Pendekar Kaisar Naga

Pendekar Kaisar Naga

Prolog

Pada sore hari di Hutan, terlihat seorang anak laki-laki berumur 14 tahun. Dia memakai baju berwarna biru dan berwajah tampan. Tampak Sedang mengejar ayam hutan.

"Hah, capek sekali. Sepertinya ayam hutan itu tidak sudah jauh dari sini, aku mencari buah-buahan saja." ucap seorang anak berbaju biru, sambil pergi mencari buah.

Dia lalu pergi mencari buah-buahan.

"Hah, lumayan-lumayan. Hari ini aku mendapat banyak buah-buahan, dan sepertinya aku harus pulang karena sudah hampir malam. Aku takut akan ada monster menyeramkan ataupun hantu." gumam anak berbaju biru. sambil bergidik ngeri membayangkan soal hantu.

Dia pun buru-buru pulang.

20 menit berlalu. Saat sudah dekat dengan desa dia mencium bau anyir darah dan bau asap. dia pun langsung lari kearah desanya karena merasakan firasat buruk, dan saat dia melihat keadaan desanya….

Desanya sudah berantakan, banyak mayat yang tergeletak dengan keadaan yang tidak utuh, juga banyak rumah yang rusak dan terbakar.

Dengan perasaan yang campur aduk dia berlari dengan cepat, dan mencari orang tua nya.

"AYAH….IBU…..KALIAN DI MANA" teriak anak itu histeris.

"AYAH….IBU…." teriak anak itu sambil menangis karena takut kehilangan orang tua nya.

Saat dia melihat orang tua nya tergeletak tak bernyawa dengan kepala terpisah, hatinya terasa tersayat, terasa sakit.

Tidak terima dengan keadaan orang tuanya, dia pun langsung menangis sambil memeluk jasad kedua orang tuanya.

"INI... MIMPI KAN? HANYA MIMPI?!! " teriaknya histeris, dengan suara pelan dan bergetar dia berkata kembali, "Ayah, Ibu… Ini pasti hanya mimpi kan?" sambil memukul keras perutnya sendiri.

'BUKKK' Anak itu memukul perutnya. 

Air mata dengan deras mengucur, dengan suara pelan dia berkata, "Ternyata ini bukan mimpi?." Air matanya terhenti, kemudian tatapannya kosong, raut wajahnya suram. Tiba-tiba hujan turun, semakin deras dan semakin deras. Namun anak ini seperti tak merasakannya. Dalam kepalanya, hanya muncul banyak pertanyaan, keinginan untuk melakukan tindakan balas dendam, ingatan yang tiba-tiba muncul, dan banyak rasa sedih yang muncul dihatinya.

Anak itu diam dengan tatapan yang kosong, disisi lain dirinya ingin membalas dendam, namun disisi lainnya dia mengetahui jika dirinya tidak bisa apa-apa. Hingga akhirnya setelah beberapa jam kemudian dia tak sadarkan diri karena tubuhnya sudah mencapai batas. 

Keesokan harinya.

"Dimana aku?" kata anak tersebut bingung sambil melihat kesegala penjuru ruangan.

Dia berada diruangan yang terasa asing baginya. Dia pun berjalan-jalan di ruangan tersebut. Saat dia berada di dekat pintu, ada seorang pria paruh baya yang kira-kira umurnya 40 tahun masuk keruangan itu.

"Ohh, nak kau sudah bangun ya." ucap pria tersebut.

Karena melihat orang yang asing baginya, dia pun menjadi waspada.

"Siapa kau?" sambil mengambil sikap waspada.

"Tenang nak, saat itu aku tak sengaja lewat ke desa itu, dan menemukan banyak mayat, saat aku mengumpulkan mayat-mayat itu, aku menemukanmu. Melihat ada dua orang didepanmu dan aku menyimpulkan jika itu orang tuamu, sehingga aku mengubur mereka secara terpisah." pria paruh baya itu dengan wajah sedih. 

Mendengar orang tua nya sudah meninggal diapun merasa lesu dan sedih. Dia berkata, "Kenapa ini harus terjadi padaku." tatapan anak itu kini penuh dendam, air mata terlihat mengucur dari matanya, dia mengepal tangan keras.

"Sudahlah nak, jangan terlalu menangisi apa yang terjadi di masa. Sebelumnya, Itu tidak akan membuat mereka hidup kembali. Maaf bila kata-kata ku menyakitkan tapi memang itu kenyataannya."

"Memangnya tahu apa kau tentang itu? kau pasti tidak pernah mengalaminya?."

"kau salah nak, kau mungkin tak tahu. tapi biarkan aku bercerita sedikit tentangku. Dulu orang tua ku di bunuh tepat di hadapanku, saat itu aku masih berumur 7 tahun, saat itu aku tak bisa berbuat apa-apa dan tak bisa melawan." Pria paruh baya itu menghela nafas lalu berkata kembali, "Karena mungkin aku masih anak-anak aku pun di tangkap untuk di jual dijadikan budak. Kemudian saat umurku 8 tahun ada keluarga bangsawan yang membeliku, tetapi kehidupanku di keluarga itu hanya dijadikan pelampiasan amarah." Pria tua itu menghela nafas. 

"Sebenarnya aku tidak ingin bercerita tentang ini, tetapi diriku ingin kau sadar bahwa kehidupan ini keras dan dapat berubah-ubah. Saat umurku 10 tahun. rumah keluarga bangsawan itu diserang oleh sekelompok pendekar. Pada saat kediaman majikanku di serang oleh sekelompok pendekar, aku lari ke hutan dan menemukan gua. Aku tinggal sendirian di gua itu dan disanalah aku bertemu dengan guruku, aku menetap disana selama 1 tahun bersama guruku."

Pria paruh baya itu melihat kearah Xi Ryu, dia berkata kembali, "Saat guruku pergi untuk mencari makanan. Aku sendirian selama 1 minggu. Aku menunggu guruku tetapi guruku tak pernah datang kembali, aku pun memutuskan untuk mencarinya, hingga akupun menemukan jasad guru ku yang membusuk terkena racun." ucap pria paruh baya dengan wajah yang dipenuhi penyesalan. 

Mendengar cerita tersebut, anak itu pun terdiam, meskipun dirinya tidak tahu cerita itu benar atau tidak, tetapi melihat raut wajah pria tua itu dirinya yakin jika itu benar-benar terjadi. 

"Maafkan aku paman." kata anak itu sambil menunduk menyesal.

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Aku pun pernah sepertimu. Kalau boleh tahu siapa namamu?" Pria paruh baya itu dengan senyum hangat.

"Xi Ryu."

"Ohh, kalau begitu aku akan memanggilmu Ryu'er apa kau keberatan?"

"Tidak."

"Kalau begitu mulai sekarang kau akan tinggal denganku disini. Ini kamar mu, dan namaku Yang Shu.

Apa kau mau berkunjung pada makam orang tuamu?" ucap pria paruh baya itu yang ternyata bernama Yang Shu.

Xi Ryu menganggur, dirinya kini telah sedikit tenang, meskipun masih menyimpan amarah didalam dirinya. 

Makamnya berada di belakang rumah Yang Shu, Saat tiba di makam orang tuanya. Xi Ryu melihat ada tiga kuburan. Dia kuburan berukuran normal dan satu kuburan memiliki panjang dan lebar kira-kira delapan meter. 

"Xi'er, itu makam orang tua mu. Yang kanan ibumu dan yang kiri ayahmu." ucap Yang Shu sambil menunjuk dua makam yang saling berjajar.

Mendengar itu, Xi Ryu langsung memeluk batu nisan orang tuanya, dia langsung menangis, tetapi tangisan itu hilang dan berubah menjadi kemarahan saat Xi Ryu mengatakan akan membalas dendam pada orang yang menghancurkan desa dan bertekad menjadi kuat.

Setelah 1 jam Xi Ryu berdiam diri di makam kedua orang tuanya, Xi Ryu pun menyudahinya. Yang Shu pun masih berdiri di tempatnya, membiarkan Xi Ryu mencurahkan isi hatinya pada orang tuanya, tidak tapi makam orang tuanya.

Xi Ryu pun bangkit dan berkata pada Yang Shu kalau dirinya akan mencari makanan sebagai biaya karena dirinya tinggal dirumahnya.

Yang Shu hanya mengangguk dan membiarkan Xi Ryu untuk mencari makanan, Yang Shu hanya berpesan, jangan masuk ke hutan terlalu dalam.

Xi Ryu hanya mengagguk dan pergi ke hutan untuk mencari makanan kedalam hutan.

2 jam pun berlalu dan dia mendapat 1 ayam hutan dan buah-buahan.

Sekarang hari sudah sore. Xi Ryu berlatih sendiri, dengan berlari dengan membawa 2 batang kayu dengan berat kira-kira 10 kg di bahu kanan dan kiri sambil berlari, memukul kayu, berlari, dan latihan fisik lainnya. sampai malam pun hampir tiba. Xi Ryu tidak tahu, kalau dari pertama kali dia pergi kehutan, dia di ikuti Yang Shu dengan cara sembunyi di pohon-pohon.

"Anak yang menarik, Anak yang mempunyai tubuh khusus kaisar naga, dengan tubuhnya seharusnya dia mempunyai ketahanan fisik yang tinggi dan dapat bertambah kuat dengan cepat." gumam Yang Shu yang sedang bersembunyi di atas pohon.

"Sepertinya latihanku sekarang sudah cukup." ucap Xi Ryu sambil mengusap keringat yang mengucur deras di dahi nya.

Xi Ryu pun pulang, saat sudah sampai dirumah Yang Shu, Xi Ryu melihat Yang Shu sedang bersih-bersih di rumahnya.

"Paman, ini di simpan di mana?" ucap Xi Ryu sambil mengangkat buah-buahan dan 1 ayam hutan yang sudah mati.

"Ohh, Ryu'er rupanya. Simpan saja di meja dapur, nanti paman masak."

Xi Ryu mengangguk, lalu masuk kedalam rumah Yang Shu.

Setelah Xi Ryu masuk ke rumah milik Yang Shu, Xi Ryu mencari letak dapur. Sesudah menyimpan buah-buahan dan ayam hutan di meja dapur, Xi Ryu langsung membersihkan diri, dan memakai baju yang Xi Ryu pakai tadi. Saat Xi Ryu ingin ke kamar Xi Ryu berpapasan dengan Yang Shu.

Melihat Xi Ryu yang kotor, Yang Shu berkata, "Ryu'er ganti saja bajumu jangan pakai yang itu, kotor. Cari baju di lemari kamarmu mungkin ada yang pas dengan ukuran tubuhmu."

"Baik Paman. Paman baju yang di lemari milik siapa?" tanya Xi Ryu penasaran.

"Itu milik anakku dulu, tapi sekarang dia sudah tiada." ucap Yang Shu sambil tersenyum.

"Maaf Paman." Xi Ryu sambil menunduk, merasa bersalah.

"Tak apa, itu hanya masa lalu. Tidak usah dipikirkan." ucap Yang Shu.

"Kalau begitu aku ganti baju dulu" Xi Ryu sambil pergi kedalam kamarnyya.

Yang Shu mengagguk.

Xi Ryu lalu memakai baju berwarna hijau dari lemarinya, lalu mendatangi makam orang tuanya.

1 jam pun berlalu, dan Xi Ryu dipanggil Yang Shu untuk makan.

1 bulan  berlalu dengan cepat. Xi Ryu selalu menjalani hari-harinya dengan berburu, mencari buah-buahan dan berlatih. Selama itu juga Yang Shu selalu mengawasi Xi Ryu.

Saat sore hari. matahari pun hampir terbenam. Xi Ryu sedang latihan, Berlari-lari dengan membawa 2 kayu yang di letakan di pundak kanan dan kiri, saat Xi Ryu sedang berlari-lari, dari arah kanan Xi Ryu seperti ada sesuatu berkaki 4 yang sedang berlari ke arah nya, mendengar suara itu Xi Ryu menjadi waspada dan dia pun melihat Serigala berbulu perak.

Serigala berbulu perak tersebut berumur kira-kira 100 tahun dan setara dengan pendekar tingkat Fana-Menengah.

Melihat Xi Ryu dalam bahaya. Yang Shu langsung melesat dengan cepat seperti bayangan dan membunuh serigala berbulu perak dengan tangan kosong, dalam 1 pukulan serigala berbulu perak pun tumbang tak bernyawa dengan kepala yang berubah menjadi bubur daging dan darah berwarna hijau mengucur deras di lubang tubuhnya, Xi Ryu yang melihat kejadian tersebut kagum, takut serta bingung, dalam batinya pun dia bertanya 'Siapa yang membunuh serigala itu', sambil melirik ke segala arah. tetapi tidak ada siapa-siapa.

Karena merasa dirinya akan dalam bahaya, dia memberhentikan latihannya. Xi Ryu pun pulang, mungkin Xi Ryu tak ingin berlatih lagi karena ada sosok misterius yang sudah membunuh serigala berbulu perak dengan sekejap.

Saat sudah sampai di rumah Yang Shu. Xi Ryu melihat Yang Shu sedang bersih-bersih seperti biasa, Xi Ryu pun menyimpan buah-buahan dan hasil buruannya di dapur. Lalu Xi Ryu menemui Yang Shu yang sedang duduk di kursi di depan rumah dan menceritakan kejadian tadi, tetapi saat Xi Ryu bercerita, Xi Ryu melihat ada bercak noda darah berwarna hijau di baju Yang Shu. Darah berwarna hijau tersebut sama dengan darah serigala yang terbunuh dalan sekejap di hutan, Xi Ryu pun jadi curiga, 'sebenarnya siapa sebenarnya Paman ini?' batin Xi Ryu. Karena penasaran Xi Ryu pun bertanya.

"Paman, apa Paman yang membunuh serigala di hutan tadi?" ucap Xi Ryu dengan wajah serius.

"Kau bertemu serigala? Tapi syukurlah kau baik-baik saja. Tapi aku tidak tahu tentang itu." ucap Yang Shu dengan raut wajah terkejut.

"Jadi, ini apa?" ucap Xi Ryu sambil menunjuk bercak darah hijau di baju Yang Shu.

Yang Shu lalu melihat bercak darah yang di tunjuk Xi Ryu, lalu tertawa kecil diapun menjawab."Hmmm... Ya, yang membunuh serigala itu adalah diriku."

"Siapa sebenarnya Paman?" ucap Xi Ryu dengan wajah serius sekaligus beranjak dari kursi dengan waspada.

"Duduk lah Ryu'er, aku akan menceritakan sedikit tentang hidupku." ucap Yang Shu dengan wajah tenang.

Karena tidak merasa dalam bahaya Xi Ryu pun duduk kembali.

Yang Shu lalu mulai bercerita.

Yang Shu adalah pendekar pengelana dari kekaisaran Xin, kekaisaran terkuat diantara 3 kekaisaran. Saat berkelana Yang Shu menemukan Kitab kuno di makam kuno yang tidak sengaja Yang Shu masuki. Kitab terkuat dari 3 kitab kuno, yaitu kitab Kaisar Naga.

Setelah mendapat kitab tersebut Yang Shu melakukan latihan tertutup selama 50 tahun di makam kuno tersebut, karena Yang Shu bukan jenius jadi Yang Shu butuh waktu lama untuk menguasai apa yang ada dalam kitab tersebut. Mungkin jika Yang Shu jenius dia bisa menguasai apa kitab tersebut 30 sampai 40 tahun.

Setelah latihan tertutup tersebut Yang Shu menjadi pendekar yang terbilang kuat di kekaisaran Xin. Selama 5 tahun Yang Shu semakin kuat hingga mungkin menjadi yang terkuat di kekaisaran itu, dia terus memberantas sekte-sekte aliran hitam. Dan namanya pun makin terkenal.

Karena merasa Yang Shu adalah ancaman yang sangat besar. 4 Sekte besar aliran hitam di kekaisaran Xin memutuskan untuk beraliansi, untuk membunuh Yang Shu. Saat berperang Yang Shu mengalami luka dalam yang cukup parah dan Yang Shu pun kehilangan hampir 50 persen kekuatan nya. Dan aliansi sekte aliran hitam mengalami kerugian kehilangan 3000 orang dari 8000 orang dan ketiga pemimpin-nya.

Karena merasa tidak akan memenangkan perang Yang Shu melarikan diri dan mengasingkan diri ke kekaisaran terlemah, Kekaisaran Wei.

Yang Shu pun mencoba untuk menyembuhkan luka dalamnya, tetapi tidak berhasil. dari sana pun dia tahu dia harus mendapat kitab kuno ke 3, yaitu kitab peri penyembuh.

Pasti nyawa Yang Shu akan terancam. Jika mengelana untuk mencari kitab peri penyembuh, karena saat itu Yang Shu hanya berada di tingkat langit tahap menengah. Yang Shu pun memutuskan untuk mencari penerus untuk diminta mencarikan kitab tersebut dan memberantas kejahatan agar tidak merajalela. Dan sekarang umur Yang Shu sudah lebih dari 100 tahun.

Yang Shu pun memutuskan untuk menjadikan Xi Ryu menjadi muridnya, Karena di dalam kitab kaisar naga sendiri tertulis, kitab ini akan lebih berguna bagi orang yang mempunyai tubuh khusus bernama 'Tubuh Kaisar Naga', dan hanya orang yang mempelajari kitab ini yang mengetahui siapa yang mempunyai tubuh itu. 

"Jadi begitu" ucap Xi Ryu sambil mengangguk-ngangguk.

"Ya begitulah, aku sengaja membiarkanmu berlatih di hutan agar kau terbiasa dengan hutan ini"

"Jadi Paman selalu mengikutiku saat berada di hutan?" ucap Xi Ryu dengan mata penuh selidik pada Yang Shu.

"Ya" ucap Yang Shu tenang.

"Jadi paman... Eh, sebutan paman kurang pantas untuk seorang berumur lebih dari seratus tahun. Akan aku panggil kakek saja."

'BUKKK' Yang Shu memukul kepala Xi Ryu.

"Sakit…. Paman aku hanya bercanda." ucap Xi Ryu sambil mengusap-usap kepalanya yang benjol, akibat pukulan Yang Shu.

"Makannya jangan bercanda. Meskipun umurku susah setua itu, jiwaku masih tetap semuda anak-anak muda." ucap Yang Shu dengan senyum bangga. 

"Oh iya, Ryu'er besok kau akan berlatih denganku." ucap Yang Shu dengan raut wajah serius.

"Baik, Kakek." ucap Xi Ryu tegas, sambil bersujud pada Yang Shu.

"Hei, setidaknya panggil aku guru." 

Terpopuler

Comments

Derajat

Derajat

semoga sampai Tamat

2023-09-27

0

Jeky

Jeky

👍👍👍👍👍

2021-11-15

1

Hoore Hoore

Hoore Hoore

cerita yang baek dan semoga tak terputus hingga tamat. semoga sang penulis d bri rejeki dan kesehatan sehingga selalu up. Aamiin

2021-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1 - Latihan
3 Ch.2 - Pedang Harimau Hitam
4 Ch.3 - Tarian Pedang Burung Elang
5 Ch.4 - Cincin Naga
6 Ch.5 - Desa Pohon Jati
7 Ch.6 - Melawan Bandit
8 Ch. 7 - Fu Xiang
9 Ch.8 - Giok Hitam
10 Ch.9 - Kota Shen
11 Ch.10 - Kenaikan
12 Ch.11 - Pertarungan
13 Ch.12 - Nenek Peramal
14 Ch.13 - Gu Yan
15 Ch.14 - Tingkat Langit Awal
16 Ch.15 - Patriak Sekte Phoenix
17 Ch.16 - Menangkap Ikan
18 Ch.17 - Anak Dalam Ramalan
19 Ch.18 - Anak Yang Diramalkan
20 Ch.19 - Pergi Ke Sekte Phoenix
21 Ch.? Just For Fun
22 Ch.21 - Sampai Di Sekte Phoenix
23 Ch.22 - Mei Ying
24 Ch.23 Metode Matahari
25 Ch.24 - Giok Hitam II
26 Ch.25 - Monster
27 Ch.26 - Menyerap Energi Giok Hitam
28 Ch.27 - Adik?
29 Ch.28 - Kakek Tua
30 Ch.29 - Pesan Kakek Shu
31 Ch.30 Siapa Sebenarnya Kakek Shu?
32 Ch.31 - Kematian
33 Ch.32 - Bunga Raflesia
34 Ch.33 - Shen Long
35 Ch.34 - Kitab Energi Alam
36 Ch.35 - Aliansi Iblis Hitam
37 Ch.36 - Tiga Tengkorak Pembunuh
38 Ch.37 - Kaisar Zhang
39 Ch.38 - Gingseng Lumut Dewa
40 Ch.39 - Latih Tanding
41 Ch.40 - Lencana
42 Ch.41 - Aura Pembunuh
43 Ch.42 - Jubah Hitam
44 Ch.43 - Jin Yong
45 Ch.44 - Menebak
46 Ch.45 - Perampok
47 Ch.46 - Penyerangan
48 Ch. 47 - Sampai di Desa
49 Pengumuman
50 Ch. 48 - Energi Alam
51 Ch. 49 - Jurus Pedang Terkuat
52 Ch. 50 - Kemenangan
53 Ch. 51 - Kilas Balik Yang Panjang
54 Ch. 52 - Menghindari Dewi Malam
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1 - Latihan
3
Ch.2 - Pedang Harimau Hitam
4
Ch.3 - Tarian Pedang Burung Elang
5
Ch.4 - Cincin Naga
6
Ch.5 - Desa Pohon Jati
7
Ch.6 - Melawan Bandit
8
Ch. 7 - Fu Xiang
9
Ch.8 - Giok Hitam
10
Ch.9 - Kota Shen
11
Ch.10 - Kenaikan
12
Ch.11 - Pertarungan
13
Ch.12 - Nenek Peramal
14
Ch.13 - Gu Yan
15
Ch.14 - Tingkat Langit Awal
16
Ch.15 - Patriak Sekte Phoenix
17
Ch.16 - Menangkap Ikan
18
Ch.17 - Anak Dalam Ramalan
19
Ch.18 - Anak Yang Diramalkan
20
Ch.19 - Pergi Ke Sekte Phoenix
21
Ch.? Just For Fun
22
Ch.21 - Sampai Di Sekte Phoenix
23
Ch.22 - Mei Ying
24
Ch.23 Metode Matahari
25
Ch.24 - Giok Hitam II
26
Ch.25 - Monster
27
Ch.26 - Menyerap Energi Giok Hitam
28
Ch.27 - Adik?
29
Ch.28 - Kakek Tua
30
Ch.29 - Pesan Kakek Shu
31
Ch.30 Siapa Sebenarnya Kakek Shu?
32
Ch.31 - Kematian
33
Ch.32 - Bunga Raflesia
34
Ch.33 - Shen Long
35
Ch.34 - Kitab Energi Alam
36
Ch.35 - Aliansi Iblis Hitam
37
Ch.36 - Tiga Tengkorak Pembunuh
38
Ch.37 - Kaisar Zhang
39
Ch.38 - Gingseng Lumut Dewa
40
Ch.39 - Latih Tanding
41
Ch.40 - Lencana
42
Ch.41 - Aura Pembunuh
43
Ch.42 - Jubah Hitam
44
Ch.43 - Jin Yong
45
Ch.44 - Menebak
46
Ch.45 - Perampok
47
Ch.46 - Penyerangan
48
Ch. 47 - Sampai di Desa
49
Pengumuman
50
Ch. 48 - Energi Alam
51
Ch. 49 - Jurus Pedang Terkuat
52
Ch. 50 - Kemenangan
53
Ch. 51 - Kilas Balik Yang Panjang
54
Ch. 52 - Menghindari Dewi Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!