~GM-002~

~Mungkin waktu masih berpihak kepada diriku yang lemah ini.~

.

.

.

.

.

🌷🌷🌷🌷🌷

BRAK

Pintu terbuka lebar, disitulah tempat Viola dikurung oleh Zoni.

"Sayang, malam ini kamu masih bisa selamat." Ucap Zoni yang menghampiri Viola yang duduk disudut ruangan dengan ketakutan.

"Karena gue ada urusan penting yang nggak bisa gue tinggalin." Ucap Zoni sambil mengelus rambut Viola. Viola hanya diam tanpa mau memberontak.

Viola duduk memeluk kedua kakinya dengan lemas. Karena dia belum diberi makan oleh Zoni.

"Lo jangan coba-coba kabur dari sini. Kalau nggak mau terjadi apa-apa sama Mama Lo." Ucap Zoni dengan tersenyum sinis.

"Jangan lukai Mama gue." Ucap Viola dengan lemas dan tanpa melihat kearah Zoni yang berada didepannya.

"It's okay, Sayang. Mama Lo akan selamat kalau Lo mau ikuti semua yang gue minta." Ucap Zoni. Namun, Viola hanya terdiam.

"Gue pergi dulu. Besok pagi, gue tunggu jawaban dari Lo." Ucap Zoni sambil mencium puncak kepala Viola dan langsung pergi dari ruangan itu dengan mengunci pintunya.

.

🌟🌟🌟🌟🌟

10 menit setelah itu.

Tiba-tiba, ada seorang pelayan masuk ke ruangan Viola.

"Permisi, Nyonya. Tadi saya disuruh membawakan makanan untuk Nyonya." Ucap pelayan.

Viola langsung menghampiri pelayan itu dan langsung memakan makanan yang dibawa pelayan.

"Nyonya, kelihatan lapar sekali." Ucap pelayan.

"Iya, saya belum makan dari pagi." Ucap Viola sambil makan.

"Kasihan sekali."

"Maaf... anda siapa?" Tanya Viola sambil melihat pelayan itu.

"Saya pelayannya Tuan Muda di Mansion ini. Panggil saja Bibi Ratih." Ucap pelayan, yaitu Bibi Ratih.

"Bibi udah lama kerja disini?" Tanya Viola.

"Bibi sudah kerja disini, saat Mansion ini dibeli. Ini Mansion pribadi milik Tuan Muda Zoni."

"Apa Bibi yang pengin kabur dari sini?"

"Ngapain saya kabur, Nyonya. Disini saya dianggap sebagai Ibu kedua dari Tuan Muda Zoni. Tuan Muda sangat baik, Nyonya."

"Baik dari mananya? Berhati Iblis iya. Dia sudah membunuh Nendra, sahabat gue." Batin Viola.

"Jangan panggil saya Nyonya, panggil saja saya Viola." Ucap Viola.

"Maaf, Nyonya. Ini perintah dari Tuan Muda Zoni. Saya nggak bisa melanggarnya."

"Hm, baiklah. Terserah Bibi." Ucap Viola.

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

"Baiklah."

.

🥀🥀🥀🥀🥀

Jam 22.00 terdengar suara berisik dari luar. Terdengar bunyi perkelahian dan penembakan. Namun, Viola tidak bisa keluar karena dia dikunci.

Viola hanya bisa duduk diatas kasur sambil memeluk kedua kakinya.

Tiba-tiba...

BRAK

Pintunya terbuka lebar.

"Nona Viola, ikut saya sekarang." Ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya.

"Lo siapa?" Tanya Viola masih dengan posisi yang sama.

"Nona, saya mohon ikut saya. Kalau Nona mau selamat." Ucap orang itu.

Viola langsung teringat dengan kata-kata Zoni.

Kalau Viola kabur, maka Mamanya akan celaka.

"Tidak, nanti Mama gue bakal celaka kalau gue kabur." Ucap Viola.

"Banyak omong banget nih orang. Nggak tau apa, kalau diluar ada perang. Nih orang mau diselamatin malah nggak mau. Aneh banget jadi cewek. Nggak ada cara lain lagi." Batin orang itu.

Orang itu pun langsung mengeluarkan sapu tangan yang sudah berisi obat bius. Dan langsung membius Viola.

Viola sempat memberontak, namun kalah tenaga dengan orang itu.

Orang itu langsung membawa Viola kedalam mobilnya.

Dia melajukan mobil sampai akhirnya Viola terbangun.

"Aww.. sakit." Rintih Viola.

"Nona udah bangun?" Tanya orang itu.

"Lo siapa?" Tanya Viola dengan kaget.

"Nama saya Hendrik, tangan kanan Tuan William." Ucap orang itu, yaitu Hendrik sambil fokus mengemudi.

"Siapa William? Dan kenapa Lo selamatin gue? Nanti kalau Mama gue kenapa-napa gimana? Dia udah bilang kalau gue kabur, Mama gue yang bakal jadi korban. Lo mau tanggung jawab kalau Mama gue kenapa-napa? Apa Lo..." Ucap Viola yang terpotong. Karena jari telunjuk Hendrik berdiri tepat dibibir Viola, hingga Viola terdiam.

"Nona sangat cerewet sekali. Nanti juga Nona bakal tau." Ucap Hendrik sambil menarik tangannya kembali. Sedangkan Viola masih terdiam.

"Tidak usah formal kalau ngomong, kayaknya kita masih seumuran." Ucap Viola yang menatap lurus ke depan.

"Baiklah." Ucap Hendrik sambil tersenyum.

Memang Hendrik masih berumur 24 tahun 10 bulan. Sedangkan Viola, berumur 23 tahun 1 bulan.

Hendrik membawa Viola ke Mansion pribadi milik William.

Saat Hendrik masuk, semua penjaga tunduk kepadanya.

Sedangkan Viola hanya mengikuti langkah Hendrik.

Hendrik memberitahu kamar Viola yang ada dilantai 2.

"Viola, ini kamar Lo. Lo bisa istirahat disini, kalau ada apa-apa Lo bisa panggil pelayan." Ucap Hendrik.

"Hm, baiklah. Terimakasih." Ucap Viola memasuki kamarnya. Sedangkan Hendrik langsung pergi ke ruangan pribadi milik William.

Hendrik melangkah dengan santai memasuki ruangan William.

Saat masuk kedalam, Hendrik langsung disuguhkan pertanyaan dari William yang duduk dikursi miliknya.

"Gimana?" Ucap William yang datar.

"Semua yang dikerjakan seorang Hendrik pasti beres. Hama kecil kayak Zoni, nggak ada gunanya." Ucap Hendrik sambil duduk di Sofa.

"Bagus."

Hendrik adalah sahabat William dari kecil, sekaligus tangan kanan dan orang kepercayaan William.

Hendrik sudah dianggap sebagai adik William, karena orang tua Hendrik telah meninggal saat melakukan tugasnya ke Luar Negeri. Dan juga, Papa Hendrik adalah orang kepercayaan dari Papa William.

"Woy, kasih gue hadiah kek. Gue udah lakuin perintah Lo nih." Gerutu Hendrik.

"Selama ini kurang?" Tanya William dengan datar sambil memberi tatapan tajam kearah Hendrik.

Memang benar, selama ini Hendrik selalu mendapat uang 100 juta setiap bulan dari William. Bahkan uang itu, hanya untuk memuaskan dirinya sendiri. Untuk segala keperluannya, sudah diurus William. Bahkan mobil pun, William yang membelikannya.

"Eh nggak kok." Ucap Hendrik dengan gugup.

"Nih." William melempar sebuah kunci mobil.

"Apa ini?" Tanya Hendrik.

"Kunci." Ucap William yang masih dengan wajah dan nada datarnya.

"Iya gue tau, tapi maksudnya apa?" Tanya Hendrik.

"B*go dipelihara." Ucap William dengan memberi sebuah tulisan ke Hendrik dan langsung pergi dari ruangannya menuju kamarnya.

Hendrik pun langsung membaca tulisan dari William.

Hendrik, itu kunci mobil buat Lo. Lo ambil di garasi, Mobil Koenigsegg CCXR Trevita warna Merah.

William.

"Uwih, gue nggak mimpi nih? Mobil impian gue. Akhirnya dapat juga." Ucap Hendrik dengan kegirangan dan langsung berlari menuju garasi utama milik William.

Disisi lain. Sebelum William pergi ke kamarnya, dia ingin sekali melihat Viola dan berbicara dengannya.

"Mungkin, waktunya belum tepat." Batin William.

Sedangkan didalam, Viola masih belum bisa tidur. Karena dia memikirkan Mamanya.

Namun, dia langsung teringat dengan ucapan Hendrik soal William.

"William? Siapa dia? Kenapa dia suruh Hendrik buat selamatin gue? Kayaknya gue nggak kenal dia." Gumam Viola.

William berjalan kelantai 3 untuk menuju kamarnya. Dilantai 3, hanya dikhususkan bagi William, Hendrik, Orangtua William dan adik William jika mereka menginap.

William merebahkan tubuhnya diatas kasur King Size miliknya. Tiba-tiba, ponsel William bergetar.

Drreeett... Drreeett.. Drreeett.

William langsung mengangkat panggilan dari Mamanya yang menelpon.

"Halo, Sayang. Momy kangen nih sama kamu. Kapan kamu main ke Mansion? Kamu nggak kangen sama adik kecilmu? Dia nangis terus pengin ketemu sama Kakaknya." Ucap Momy Zaskia, Mamanya William tanpa titik koma.

"Mom, ini udah malam. Momy jangan teriak-teriak." Ucap William.

"Kalau nggak mau Momy teriak-teriak, besok kamu main ke Mansion utama." Ucap Momy Zaskia.

"Iya, besok William pulang ke Mansion." Ucap William.

"Oke, Momy tunggu. Night Sayang." Ucap Momy Zaskia yang langsung mematikan telfonnya.

"Kebiasaan." Gerutu William.

"Kalau gue besok ke Mansion utama, mungkin gue bakal suruh Hendrik buat anterin Viola pulang. Tapi, gue harus jaga Viola lebih ketat lagi." Batin William.

Terpopuler

Comments

Saltsabilla

Saltsabilla

MSI ngikut..dah ninggal like.brharap lbih seru dn jos lg..OK👌👌👌👌👌

2021-12-25

1

Olan

Olan

hai thor😍 aku menininggalkan beberapa like dikarya bagusmu. ayo mampir juga kekarya ku. mati tetap saling dukung thor😊

2021-07-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!