CINTA YANG BICARA
Alisya baru saja keluar dari dalam mobilnya, waktu itu menunjukkan pukul 10.13 pagi.
"Kenapa jam segini udah panas banget ya." Gumam Alisya dalam hati sambil memperhatikan bangunan didepanya yang bergaya ala jaman belanda tempo dulu dengan pintu dan jendela yang tinggi, terlihat megah walaupun sudah termakan usia.
Saat itu Alisya masih berada di parkiran kantor Pencatatan perkawinan hendak menyerahkan syarat-syarat pernikahannya dengan Adrian pacarnya. Karna saat itu Adrian sedang ke luar negeri menyelesaikan urusan bisnis perusahaannya, jadi Alisya yang harus mengurus semua keperluan pernikahannya. Walau sebenarnya Alisya agak terpaksa melakukannya tapi itu sudah jadi kewajibannya menghormati perintah papanya yang sedang sakit.
Langkah kakinya terhenti saat pandangan matanya tertuju pada dua orang yang wajahnya tak asing bagi Alisya. Mereka berjalan beriringan dari arah berseberangan dengan Alisya.
"Bukankah itu Aldo dan tante Rahma." Kata Alisya bergumam sendiri sambil memastikan apakah matanya tidak salah lihat.
"Mau apa ya mereka kesini..?"
"Aduh kenapa malah ketemu Aldo saat seperti ini sih. Aldo lihat aku Ngga ya..? Apakah aku harus ngumpet dulu ya.. tapi sepertinya Ngga ada gunanya juga, nanti malah bisa malu aku kalau ketahuan berusaha menghindar."
"Aah.. bodok amat yang penting urusanku selesai." Alisya kemudian melanjutkan langkah kakinya.
Aldo yang saat itu menyadari keberadaan Alisya kemudian memanggil dengan mengangkat tangan kanannya, seolah ingin memberi tahu keberadaannya.
"Hi Alisya.. kemarilah ..!!"
Alisya yang merasa dirinya di panggil kemudian mendatangi Aldo dengan sedikit gundah di hatinya.
"Eeh kamu Al.."
"Hallo tante Rahma selamat pagi."
Salam Alisya kepada Tante Rahma sambil mencium punggung tangan kemudian cipika cipiki.
Alisya hanya memandang Aldo sebentar sambil tersenyum manis, Kemudian Alisya mengalungkan lengannya di tangan Tante Rahma.
"Ayo tante kita masuk, disini panas."
"Tunggu Alisya..!!" pekik Aldo seketika.
"Ada apa Al..?"
"Kenapa hanya mama aja yang dapet cipika cipiki. Aku kok Ngga..?"
"Wooo gundulmu.."Seru Alisya dengan nada agak tinggi.
"Aldo..." seru tante Rahma dengan membulatkan mata mencoba memperingatkan anaknya.
"Hehehe" nyengir kuda (aldo)
"Sudah ayo tante .. kita tinggal aja Aldo". tukas Alisya.
Aldo mengikuti dari belakang. Sesampai di dalam ruangan Alisya memandang sekeliling. terlihat hiruk pikuk petugas melayani dengan tugasnya masing-masing dan orang-orang yang sedang mengantri menunggu gilirannya. Kemudian Alisya mengambil dua nomor antrian dan menyerahkan yang satunya kepada tante Rahma.
"Tante kita duduk dulu disitu yuk..!" Alisya menunjuk bangku kosong yang berada di sebelah kirinya.
Aldo yang saat itu baru sampai kemudian duduk di bangku deretan belakang Alisya, karna memang waktu itu ruangan penuh dengan orang dengan kepentingannya masing-masing.
"Ngomong-ngomong tante mau bikin surat apa tan..? " tanya Alisya dengan lembut.
"Mau ngurus surat pernikahannya Rendi" (kakak Aldo). "Kebetulan Rendi masih di luar kota jadi mau tidak mau harus tante yang bantuin mempersiapkannya."
"Oooh begitu.."
Tiba-tiba Alisya dikagetkan dengan kejutan maut dari Aldo Yang berada persis di belakannya. Memang Aldo ini suka usil dengan sengaja menusuk pinggang bagian kanan dan kiri Alisya dengan kedua jari telunjuknya.
Sontak Alisya merasa kaget dan menegakkan punggungnya seraya memutar badan menghadap Aldo sambil mendaratkan pukulan ringan di kaki laki-laki yang sedang tersenyum picik di hadapannya.
"Lantas kamu sendiri mau ngapain kesini..?" tanya Aldo pada alisya.
Alisya yang saat itu masih merasa kesal dengan tingkah Aldo kemudian mengadukannya pada tante Rahma yang sedang tersenyum getir melihat polah Aldo dan Alisya.
"Tante.. ,Aldo jailin aku lagi nie tan." tutur Alisya dengan cemberut seraya mengerucutkan bibirnya.
"Aldo.."
tante Rahma mencoba memperingatkan Anaknya.
Namun Aldo sepertinya tidak mengguraukan teguran mamanya.
"Hei Alisya kamu belum jawab pertanyaanku."
Alisya masih terdiam..
"atau kamu masih mau aku tusuk lagi..?"
imbuh Aldo sambil mengangkat kedua tangan dan menggoyang-goyangkan jari telunjuknya.
"Eem.. aku kesini mau.."
"Mau apa..?"
"Mau ngurus surat nikah juga ".
Mata Aldo terbelalak bagai tak percaya apa yang sedang ia dengar barusan..
"Kamu bercanda ya.. ? mana ada yang mau sama kamu.."
"Ini buktinya ada.." tukas Alisya.
"Kau mau menikah dengan siapa..?"
"Ada deh.. mau tau aja.."
Alisya memutar badan menghindar dari pandangan Aldo yang menusuk tajam.
Kenapa perasaanku jadi Ngga karuan gini ya. Kata Alisya dalam hati. Begitu juga dengan Aldo, hatinya terasa sakit seperti pohon yang di pukul keras dengan kapak dan merobohkannya.
"Perasaan macam apa ini.. ? kenapa rasanya sakit sekali.. " gumam Aldo dalam hati.
Setelah percakapan itu dunia seperti hening seketika bagi Alisya dan Aldo. tak peduli keadaan di sekitar mereka yang sedang ramai.
Orang yang tadinya duduk di samping Alisya sepertinya sudah selesai dengan urusannya dan meninggalkan ruangan itu. Aldo yang melihat bangku itu kosong langsung mendaratkan diri pindah ke samping Alisya, namun kini Aldo hanya diam karna masih jelas terngiang ucapan Alisya tadi.
Alisya yang saat itu masih gundah gulana karna hatinya berkecamuk tak karuan berusaha menutupimya dengan berdiam diri dan bertingkah setenang mungkin supaya Aldo tak mendengar detak jantungnya yang kini sedang lari maraton.
*
*
~Bersambung~
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
susana toon
lovee aldo
2020-12-07
1
سافيرا ريسكا
aldo gtgg bgttt😅
2020-12-05
1
othorrecrh
hadirrr ...
2020-11-29
0