Genggaman Mafia
~Semua yang aku rasakan, belum tentu dimengerti orang lain. Bahkan orang terdekatku sekalipun.~
.
.
.
.
.
🌷🌷🌷🌷🌷
""Hiks... hiks... hiks... Papa.." Tangis Viola pecah melihat Papanya terbujur kaku dihadapannya.
"KALIAN MEMFITNAH PAPA SAYA, SAMPAI PAPA SAYA MENGALAMI SERANGAN JANTUNG DAN MENINGGAL DUNIA." Teriak Viola.
"Kami tidak memfitnah Tuan Tyo, tetapi Tuan Tyo merugikan perusahaan Bos kami. Tuan Tyo telah melakukan korupsi di perusahaan Bos kami. Dan itu faktanya." Ucap orang suruhan Bos dari perusahaan tempat Papa Viola, Tyo Bismawira bekerja.
"TIDAK MUNGKIN, PAPA SAYA TIDAK AKAN KORUPSI." Teriak Viola yang masih memeluk tubuh Papanya yang sudah tidak bergerak.
"Sayang, tenang iya." Ucap Mama Putri (Mamanya Viola).
"Nggak Ma, mereka pasti udah bohong sama kita. Papa nggak mungkin korupsi." Ucap Viola yang masih menangis.
Mamanya Viola yang tadinya menangis meratapi suaminya yang sudah meninggal pun, langsung menghapus air matanya dan menemui 2 orang suruhan dari Perusahaan tempat suaminya bekerja.
"Boleh saya melihat buktinya?" Tanya Mama Putri.
"Tentu." Ucap orang suruhan 1 sambil memberikan beberapa berkas yang dia bawa.
Mama Putri langsung membaca dengan detail berkas tersebut.
"Hah? Ini tidak mungkin." Ucap Mama Putri yang menangis dan terlihat syok.
"Bagaimana? Apa Ibu sudah percaya?" Ucap orang suruhan 2.
"Baiklah, saya percaya." Ucap Mama Putri sambil menghapus air matanya.
"Kalau begitu, semua aset yang dimiliki Tuan Tyo akan kami sita sebagai ganti rugi. Termasuk mobil dan rumah ini beserta isinya." Ucap orang suruhan 1.
"Beri kami waktu untuk memakamkan jenazah suami saya dan membereskan barang-barang kami." Mohon Mama Putri.
"Baiklah, kami beri waktu 2 hari untuk kalian. Kalau begitu, kami permisi." Ucap orang suruhan 2.
"Baik, terimakasih." Ucap Mama Putri.
.
💫💫💫💫💫
Setelah pemakaman Papanya, Viola langsung pulang bersama Mamanya.
"Mama, kita akan tinggal dimana?" Tanya Viola.
"Kita akan tinggal di rumah Mama, Sayang. Dulu itu hadiah dari Papa untuk Mama. Walaupun nggak semewah rumah kita." Ucap Mama Putri sambil mengelus rambut Viola.
"Iya, nggak pa-pa."
"Sayang, kamu harus kuat. Jangan larut dalam kesedihan terus. Nanti Papa bakal sedih juga kalau lihat anak perempuan satu-satunya terus menangis." Ucap Mama Putri sambil menenangkan Viola.
"Iya, Ma. Viola sudah ikhlas dengan kepergian Papa." Ucap Viola sambil memeluk Mamanya.
"Iya, Sayang."
"Mama, nanti Viola akan cari kerja buat bantu Mama." Ucap Viola dengan melepas pelukannya.
"Terserah kamu, Sayang. Tapi Mama masih punya Butik, kalau kamu mau kamu boleh bantu Mama di Butik."
"Viola pengin mandiri, Ma."
"Iya, sudah. Terserah kamu, Sayang." Ucap Mama Putri sambil memeluk Viola.
.
🍁🍁🍁🍁🍁
Keesokan harinya, Viola dan Mamanya harus meninggalkan rumah Papanya. Rumah yang berisi kenangan-kenangan indah bersama Papanya pun harus Viola tinggalkan, karena disita. Viola juga harus meninggalkan mobil kesayangannya, yaitu hadiah Ulang tahun ke-17 dari Papanya.
Namun, Viola terlihat sangat tegar dalam menghadapi situasi seperti itu.
30 menit berlalu, Viola dan Mamanya sampai disebuah Kompleks perumahan yang tidak terlalu mewah.
Mamanya Viola mengajak Viola untuk masuk disebuah rumah yang lumayan besar dengan pagar berwarna putih yang mengitarinya.
"Sayang, ayo masuk." Ajak Mama Putri.
"Iya, Ma."
Viola masuk dengan menarik kopernya.
Viola langsung masuk ke salah satu kamar yang ada didalam rumah.
"LO SIAPA?" Teriak Viola.
"Lo nggak perlu tau siapa gue. Yang pasti Lo akan jadi milik gue selamanya. Karena si tua bangka itu udah MATI. Jadi, nggak akan ada yang bisa menghalangi gue buat miliki Lo sekarang." Ucap Pria bertopeng itu sambil tertawa dan perlahan mendekati Viola yang masih duduk ketakutan.
"JANGAN MENGHINA BOKAP GUE. GUE NGGAK SUDI SAMA ORANG KAYAK LO. PASTI LO KAN YANG UDAH MEMFITNAH BOKAP GUE?" Teriak Viola.
"Ops.. Tebakan Lo nggak salah, Baby." Ucap Pria bertopeng sambil berjongkok dihadapan Viola.
"GUE AKAN BALAS LO." Teriak Viola.
"Turunkan nada bicaramu, Baby." Ucap Pria bertopeng sambil menyentuh pipi Viola.
"PERGI.. PERGI.. JANGAN SENTUH GUE.. PERGIII..." Teriak Viola.
Tiba-tiba.
"Sayang, bangun. Ini Mama." Ucap Mama Putri.
Seketika itu, Viola terbangun dari tidurnya dan mimpi buruknya. Viola langsung memeluk Mamanya.
"Sayang, kamu kenapa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Tiia
Mantap Thor 👍bagus ceritanya
2021-07-15
3