KALAU SUDAH JODOH

KALAU SUDAH JODOH

Peringatan!

Sore itu jadwal rutin pertemuan remaja masjid, yg diadakana rutin disetiap bulan. Begitu acara selesai, Melan keluar lebih dulu. Padahal waktu berangkat tadi kami janjian untuk pergi ke toko buku setelah acara selesai. Dia hanya mengedipkan mata memberi kode, kemudian berjalan keluar mengikuti ustadzah Zia yang masih saja menampakkan sorot mata tidak senang terhadap ku.

"ada apa??? " pikir ku. Terpaksa aku menunggu sembari membereskan sisa-sisa dari pertemuan. Sampai selesai beres-beres belum juga melan terlihat keluar rumah.

"kamu gak pulang" tanya salah seorang anggota lain.

"iya kak,tunggu Melan. Tadi janjian mau ke toko buku" mereka berlalu pergi dan semua telah pulang.

Masjid sudah sepi, tinggal aku seorang. Tapi Melan belum juga keluar, harusnya aku tinggal samperin dia kerumah ustadzah. Sayangnya, Rahardian,anak ustadzah Zia sedang ada dirumah. Ya, entah kenapa kami selalu enggan untuk bertemu. Tak pernah ada masalah antara kami, tapi setiap kali bertemu kami selalu saling memalingkan muka dan kemudian pergi. Entah dia atau aku yang memulai terlebih dahulu, terjadi begitu saja dan berlarut seperti tak ada yang segan untuk mengakhiri dengan sekedar saling tersenyum atau menyapa "hay"

"hayo, ngelamun apa" Dan ternyata yg ditunggu muncul juga, Melan mengagetkan ku.

"lama bener, garing tau"

karna dia masih ada hubungan kerabat dengan ustadzah, jadi aku tidak mempertanyakan hal apa yg membuat dia berada dirumah itu begitu lama. Ya, Melan masih sepupu Rahardian, yang menjadi sahabat ku sejak lahir bisa dibilang 😃(lahirnya kapan yaaa?? oklah lanjut)

Sekalipun aku begitu dekat sama Melan, ia sendiripun juga tidak pernah mendapat jawaban atas pertanyaan yang sering kali aku tanyakan sama dia.

"jadi ke toko buku gak? eh, aku ada berita penting" Tiba-tiba nadanya naik, kemudian tangan ku ditarik untuk segera meninggalkan masjid.

"penting apaan, jangan bilang soal kakak kamu itu"

"iya, tentang dia? " kali ini Melan berbisik di telinga.

Aku tersentak kaget, geli, atau seperti enggan mendengar barita itu. Dan terang saja..

"kamu mau dilabrak sama ustadzah" Melan mulai berbicara ketika kami telah memasuki rumah dia, rumah kami tak jauh dari masjid.

"whatsss.... apa? " begitu kagetnya aku sampai tersandung ketika hendak melangkahkan kaki masuk rumah. Untungnya kami jalan bergandengan, jadi Melan masih sempat menahan ku sehingga tidak jatuh.

"sloow saja neng" ucap Melan dengan nada mengejek.

"punya salah apa aku sama ustadzah? "

beberapa kali pertemuan kami memang terlihat beliau kurang begitu ramah, terlihat begitu jutek dengan wajah masam. Padahal biasanya beliau begitu ramah, menggoda mengajak bercanda. Karna aku sama Melan sering bermain di rumah beliau, tentu saja saat Rahardian tidak dirumah. Dia berada di pesantren mulai belum masuk SMP. Karna kami tidak pernah 1sekolah mulai dari kecil, sekalipun rumah berdekatan.

"hayo... kamu nyulik anak orang ya" Melan malah menggoda

"maksudnya" tanya ku heran, seperti tidak nyambung

"nyuri anak orang, nyuri hatinya" belum juga dia berhenti menggoda

"apaan sih. Ayo cepetan kasih tau, keburu dicariin sama mama aku" aku mulai mendesak, karna sebentar lagi adzan magrib terkumandang.

"ustadzah bilang, jauhi anaknya atau kamu bakal di labrak ke rumah! "

gedubrak, seketika buku yg aku pegang jatuh. Seingat ku juga aku tidak pernah membuat masalah, aku tidak pernah berbuat neko-neko.

"apa maksudnya, kenapa bisa gitu, salah apa coba? " tanya ku semakin mendesak supaya Melan segera menjelaskan dengan gamblang.

"kak Dian Khan sering pulang ahir-ahir ini, kamu gak sadar apa? "

"iya sih, aq sering lihat dia sekilas. Sekedar lewat di depan, kadang juga pas dirumah depan"

tepat berhadapan dengan rumah ku adalah rumah bude dia juga. 3rumah berderet adalah rumah bersaudara, termasuk salah satunya rumah Melan.

"ustadzah ngiranya kak Dian sering pulang gara-gara mau ketemu kamu"

nada Melan datar, santai, karna dia juga tau tidak pernah ada pertemuan antara aku dengan kakak sepupu dia.

"ya sudahlah gak usah dipikirin. Tadi juga aku jawabnya iya iya aja"

Melan berusaha menenangkan, karna wajah ku nampak tegang dia bilang.

Bagaimana tidak, selama ini aku tergolong anak penurut, gak pernah buat masalah. Dibenci,kata itu menjadi sangat mengusik di otak ku.

Seperti kena setrum ue. Tak lama kemudian aku pulang, meninggalkan Melan di kamar yg entah masih sibuk apa.

Terpopuler

Comments

SShetyaw_

SShetyaw_

mampir thorr😊

2021-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Peringatan!
2 Anak Baru Gede
3 Surat Ecek-ecek
4 Sepulang Sekolah
5 Dibalik Keisengan
6 Perjalanan Pulang Kerumah
7 Memperbaiki hati dan pikiran
8 Gagal Hafiz 30 Juz
9 Flashback
10 Hari terahir ujian
11 Author menyapa
12 Pacaran atau temenan
13 Rapat Remaja Masjid
14 Malam minggu
15 Minggu pagi
16 Rencana Liburan Sekolah
17 Kekasih Halal
18 Persiapan berlibur
19 Keberangkatan
20 Banyuwangi Kota Gandrung
21 Destinasi Wisata Banyuwangi
22 Pertemuan disengaja
23 Blue Fire - Kawah Ijen
24 Batal berangkat
25 Malam terahir
26 Tinggalkan hati mu
27 Mama,anak mu pulang
28 Pencurian
29 Cemburu
30 Butuh Bantuan
31 Kembali ke sekolah
32 Harus sedih atau bahagia
33 Rencana
34 Berdua lebih baik
35 ABG Labil
36 Berakhir sebelum dimulai -1
37 Berakhir sebelum dimulai -2
38 Dua Pangeran Pengganti
39 Saingan
40 Jalan masih panjang
41 Doa harian
42 Ganti airmata dengan senyuman
43 Kembali Ke Sekolah
44 Umpan
45 Masalah baru
46 Drama baru di Pensi
47 Sakit
48 Curhatan malam
49 Kapan pulang?
50 Nasehat para sahabat
51 Sakit mu, bahagia ku
52 Kosong-kosong
53 Hari bahagia
54 Moment bersejarah
55 Kedekatan dua keluarga
56 Kehidupan baru
57 Kampus
58 Senyuman
59 Kepo
60 Tamu istimewa
61 Pertemuan
62 Cafe X
63 Perasaan itu rumit
64 Model kebaya mama
65 Pesta pernikahan
66 Kayra dicinta kesempatan pun tiba
67 Siang penuh kejutan
68 Lembur tugas
69 Curhat colongan
70 Minggu pagi
71 Pertemuan para sahabat
72 X Mol
73 Liburan yang berantakan
74 Hati yang terluka
75 Hati yang terluka - 2
76 Hati yang terluka - 3
77 Hati yang terluka -4
78 Curahan hati Kayra
79 Keputusan
80 Diikuti, Mengikuti
81 Pertikaian
82 Rumah kak Maryam
83 Kemarahan Kayra
84 Ikut Nyantri
85 Keberangkatan ke Pesantren
86 Kehidupan Baru
87 Berubah
88 Jungkir Balik Perasaan Kayra
89 Jungkir Balik Perasaan Kayra
90 Dibalik Diam
91 Keluarga Baru
92 Bukan Cinta
93 Sakit
94 Sakit ~ apa ini Karma?
95 Tatapan Elang
96 Tatapan Elang~2
97 Bisa Marah Juga Ternyata
98 Titik Terang
99 Keputusan
100 Pernyataan
101 Tidak Mungkin
102 Rumah
103 Nikah Muda, anugrah atau petaka?
104 Percakapan Sekilas
105 Jaga Jarak
106 Gudeg Rasa Cinta
107 Kharisma yang Tersembunyi
108 Tiga Pangeran
109 Inikah CInta
110 Keteguhan Hati
111 Patah Hati
112 Sesuatu itu?
113 Hidup tapi Mati
114 Separuh Jiwa Ku Kembali
115 Sama-sama merepotkan
116 Bahagia itu Nyata
117 Oh Ternyata
118 Pagi yang tak seindah Fajar
119 Semoga Menjadi Solusi
120 Dulu dan Sekarang
121 Awal perbaikan
122 Misi Berakhir
123 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
124 Semua Terluka
125 Sakit Yang Tiada Akhir
126 Ini Hanya Ujian
127 Kesalahan yang Sama
128 Sejuknya Air Wudhu
129 Semua Belum Berakhir
130 Luka Mu juga Luka Ku
131 Tak Kunjung Usai
132 Bersamamu Aku Tenang
133 Pengakuan
134 Aku Bukan Penjahat
135 Teman Lama
136 Kedatangan Keluarga
137 Kejutan
138 Pertunangan
139 Lamaran dadakan
140 Diskusi Keluarga
141 Rencana Dadakan
142 Rahasia
143 Kedatangan Calon Mertua
144 Kehangatan Di Pagi Hari
145 Kencan Pertama
146 Reuni
147 Duka dibalik Bahagia
148 Kamu, Permata Ku
149 Calon Suami
150 Fase Baru
151 Bertemu Pawang
152 Mengembalikan Persahabatan
153 Dua Lelaki Patah Hati
154 Serangan Virus
155 Negosiasi Dua Hati
156 Tembakan Maut
157 Harus Bagaimana
158 Ikhlaskan
159 Akhirnya Nikah Juga
160 Satu Langkah Lagi
161 Menuju Pelaminan 1
162 Menuju Pelaminan 2
163 Menuju Pelaminan 3
164 Aku Disini Untuk Mu
165 Siraman
166 SAH
167 Hari Pertama Bersama
168 Malam Pertama
169 Menghabiskan Malam
170 Resepsi Pernikahan
171 Kebahagiaan Yang Memilukan
172 Persahabatan
173 Kembali Ke Hotel
174 Rumah
175 Sejam Serasa Setahun
176 Zonk Lagi
177 Kita Pindah
178 Bertengkar
179 Rumah Masa Depan
180 Rumah Masa Depan -2
181 Makan Malam
182 "anak mama" why not
183 Belajar Tanpa Batas
184 Rencana Sesungguhnya Papa
185 Rumit
186 Terjebak
187 Ada Yang Cemburu
188 Keributan Di Pagi Hari
189 Tak Se-panas Kuah Soto
190 Pantas Dipercaya
191 Mas Riza Lagi
192 Masih Mas Riza
193 Tinggal Sebuah Cerita
194 Keberangkatan Kak Johan
195 Tentang Aku dan Dia
196 Sebelas Dua Belas
197 Tentang Aku
198 Skripsi oh skripsi
199 Heboh Lagi
200 Suami SO-COOL
201 Pencarian sang Istri 1
202 Pencarian Sang Istri 2
203 Bucin Suami Istri
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Peringatan!
2
Anak Baru Gede
3
Surat Ecek-ecek
4
Sepulang Sekolah
5
Dibalik Keisengan
6
Perjalanan Pulang Kerumah
7
Memperbaiki hati dan pikiran
8
Gagal Hafiz 30 Juz
9
Flashback
10
Hari terahir ujian
11
Author menyapa
12
Pacaran atau temenan
13
Rapat Remaja Masjid
14
Malam minggu
15
Minggu pagi
16
Rencana Liburan Sekolah
17
Kekasih Halal
18
Persiapan berlibur
19
Keberangkatan
20
Banyuwangi Kota Gandrung
21
Destinasi Wisata Banyuwangi
22
Pertemuan disengaja
23
Blue Fire - Kawah Ijen
24
Batal berangkat
25
Malam terahir
26
Tinggalkan hati mu
27
Mama,anak mu pulang
28
Pencurian
29
Cemburu
30
Butuh Bantuan
31
Kembali ke sekolah
32
Harus sedih atau bahagia
33
Rencana
34
Berdua lebih baik
35
ABG Labil
36
Berakhir sebelum dimulai -1
37
Berakhir sebelum dimulai -2
38
Dua Pangeran Pengganti
39
Saingan
40
Jalan masih panjang
41
Doa harian
42
Ganti airmata dengan senyuman
43
Kembali Ke Sekolah
44
Umpan
45
Masalah baru
46
Drama baru di Pensi
47
Sakit
48
Curhatan malam
49
Kapan pulang?
50
Nasehat para sahabat
51
Sakit mu, bahagia ku
52
Kosong-kosong
53
Hari bahagia
54
Moment bersejarah
55
Kedekatan dua keluarga
56
Kehidupan baru
57
Kampus
58
Senyuman
59
Kepo
60
Tamu istimewa
61
Pertemuan
62
Cafe X
63
Perasaan itu rumit
64
Model kebaya mama
65
Pesta pernikahan
66
Kayra dicinta kesempatan pun tiba
67
Siang penuh kejutan
68
Lembur tugas
69
Curhat colongan
70
Minggu pagi
71
Pertemuan para sahabat
72
X Mol
73
Liburan yang berantakan
74
Hati yang terluka
75
Hati yang terluka - 2
76
Hati yang terluka - 3
77
Hati yang terluka -4
78
Curahan hati Kayra
79
Keputusan
80
Diikuti, Mengikuti
81
Pertikaian
82
Rumah kak Maryam
83
Kemarahan Kayra
84
Ikut Nyantri
85
Keberangkatan ke Pesantren
86
Kehidupan Baru
87
Berubah
88
Jungkir Balik Perasaan Kayra
89
Jungkir Balik Perasaan Kayra
90
Dibalik Diam
91
Keluarga Baru
92
Bukan Cinta
93
Sakit
94
Sakit ~ apa ini Karma?
95
Tatapan Elang
96
Tatapan Elang~2
97
Bisa Marah Juga Ternyata
98
Titik Terang
99
Keputusan
100
Pernyataan
101
Tidak Mungkin
102
Rumah
103
Nikah Muda, anugrah atau petaka?
104
Percakapan Sekilas
105
Jaga Jarak
106
Gudeg Rasa Cinta
107
Kharisma yang Tersembunyi
108
Tiga Pangeran
109
Inikah CInta
110
Keteguhan Hati
111
Patah Hati
112
Sesuatu itu?
113
Hidup tapi Mati
114
Separuh Jiwa Ku Kembali
115
Sama-sama merepotkan
116
Bahagia itu Nyata
117
Oh Ternyata
118
Pagi yang tak seindah Fajar
119
Semoga Menjadi Solusi
120
Dulu dan Sekarang
121
Awal perbaikan
122
Misi Berakhir
123
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
124
Semua Terluka
125
Sakit Yang Tiada Akhir
126
Ini Hanya Ujian
127
Kesalahan yang Sama
128
Sejuknya Air Wudhu
129
Semua Belum Berakhir
130
Luka Mu juga Luka Ku
131
Tak Kunjung Usai
132
Bersamamu Aku Tenang
133
Pengakuan
134
Aku Bukan Penjahat
135
Teman Lama
136
Kedatangan Keluarga
137
Kejutan
138
Pertunangan
139
Lamaran dadakan
140
Diskusi Keluarga
141
Rencana Dadakan
142
Rahasia
143
Kedatangan Calon Mertua
144
Kehangatan Di Pagi Hari
145
Kencan Pertama
146
Reuni
147
Duka dibalik Bahagia
148
Kamu, Permata Ku
149
Calon Suami
150
Fase Baru
151
Bertemu Pawang
152
Mengembalikan Persahabatan
153
Dua Lelaki Patah Hati
154
Serangan Virus
155
Negosiasi Dua Hati
156
Tembakan Maut
157
Harus Bagaimana
158
Ikhlaskan
159
Akhirnya Nikah Juga
160
Satu Langkah Lagi
161
Menuju Pelaminan 1
162
Menuju Pelaminan 2
163
Menuju Pelaminan 3
164
Aku Disini Untuk Mu
165
Siraman
166
SAH
167
Hari Pertama Bersama
168
Malam Pertama
169
Menghabiskan Malam
170
Resepsi Pernikahan
171
Kebahagiaan Yang Memilukan
172
Persahabatan
173
Kembali Ke Hotel
174
Rumah
175
Sejam Serasa Setahun
176
Zonk Lagi
177
Kita Pindah
178
Bertengkar
179
Rumah Masa Depan
180
Rumah Masa Depan -2
181
Makan Malam
182
"anak mama" why not
183
Belajar Tanpa Batas
184
Rencana Sesungguhnya Papa
185
Rumit
186
Terjebak
187
Ada Yang Cemburu
188
Keributan Di Pagi Hari
189
Tak Se-panas Kuah Soto
190
Pantas Dipercaya
191
Mas Riza Lagi
192
Masih Mas Riza
193
Tinggal Sebuah Cerita
194
Keberangkatan Kak Johan
195
Tentang Aku dan Dia
196
Sebelas Dua Belas
197
Tentang Aku
198
Skripsi oh skripsi
199
Heboh Lagi
200
Suami SO-COOL
201
Pencarian sang Istri 1
202
Pencarian Sang Istri 2
203
Bucin Suami Istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!