Pagi itu Alisya sengaja bangun lebih awal karna ingin mengurus surat keterangan perbedaan nama di kantor kota sebagai syarat membuat akta pernikahannya agar diterima.
Setelah itu Alisya juga harus menghadiri rapat di organisasi pelita kasih. Jadi ia tak mau menyia-nyiakan waktunya karna rapat dimulai jam 11.00 sedangkan jika Alisya pergi ke kantor kota setelah rapat takutnya kantor akan segera tutup.
Seusai mandi Alisya memilih pakaian yang lebih formal, mengenakan celana kain dan kemeja berwarna navi yang sangat cocok dipakai Alisya. Alisya juga menyiapkan berkas-berkas yang sekiranya diperlukan nanti.
Seperti biasa Alisya mengikat rambutnya dengan model kucir kuda dengan hiasan pita berwarna navi senada dengan bajunya.
Tok tok tok..
Ceklek..
Suara pintu terbuka, Salisa dengan santainya masuk ke kamar kakaknya itu, Salisa masih menggunakan piama tidurnya dengan membawa susu di tangan kirinya dan roti panggang di tangan kanannya. Sedangkan Alisya masih tak mergeming dari posisinya, ia memperhatikan adiknya dari pantulan kaca didepannya.
"Kau ini selalu saja main nyelonong masuk ke kamar kaka," Gerutu Alisya dengan wajah tak bersahabat.
"Tapi kan aku sudah mengetuk pintu ka" Balas Salisa mencoba membela diri.
"Iya, tapi besok lagi kamu harus menunggu kaka menyaut memperbolehkanmu masuk baru buka pintu, bagaimana kalau ternyata tadi kaka lagi telanjang..?"
"Iya-iya maaf," Saut Salisa yang kini duduk di sofa." Lagian sama adik sendiri ngapain malu sih ka..?" Goda Salisa yang sebenarnya sudah tau jika dari dulu kakaknya memang tak mau privasinya diganggu.
"Itu kan kamu, kalau kaka bilang tidak boleh ya jangan. Bawel..!!" Alisya sedikit meninggikan suaranya.
Salisa tidak lagi menanggapi persoalan itu, karna hal seperti itu sudah biasa terjadi. Mereka sering berdebat, bertengkar namun tak pernah dibawa kehati. Setelah itu mereka juga akan berbaikan dan bersenda gurau kembali.
"Ngomong-ngomong kaka pagi-pagi udah rapi, dandan cantik lagi. Mau kemana ka..?" Tanya Salisa penasaran.
"Semalam kan kaka udah bilang pas kita makan malam dek, kamu amnesia ya..?"
"Hehehe lupa ka"
"Oooh iya, nanti kaka makan siang di luar dek, jadi nanti kau boleh makan jatah kaka juga," Canda Alisya pada adiknya yang memang doyan makan itu.
"Aaaa benarkah, asik-asik" Saut Salisa dengan girangnya.
"Hemmm.."
Alisya hanya menanggapi dengan bergumam. Ia masih memperhatikan wajahnya di pantulan kaca meja rias, sambil merapikan rambutnya kembali. Walau Alisya hanya memakai bedak tipis dan lipstik namun kecantikannya tetap terpancar. Pada dasarnya Alisya memang tak suka berdandan yang berlebihan seperti teman-teman sebayanya yang selalu tampil dengan riasan yang lengkap.
"Ayo kita sarapan, kaka udah laper," Pinta Alisya sambil merangkul Salisa. Mereka pergi ke meja makan bersama-sama.
Alisya tau walaupun adiknya sudah minum susu dan makan roti tapi itu tidak cukup mengenyangkan perutnya, lagipula sekarang adiknya sedang libur semester, jadi kerjaannya lebih sering dihabiskan dirumah dengan makan, nyemil sambil baca buku. Ya kira-kira begitulah kegiatan adiknya semasa libur kuliah.
Setelah sarapan Alisya berpamitan kepada mamanya, ia juga bilang tak perlu menunggunya pulang saat makan siang karna akan pergi ke basecam Pelita Kasih, kemungkinan akan pulang sore hari.
*******
Alisya sudah selesai dengan urusannya di kantor kota, kini ia menuju ke basecam dengan mobilnya. Diperjalanan Alisya menggerutu sendiri dengan kesal karna nanti pasti akan bertemu dengan Aldo lagi.
"Hah nanti aku bakalan sering salah tingkah lagi nie," Gumam Alisya dalam hati.
Aldo memang ikut dalam komunitas itu, karna dulu memang Aldo yang mengajak Alisya untuk ikut bergabung. Dulunya mereka memang seperti sepasang sepatu, dimana ada Aldo disitu juga ada Alisya.
Tapi semua berubah ketika Aldo berpacaran dengan Nesyah, dan Alisya memutuskan untuk segera menikah. Hubungan mereka jadi sedikit merenggang.
"Maaf ya semua aku datang terlambat," Tutur Alisya dengan wajah penuh penyesalan." Tadi aku masih ada sedikit urusan yang belum selesai."
"Iya Alisya, tak masalah. Lagi pula ini kan bukan rapat formal " Jawab Andre ketua dari komunitas itu.
"Ayo duduklah Alisya" Imbuh Andre dengan ramah.
Alisya yang masih berdiri sambil menatapi satu-satu wajah temannya yang sudah duduk melingkar di kursinya masing-masing. Alisya juga melirik ke arah Aldo yang sedari tadi seperti tak tertarik dengan kedatangannya.
Aldo masih sibuk menunduk dengan coretan di buku catatannya ketika Alisya duduk di sampingnya.
"Apa rapatnya udah dimulai dari tadi Al..?" Tanya Alisya pada Aldo sambil menyenggol lengan laki-laki disampingnya itu.
"Kau tidak liat jam ya, kalau gak niat dateng nggak usah dateng sekalian, rapat sudah mau selesai kau baru datang," Ketus Aldo dengan sinis. Tak seperti biasanya Aldo bersikap dingin pada Alisya.
"Ya maaf, tadi aku nungguin pak Kepala desa untuk mendapatkan tandatangannya, Eeh nggak taunya lama banget. Katanya sih lagi dinas untuk meninjau pembangunan waduk di sungai progo." Keluh Alisya dengan sedikit memelas.
"Baiklah Alisya, minggu depan kita jadi untuk bakti sosial ke desa S, karna medannya yang sulit dan tidak bisa dilewati oleh mobil jadi kita memutuskan untuk pakai motor cros saja berangkatnya. Nanti yang cewek-cewek dibonceng saja, kalian tak perlu khawatir." Andre menjelaskan kepada Alisya tentunya yang belum tau apa yang tadi dirapatkan.
"Baiklah ka, Alisya ngikut aja."
"Karna tadi kamu tidak ada jadi kami memutuskan kamu jadi bendahara sekaligus membantu sie konsumsi bersama dengan Brenda dan juga Berta. Kamu setuju kan Alisya..?" Seru Andre yang dari tadi berbicara pada Alisya.
"Ok ka..," Jawab Alisya yang sepertinya harus menyetujuinya karna kedatangannya yang terlambat.
"Baiklah kalau begitu kita makan dulu ya..!! Lagi pula pesanan kita sudah datang. Nanti rapatnya kita lanjutkan setelah makan siang"
"Asiik.. " Jawab mereka dengan serempak .
Siang itu mereka makan bersama dengan nasi kotak, menunya adalah nasi padang dengan lauk Rendang, Sayur nangka, Daun Singkong beserta Sambal Ijo dan Peyek Udang sebagai pelengkap yang dipesan dengan jasa Gofood.
Setelah mereka semua mendapat jatah mereka masing-masing, Cerin selaku wakil ketua memimpin doa dan mereka mulai makan.
Aldo memindahkan sambalnya yang masih berada di cup ke kotak makan milik Alisya. Dari dulu Aldo memang tidak suka pedas, jika ada sambal di menunya ia selalu memberikannya pada Alisya yang memang suka sekali dengan sambal.
Perlakuan itu hanya berlaku untuk Alisya, jika tak ada Alisya, Aldo malah akan membuang sambalnya atau dibiarkan begitu saja.
Alisya dan teman-temannya bersikap biasa saja dengan kejadian itu, karna memang sudah biasa terjadi. Namun tidak dengan Cerin, ia tampak cemburu melihatnya. Cerin berusaha tetap tenang dan melanjutkan makannya berusaha tak menimbulkan reaksi yang aneh.
Pernah suatu ketika mereka juga sedang makan bersama di tempat pengungsian. Saat itu Alisya berada jauh dari Aldo. Melihat peluang yang ada Cerin berusaha memberanikan diri untuk meminta sambal milik Aldo. Sayangnya hal itu tak di indahkan Oleh Aldo.
"Maaf ya, ini sambal milik Alisya, dia tadi sudah minta kepadaku." Aldo kemudian pergi menghampiri Alisya dan memberikan sambalnya.
Hal itu membuat Cerin kesal sekaligus malu karenanya. Padahal sebenarnya ia juga tau jika Alisya tidak meminta sambal itu sebelumnya.
Mereka tidak pernah memakai atau mengurangi uang dari pengumpulan dana sumbangan yang mereka terima. Untuk biaya operasional mereka mengandalkan dari penjualan buku dan alat tulis yang mereka dirikan di depan gedung tempat mereka berkumpul saat ini. Tak jarang mereka juga sering melakukan penggalangan dana dengan mengadakan dari konser menyayi.
Selain itu mereka juga membuka perpustakaan umum disana. Mereka tidak mengenakan biaya untuk dapat meminjam buku, tetapi cukup memberikan denda kepada mereka yang terlambat mengembalikan atau merusak bahkan menghilangkan buku yang dipinjam.
*
*
~Bersambung~
*
*
Gimana ceritanya, Seru nggak sih..?
kasih Comentnya dong..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sunarti
bagus👍👍
2020-12-02
1
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
hi thor..
cerita nya baguuus..
aq mampir bawa boomlike, komen dan rate5..
feedback ke cerita ku yaa..
ditunggu.. 🤗
2020-06-05
0
Lijin
krisar dikit ya kak.
Alisya tiduran di dengan kepala
kek nggak singkron kak☺️ saran aku kata 'di' buang aja yaa kak.
cemungut.
jangan lupa mampir lagi ke ceritaku yaa yg Dear Inani
2020-04-24
0