Sekolah baru dengan babak kehidupan baru. Kiranya semakin besar semakin bertambah pula masalah, bolehkan jika aku ingin menjadi bocah 2th saja?!
Diam, menggelengkan kepala, rupanya tak membuat masalah berlalu begitu saja. Sesekali perlulah bersuara, biar kucing-kucing pada takut kalau serigala mulai mengaung. Ribut secara fisik, jujur saja itu sangat aku hindari. Cukup kebencian dari satu orang saja, sudah membuatkan begitu tidak nyaman. Karna aku bukan tipe orang yang suka cari masalah.
Beruntung aku punya sahabat yang masih setia menemani sejak dari bangku SMP. Sejak pertama kali aku mulai mendapat gangguan di SMP, mereka yang selalu berada di garis terdepan. (uhukk uuhuuk, berasa jadi nona 😂😂)
Selalu berada satu kelas dengan mereka membuat ku merasa begitu nyaman dan aman. Ada Melan, yang sudah menjadi sahabat sejak dari lahir 😃. Ada Meysa dan Melda yang menjadi pelengkap kami berdua. Sampai kami mendapat julukan KM3.
Siang itu diwaktu jam istirahat pertama, Lagi-lagi dia yang muncul. Selalu saja bikin kelas ribut kalo dia yang muncul
"hay...Kayra si boneka"
lanjut deh para cowok bersahutan brisik. Dia kakak kelas iseng mantan OSIS yang waktu itu menjadi kakak tutor saat Massa Orientasi Siswa. Dan juga pernah berada pada keanggotaan yang sama di OSIS, membuat dia tidak pernah berhenti menyebut nama itu.
Sebut saja itu nama julukan yang dia sematkan untuk aku. Berawal juga dari dia, kata "boneka" yang kemudian terus disebut-sebut oleh anak lain.
Sialnya berawal dari situ juga, kakak kelas cewek jadi sering memperhatikan aku, dengan wajah heran juga jutek. Maklum, dia salah satu anggota tampan, mapan juga selalu di garis depan. Jadi hits lah nama dia, sebut saja begitu.
"ambil ini"
dia ulurkan sebuah amplop lewat jendela. Yang menjadi kebiasaan dia sejak selesai MOS sampai satu tahun ke depan. Suara isengnya selalu saja mengusik lewat jendela saat dia melintasi kelas ku. Namun kebiasaan itu berhenti sejak dia berada di kelas 3,yah...hidup menjadi tenang. Tidak taunya kembali lagi tuh orang
"apa kak" tanya ku
"sudah ambil saja"
aku tak berfikir panjang lagi segera ku ambil amplop itu berharap dia segera pergi setelah tak ada urusan lagi.
"nanti pulang sekolah ku tunggu jawabannya di gerbang belakang"
ucapnya dengan lirih kali ini, aku tak jawab apapun dan kembali ke bangku.
"eciiieee" 3M sudah bersorak saja
"surat cinta ku yang pertama"
Meysa menggoda dengan lirik lagu yang kemudian berlanjut jadi penyanyi kelas 😛 mengalahkan reriuhan para lelaki yang dari tadi juga mengejek ku.
Tak lama kemudian bell pelajaran dimulai berbunyi. Sayangnya guru yang mengajar sedang jaga piket, jadi hanya diberi tugas. Kami berempat mojok, dengan pelan-pelan mulai ku buka amplop itu. Aku mah, penasaran..... tapi males, isinya juga gitu-gitu aja
Aku memang yg memegang kertas itu, tapi 3M yang asik membaca dengan saksama dengan suara lirih. Jadi berasa punya juru baca.
Dan benar saja,kali ini isinya sedikit berbeda. Dia yang biasanya gokil dan menulis dengan gaya gokil, kali ini bernada lebih serius.
...teruntuk gadis boneka 😂...
Bilamana kau tak suka, ku mohon jangan pernah abaikan aku
Maaf jika dalam segala keisengan ku terkadang buat mu tak nyaman
Tapi itulah cara ku menyembunyikan segala rasa
Rasa yang masih saja berkecamuk sejak saat itu
Tahun dimana awal pertemuan kita
Berupaya membuat dekat dengan mu, itu yang ku mau
ah sayang.....waktu terasa begitu singkatnya
terlalu singkat untuk aku ingin selalu dekat
terlalu singkat untuk aku dapat berlama-lama menatap
Kini waktu ku telah diambang pintu,
sementara....
Melihat mu itu bagai candu, yang setiap saat membuat ku rindu
Kiranya aku tak lagi berbaju putih abu sama seperti mu,
Bolehkah untuk aku tetap merindu???
ku mohon, jangan pernah menjauh
ku mohon, temui aku ditempat yang ku mau
Dan itu adalah sebait puisi penutup.
Segera ku lipat kembali kertas itu, dan ku masukkan ke dalam amplop. Sembari ku lakukan itu, 3M sudah menertawai ku sedari tadi. Ini bukan kali pertamanya kak Johan menulis surat untuk ku.
Masih ku ingat, saat pertama kali ku dapat kirimin surat dari dia, selang beberapa hari kemudian ku trima labrakan dari kakak kelas, yah... mungkin dia yang menyukai kak Johan.
Beruntung ada 3M yang selalu jadi tameng, huhu
Saat itu ku coba hindari kak Johan, tapi karna kami menjadi pengurus di keanggotaan yang sama pada OSIS, jadi aku tidak pernah berhasil. Terlagi dengan sifat kak Johan yang suka gokil dan suka iseng. Aku tak pernah berhasil menahan tawa di buatnya.
Untuk surat-surat selanjutnya, aku hanya membuka, membaca, tanpa memberi respon apapun. Setelah itu lama tak ada surat lagi, mungkin sudah jera, atau sudah menyerah, pikir ku.
Ternyata tidak, mungkin hanya karena dia lebih fokus pada persiapan ujian.
Minggu lalu ujian nasional berahir, tak ku sangka dia kembali berulah.
"yasudah lah kay, beri keputusan kali ini" Melan memberi saran
"iya, sebentar lagi juga dia lulus, gak bakal sering ketemu lagi" Meysa menambahkan
"tapiiiiiiii ya gak tau lagi kalo ternyata jadian" goda Melda
Mungkin kali ini aku memang harus buka suara
"kalo untuk pacaran yang pasti tidak akan terjadi. Bisa-bisa cuma tamat SMA aku kalo ketahuan papa, enak saja"
3M diam seketika
"ketat sih memang papa kamu Kay" dengus Melan lirih
Krrriiinnngggg
bell tanda pergantian jam pelajaran berbunyi, itu artinya percakapan harus kami ahiri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Nikkonikkoni...
jejak
2021-02-05
1