Saat itu Alisya telah selesai mengisi blangko, dan petugas itu juga berkata jika syarat-syaratnya sudah lengkap. Hanya ada beberapa surat yang jika diteliti dengan seksama terdapat sedikit perbedaan nama dari orangtua Alisya. dan itu harus di perbaiki dengan meminta surat pernyataan dari desa. Petugas itu menjelaskan dengan seksama.
"Apakah ada lagi yang perlu saya bantu nona?" Tanya petugas itu dengan ramah.
"Tidak ada pak, nanti kalau sudah saya perbaiki saya akan segera kembali ke sini," Jawab Alisya sambil tersenyum.
"Baiklah pak trima kasih atas bantuannya, senang bertemu dengan bapak," Alisya menjulurkan tangan untuk berjabatan kemudian pamit undur diri.
"Tante.., Alisya pulang duluan nggak papa kan..? Masih banyak urusan yang belum Alisya kerjakan tan."
"Baiklah., kamu pulang dulu saja Alisya, lagi pula tante kan bawa bodyguart disini."
Alisya kemudian mencium punggung tangan Tante Rahma dan disusul cipika cipiki.
"Enaknya yang dapet cipika-cipiki, sini sekarang giliranku," Rayu Aldo dengan nada menggoda.
"Iih amit-amit.. Untukmu ini saja," Tangan Alisya menepuk bahu Aldo.
"Tante, Aldo aku pulang ya.."
Alisya melangkahkan kaki meninggalkan mereka sambil melambaikan tangan.
Alisya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Tadinya ia ingin mampir ke cave untuk sekedar bersantai sebentar. Tapi hasrat itu tiba-tiba hilang ketika perjumpaan tak sengaja dengan Aldo.
Kini Alisya memutuskan untuk langsung pulang kerumah. Pikirirannya dipenuhi dengan kejadian tadi selama bertemu dengan Aldo.
"Kenapa bisa kebetulan sekali seperti itu ya. Orang-orang itu mengira aku adalah kekasih Aldo. Kenapa aku jadi ngarep begini ya." Tiba- tiba Alisya membayangkan jika tadi memang dia dan Aldo datang bersama untuk menyiapkan pernikahan mereka.
*Tidak-tidak., Alisya kau tidak boleh seperti ini, Alisya berusaha menyadarkan dirinya sendiri. Sebentar lagi kamu akan menikah, dan laki-laki itu adalah ka Adrian. dia adalah laki-laki yang baik, lagi pula ka Adrian sangat mencintaimu, dia juga sangat perhatian padamu."
Ingatlah bahwa ka Adrianlah yang selalu ada untukmu, yang menghiburmu saat kamu sedang sedih. Bahkan ka Adrian juga sudah mengutarakan isi hatinya, bahwa ia akan menikahimu dan membuatmu selalu bahagia, lagi pula dia juga pernah bilang bahwa ka Adrian sudah jatuh cinta sejak pertama kali kita bertemu.
Aku tidak boleh seperti ini. aku harus buang jauh-jauh perasaan ini, dan mencoba untuk lebih mencintai ka Adrian sepenuhnya. sebentar lagi dia akan jadi suamimu Alisya. Sadarlah*.
Kata-kata itu selalu diulang ulang dalam hati Alisya untuk meyakinkan dirinya kembali. Hati dan pikiran Alisya begitu kalut sehingga dia tak sadar mobilnya sudah berada di halaman rumahnya.
Alisya masih duduk di kursi kemudi dengan tatapan kosong. entah apa yang membuatnya menahan diri untuk beranjak keluar dari mobilnya.
"Tok tok tok"
Suara ketukan kaca mobil membuyarkan lamunan Alisya.
"Kau ini mengagetkanku saja." Alisya menggerutu tak jelas merasa ketenangannya terusik.
"Ada apa Salisa..?"
Menurunkan kaca jendela mobil seketika sambil memandangi adiknya Salisa yang kini berdiri dihadapannya.
"Siapa juga yang mengagetkanmu. Makanya jangan suka bengong..!!" Kata Salisa sambil mencubit kedua pipi kakanya itu.
"Iih lepaskan., Sakit tau, kenapa kau kemari..? pasti mau pinjam mobil ya..?"
"Kok tau sih ka..? Aku mau ke toko buku ka, pinjam ya..!!" Salisa melebarkan senyumnya berharap kakaknya memijamkan mobilnya.
"Baiklah ini kuncinya." Alisya membuka pintu mobil dan menyerahkan kunci mobil pada adiknya.
"Tapi ingat jangan kebut-kebutan," Seru Alisya memperingatkan adiknya.
"Siap bos..!! Tenang saja. "
Salisa masuk kedalam mobil dengan girang dang berlalu meninggalkan Alisya.
Alisya masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya. Dia langsung merebahkan tubuhnya di kasur yang berasa sangat nyaman dan empuk di tubuh Alisya.
"Hah capek juga ya" Alisya bergumam sendiri. Kini pandangannya menuju ke atap langit-langit kamarnya.
Tiba-tiba gambaran Aldo muncul lagi seperti sebuah film di dalam pikirannya.
waktu itu alisya dan aldo masih SMP, pagi itu Alisya berangkat sekolah lebih awal. Setiba di kelas ternyata belum uda temannya yang datang. Alisya meletakan tasnya kedalam laci dan duduk di bangkunya. Tak lama kemudian Aldo datang dengan memakai headset di telinganya.
"Pasti dia sedang mendengarkan lagu slow rock," Gumam Alisya dalam hati sambil memperhatikan Aldo yang semakin mendekat.
"Bruk.."
Aldo menjatuhkan tasnya di atas meja begitu saja, kemudian duduk di bangkunya. Alisya menoleh ke belakang karna Aldo memang duduk tepat di belakangnya.
Pandangan Alisya tak lepas dari tangan Aldo yang kini berada si atas meja menindih tasnya. Ada noda hitam disana, dan sepertinya itu adalah noda dari penggorengan yang menghitam.
"Wkwkwkwk
Alisya tidak tahan menahan tawanya.
"Ada apa denganmu..? Kesurupan ya..?" Tanya Aldo keheranan.
Secara sepontan Alisya memegang tangan Aldo dan menunjukan noda hitam itu pada Aldo..
"Kamu abis bantuin tante Rahma buat cuci perabotan dapur ya..?" Tanya Alisya dengan nada sedikit mengejek.
Aldo yang kaget karna tangannya digenggam oleh Alisya reflek langsung menariknya.
"Apa-apaan kau ini. Jangan sentuh tanganku sembarangan," Ketus Aldo dengan wajah tak bersahabat.
"Maaf-maaf aku tak sengaja, tadi cuma reflek aja," Saut Alisya dengan grogi karna itu pertama kalinya bagi Alisya memegang tangan lawan jenisnya.
Begitu juga dengan Aldo. Ada getaran tak terduga di dadanya ketika tangan Alisya meyentuh kulitnya.
"Sini-sini aku bersihkan tanganmu dengan tisu basah..!!" Peritah Alisya seraya memegang kembali tangan Aldo dan hendak membersihkan noda hitam di punggung tangan Aldo.
"Kemarikan tisunya, aku bisa sendiri," Balas aaldo sambil menyaut tisu ditangan Alisya.
"Kau ini kasar sekali. Aku kan cuma ingin membantu." Alisya bersungut sungut tak jelas.
Sebenarnya bukan maksut Aldo bertindak kasar kepada Alisya. Hanya saja Aldo takut tangannya nanti gemetar jika dipegang lama-lama oleh Alisya, pikirnya dalam hati.
Aldo juga tidak ingin Alisya tau kalau hatinya sekarang masih dak dik duk der karena Alisya. jadi dia memutuskan untuk bertingkah seolah tak suka dengan tindakan Alisya.
Aldo memang sangat menyayangi mamanya, jika di luar mungkin orang mengira Aldo adalah anak yang cool dan keren abis. Tapi di rumah dia adalah anak yang berbakti pada orang tuanya. Walau Aldo seorang pria tapi dia tak segan membantu membereskan rumah, seperti mencuci piring dan menyapu lantai.
*
*
~Bersambung~
*
*
**Untuk pembaca yang budiman.
mohon dukungannya ya..!!
biar penulis tambah semangat ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa like, coment dan klik tombol favorit untuk mendapatkan notifikasi jika novel ini sudah update.
Salam hangat dari sang penulis..🤗🤗🤗
\(^-^)/
《《《《《Gloria Origita**》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
susana toon
lanjuttttt
2020-12-07
1
Sunarti
like like like💜💜💜
2020-12-02
1
sweet kanaya
semangat terus kak.. ❤
yuk sekalian kakak-kakak semua, kita rame-rame merasakan indahnya cinta dan pengorbanan di JUNGKIR BALIK DUNIA ANDARA❤💞
2020-07-28
0