wanita penghibur dan pecandu narkoba hingga tiba hari terakhirnya karena sakit yang dia derita.
Jordan kecil mengemis, meminta minta, di pukuli oleh preman dan mencari sisa-sisa makanan di tong sampah.
Masa-masa kelam dan dunia bawah yang mengerikan telah menjadi makanannya setiap hari, bahkan ia di besarkan oleh para wanita penghibur ketika ibunya sendiri tidak mau merawatnya.
Namun, suatu hari seakan Tuhan memberikan keajaiban dan kemurahannya pada Jordan.
Ketika dia sedang memakan roti yang dia pungut, muncul lah seorang gadis kecil berambut panjang dengan wajah bersinar tersenyum memberikan sepotong roti.
"Maukah kau ikut denganku...?"
"Aku akan membuatkan banyak roti untukmu dan kau bisa tidur ditempat yang nyaman..."
Suara gadis itu renyah, apalagi senyum nya bergitu bersinar.
Jordan hanya bisa mengangguk seperti tersihir dengan kecantikan gadis kecil itu.
******
"AAARRGGGHH !!!"
Terdengar suara memekakkan telinga di dalam kamar yang besar dan sunyi, lampu redup menyinarinya, tanpa ada bulan atau bintang, bahkan langit pun mendung pertanda akan turun hujan.
Seolah bulan dan bintang enggan muncul karena ketakutannya pada Jordan yang putus asa meluapkan kemarahannya, meratapi kemalangan gadis kecil yang dulu membawanya ke Panti Asuhan Mutiara Hidup.
"Dimana kau Rossalia, aku berjuang menjadi orang terkaya bahkan menjadi mafia nomor 1 hanya untuk mencarimu. Tubuhmu pun menghilang, andai saat itu aku menemanimu bermain di tepi pantai, pasti aku tidak akan kehilanganmu, maafkan aku Rossalia."
Jordan duduk lemas bersandar di tepian ranjang menekuk kedua kakinya dan menyangga kepalanya dengan kedua tangannya, seakan kepalanya begitu berat, memikirkan dimana Rossalia, masih hidup ataukah sudah mati.
******
Pukul 10 pagi di Mansion Pearl
"Ddrrtt... Ddrrtt...Dreetttt..." Ponsel Jordan bergetar berkali kali.
Namun Jordan masih tidur di ranjangnya meski hanya memakai celana boxer, dengan posisi tengkurap, ketampanannya tidak berkurang sedikitpun.
Perlahan ia mulai sadar dan mengusap-usapkan wajahnya dengan selimut yang ia jadikan bantal untuk kepalanya.
Tangan kanannya mencoba meraih ponsel diatas meja yang tak terlalu jauh darinya. Kepalanya sedikit pusing dan berat karena pengaruh alkohol yang dia minum semalam.
"Hmm?" Jordan menjawab dengan masih menutup matanya.
"Tuan saya sudah 4 jam berdiri di depan pintu kamar anda, dan sekarang sudah pukul 10 pagi. Hari ini anda ada meeting dengan klien pukul 10.30 baju dan keperluan lainnya sudah saya siapkan". Dengan nada tenang assisten pribadi Jordan menjelaskan.
"Masuk Lorez bantu aku siap-siap." Jordan mematikan ponselnya dan menuju kamar mandi.
Lorez masuk dengan pelayan-pelayan yang lain, membawa segala keperluan Jordan.
Tangan kirinya membawa setelan jas mahal untuk Jordan. Kamar nya sangat luas hingga 10 pelayan Jordan sudah masuk semua, kamar itu masih terlihat luas.
Jordan telah siap menuju kantor, ia berjalan menuju halaman Mansion diikuti oleh Lorez yang kemudian membukakan pintu mobil untuk Jordan.
Di dalam mobil Jordan duduk menyilangkan kaki kanannya dan bertumpu pada kaki kiri, itulah gaya duduknya, sambil memandangi jendela melihat jalan yang sering dia lalui semasa kecil. Jalanan yang menjadi rumahnya ketika ia masih kecil, beratap langit dan berselimutkan angin.
"Apa kau sudah dapatkan informasi yang ku cari?" Jordan memecah keheningan di dalam mobil. Matanya tak berpaling dari apa yang sedang ia lihat dari balik jendela mobilnya.
Lorez yang sedang menyetir, melihat Jordan melalui kaca spion.
"Maaf Tuan masih belum, sangat sulit menggali informasi yang sudah 13 tahun lamanya."
"Apa kau ingin di deportasi ke Antartika?"
"Maaf Tuan, saya tidak berani, saya akan segera menemukan informasi gadis kecil Tuan."
"Hm." Jordan menjawab dengan dingin.
Mobil itu melaju dengan kecepatan normal, membelah padatnya jalanan kota.
Hingga sampailah mereka di Perusahaan terkenal nomor 1 di negara K dan Perusahaan paling berpengaruh nomor 5 di dunia.
Jordan berusaha keras merintis nya menjadikan Perusahaan paling berpengaruh di dunia, di bawah tangan dingin dan sikap dingin tanpa ampun dia bisa menapaki tangga teratas dunia bahkan bak dewa, sebentar lagi dunia akan berada di dalam genggamannya.
Ya, Jordan kecil diadopsi oleh Paman Peter Wigher seorang mafia yang sangat berpengaruh, bahkan memiliki perusahaan terbesar di dunia. Jordan telah menyelamatkan Peter ketika sedang perang besar memperebutkan kekuasaan Peter.
Nicholas anak buah kepercayaannya yang pada akhirnya melakukan kudeta. Nicholas adalah bawahan dari assisten pribadi Peter yang sangat dipercaya namun diam-diam dia mendirikan organisasinya sendiri untuk melawan Peter dan ingin merebut segala yang Peter punya.
Saat itu Peter dalam keadaan terdesak di negara K dan Peter hanya membawa sedikit anak buah, Peter melarikan diri dengan banyaknya luka dan di temukan oleh Jordan, dibawalah Peter ke Panti Asuhan Mutiara Hidup.
Setelah Peter sembuh dia memanggil anak buah dan orang-orang kepercayaannya untuk menjemputnya kembali ke negaranya. Di sisi lain Peter tidak memiliki anak, maka Jordan lah yang diangkat menjadi anaknya.
Jordan diberikan pendidikan dan asuhan serta pelatihan keras hingga menjadi orang yang seperti sekarang.
Lorez dengan cepat membuka kan pintu mobil untuk Jordan, dengan kaki panjang Jordan melangkah cepat, di belakangnya Lorez mengikuti, dia adalah tangan kanan kepercayaan Jordan.
Lorez memiliki tinggi tubuh yang sama dengan Jordan, ia memiliki sifat dingin, serta memiliki wajah yang tampan. Namun ketampanannya masih belum bisa menyaingi Jordan.
Semua karyawan menundukkan kepalanya sembari berbisik bisik lirih.
"Ya tuhan, ak rela meski hanya menjadi pembantu di rumahnya."
Seorang wanita di sisi yang lain pun berkata,
"Ya tuhan, apa jantungku baik-baik saja?"
Bahkan teman disampingnya menjawab,
"Yaaa.. mungkin jantung kita sudah terjatuh ke lantai karena saat ini aku merasa sedang melihat tampannya malaikat."
Wanita yang lain ikut menimpali,
"Aku rela mencuci semua baju kotornya hingga kuku ku rusak, jika itu membuatku setiap hari bisa melihat ketampanannya".
Jordan serta Lorez berjalan dengan cepat, kaki-kaki mereka begitu panjang. Lorez membukakan pintu kemudian Jordan memasuki ruangan yang sudah dipenuhi oleh para staff dan manager.
Sampai di ruangan meeting semua orang terdiam. Mulailah terasa aura mencekam di ruangan itu, dengan tatapan tajam dan suara yang tegas Jordan memimpin rapat.
"Mari mulai rapatnya, presentasikan proyek yang akan kita kerjakan. Saya tidak suka jika ada kecerobohan, kegagalan, ataupun kecurangan disini, yang tidak siap dengan aturan saya silahkan angkat kaki dari PERUSAHAAN ROSSALIA GRUP !!!"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Zainab Ddi
ksysky ceritanya bagus
2023-12-05
0
Ali Ghani
nicee
2022-09-01
0
pikolpreman
update p
2022-08-31
0