Ch.4 - Cincin Naga

3 minggu berlalu dengan cepat. Pilihan Xi Ryu untuk menetap sementara di gua adalah pilihan yang salah, karena setiap tempat di hutan ini selalu di penuhi dengan siluman yang kekuatannya di atas Xi Ryu.

Selama 3 minggu. Xi Ryu harus berlari jika bertemu dengan siluman yang memiliki kekuatan jauh diatasnya. Selama 3 minggu Xi Ryu tidak bisa istirahat terlalu lama, Xi Ryu hanya bisa tidur paling banyak 3 jam seharinya, sebab jika terlalu lama tidur bisa-bisa Xi Ryu di mangsa oleh siluman.

Selama 3 minggu itu juga, Xi Ryu sudah menguasai Tarian Pedang Angin dari Kitab Pedang Angin Suci. Juga insting, kewaspadaan dan indranya kini jauh meningkat pesat.

"Aku harus mencari lebih banyak permata siluman untuk meningkatkan tenaga dalamku." Batin Xi Ryu.

sekarang Penampilan Xi Ryu terlihat sangat buruk, dia memiliki kantung mata yang sangat hitam, rambut hitamnya sangat kotor dan berantakan. Namun Xi Ryu tidak menghiraukannya.

Xi Ryu mencari pergi, setelah empat puluh menit mencari siluman. Xi Ryu menemukan siluman serigala berbulu perak berumur lima puluh tahun. Karena Xi Ryu sering bertarung dengan siluman yang kekuatannya diatasnya, sekarang Xi Ryu berada di tingkat 2, hanya butuh sedikit usaha untuk menaikan tingkat praktiknya menjadi tingkat tiga, untuk seorang manusia, ini perkembangan yang sangat pesat.

Xi Ryu menyerang serigala berbulu perak itu dari belakang. Tapi sayangnya meleset karena serigala berbulu perak itu dapat menghindar dengan cepat. Disisi lain, serigala itu merasa menemukan mangsanya, kemudian serigala itu bergerak dan menyerang Xi Ryu dengan cakarnya, tapi semua serangannya meleset karena Xi Ryu dapat menghindarinya dengan baik.

Xi Ryu memakai tehnik langkah angin untuk bergerak cepat dan menyerang serigala itu di segala sisi, serigala tersebut mendapat banyak sayatan, karena kesakitan dan tidak terima jika dirinya dilukai, serigala tersebut menjadi marah dan menyerang Xi Ryu dengan membabi buta. Karena Xi Ryu lengah, serigala itupun berhasil mencakar kaki Xi Ryu, cakarannya pun terlihat dalam.

"Ahh, sial aku lengah. Aku harus fokus, tidak boleh lengah." batin Xi Ryu dengan raut wajah serius. 

Pendarahan di kaki Xi Ryu pun terjadi, Xi Ryu harus membagi konsrentasinya untuk menekan pendarahan memakai tenaga dalam dan memakai tehnik langkah angin. Kecepatan Xi Ryu pun menurun sekitar tiga puluh persen karena cakaran di kakinya.

Karena merasa lawannya tidak bisa berlari  secepat sebelumnya lagi, serigala itu terus menyerang Xi Ryu dengan membabi buta, Xi Ryu menghentikan pemakaian tehnik langkah anginnya dan terus menangkis serangan serigala itu dengan pedangnya, sesekali Xi Ryu menyerang balik.

Karena serangan serigala itu melambat Xi Ryu memakai tehnik langkah angin untuk mengecoh serigala itu kembali, hingga akhirnya serigala itu pun lengah. Karena melihat celah di serigala itu, Xi Ryu langsung memakai jurus ketiga dari ilmu pedang burung elang yang sering Xi Ryu gunakan.

Gerakan yang indah nan mematikan itu digunakan oleh Xi Ryu menyerang, selang beberapa menit kemudian pedang Xi Ryu menancap tepat di bagian jantung serigala itu. Lalu serigala tersebut tumbang tak bernyawa.

Xi Ryu pun menebas bagian perut serigala itu dan mengambil permatanya. Permata serigala berbulu perak itu berwarna hijau dengan ukuran kira-kira sebesar jempol tangan.

Xi Ryu memakan pil teratai putih untuk mengurangi lukanya dan rasa sakit di lukanya.

Karena ingin menyerap permata siluman tersebut, Xi Ryu mencari tempat untuk menyerapnya. Karena Xi Ryu butuh waktu untuk menyerapnya.

10 menit kemudian Xi Ryu menemukan gua, saat sudah di depan gua Xi Ryu mengarahkan aura pembunuhnya ke dalam gua itu, dan tidak ada sesuatu yang aneh dari dalam gua itu, karena merasa gua tersebut aman Xi Ryu memakai gua tersebut untuk menyerap permata siluman serigala berbulu perak tadi.

1 minggu pun berlalu, sekarang ini waktunya Xi Ryu pulang ke rumahnya. Xi Ryu sudah 1 bulan berada di dalam hutan, Sekarang tingkatan Xi Ryu sudah berada di tingkat 1.

Selama 1 bulan itu juga, Xi Ryu tidak sadar jika dari hari pertama Xi Ryu di hutan, dia sudah diawasi oleh Yang Shu. Yang Shu mengawasi Xi Ryu karena Yang Shu khawatir akan keselamatan Xi Ryu, meskipun muridnya itu jenius yang sulit ditemukan, tetap saja kekuatan muridnya itu masih lemah sekali. Juga, jika muridnya itu tidak dia awasi sudah pasti kemungkinan hidup muridnya sangat kecil. 

"Aku harus kembali ke rumah. Sudah lebih dari 1 bulan aku berada di hutan aku tak ingin menghawatirkan guru." ucap Xi Ryu yang sedang membakar daging siluman kelinci dengan perubahan jenis miliknya, untuk di makan.

Sesudah memakan daging siluman kelinci, Xi Ryu melesat pergi kembali kerumahnya.

Yang Shu yang melihat itu hanya mengikuti dari belakang, memastikan Xi Ryu sampai di daerah yang menurutnya sudah aman.

Satu jam berlalu. Xi Ryu sudah sampai di rumahnya dan Xi Ryu melihat Yang Shu sedang bermeditasi di atas batu besar di dekat rumahnya, batu yang selalu Yang Shu pakai untuk bermeditasi untuk meningkatkan kekuatanya. Meskipun tidak akan menambahkan peningkatan dalam jumlah yang pasti, karena luka dalamnya.

Karena Xi Ryu tidak ingin mengganggu Yang Shu. Xi Ryu langsung pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuh. Karena selama di hutan Xi Ryu hanya bisa mencuci muka. Sesudah membersihkan tubuh dan lukanya, Xi Ryu mengganti baju lalu Menjatuhkan diri di tempat tidur.

"Ahhh, Ranjang yang nyaman. Meskipun tidak terlalu empuk." ucap Xi Ryu. Lalu tak sampai 1 menit Xi Ryu langsung tidur.

 Tiga hari berlalu, Xi Ryu yang tertidur selama tiga hari kini terbangun. Dia terkejut begitu tahu jika dirinya sudah tertidur selama tiga hari, namun Xi Ryu dengan cepat menghilangkan keterkejutannya, dan pergi untuk makan dan kemudian berlatih bersama Yang Shu.

"Ryu'er karena sekarang kekuatanmu setara dengan pendekar tingkat fana awal. Kau harus pergi berkelana untuk menambah pengalaman." ucap Yang Shu dengan raut wajah serius.

"Tapi, guru bukannya terlalu cepat?" ucap Xi Ryu.

"Tidak, jika kau ingin kuat dengan cepat, kau butuh pengalaman bukan hanya kekuatan, meskipun hutan ini adalah tempat latihan yang bagus, tapi lebih baik kau berkelana. Kau harus menjadi pendekar tingkat langit saat kau belum berumur 25 tahun. Saat kau sudah mencapai tingkat langit, kau harus kembali lagi kesini dan saat kau kembali usahakan kau harus mendapatkan Kitab Peri Penyembuh." ucap Yang Shu dengan raut muka serius.

Xi Ryu tampak bingung, dirinya tentu saja tidak ingin berpisah dengan gurunya, tapi di sisi lain dirinya juga ingin dengan cepat bertambah kuat.

Xi Ryu menghela nafas, "Baiklah guru, aku akan berangkat besok pagi." 

"Hee? Tapi jangan terlalu cepat juga. Mungkin minggu depan atau bulan depan, setelah kau berada di tingkat fana. Jadi bagaimana?" 

"Tidak guru, entah kenapa tiba-tiba aku sangat ingin melihat dunia luar, jadi aku memutuskan untuk berangkat besok." Xi Ryu dengan tatapan mata yang tegas. 

"Begitu ya? Baiklah." Yang Shu sambil mengangguk. 

Keesokan harinya, dipagi hari. . . . .

"Guru, aku akan berangkat sesudah sarapan." ucap Xi Ryu.

"Sebelum itu aku akan memberikan ini." ucap Yang Shu.

Lalu Yang Shu mencabut cincin yang dirinya pakai, kemudian menyodorkannya pada Xi Ryu dan di terima oleh Xi Ryu.

"Ini adalah Cincin Naga, kegunaannya adalah untuk menyimpan. Jadi kau tidak perlu repot-repot membawa tas untuk berkelana. Aku memberikan Cincin ini karena Cincin Naga hanya bisa di pakai oleh pemilik tubuh Kaisar Naga dan Pengguna Kitab Kaisar Naga." ucap Yang Shu sambil memberikan cincin dengan ukiran naga di cincinnya.

"Terimakasih guru. Tapi bagaimana cara memakainya?" ucap Xi Ryu.

"Kau hanya perlu meneteskan darahmu kepada cincin ini agar cincin ini mengangapmu sebagai tuannya, dan jika kau ingin mengeluarkan barang atau memasukan barang kau hanya perlu mengalirkan tenaga dalam mu pada cincin ini, kau tidak perlu khawatir jika orang lain menggunakan cincin ini, karena hanya kau dan aku yang bisa menggunakannya, didalamnya juga ada banyak barang yang kau butuhkan nanti, jadi jaga cincin itu baik-baik." jelas Yang Shu.

"Baiklah, aku akan mengantarmu keluar dari hutan ini. Kau tahu? Hutan ini sangat berbahaya dan juga jauh, jadi aku terpaksa mengantarmu." Yang Shu sambil berjalan keluar rumahnya. 

Xi Ryu mengangguk, kemudian dirinya mengikuti gurunya yang kini berlari dengan kecepatan yang masih bisa dirinya jangkau, meskipun dia terlihat sedikit kesulitan untuk tetap konsisten dalam kecepatannya. Mereka berdua berbicara saat di perjalanan, hingga matahari kini sudah berada di atas kepala. 

Yang Shu tiba-tiba berhenti, Xi Ryu yang berada di belakangnya terlihat bingung, "Ada apa guru?" 

"Kita sudah sampai, kau boleh sendirian dari sini."

Xi Ryu terlihat bingung, mereka berdua masih berada di hutan, tetapi Xi Ryu hanya mengangguk dan menuruti perkataan gurunya, dia kemudian memeluk Yang Shu. 

"Kalau begitu murid berangkat." ucap Xi Ryu, sambil memeluk Yang Shu.

"Terimakasih atas segalanya, guru." ucap Xi Ryu sambil memberi hormat dan tersenyum pada Yang Shu, tapi dari senyuman itu terlihat kesedihan.

"Ya, Ryu'er kau jaga diri baik-baik jangan sampai mati sia-sia, kau harus ingat dunia persilatan itu sangat kejam." ucap Yang Shu serius.

"Baik guru. Selamat tinggal." ucap Xi Ryu, sambil memberi hormat. Lalu pergi berlari jauh ke depan Yang Shu, hingga akhirnya punggungnya hilang diantara pepohonan. 

"Ryu'er kau harus menjadi kuat secepatnya…" gumam Yang Shu dengan raut wajah serius. 

Terpopuler

Comments

belum kuat kok sdh bertualang

2023-09-27

0

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

koq baru tingkat 1 sudah mulai berpetualang...harusnya tingkat bumi..supaya ketemu yg kuat tidak akan kalah.

2022-01-03

1

Gan Gian

Gan Gian

mcnya sedikit sedikit lengah,,sedikit sedikit lengah.masa gak belajar dari pengalaman bahwasanya meremehkan lawan adalah kesalahan patal.....hadeeh

2021-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ch.1 - Latihan
3 Ch.2 - Pedang Harimau Hitam
4 Ch.3 - Tarian Pedang Burung Elang
5 Ch.4 - Cincin Naga
6 Ch.5 - Desa Pohon Jati
7 Ch.6 - Melawan Bandit
8 Ch. 7 - Fu Xiang
9 Ch.8 - Giok Hitam
10 Ch.9 - Kota Shen
11 Ch.10 - Kenaikan
12 Ch.11 - Pertarungan
13 Ch.12 - Nenek Peramal
14 Ch.13 - Gu Yan
15 Ch.14 - Tingkat Langit Awal
16 Ch.15 - Patriak Sekte Phoenix
17 Ch.16 - Menangkap Ikan
18 Ch.17 - Anak Dalam Ramalan
19 Ch.18 - Anak Yang Diramalkan
20 Ch.19 - Pergi Ke Sekte Phoenix
21 Ch.? Just For Fun
22 Ch.21 - Sampai Di Sekte Phoenix
23 Ch.22 - Mei Ying
24 Ch.23 Metode Matahari
25 Ch.24 - Giok Hitam II
26 Ch.25 - Monster
27 Ch.26 - Menyerap Energi Giok Hitam
28 Ch.27 - Adik?
29 Ch.28 - Kakek Tua
30 Ch.29 - Pesan Kakek Shu
31 Ch.30 Siapa Sebenarnya Kakek Shu?
32 Ch.31 - Kematian
33 Ch.32 - Bunga Raflesia
34 Ch.33 - Shen Long
35 Ch.34 - Kitab Energi Alam
36 Ch.35 - Aliansi Iblis Hitam
37 Ch.36 - Tiga Tengkorak Pembunuh
38 Ch.37 - Kaisar Zhang
39 Ch.38 - Gingseng Lumut Dewa
40 Ch.39 - Latih Tanding
41 Ch.40 - Lencana
42 Ch.41 - Aura Pembunuh
43 Ch.42 - Jubah Hitam
44 Ch.43 - Jin Yong
45 Ch.44 - Menebak
46 Ch.45 - Perampok
47 Ch.46 - Penyerangan
48 Ch. 47 - Sampai di Desa
49 Pengumuman
50 Ch. 48 - Energi Alam
51 Ch. 49 - Jurus Pedang Terkuat
52 Ch. 50 - Kemenangan
53 Ch. 51 - Kilas Balik Yang Panjang
54 Ch. 52 - Menghindari Dewi Malam
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Prolog
2
Ch.1 - Latihan
3
Ch.2 - Pedang Harimau Hitam
4
Ch.3 - Tarian Pedang Burung Elang
5
Ch.4 - Cincin Naga
6
Ch.5 - Desa Pohon Jati
7
Ch.6 - Melawan Bandit
8
Ch. 7 - Fu Xiang
9
Ch.8 - Giok Hitam
10
Ch.9 - Kota Shen
11
Ch.10 - Kenaikan
12
Ch.11 - Pertarungan
13
Ch.12 - Nenek Peramal
14
Ch.13 - Gu Yan
15
Ch.14 - Tingkat Langit Awal
16
Ch.15 - Patriak Sekte Phoenix
17
Ch.16 - Menangkap Ikan
18
Ch.17 - Anak Dalam Ramalan
19
Ch.18 - Anak Yang Diramalkan
20
Ch.19 - Pergi Ke Sekte Phoenix
21
Ch.? Just For Fun
22
Ch.21 - Sampai Di Sekte Phoenix
23
Ch.22 - Mei Ying
24
Ch.23 Metode Matahari
25
Ch.24 - Giok Hitam II
26
Ch.25 - Monster
27
Ch.26 - Menyerap Energi Giok Hitam
28
Ch.27 - Adik?
29
Ch.28 - Kakek Tua
30
Ch.29 - Pesan Kakek Shu
31
Ch.30 Siapa Sebenarnya Kakek Shu?
32
Ch.31 - Kematian
33
Ch.32 - Bunga Raflesia
34
Ch.33 - Shen Long
35
Ch.34 - Kitab Energi Alam
36
Ch.35 - Aliansi Iblis Hitam
37
Ch.36 - Tiga Tengkorak Pembunuh
38
Ch.37 - Kaisar Zhang
39
Ch.38 - Gingseng Lumut Dewa
40
Ch.39 - Latih Tanding
41
Ch.40 - Lencana
42
Ch.41 - Aura Pembunuh
43
Ch.42 - Jubah Hitam
44
Ch.43 - Jin Yong
45
Ch.44 - Menebak
46
Ch.45 - Perampok
47
Ch.46 - Penyerangan
48
Ch. 47 - Sampai di Desa
49
Pengumuman
50
Ch. 48 - Energi Alam
51
Ch. 49 - Jurus Pedang Terkuat
52
Ch. 50 - Kemenangan
53
Ch. 51 - Kilas Balik Yang Panjang
54
Ch. 52 - Menghindari Dewi Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!